perilaku yang dianggap pantas baginya sebagai wanita dewasa. Sehubungan dengan karakteristik sekunder itu, wanita juga harus mengambil keputusan yang
tidak terlepas dari keinginannya sebagai wanita dewasa dan yang dianggap pantas baginya.
2. Citra Diri Perempuan dalam Aspek Psikis
Melalui pencitraan perempuan secara psikis, bisa dilihat bagaimana rasa emosi yang dimiliki Perempuan tersebut, rasa penerimaan terhadap hal-hal
disekitar, cinta kasih yang dimiliki dan yang diberikan terhadap sesama atau orang lain, serta bagaimana menjaga potensinya untuk dapat eksis dalam sebuah
komunitas.timbal balik antara citra fisik dan psikis perempuan dalam novel tidak dapat dipisahkan satu sama lain Sugihastuti, 2000: 95.
Dalam aspek psikis, citra perempuan tidak terlepas dari unsur feminitas. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Yung melalui Sugihastuti 2000: 91 bahwa
prinsip feminitas sebagai sesuatu yang merupakan kecenderungan yang ada dalam diri wanita. Prinsip-prinsip itu antara lain menyangkut ciri relatedness, receptivity,
cinta kasih, mengasuh berbagai potensi hidup, orientasi komunal, dan memelihara hubungan interpersonal.
3. Citra Diri Perempuan dalam Aspek Sosial
Citra sosial perempuan merupakan perwujudan dari citra Perempuan
dalam keluarga serta citranya dalam masyarakat. Seperti yang diungkapkan Sugihastuti 2000 citra sosial ini memiliki hubungan dengan norma-norma dan
sistem nilai yang berlaku dimasyarakat, tempat di mana perempuan menjadi anggota dan berhasrat mengadakan hubungan antar manusia. Menurut Sugihastuti
1999: 121, Citra perempuan dalam aspek sosial disederhanakan ke dalam dua peran, yaitu peran perempuan dalam keluarga dan peran perempuan dalam
masyarakat. Peran ialah bagian yang dimainkan seseorang pada setiap keadaan, dan cara bertingkah laku dalam menyelaraskan diri dengan keadaan.
Dalam aspek sosial, terdapat tujuh peranan perempuan menurut Oppong dan Church via Sugihastuti, 2000: 121, di mana sebagian lebih berorientasi pada
keluarga dan sebagian lebih berorientasi pada masyarakat, diantaranya adalah: 1 sebagai orangtua, 2 sebagai istri, 3 didalam rumah tangga, 4 didalam
kekerabatan, 5 pribadi, 6 didalam komunitas, dan 7 didalam pekerjaan. Dengan demikian berdasarkan dari berbagai pendapat di atas, citra
perempuan adalah suatu gambaran seorang perempuan yang dapat dideskripsikan melalui ciri-ciri bagaimana penampilan perempuan tersebut melalui indera
penglihatan kita dengan melihat tiga aspek yaitu aspek fisik, psikis, dan sosialnya. Citra perempuan merupakan penggambaran model-model kehidupan dalam karya
sastra dan tidak lepas dari pengaruh budaya yang melingkupi. Sehingga, citra perempuan dalam karya sastra tidak dapat diperlakukan sebagai sebuah refleksi
abstrak dari perempuan yang sesungguhnya. Citra perempuan dalam karya sastra lebih menunjukkan sikap yang reaktif dengan kelabilan hati dan serta potensinya
yang emosional, mereka lebih mudah terpengaruh lingkungannya.