Menalar Associating Mengkomunikasikan Networking

53 yang ditemukan selama eksperimen, setelah itu memeriksa dan menyimpan kembali segala bahan dan alat yang digunakan.

d. Menalar Associating

Langkah berikutnya adalah kegiatan menalar associating. Kegiatan “mengasosiasi atau mengolah informasimenalar” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkaneksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Abdullah Sani 2014: 66 menalar adalah aktivitas mental khusus dalam melakukan inferensi. Inferensi adalah menarik kesimpulan berdasarkan pendapat premis, data, fakta, atau informasi. Menurut Daryanto 2014: 70 kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan menalar adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman informasi melalui penalaran dan berpikir rasional. Kegiatan menalar dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainya, menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut. 54

e. Mengkomunikasikan Networking

Menurut Abdul Majid 2014: 234 pada kegiatan akhir diharapkan peserta didik mengkomunikasikan hasil pekerjaan yang telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok maupun secara individu dari hasil kesimpulan yang telah dibuat bersama. Pendapat lain, menurut Daryanto 2014: 80 pada pendekatan Scientific guru diharapkan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan mengkomunikasikan dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kegiatan mengkomunikasikan dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Senada dengan hal tersebut Abdulah Sani 2014: 71 menyatakan bahwa ketrampilan intrapersonal, ketrampilan interpersonal, dan ketrampilan organisasional merupakan softskill yang sangat dibutuhkan untuk membangun jaringan agar dapat suskses dalam kehidupan. Seorang peserta didik yang memiliki softskill yang baik 55 akan dapat menjalin kerja sama, mampu mengambil inisiatif, berani mengambil keputusan, dan gigih dalam belajar. Ditambahkan oleh Daryanto 2014: 80 adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Berdasarkan uraian tentang langkah-langkah pendekatan Scientific dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran dengan pendekatan Scientific terdapat lima langkah proses pembelajaran. Lima langkah tersebut adalah mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Walaupun memang pembelajaran tidak harus mengikuti prosedur yang kaku. Seperti yang diungkapkan oleh Sani 2014: 53 bahwa tahapan aktivitas pembelajaran yang dilakukan dengan pembelajaran saintifik tidak harus dilakukan mengikuti prosedur yang kaku, namun dapat disesuaikan dengan pengetahuan yang hendak dipelajari.

E. Keterkaitan Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) Efektivitas Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Pada Pembelajaran Ekonomi Kelas VIII G Di SMP Negeri 1 Bendosari Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016.

0 4 12

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) PADA PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS VIII G DI SMP NEGERI 1 Efektivitas Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Pada Pembelajaran Ekonomi Kelas VIII G Di SMP Negeri 1 Bendosari Sukoharjo Tahun Ajaran 2

0 6 14

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ips Di Sma Negeri 3 Pati Tahun Ajara

0 2 15

Artikel Publikasi: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ips Di Sma Negeri 3 Pati Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 12

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 14

PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS IVB SEKOLAH DASAR NEGERI TLACAP.

0 6 289

KESIAPAN SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR NEGERI SERAYU YOGYAKARTA.

0 6 223

PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 09 SUNGAI RAYA

0 0 15

INKUIRI TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS

0 0 8

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 15