asli dengan gaun usangnya sendirian. Namun hal itu dilihat oleh Sang raja, ayah Sang pangeran. Ia sangat penasaran dengan Sang putri yang memakai gaun usang,
ia tetap terlihat cantik dan polos. Si pelayan jahat meminta Sang raja untuk memberinya sebuah pekerjaan. Ia pun diberi pekerjaan untuk menggembala
angsa-angsa bersama Kürdchen. Sejak saat itu ia dijuluki sebagai gadis angsa. Hari demi hari Sang putri tetap menyembunyikan identitas aslinya. Hingga
kemudian Kürdchen memberitahu Sang raja tentang tingkah laku aneh gadis angsa tersebut.
Darauf ging er unbemerkt zurück, und als abends die Gänsemagd heimkam, rief er sie beiseite und fragte, warum sie dem allem so täte.
Das darf ich Euch nicht sagen und darf auch keinem Menschen mein Leid klagen, denn so hab ich mich unter freiem Himmel verschworen, weil ich
sonst um mein Leben gekommen wäre.
Data 36, S 269 Brüder Grimm Malam harinya saat gadis angsa itu pulang, ia memanggilnya dan
bertanya, mengapa ia melakukan semua hal itu. “Aku tidak dapat mengatakannya dan orang lain tidak boleh tahu penderitaanku, kalau tidak
aku akan kehilangan ny awaku jika aku mengatakannya.“
Kutipan diatas mengatakan bahwa Sang raja memanggil gadis angsa setelah mendengar semua cerita dari Kürdchen. Namun Sang putri yang penakut
tidak berani mengatakan yang sebenarnya karena ia merasa nyawanya terancam. Ia merasa nyawanya tidak terlindungi bahkan jika ia mengatakan yang sebenarnya.
Ia terlalu takut kepada si pelayan jahat.
d. Penurut
Sang putri yang begitu lembut dan polos, mudah sekali menjadi orang yang penurut. Saat ia harus menutup mulut karena ancaman si pelayan jahat dan
harus melepas gaunnya untuk ditukar dengan gaun pelayan yang telah usang pun ia menuruti semua perintah si pelayan jahat. Namun semua rahasia itu akhirnya
terbongkar oleh ayah Sang pangeran yang telah curiga sejak awal. Karena paras cantik Sang putri asli yang tidak dapat berbohong sekalipun ia mengenakan gaun
usang si pelayan jahat. Berikut kutipan dibawah ini.
Da kroch sie in den Eisenofen, fing an zu jammern und zu weinen, schüttete ihr Herz aus und sprach: Da sitze ich nun von aller Welt
verlassen und bin doch eine Königstochter, und eine falsche Kammerjungfer hat mich mit Gewalt dahin gebracht, dass ich meine
königlichen Kleider habe ablegen müssen, und hat meinen Platz bei meinem Bräutigam eingenommen, und ich muss als Gänsemagd gemeine
Dienste tun. Wenn das meine Mutter wüsste, das Herz im Leib tät ihr zerspringen.
Data 37, S 269 Brüder Grimm Kemudian ia mulai merangkak pada kompor besi, ia merengek dan
menangis. Ia menuangkan segala dari hatinya dan berkata:”Sekarang aku meninggalkan segalanya dan aku adalah putri Raja dan seorang pelayan
yang jahat telah menguasaiku dan aku harus menyerahkan gaun kebangsawananku serta mengambil posisiku sebagai calon pengantin dan
harus menjadi sebagai gadis angsa.” Jika ibuku tahu, hatinya akan sedih sekali
Kutipan diatas menyatakan bahwa Sang putri yang menuruti perintah Raja untuk merangkak pada kompor besi dan mengatakan semuanya sambil menangis.
Ia tak dapat menahan rasa sakitnya dan akhirnya semua kebenaran pun terbuka.
3. Aspek Sosial Die Gänsemagd Gadis Angsa
Aspek sosial yang terdapat dalam dongeng Die Gänsemagd yang lebih dominan di dalam keluarga yaitu sebagai anak. Sedangkan di dalam masyarakat
tidak ditemukan aspek yang dominan, karena tokoh utama perempuan kurang begitu terlibat dalam hal sosial yang ada hubungannya dengan orang lain dalam
suatu masyarakat. Berikut data dibawah ini.
a. Di dalam Keluarga