Kepatuhan Nilai Moral Dongeng “Schneeweißchen und Rosenrot“

membutuhkan bantuan kita. Kita tidak boleh menyimpan rasa dendam, bahkan terhadap orang yang telah menyakiti hati kita. Da sahen sie einen grossen Vogel in der Luft schweben, der langsam über ihnen kreiste, sich immer tiefer herabsenkte und endlich nicht weit bei einem Felsen niederstiess. Gleich darauf hörten sie einen durchdringenden, jämmerlichen Schrei. Sie liefen herzu und sahen mit Schrecken, dass der Adler ihren alten Bekannten, den Zwerg, gepackt hatte und ihn forttragen wollte. Die mitleidigen Kinder hielten gleich das Männchen fest und zerrten sich so lange mit dem Adler herum, bis er seine Beute fahrenliess. Data 50, S 442 Brüder Grimm Mereka melihat seekor burung besar yang terbang di udara dan mengitari mereka. Burung itu terbang semakin rendah dan akhirnya bertengger di sebuah batu tidak jauh dari situ. Mereka langsung mendengar suara tangis yang keras dan memilukan. Mereka berlari dan melihat dengan pandangan terkejut bahwa burung elang telah menangkap kurcaci yang pernah mereka temui dan akan membawanya lari. Anak-anak itu, karena merasa kasihan, langsung menangkap kurcaci itu dan menariknya dari genggaman elang itu sehingga akhirnya melepaskan rampasannya itu.

2. Moral Baik Dalam Hubungan Manusia dengan Lingkungan

a. Menyayangi Binatang

Manusia selalu mengalami suatu interaksi ketika mereka hidup di sebuah lingkungan. Baik itu terhadap orang lain, hewan, ataupun terhadap alam di sekitarnya. Salah satunya adalah dengan peduli terhadap binatang di sekitarnya dan menyayangi mereka. Sikap inilah yang dimiliki oleh Putih Salju dan Mawar Merah. Kehidupan mereka sehari-hari selalu bertemu dengan binatang karena mereka sering bermain di dalam hutan. Binatang yang mereka temui pun juga jinak karena Putih Salju dan Mawar Merah sangat begitu bersahabat dengan mereka. Seperti kutipan dibawah ini. Oft liefen sie im Walde allein umher und sammelten rote Beeren, aber kein Tier tat ihnen etwas zuleid, sondern sie kamen vertraulich herbei: das Häschen frass ein Kohlblatt aus ihren Händen, das Reh graste an ihrer Seite, der Hirsch sprang ganz lustig vorbei, und die Vögel blieben auf den Ästen sitzen und sangen, was sie nur wussten. Kein Unfall traf sie. Data 51, S 438 Brüder Grimm Mereka sering berlarian di sekitar hutan sendirian dan mengumpulkan buah beri merah, tetapi tidak ada binatang yang melukai mereka, melainkan mereka juga berani mendekati binatang-binatang itu dengang akrab. Kelinci kecil makan daun kol dari kedua tangan mereka, rusa kecil makan rumput disebelah mereka, rusa berlompatan kian kemari dengan riang, dan burung-burung bertengger di atas dahan sambil bernyanyi, apa yang hanya mereka ketahui. Mereka tidak pernah mengalami kecelakaan. Putih Salju dan Mawar Merah tidak pernah menyakiti binatang di hutan. Oleh sebab itu para binatang seperti kelinci, rusa, dan burung-burung pun juga mendekati mereka dengan bersahabat dan bermain bersama-sama di hutan. Kita juga harus sayang terhadap binatang dan tidak boleh menyakiti atau mengganggu mereka agar mereka juga dapat merasa nyaman dengan kita.

3. Moral Buruk Dalam Hubungan Manusia Dengan Sesama

a. Berkata Kasar kepada Orang Lain

Dalam setiap menjalani kehidupan bermasyarakat, hendaknya kita harus selalu menghargai dan selalu menjaga tutur bahasa kita dengan sopan. Berkata kasar kepada orang lain adalah nilai moral buruk yang tidak patut kita tiru. Dalam dongeng ini, si kurcaci jahat selalu berkata kasar kepada Putih Salju dan Mawar Merah. Berikut kutipan dibawah ini. Er glotzte die Mädchen mit seinen roten feurigen Augen an und schrie. Was steht ihr da Könnt ihr nicht herbeigehen und mir Beistand leisten? - Was hast du angefangen, kleines Männchen? fragte Rosenrot. Dumme, neugierige Gans, antwortete der Zwerg, den Baum habe ich mir spalten wollen, um kleines Holz in der Küche zu haben; bei den dicken Klötzen verbrennt gleich das bisschen Speise, das unsereiner braucht, der nicht so viel hinunterschlingt als ihr grobes, gieriges Volk. Data 52, S 440 Brüder Grimm Ia menatap kedua gadis itu dengan mata merah karena marah dan berseru:“Mengapa kalian berdiri saja disana?Apakah kalian tak bisa