Penilaian Kompetensi Pengetahuan Deskripsi Teori 1. Kurikulum

51 yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musical, linguistik, logik matematika, naturalis serta kecerdasan adveritas, kecerdasan kreativitas, kecerdasaan spiritual dan moral dan kecerdasan emisional Mudjiati, 2011: 83. Pembelajaran seni memberikan pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam. Pendidikan seni budaya dan keterampilan berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi KTSP, ialah memberikan pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi atau berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: belajar dengan seni, belajar melalui seni, dan belajar tentang seni.

b. Batik

Kriya seni kriya memiliki nilai artistik hasil keterampilan tangan manusia, kegiatan tersebut umumnya diproses dan terinspirasi atas kekayaan hasil seni budaya bangsa kearifan lokal Sulchan, 2011: 20. Dalam hal ini seni kriya pada umumnya mengali sebuah potensi diri dan potensi alam sekitar yang keduanya memberikan atau memiliki nilai estestik. Jenis seni kriya itu sendiri banyak sekali, salah satunya adalah kriya tekstil dan kriya tekstil sendiri salah satunya adalah batik. Sejarah pembatikan di Indonesia baerkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan raja-raja Indonesia zaman dahulu. Dalam perkembangan lambat laun kesenian batik ini 52 ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria Anindito Prasetyo 2010:10. Salah satu produk budaya ini ternyata kian hari kian menguat dan meresap bagi masyarakat Indonesia. Kebanggaan yang menggembirakan dan mengikat rasa nasionalisme bangsa Indonesia, yang mana kini bangga dan senang mengenakan batik kapan saja disegala kesempatan. Segala aktifitas tersebut sebagian besar berorientasi kepada tata cara kerajaan keraton. Batik sebagai pakaian tradisional mulai menyusut penggunaanya terutama bagi generasi muda. Yang sekarang ini memilih berpenampilan dan mengikuti mode ala Barat. Untuk itu mungkin adanya jenis pakaian baru yang lebih murah dan praktis. Selain itu masyarakat kurang memahami makna simbol ragam hias di dalam batik. Salah satu hal yang menggembirakan bahwa batik tidak semata-mata digunakan untuk pakaian tradisional saja, tetapi telah terangkat menjadi pakaian umum. Lebih dari itu batik telah menjadi salah satu ciri pakaian Indonesia. Batik merupakan kesenian warisan nenek moyang. Seni batik mempunyai nilai seni tinggi, perpaduan seni dan teknologi. Batik menarik perhatian bukan semata-mata hasilnya, tetapi juga proses pembuatanya. Inilah yang kemudian membuat batik diakui oleh dunia Pamungkas 2010: 3. Menurut Herry Lisbijanto 2013: 3 mengatakan bahwa batik adalah suatu kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, khususnya masyarakat jawa sejak zaman dulu.