Moral Buruk Dalam Hubungan Manusia Dengan Sesama a. Melawan Perintah
melakukan banyak aktivitas yang berat di luar rumah yang mungkin akan membuat fisiknya kelelahan. Oleh karena itu ia lebih memilih melakukan aktivitas
di dalam rumah untuk membantu bersama ibunya. Lalu Putih Salju sebagai perempuan yang menjaga kerapian dan menjaga kebersihan karena secara fisik ia
perempuan bersih dan rapi yang menyukai hal-hal yang tidak berantakan dan sudah terbiasa untuk selalu membersihkan tempat tinggalnya sendiri. Aspek fisik
dari Rosenrot Mawar Merah adalah Perempuan yang cantik, perempuan yang aktif, dan perempuan yang romantis. Sama halnya dengan Putih Salju, Mawar
Merah juga dicitrakan sebagai perempuan cantik bagaikan bunga mawar merah. Bunga mawar merah sendiri melambangkan rasa cinta, rasa hormat, keindahan,
kebahagiaan dan juga romantisme. Aspek psikis yang peneliti temukan lebih dominan adalah dari keduanya, Putih Salju dan Mawar Merah. Jadi peneliti tidak
dapat menemukan aspek psikis dari diri mereka masing-masing, karena di dalam cerita mereka berdua lebih melakukan hal selalu bersama-sama. Namun secara
fisik mereka mempunyai ciri khas tersendiri. Aspek psikis dari Putih Salju dan Mawar Merah adalah penyayang, pemberani, penurut, dan penyabar. Aspek sosial
didalam masyarakat yaitu mereka selalu menolong orang lain.
Citra tokoh utama perempuan dalam dongeng “Die Gänsemagd”, Aspek
fisik tokoh perempuannya yaitu Gadis Angsa meliputi perempuan yang cantik, Perempuan yang polos dan lembut, dan perempuan yang rapi dan menjaga
penampilan. Perempuan yang cantik ini dimiliki oleh tokoh utamanya yaitu Sang Putri atau Gadis Angsa. Ia sebagai seorang Putri yang sudah terbiasa dengan
kehidupan mewah di istana. Sebagai seorang putri ia selalu tampil cantik dan
mengenakan gaun yang indah. Lalu Gadis Angsa sebagai perempuan yang polos dan lembut ketika ia mengalami kejadian buruk di tengah perjalanan bersama
pelayannya yang ternyata ingin menguasainya. Ia tetap bersikap polos walaupun ia seorang Putri. Gadis Angsa sebagai perempuan yang rapi dan menjaga
penampilannya karena ia selalu menyisir dan merapikan rambutnya agar selalu terlihat cantik dan rapi. Aspek psikis Gadis Angsa yaitu ceroboh karena ia
meletakkan serbet pemberian ibunya dengan tidak berhati-hati dan diletakkan pada tempat yang tidak aman sehingga ia kehilangan serbet tersebut. Aspek psikis
yang kedua yaitu penyabar, saat ia mengalami masalah di tengah perjalanan bersama pelayan licik. Ia tetap sabar dalam menghadapi perlakuan jahat pelayan
tersebut. Aspek psikis yang ketiga yaitu penakut, karena ia tidak mampu melawan perlakuan jahat dari si pelayan jahat dan selalu hidup dalam ketakutan karena
tidak berani mengatakan hal yang sebenarnya kepada orang lain. Lalu ia sebagai seorang yang penurut, yang selalu mematuhi perintah Raja yang memberikan
pekerjaannya untuk menjaga angsa-angsa di padang rumput. Aspek sosial meliputi didalam keluarga yaitu sebagai anak. Gadis angsa adalah anak dari
seorang Ratu yang hidup dalam sebuah kerajaan. Nilai moral dongeng
“Schneeweißchen und Rosenrot“ dibagi dalam tiga macam yaitu hubungan manusia dengan diri sendiri seperti bertanggung jawab
dalam pekerjaan rumah dan bekerja keras, dan ketakutan. Hubungan manusia dengan sesama yaitu rasa kasih sayang dan kerukunan, kepatuhan, kepedulian dan
tolong menolong. Hubungan manusia dengan lingkungan yaitu menyayangi binatang. Ada pula nilai moral buruk dalam hubungan manusia dengan sesama