Licik Nilai Moral Dongeng Die Gänsemagd

mengenakan gaun yang indah. Lalu Gadis Angsa sebagai perempuan yang polos dan lembut ketika ia mengalami kejadian buruk di tengah perjalanan bersama pelayannya yang ternyata ingin menguasainya. Ia tetap bersikap polos walaupun ia seorang Putri. Gadis Angsa sebagai perempuan yang rapi dan menjaga penampilannya karena ia selalu menyisir dan merapikan rambutnya agar selalu terlihat cantik dan rapi. Aspek psikis Gadis Angsa yaitu ceroboh karena ia meletakkan serbet pemberian ibunya dengan tidak berhati-hati dan diletakkan pada tempat yang tidak aman sehingga ia kehilangan serbet tersebut. Aspek psikis yang kedua yaitu penyabar, saat ia mengalami masalah di tengah perjalanan bersama pelayan licik. Ia tetap sabar dalam menghadapi perlakuan jahat pelayan tersebut. Aspek psikis yang ketiga yaitu penakut, karena ia tidak mampu melawan perlakuan jahat dari si pelayan jahat dan selalu hidup dalam ketakutan karena tidak berani mengatakan hal yang sebenarnya kepada orang lain. Lalu ia sebagai seorang yang penurut, yang selalu mematuhi perintah Raja yang memberikan pekerjaannya untuk menjaga angsa-angsa di padang rumput. Aspek sosial meliputi didalam keluarga yaitu sebagai anak. Gadis angsa adalah anak dari seorang Ratu yang hidup dalam sebuah kerajaan. Nilai moral dongeng “Schneeweißchen und Rosenrot“ dibagi dalam tiga macam yaitu hubungan manusia dengan diri sendiri seperti bertanggung jawab dalam pekerjaan rumah dan bekerja keras, dan ketakutan. Hubungan manusia dengan sesama yaitu rasa kasih sayang dan kerukunan, kepatuhan, kepedulian dan tolong menolong. Hubungan manusia dengan lingkungan yaitu menyayangi binatang. Ada pula nilai moral buruk dalam hubungan manusia dengan sesama yaitu berkata kasar, melemparkan kesalahan pada orang lain, tidak tahu rasa terima kasih, dan balas dendam. Nilai moral baik dongeng “Die Gänsemagd“ juga dibagi dalam tiga macam yaitu hubungan manusia dengan diri sendiri, yang meliputi rendah hati, ketakutan, dan bekerja keras. Hubungan manusia dengan sesama meliputi kepatuhan. Hubungan manusia dengan lingkungan meliputi menyayangi binatang. Nilai moral buruk dalam hubungan manusia dengan diri sendiri yaitu menutupi kesalahan sendiri. Nilai moral buruk dalam hubungan manusia dengan sesama yaitu melawan perintah, licik, berbohong yang dimiliki oleh si pelayan jahat. Pada nilai moral kedua dongeng tersebut juga tidak hanya tertuju pada nilai moral dari tokoh utamanya saja, namun juga dijelaskan nilai moral dari tokoh tambahan lainnya. Pada nilai moral, tidak hanya terdapat nilai moral yang baik saja yang tertuju pada tokoh utama perempuannya, namun nilai moral yang buruk dari pemain tambahan juga disampaikan. Tentunya dalam nilai moral buruk tersebut tidak patut kita contoh karena peneliti hanya mendeskripsikan bagian dari nilai moral buruk agar dapat membandingkan bahwa tidak hanya ada nilai moral yang baik saja dari tokoh utama perempuannya. Namun masih terdapat nilai moral buruk dari tokoh yang lainnya.

F. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan peneliti, sehingga menyebabkan hasil penelitian ini menjadi kurang maksimal. Adapun keterbatasan penelitian tersebut adalah sebagai berikut.