Moral Buruk Dalam Hubungan Manusia Dengan Diri Sendiri a. Menutupi Kesalahannya Sendiri

Sekarang si pelayan menunggangi Falada dan pengantin wanita yang asli menunggangi kuda jelek. Dan mereka tetap bertukar sampai akhirnya tiba di istana kerajaan. Terdapat penyambutan yang meriah saat kedatangan mereka, sang pangeran menyambut dan menggendong si pelayan turun dari kuda, mengira bahwa ia adalah pengantin wanitanya. Mereka menaiki tangga namun pengantin wanita yang asli harus tetap menunggu di bawah. Setelah tiba di kerajaan Sang Pangeran, si pelayan jahat terus menutupi kelicikannya itu dengan berbohong. Si pelayan jahat yang telah bertukar posisi dengan Sang Putri, tampak bahagia dengan keadaannya yang sekarang. Si pelayan jahat menjadi calon pengantin wanita palsu, sedangkan Sang Putri asli harus menjadi pelayan dan mengenakan gaun lusuh.

E. Pembahasan Penelitian

Penelitian ini menganalisis tentang citra tokoh utama perempuan dan nilai moral dalam dongeng “Schneeweißchen und Rosenrot“ dan “Die Gänsemagd “ dari kumpulan dongeng Kinder- Und Hausmärchen Brüder Grimm. Dalam citra tokoh utama perempuan dongeng “Schneeweißchen und Rosenrot“, peneliti membagi dalam tiga aspek yaitu aspek fisik, aspek psikis, dan aspek sosial. Aspek fisik tokoh Schneeweißchen Putih Salju yaitu perempuan yang cantik, perempuan yang halus dan pendiam, Perempuan yang menjaga kerapian dan kebersihan. Dalam aspek fisik, segala hal-hal yang berhubungan dengan fisik seorang perempuan. Namun begitu juga dengan pikiran dan karakter perempuan tersebut, yang dianggap pantas baginya sebagai seorang perempuan. Putih Salju disebut sebagai perempuan yang cantik karena dalam cerita ia dicitrakan sebagai seorang gadis cantik bagaikan bunga mawar putih. Bunga mawar putih melambangkan rasa cinta yang sejati, kemurnian hati, dan juga keanggunan. Putih Salju sebagai perempuan yang halus dan pendiam karena ia lebih memilih tidak melakukan banyak aktivitas yang berat di luar rumah yang mungkin akan membuat fisiknya kelelahan. Oleh karena itu ia lebih memilih melakukan aktivitas di dalam rumah untuk membantu bersama ibunya. Lalu Putih Salju sebagai perempuan yang menjaga kerapian dan menjaga kebersihan karena secara fisik ia perempuan bersih dan rapi yang menyukai hal-hal yang tidak berantakan dan sudah terbiasa untuk selalu membersihkan tempat tinggalnya sendiri. Aspek fisik dari Rosenrot Mawar Merah adalah Perempuan yang cantik, perempuan yang aktif, dan perempuan yang romantis. Sama halnya dengan Putih Salju, Mawar Merah juga dicitrakan sebagai perempuan cantik bagaikan bunga mawar merah. Bunga mawar merah sendiri melambangkan rasa cinta, rasa hormat, keindahan, kebahagiaan dan juga romantisme. Aspek psikis yang peneliti temukan lebih dominan adalah dari keduanya, Putih Salju dan Mawar Merah. Jadi peneliti tidak dapat menemukan aspek psikis dari diri mereka masing-masing, karena di dalam cerita mereka berdua lebih melakukan hal selalu bersama-sama. Namun secara fisik mereka mempunyai ciri khas tersendiri. Aspek psikis dari Putih Salju dan Mawar Merah adalah penyayang, pemberani, penurut, dan penyabar. Aspek sosial didalam masyarakat yaitu mereka selalu menolong orang lain. Citra tokoh utama perempuan dalam dongeng “Die Gänsemagd”, Aspek fisik tokoh perempuannya yaitu Gadis Angsa meliputi perempuan yang cantik, Perempuan yang polos dan lembut, dan perempuan yang rapi dan menjaga penampilan. Perempuan yang cantik ini dimiliki oleh tokoh utamanya yaitu Sang Putri atau Gadis Angsa. Ia sebagai seorang Putri yang sudah terbiasa dengan kehidupan mewah di istana. Sebagai seorang putri ia selalu tampil cantik dan