3. Setelah siswa mengerti dengan dongeng tersebut, guru melakukan metode
talking stick, yaitu dengan menggulirkan tongkat yang diiringi musik dan digulirkan dari satu murid ke murid lainnya.
4. Setelah musik sengaja dihentikan oleh guru, murid yang memegang tongkat
tersebut kemudian diberi pertanyaan oleh guru seputar dongeng yang telah dibaca, misal guru menanyakan apa saja kata sifat atau sebutkan salah satu
bentuk lampau yang terdapat dalam dongeng tersebut dan jenis nilai moral yang terdapat dalam dongeng.
Penggunaan dongeng sebagai bahan pembelajaran di sekolah, diharapkan dapat menarik minat para siswa tentang dongeng Jerman yang sudah sangat
terkenal di Eropa bahkan diseluruh dunia. Siswa juga diharapkan lebih mudah memahami struktur kosakata dan tata bahasa yang terdapat dalam dongeng yang
tergolong mudah. Nilai moral yang terdapat dalam dongeng juga harus dijelaskan lebih rinci agar menjadi contoh bagi siswa tentang moral baik dan menjauhi
segala moral buruk. Dengan demikian, para siswa akan lebih senang dan tertarik dengan dongeng-dongeng Jerman.
C. Saran
1. Penelitian tentang dongeng “Schneeweißchen und Rosenrot“ dan “Die
Gänsemagd “ diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan bahan
referensi terutama bagi mahasiswa pendidikan bahasa Jerman yang tertarik dan berminat di bidang sastra.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk penelitian lain, baik
pada dongeng yang sama dengan kajian yang berbeda, maupun pada dongeng yang berbeda dengan kajian yang sama.
3. Terdapat banyak judul yang ada pada dongeng Kinder und Hausmärchen oleh
Brüder Grimm . Diharapkan dapat menjadi acuan bagi mahasiswa yang tertarik
untuk meneliti dongeng ini dengan kajian yang berbeda.
121
DAFTAR PUSTAKA
Ade. 2011. Dongeng Sebagai Media Belajar. http:awanadec.wordpress.com. Diunduh pada tanggal 27 Juli 2013
Adnan. 2011. Kajian Prosa Fiksi. http:adnandoang.blogspot.com. Diunduh pada 1 Agustus 2013
Aldo, 2010. Deskriptif Kualitatif. http:aldoranuary26.blog.fisip.uns.ac.id. Diunduh pada 27 Juli 2013
Alwi, Hasan dkk. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: CV Sinar Baru Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta
Ariska. 2012. Nilai Moral Dalam Kumpulan Dongeng Makhluk Berkedip. Skripsi Yogyakarta: Bahasa dan Sastra Indonesia
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain.
Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti. Dias. 2011. Dongeng-Sastra. http:diaskinanthi.blogspot.com. Diakses pada
tanggal 29 Juli 2013 Djahiri, A.K. 1966. Menelusuri Dunia Afektif Pendidikan Nilai dan Moral.
Bandung: Lab. Pengajaran PMP IKIP D. Latta, Allan. 2001. Kinder und Hausmärchen. Toronto: University of Toronto
Duden. 1983. Duden Deutsches Universal Wörterbuch. Marschein: Duden Verlag ____________ 2011 Dongeng-dongeng Grimm Bersaudara. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: MedPress