Batik Mangrove di SMA Negeri 8 Balikpapan

101 SMA Negeri 8 Balikpapan bisa membuat wisatawan mengunjungi sekolah ini dan belajar membuat batik dengan motif mangrove, hasil batik yang telah dibuat dipasang di ruangan kesenian yang bertujuan untuk menarik perhatian para pengunjung dan tamu wisatawan bahwa motif tumbuhan mangrove bisa menjadi suatu karya seni yang berupa batik. manajemen pemasaran yang selama ini dilakukan oleh sekolah ini memiliki potensi yang sangat bagus jika dikelola dengan baik, secara bertahap dan tetap menunjukan eksistensinya yang bertema tumbuhan bakau yang berada di sekitar sekolah tersebut. Adapun keunggulan dari pembelajaran batik mangrove di SMA Negeri 8 Balikpapan SMA Negeri 8 Balikpapan merupakan sekolah yang memiliki keunggulan yang sangat menonjol, hal ini dapat dilihat dari fasilitas sampai pada proses pembelajaran. Pembelajaran batik mangrove di SMA Negeri 8 Balikpapan berjalan sangat lancar tanpa ada kendala. Pembelajaran batik mangrove di SMA Negeri 8 Balikpapan juga lebih unggul dan lebih baik. Salah satu keunggulan dapat dilihat dari guru mata pelajaran batik mangrove yang mengajar di SMA Negeri 8 Balikpapan, serta motif yang dipakai dalam membatik, motif yang di pakai dalam membatik yaitu motif mangrove, karena SMA Negeri 8 Balikpapan merupakan sekolah unggul yang berbasis hutan mangrove. Guru atau pendidik di SMA Negeri 8 Balikpapan berjumlah tiga orang, dan dari jumlah guru yang sudah ada sesuai dengan jurusan dan keahlian dalam bidang pelajaran seni budaya, guru yang mengajar pelajaran batik mangrove di SMA Negeri 8 Balikpapan adalah Merry S.Pd, guru selalu menyiapkan kain dan malam yang sudah dipanaskan dan perlengkapan lain untuk proses pembelajaran 102 batik mangrove dimulai. Pembelajaran batik mangrove berjalan lancar tanpa ada kendala karena fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran batik mangrove sangat lengkap. Evaluasi diberikan setiap pertemuan dan hasil evaluasi berupa aspek penilaian meliputi nilai kelas, nilai tengah semester, nilai tugas, nilai praktik, niali raport. Keunggulan lain dari pembelajaran batik mangrove di SMA Negeri 8 Balikpapan dapat dilihat dari fasilitas sarana yang lebih lengkap dan memadahi dibandingkan sekolah lain. SMA Negeri 8 Balikapapan memiliki gazebo, gazebo ini khusus digunakan untuk melaksanakan pembelajaran batik mangrove. Selain itu SMA Negeri 8 Balikpapan ini mempunyai ruangan pameran. Ruang pameran ini digunakan untuk memajang dan memamerkan hasil karya yang dibuat peserta didik. Ruang pameran ini di buka ketika ada kunjungan tamu dari dinas maupun kunjungan tamu yang sedang studi banding dari dalam dan luar negeri. Sarana yang ada di sekolah ini yang berkaitan dengan pembelajaran sangat lengkap mulai dari alat dan bahan untuk membatik. Keunggulan lain yang dihasilkan dari pembelajaran batik mangrove di SMA Negeri 8 Balikpapan yaitu, dengan banyak even, selain adanya even SMA Negeri 8 Balikpapan ini pada saat pembelajaran batik mangrove berlangsung diliput di surat kabar Kaltim Post, dan sekolah ini bekerja sama dengan mentri parawisata untuk membawa hasil karya peserta didik untuk di bawa ke galeri yang ada. SMA Negeri 8 Balikpapan ini sering menjadi tamu undangan untuk mengisi acara di suatu instansi pemerintah maupun swasta dan mengikuti pameran pendidikan. 103

C. Perencanaan Pembelajaran Batik Mangrove

Sebelum melakukan pembelajaran, tahap pertama yang dilakukan adalah merancang atau merencanakan pembelajaran. Dalam hal ini, yang memiliki andil penuh dalam merancang pembelajaran tersebut adalah guru. Perencanaan pembelajaran ditujukan agar pembelajaran batik mangrove dapat tercapai secara maksimal dan memberikan manfaat yang memuaskan bagi pendidik dan peserta didik. Secara umum, esensi perencanaan pembelajaran ditujukan agar peserta didik mampu menguasai setiap kompetensi yang berkaitan dengan batik, untuk itulah perlu dirancang teknis pelaksanaan pembelajaran untuk menyampaikan materi kepada peserta didik agar dapat tercapai secara tuntas. Segala bentuk komponen pembelajaran seperti yang tertuang pada lampiran menteri tersebut kemudian ditransformasikan oleh guru ke dalam berbagai ranah belajar. Seperti yang sudah dikemukakan pada bagian kajian teori bahwa untuk melaksanakan pembelajaran maka guru harus menyentuh dan mengadopsi berbagai ranah belajar di antaranya ranah kognitif yang berkaitan dengan kemampuan analisis atau keterampilan intelektual siswa tentang perkembangan dan sejarah batik di Indonesia, ranah afektif yang berkaitan dengan pembentukan sikap yang baik kepada peserta didik untuk menanamkan pendidikan karakter pada diri siswa dengan cara menunjukkan sikap disiplin, jujur, mandiri, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan pendidikan karakter, dan ranah yang terakhir adalah ranah psikomotorik yang merupakan keterampilan jasmani yang berkaitan dengan proses praktik, jika dikaitkan dengan pembelajaran seni batik, maka ranah psikomotor ini berkaitan dengan proses siswa melakukan praktik membuat batik. 104 Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, guru mata pelajaran melakukan persiapan-persiapan awal seperti menyiapkan silabus, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, menyiapkan sumber belajar, menyiapkan materi pembelajaran batik, menyiapkan media pembelajaran batik, semua persiapan itu disiapkan oleh guru pengampu sebelum melaksanakan pembelajaran. Persiapan pembelajaran di SMA Negeri 8 Balikpapan sebagai berikut:

1. Silabus Pembelajaran Batik Mangrove

Persiapan pembelajaran seni budaya disesuaikan dengan panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP 2006. Perencanaan pembelajaran atau silabus di Balikpapan untuk Sekolah Menengah Atas SMA tim penyusun standar isi, standar kopetensi kelulusan SKL, adalah tim musyawarah guru mata pelajaran MGMP. Silabus pembelajaran seni budaya disusun oleh tim musyawarah guru mata pelajaran MGMP dengan mengikuti format isi silabus mata pelajaran kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan hasilnya akan di serahkan ke sekolah masing-masing dan dari sekolah akan dikembangkan lagi. Isi silabus pembelajaran seni budaya tersebut terdiri atas identitas mata pelajaran, standar kopetensi, kompetensi dasar, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus pembelajaran merupakan acuan dalam pelaksanaan pembelajaran seni budaya. Standar kompetensi SK dan standar kompetensi dasar KD dalam pembelajaran seni budaya di SMA Negeri 8 Balikpapan dibuat oleh tim musyawarah guru mata pelajaran MGMP di Balikpapan. Pengembangan silabus 105 dan materi pembelajaran seni budaya tersebut dikembangkan dengan memperhatikan standar kompetensi yang menentukan kompetensi yang didasarkan pada materi sebagai basis pengetahuan, dan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa di SMA Negeri 8 Balikpapan yang dijelaskan sebagai berikut. a. Standar Kopetensi SK pembelajaran seni budaya Standar kopetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan semester pada suatu mata pelajaran. Standar kompetensi pembelajaran seni budaya di SMA Negeri 8 Balikpapan adalah sebagai berikut: 1 Standar kompetensi pada semester gasal yaitu mengapreasiasikan karya seni rupa. 2 Standar kompetensi pada semester genap yaitu mengapreasiasikan diri melalui kriya. b. Kompetensi Dasar KD pembelajaran seni budaya Kompetensi dasar dalam pembelajaran seni budaya batik berfungsi untuk mengarahkan guru dan fasilitator pembelajaran mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran seni budaya. Kompetensi dasar pembelajaran seni budaya kekas XI IPA SMA Negeri 8 Balikpapan adalah sebagai berikut: 1. Pada semester gasal terdapat 2 kompetensi dasar yaitu mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni kriya batik dan menampilkan