89 kelas II SD. Sumber informasi yang digunakan diperoleh dari mana
saja termasuk dari ingkungan sekitar. Alat yang digunakan juga disesuaikan dengan kebutuhan dan materi yang disampaikan.
d. Tahap Menalar
Berdasarkan hasil observasi pada yang telah dilakukan peneliti, kegiatan pembelajaran pada tahap menalar dilakukan setelah maupun
sebelum tahap mencoba. Tahap menalar dilakukan kapan saja sesuai dengan kreativitas pendidik dalam merangsang peserta didik untuk
tetap berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Tahap menalar juga dilakukan dengan mengingat kembali pengalaman peserta didik yang
disesuaikan dengan materi yang dipelajari. Berikut beberapa hasil observasi pada 29 April-5 Mei 2015 yang telah dilakukan oleh peneliti:
“Mengkaitkan hal-hal yang perlu dilakukan dengan aturan, pada pembelajaran saat itulah peserta pendidik dirangsang untuk
mampu menalar tentang suatu persoalan yang berkaitan maupun yang bertentangan sesuai pada materi yang disampaikan oleh
pendidik, dan menyimpulkan sebab-akibat terhadap sebuah pelanggaran aturan. Peserta didik mengamati menjawab beberapa
soal dengan penalaran dengan rangsangan dari pendidik. Kemudian Peserta didik ditugaskan untuk menuliskan aturan
menonton TV berdasarkan pendapat dan pengalamannya sendiri. Peserta didik secara aktif membuat karya tersebut sembari
berdiskusi antar peserta didik guna memperoleh karya yang bagus. Sehingga peserta didik memperoleh pengalaman dean
pemahaman dalam memanfaatkan daun kelapa. Berdasarkan pengalaman tersebut peserta didik akan mampu memberikan
manfaat terhadap barang yang sebelumnya tidak memiliki fungsi menjadi sebuah karya di pengalaman belajarnya. Observasi: 29
April-5 Mei 2015
Hasil observasi di atas, menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran
pada tahap
menalar dilaksanakan
dengan
90 mengembangkan interpretasi peserta didik. Berbagai hal yang dapat
dihubungkan dengan materi pembelajaran diantaranya dari materi atau bacaan, penjelasan pendidik maupun pengalaman peserta didik. Peserta
didik mengembangkan pengetahuan dengan memahami sebab-akibat maupun menyimpulkan pendapat. Hal tersebut dipertegas dengan
adanya hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada pendidik terkait kegiatan pembelajaran pada tahap menalar. Berikut beberapa
pernyataan yang disampaikan oleh pendidik: Kegiatan menalar berawal dari hasil pengamatan, dari melihat
menjadi tahu. Ketika muncul pertanyaan maka peserta didik mendiskusikannya, kemudian menginformasikan kepada teman.
wawancara I: 28 April 2015
Bentuk kegiatan pembelajaran pada tahap menalar dapat berupa kegiatan apa saja. Diantaranya adalah pada kegiatan mengamati,
menanggapi penjelasan dari pendidik maupun tugas diskusi yang dilakukan secara berkelompok yang didukung dengan adanya hasil
dokumentasi peneliti pada lampiran 8 gambar 4. Berdasarkan
hasil observasi
dan wawancara,
kegiatan pembelajaran pada tahap menalar masih selalu dengan peran penting
pendidik. Peran pendidik untuk selalu mengarahkan dan memberikan rangsangan agar pembelajaran dapat memberikan pemahaman serta
makna lebih dalam kepada peserta didik. Kegiatan pembelajaran pada tahap menalar selalu berkaitan dengan tahap-tahap kegiatan yang lain.
Kegiatan pembelajaran pada tahap menalar dapat berupa menyatakan
91 sebab-akibat, menanggapi sebuah pernyataan, memahami berdasarkan
pengalaman maupun menyimpulkan pernyataan.
e. Tahap Mengkomunikasikan