tindakan pemimpin secara keseluruhan, seperti yang dipersepsikan para pegawainya.
Menurut Kartini dan Kartono 2008:34 Gaya kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian yang membedakan seorang
pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan, Thoha 2010:49 mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang
digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain atau bawahan. Menurut Yayat M. Herujito 2006: 188, Gaya
kepemimpinan bukan bakat, namun gaya kepemimpinan dipelajari dan dipraktikan dalam penerapannya harus sesuai dengan situasi yang dihadapi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah merupakan norma perilaku dan kemampuan manajer untuk mempengaruhi dan
menjelaskan pada bawahannya apa yang seharusnya dilakukan.
c. Ciri-ciri Gaya Kepemimpinan
Menurut Stoner 1996:120 ada 2 gaya kepemipinan yang biasanya dilakukan oleh pimpinan dalam mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya,
yaitu : 1.
Gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas Pada gaya kepemimpinan ini, atasan berorientasi pada tugas, mengarahkan dan
mengawasi bawahannya untuk memastikan bahwa tugas yang dikerjakan oleh bawahan tersebut hasilnya memuaskan. Atasan akan lebih mementingkan
terlaksanannya tugas daripada pengembangan dan pertumbuhan bawahan. Gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas meliputi kualitas keputusan kebijaksanaan,
prosedur dan proses, kreativitas, kualitas kerja staf, efisiensi kerja, dan volume keluaran.
2. Gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada karyawan
Gaya kepemimpinan ini menekankan perkembangan para karyawannya. Atasan mencoba untuk memotivasi dan bukan mengendalikan bawahannya. Atasan lebih
mendorong bawahan untuk melaksanakan tugas dengan membiarkan bawahan berpartisipasi dalam keputusan yang mempengaruhi mereka dengan membentuk
hubungan yang bersahabat, saling percaya, dan saling menghormati satu sama lain. Adapun Gaya Kepemimpinan yang berorientasi pada karyawan meliputi
kadar keikatan pribadi terhadap pencapaian tujuan, pembinaan harga diri karyawan, tanggung jawab yang didasarkan atas kepercayaan, pembinaan kondisi
kerja, upaya pemenuhan hubungan antarpribadi. Tidak hanya itu, tugas dan fungsi manajerial juga memiliki keterkaitan
dengan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada karyawan. Adapun tugas manajerial yang terkait dengan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas
adalah perencanaan, pengarahan, dan pengawasan. Dalam hal perencanaan, seorang manajer memikirkan tujuan dan kegiatan sebelum melaksanakannya,
seperti ; melibatkan karyawan dalam perencanaan ataupun penentuan. Selain itu, tugas manajerial lainnya adalah pengarahan. Pengarahan merupakan salah satu
bagian dari tugas memimpin. Dalam hal pengarahan, pemimpin tidak hanya mengarahkan bawahannya dalam bekerja, tetapi juga mengarahkan bawahannya
untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Sedangkan dalam pengawasan, para manajer berusaha untuk menyakinkan bahwa organisasi bergerak dalam arah
tujuan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Macam-macam Gaya Kepemimpinan
Berdasarkan pada dua gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh atasan, Blake dan Mouton dalam Stoner, 1996:28 mengidentifikasi perilaku manajemen atas
dasar berbagai cara yang membuat gaya berorientasi pada tugas dan gaya berorientasi pada karyawan. Gaya kepemimpinan ini dinyatakan dalam kombinasi
skala 1 sampai skala 9 dari dua variabel tersebut. Adapun gaya kepemimpinan skala 1 sampai skala 9 adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Gambar Managerial Grid
1. Manajemen gaya 1,1 manajemen bebas-lepas Laissez-Faire
a Perhatian atasan terhadap karyawan orang sangat rendah.
b Perhatian atasan terhadap tugas produksi sangat rendah.
c Atasan melepaskan peran pemimpinnya.
d Partisipasi atasan dalam setiap proses kerja sangat minim.
2. Manajemen gaya 1,9 ; manajemen kekeluargaan
a Perhatian atasan terhadap karyawan orang sangat tinggi.
b Perhatian atasan terhadap tugas produksi sangat rendah.
c Perhatian yang sungguh-sungguh terhadap kebutuhan orang demi terbinanya
hubungan yang
memuaskan menghasilkan
terciptanya suasana
menyenangkan dan ramah-tamah serta tempo kerja dalam organisasi. 3.
Manajemen gaya 5,5 ; manajemen jalan tengah a
Perhatian atasan terhadap karyawan orang dan perhatian atasan terhadap tugas produksi seimbang.
b Performa organisasi yang memadai dapat dicapai melalui keseimbangan
antara keharusan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan terbinanya moral personil pada tingkat yang memuaskan.
4. Manajemen gaya 9,1 ; manajemen otoriter
a Perhatian atasan terhadap karyawan orang sangat rendah.
b Perhatian atasan terhadap tugas produksi sangat tinggi.
c Efektifitas dalam operasi tercapai dengan terciptanya suasana kerja
sedemikian rupa sehingga campur tangan umur manusia dibatasi sampai seminimum-minimumnya.