34 a.
Subtansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan
sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. b.
Proses pembelajaran harus terindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai non ilmiah yang meliputi intuisi, akal sehat, prasangka, penemuan melalui
coba-coba, dan asal berpikir kritis.
4. Esensi Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran
Daryanto 2014: 55 pendekatan Scientific disebut juga sebagai pendekatan ilmiah. Kegiatan pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu
proses ilmiah. Oleh karena itu, kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan Scientific dalam pembelajaran. Menurut Abdul Majid 2014:
195 pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif inductive reasoning ketimbang
penalaran deduktif deductive reasoning.
35 Gambar 2. Pendekatan Induktif VS Pendekatan Deduktif
Sumber: Abdul Majid, 2014: 195
Adapun pemaparan Abdul Majid 2014: 196 penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik kesimpulan yang
spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik kesimpulan secara keseluruhan.
Penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik
dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum.
5. Prinsip-prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific
Menurut Daryanto 2014: 58 beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. pembelajaran berpusat pada siswa.
b. pembelajaran membentuk students’ self concept.
36 c.
pembelajaran terhindar dari verbalisme. d.
pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
e. pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir
siswa. f.
pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru.
g. memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan
dalam komunikasi. h.
adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
Garis besar prisip pendekatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Scientific yaitu berpusat pada peserta didik. Peserta didik
mengkonsep sendiri pengalaman belajarnya, sehingga peserta didik berperan aktif dalam setiap kegiatan belajarnya. Kesempatan melatih
kemampuan individu secara lebih luas sehingga setiap peserta didik mampu mengkonstruksi struktur kognitifnya.
6. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific