A. Deskripsi Dongeng “Schneeweißchen und Rosenrot“ dan “die
Gänsemagd “
1. Dongeng “Schneeweißchen und Rosenrot“
Dongeng “Schneeweißchen und Rosenrot“ merupakan salah satu dari
kumpulan dongeng oleh Grimm bersaudara atau Brüder Grimm. Dongeng ini termasuk dalam Volksmärchen atau dongeng rakyat. Dongeng dalam sastra
Jerman dibagi menjadi dua, yaitu dongeng rakyat Volksmärchen dan sastra dongeng atau Kunstmärchen Sugiarti, 2005:45. Kedua jenis dongeng tersebut
memiliki karakteristik yang berbeda. Ciri- ciri Volksmärchen adalah sebagai berikut:
a Cerita turun-temurun dan disampaikan secara lisan atau dari mulut ke mulut.
b Cerita rakyat masih dalam bentuk cerita lisan atau tidak ditulis dalam bentuk
tetap yang dapat dikaitkan dengan peneliti. c
Cerita lebih mudah dimengerti karena memiliki struktur yang sederhana dan gaya deskriptif yang jelas.
d Karekteristik khusus yang sering dijumpai yaitu selalu ada pertentangan antara
yang baik dan jahat. Biasanya yang baik mendapatkan penghargaan dan yang jahat mendapat hukuman.
Brüder Grimm bukanlah pengarang asli dongeng tersebut, namun mereka hanyalah pengumpul dongeng yang telah diceritakan dari lisan atau mulut ke
mulut. Setelah dikumpulkan kemudian mereka membukukan dongeng tersebut dalam kumpulan dongeng Kinder und Hausmärchen oleh Brüder Grimm.
Dongeng dari Brüder Grimm ini sudah ada di dalam masyarakat sejak sebelum abad ke-19 Teeuw, 1988: 283.
Dongeng “Schneeweißchen und Rosenrot“ mengisahkan tentang tokoh
utama perempuan yaitu putih salju Schneeweißchen dan mawar merah Rosenrot. Mereka berdua tinggal bersama ibu yang seorang janda miskin
disebuah pondok yang sepi. Di depan pondok itu terdapat sebuah kebun dan di dalamnya berdiri dua pohon mawar, yang satu berwarna dan yang lainnya
berwarna merah. Janda itu memiliki dua anak yang persis seperti kedua pohon mawar itu. Dari situlah sang ibu menamakan mereka putih salju dan mawar merah.
Putih salju dan mawar merah memiliki karakter yang berbeda. Putih salju yang lebih pendiam dan lebih sering dirumah untuk membantu ibunya, sedangkan
mawar merah yang lebih aktif dengan suasana luar dan senang berlarian di padang. Kedua saudara tersebut sama-sama saling menyayangi. Apapun yang dimiliki oleh
satu orang harus dibagi dengan yang lainnya. Pada suatu malam pondok mereka kedatangan seekor beruang yang
sebenarnya beruang itu adalah seorang pangeran tampan yang terkena kutukan sihir dari para kurcaci jahat. Namun saat itu putih salju dan mawar merah tidak
menyadarinya. Putih salju dan mawar merah kaget dan takut sekali oleh kedatangan si beruang ke pondok mereka. Namun setelah si beruang berbicara
dan mengatakan bahwa ia adalah beruang yang sedang kedinginan dan baik hati, mawar merah dan putih salju pun tidak takut lagi. Mereka mempersilahkan masuk
si beruang ke dalam pondok mereka. Sejak saat itulah putih salju, mawar merah, dan beruang tersebut menjadi sahabat yang baik karena tiap malam si beruang