Nilai Moral KAJIAN TEORI

rela berkorban, kepatuhan, kejujuran, berbelas kasih, tolong-menolong, permohonan maaf, memaafkan, kerukunan, dan keramahan, 4 Wujud nilai moral dalam hubungan manusia dengan lingkungan memiliki varian berupa merawat tanaman, memanfaatkan tanaman, dan belajar dari tanaman Ariska, 2012: 23. Kesimpulan dari teori diatas tentang nilai moral adalah nilai moral merupakan nilai yang terdapat dalam setiap kehidupan dan melekat erat didalam setiap individunya. Nilai moral mencakup seluruh permasalahan hidup setiap individu yang hidup dalam sebuah lingkungan untuk memberikan gambaran mana yang baik dan buruk, mana yang pantas dilakukan atau yang tidak pantas dilakukan. Nilai moral tidak hanya yang baik saja, namun juga terdapat nilai moral yang buruk.

E. Penelitian Yang Relevan

Sejumlah penelitian, baik mengenai dongeng, tokoh, maupun kajian sastra feminisme telah banyak dilakukan sebelumnya. Pada penelitian kali ini, peneliti memilih skripsi dengan judul Citra Tokoh Utama Perempuan Dalam Dongeng Das Mädchen Ohne Hände dan Die Kluge Else dari Kumpulan Dongeng Brüder Grimm: Kajian Feminisme oleh Rena Agustina 2007 dan Citra Tokoh Utama Perempuan dan Ketidakadilan Gender dalam Roman Leyla karya Ferdidun Zaimoglu: Analisis Kritik Sastra Feminis oleh Priza Adhe Septilina, sebagai salah satu penelitian yang relevan, karena sama-sama menganalisis tentang citra tokoh utama perempuannya. Hasil penelitian dari Rena Agustina adalah aspek fisik, aspek psikis dan aspek sosial dari citra tokoh utama perempuan dongeng Das Mädchen Ohne Hände dan Die Kluge Else, sedangkan Priza Septilina juga menghasilkan analisis aspek fisik, aspek psikis,aspek sosial dari tokoh utama perempuan Leyla dan ketidakadilan gender yang dihadapi oleh Leyla. Penelitian yang relevannya adalah sama-sama menggunakan dongeng sebagai objek penelitian dan teori yang digunakan yaitu pada citra tokoh utama perempuan. Namun, yang membedakan dengan penelitian ini sendiri adalah, dari kedua penelitian dari Rena dan Priza lebih mengacu pada kritik sastra feminisnya dan masalah ketidakadilan gender yang dihadapi oleh tokoh utama perempuannya, sedangkan dalam penelitian ini sendiri hanya pada citra tokoh utama perempuannya saja secara struktural tanpa menggunakan kritik feminis. Selain itu, karena dalam penelitian ini tidak hanya meneliti citra tokoh utama perempuannya saja, namun juga menganalisis nilai moral, maka penelitian yang relevan lainnya yang berjudul Nilai Moral dalam Kumpulan Dongeng Makhluk Berkedip oleh Ariska 2012 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang menghasilkan analisis berupa nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, dan lingkungannya. Penelitian Ariska juga sama-sama menggunakan dongeng dan teori nilai moralnya. Kemudian, peneliti memilih judul dongeng sendiri untuk penelitian ini dari kumpulan dongeng Kinder- Und Hausmärchen Brüder Grimm yaitu “Schneeweißchen und Rosenrot“ dan “Die Gänsemagd “ dan menganalisis tentang citra tokoh utama perempuan dan nilai moral dari kedua dongeng tersebut. 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif adalah pendekatan yang memberi perhatian penuh pada karya sastra sebagai struktur yang otonom. Pendekatan objektif merupakan pendekatan sastra yang menekankan pada segi intrinsik karya sastra yang bersangkutan Yudiono, 1984 : 53. Pendekatan objektif adalah pendekatan yang sangat mengutamakan penyelidikan karya sastra berdasarkan kenyataan teks sastra itu sendiri. Hal-hal yang di luar karya sastra walaupun masih ada hubungan dengan sastra dianggap tidak perlu untuk dijadikan pertimbangan dalam menganalisis karya sastra. B. Data Penelitian Data penelitian ini berupa kata, frasa atau kalimat dalam dua dongeng yang menjadi objek penelitian yaitu dongeng yang berjudul “Schneeweißchen und Rosenrot “ dan “Die Gänsemagd“. Adapun data yang diinginkan oleh peneliti adalah mencerminkan citra tokoh utama perempuan dalam dongeng “Schneeweißschen und Rosenrot“ dan “Die Gänsemagd“ yang berupa aspek fisik, aspek psikis, dan aspek sosial. Serta nilai moral yang terdapat dalam dongeng “Schneeweißchen und Rosenrot“ dan “Die Gänsemagd“. Dengan demikian pembahasan dalam penelitian ini akan berisi kutipan- kutipan data untuk memberi gambaran penyajian pembahasan tersebut.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah Grimm’s Märchen: Kinder-und Hausmärchen berbentuk PDF yang berasal dari situs internet http:www.grimmstories.comdegrimm_maerchenindex dengan dongeng yang berjudul “Schneeweißchen und Rosenrot“ dan “Die Gänsemagd“. Dongeng yang digunakan dalam penelitian ini adalah kumpulan dongeng karya Grimm bersaudara Brüder Grimm. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca, teknik catat, dan teknik riset kepustakaan. Untuk teknik pembacaan, dilakukan pembacaan dengan cara berulang-ulang secara cermat dan membaca secara keseluruhan dongeng “Schneeweißchen und Rosenrot“ dan “Die Gänsemagd “ untuk mengetahui identifikasi umum serta adanya kegiatan menganalisis kata dan kalimat maupun paragraf yang berhubungan dengan citra tokoh utama perempuan. Teknik catat, dilakukan mencatat hasil pembacaan dongeng “Schneeweißchen und Rosenrot“ dan “Die Gänsemagd“ dan mengklasifikasikan data keduanya. Teknik riset kepustakaan, dilakukan mencari data dengan cara mencari, menemukan, dan menelaah berbagai buku atau pustaka sebagai sumber tertulis yang terkait dengan fokus penelitian

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri human instrumen. Peneliti mengumpulkan data dan terjun ke lapangan guna memperoleh data yang diinginkan. Dalam human instrumen, peneliti diharuskan terlibat dan adanya penghayatan terhadap permasalahan dan objek penelitian. Peneliti melekat erat dengan objek penelitian. Peneliti menetapkan fokus masalah, memilih narasumber yang tepat sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas hasil penelitian. Kemudian peneliti mengumpulkan berbagai data yang berkaitan dengan dongeng “Schneeweißchen und Rosenrot” dan “Die Gänsemagd” untuk memperoleh citra tokoh utama perempuan dan nilai moral yang terdapat dalam kedua dongeng tersebut. Sugiyono 2006: 251 mengemukakan bahwa kategori instrumen yang baik dalam penelitian kualitatif adalah instrumen yang memiliki pemahaman yang baik akan metodologi penelitian, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan untuk memasuki objek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Hal ini dilakukan agar instrumen mampu menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya.

F. Keabsahan Data

Keabsahan data penelitian ini dilakukan dengan validitas dan reliabilitas. data yang disajikan dianalisis dengan validitas semantik, yaitu penafsiran terhadap data-data penelitian dilakukan dengan mempertimbangkan konteks tempat data berada. Validitas semantik ini dipergunakan untuk melihat seberapa jauh data yang berupa aspek fisik, aspek psikis, dan aspek sosial pada tokoh utama perempuan dan nilai moral yang terdapat dalam kedua dongeng sehingga dapat dimaknai sesuai dengan konteksnya. Selain itu, data yang diperoleh