Latar Belakang PEMBELAJARAN BATIK MANGROVE DI SMA NEGERI 8 BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR TAHUN AJARAN 2014/2015.
3
Keberhasilan dalam kurikulum merupakan suatu proses yang panjang, mulai dari gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan kurikulum,
persiapan peserta didik, serta sarana dan prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum termasuk pembelajaran, dan penilaian pembelajaran dari kurikulum.
Kurikulum selalu berubah setiap lima tahun sekali, perubahan setiap lima tahun sekali tersebut merupakan upaya untuk menyempurnakan pedoman pengajaran.
Seiring dengan pergantian kurikulum tersebut SMA Negeri 8 Balikpapan berjalan selama satu semester menggunakan kurikulum 2013. Namun sekarang berganti
lagi menerapkan kurikulum KTSP 2006 untuk pedoman pembelajaran. KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah atau daerah, social budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik Mulyasa,
2009:8. Jadi melalui kurikulum KTSP setiap sekolah diberikan kebebasan karena pelaksanaan KTSP untuk setiap sekolah bebeda-beda tergantung pada kondisi dan
kemampuan masing-masing sekolah. Seni budaya dan keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan,
kebermaknaan dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan
berekspresiberkreasi dan berapreasiasi. Pendidikan seni budaya dan keterampilan memiliki peranan dalam pembentukan pribadi yang harmonis dengan
memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musical,
linguistik, logik matematika, naturalis serta kecerdasan adveritas, kecerdasan
4
kreativitas kecerdasaan spiritual dan moral dan kecerdasan emisional Mudjiati, 2011: 83.
Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Balikpapan tidak lepas dari kearifan sekolah yang berwawasan lingkungan yang berbasis hutan bakau mangrove. SMA
Negeri 8 Balikpapan berdiri pada tahun 2004. SMA Negeri 8 Balikpapan ini memiliki 2 program bidang menurut keahliannya yaitu ilmu pengetahuan alam
IPA dan ilmu pengetahuan sosial IPS. Mata pelajaran seni budaya ini pada semester gasal mengguakan kurikulum 2013 yang dulu termasuk dalam mata
pelajaran prakarya dan kewirausahaan. Untuk semester genap ini SMA Negeri 8 Balikpapan sistem pembelajarannya berbalik seperti semula mengguakan KTSP
2006 dengan mata pelajaran seni budaya yang didalamnya berisi materi tentang teknik pembuatan seni kriya mancanegara yang berupa batik dengan motif khas
keunggulan sekolah yaitu mangrove. Perencanaan pembelajaran seni budaya ini disusun sedemikian rupa agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam proses pembelajaran kurikulum KTSP 2006 ini terdapat beberapa tahapan yaitu, perencanaan, pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Adapun perencanaan yang dilakukan pada pembelajaran seni budaya meliputi, tujuan, indikator, materi yang
akan diajarkan, metode, media, strategi yang digunkan dalam pembelajaran dan evaluasi yang akan dilksanakan dalam pembelajaran.
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
5
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan prilaku, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Supaya terciptanya suatu pebelajaran yang baik maka kurikulum menjadi suatu komponen pedoman
utama yang mengarahkan satuan pendidikan dalam penerapan pembelajaran di sekolah.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran atau bahan ajar. Dalam
pelaksanaan pembelajaran harus disesuaikan dengan perencanaan pembelajaran yang telah dibuat. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat beberapa tahapan yang
terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Pada kegiatan inti peserta didik diberikan pengetahuan sesuai dengan materi yang sudah disipkan. Setelah
selesai suatu proses pembelajaran diperlukannya evaluasi yang bertujuan agar dapat diketahui sejauh mana keberhasilan guru dalam menyampaikan tujuan dan
pembelajarannya. Evaluasi pembelajaran batik mangrove dilakukan dengan cara mengoreksi
hal-hal yang telah terjadi atau dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain itu evaluasi juga merupakan pengambilan keputusan tentang
sejauh mana tujuan pembelajaran batik mangrove pada mata pelajaran seni budaya di SMA Negeri 8 Balikpapan Kalimantan Timur berhasil dicapai mulai
dari proses sampai hasil, evaluasi pembelajaran juga dilakukan setiap pembelajaran baik dari sikap, pengetahuan, keterampilan pada proses
6
pembelajaran dan disampaikan di akhir pempelajaran agar dapat menjadi masukan dalam pembelajaran selanjutnya.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti bertujuan untuk mengetahui bagaiman pembelajaran batik mangrove agar didapatkan deskripsi tentang perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran sampai dengan evaluasi hasil
pembelajaran.