Evaluasi Hasil Belajar Keterampilan

50

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes pratik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen berupa daftar cek atau skala penilaian rating scale yang dilengkapi rubrik. a. Tes pratik adalah penilaian yang menuntut respons berupa keterampilan melakukan sesuatu aktivitas atau prilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. b. Proyek adalah tugas-tugas belajar learning tasks yang mepliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan baik secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. c. Portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat relatif- integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, danatau kreativitas peserta didik dalam waktu tertentu.

3. Pembelajaran Batik Mangrove a. Seni Budaya

Seni budaya dan keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresiberkreasi dan berapreasiasi. Pendidikan seni budaya dan keterampilan memiliki peranan dalam pembentukan pribadi yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai multi kecerdasan 51 yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musical, linguistik, logik matematika, naturalis serta kecerdasan adveritas, kecerdasan kreativitas, kecerdasaan spiritual dan moral dan kecerdasan emisional Mudjiati, 2011: 83. Pembelajaran seni memberikan pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam. Pendidikan seni budaya dan keterampilan berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi KTSP, ialah memberikan pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi atau berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: belajar dengan seni, belajar melalui seni, dan belajar tentang seni.

b. Batik

Kriya seni kriya memiliki nilai artistik hasil keterampilan tangan manusia, kegiatan tersebut umumnya diproses dan terinspirasi atas kekayaan hasil seni budaya bangsa kearifan lokal Sulchan, 2011: 20. Dalam hal ini seni kriya pada umumnya mengali sebuah potensi diri dan potensi alam sekitar yang keduanya memberikan atau memiliki nilai estestik. Jenis seni kriya itu sendiri banyak sekali, salah satunya adalah kriya tekstil dan kriya tekstil sendiri salah satunya adalah batik. Sejarah pembatikan di Indonesia baerkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan raja-raja Indonesia zaman dahulu. Dalam perkembangan lambat laun kesenian batik ini