terbongkar oleh ayah Sang pangeran yang telah curiga sejak awal. Karena paras cantik Sang putri asli yang tidak dapat berbohong sekalipun ia mengenakan gaun
usang si pelayan jahat. Berikut kutipan dibawah ini.
Da kroch sie in den Eisenofen, fing an zu jammern und zu weinen, schüttete ihr Herz aus und sprach: Da sitze ich nun von aller Welt
verlassen und bin doch eine Königstochter, und eine falsche Kammerjungfer hat mich mit Gewalt dahin gebracht, dass ich meine
königlichen Kleider habe ablegen müssen, und hat meinen Platz bei meinem Bräutigam eingenommen, und ich muss als Gänsemagd gemeine
Dienste tun. Wenn das meine Mutter wüsste, das Herz im Leib tät ihr zerspringen.
Data 37, S 269 Brüder Grimm Kemudian ia mulai merangkak pada kompor besi, ia merengek dan
menangis. Ia menuangkan segala dari hatinya dan berkata:”Sekarang aku meninggalkan segalanya dan aku adalah putri Raja dan seorang pelayan
yang jahat telah menguasaiku dan aku harus menyerahkan gaun kebangsawananku serta mengambil posisiku sebagai calon pengantin dan
harus menjadi sebagai gadis angsa.” Jika ibuku tahu, hatinya akan sedih sekali
Kutipan diatas menyatakan bahwa Sang putri yang menuruti perintah Raja untuk merangkak pada kompor besi dan mengatakan semuanya sambil menangis.
Ia tak dapat menahan rasa sakitnya dan akhirnya semua kebenaran pun terbuka.
3. Aspek Sosial Die Gänsemagd Gadis Angsa
Aspek sosial yang terdapat dalam dongeng Die Gänsemagd yang lebih dominan di dalam keluarga yaitu sebagai anak. Sedangkan di dalam masyarakat
tidak ditemukan aspek yang dominan, karena tokoh utama perempuan kurang begitu terlibat dalam hal sosial yang ada hubungannya dengan orang lain dalam
suatu masyarakat. Berikut data dibawah ini.
a. Di dalam Keluarga
1 Sebagai Anak
Sang putri adalah seorang anak perempuan dari Sang ratu, sedangkan ayah Sang putri telah lama meninggal. Sang ratu sebagai ibu sangat menyayangi Sang
putri hingga mempersiapkan segala sesuatu untuk pernikahan Sang putri. Berikut kutipannya dibawah ini.
Als nun die Zeit kam, wo sie vermählt werden sollte und nun das Kind in das fremde Reich abreisen musste, packte ihr die Alte gar viel köstliches
Gerät und Geschmeide ein, Gold und Silber, Becher und Kleinode, kurz alles, was nur zu einem königlichen Brautschatz gehörte, denn sie hatte
ihr Kind von Herzen lieb.
Data 38, S 269 Brüder Grimm Ketika telah dewasa, ia mempunyai janji untuk menikahkan dengan
seorang anak raja. Seiring waktu berjalan, dimana ia harus menikahkan putrinya dan sang putri harus melakukan perjalanan ke kerajaan yang
sangat jauh, ia mempersiapkan banyak benda mahal dan perhiasan, emas dan perak, alat minum dan barang perhiasan berharga, singkatnya segala
benda yang menjadikannya tampil anggun sebagai pengantin wanita bangsawan karena ia sangat menyayangi anaknya
Dalam kutipan diatas, tampak Sang putri sebagai anak begitu dimanjakan dengan segala sesuatu yang mewah. Bukan hal yang tak mungkin sebagai anak
raja satu-satunya ia begitu disayangi oleh ibunya sendiri. Sang ratu mempersiapkan benda-benda mahal untuk pernikahannya agar menjadikan
anaknya tampil anggun sebagai keluarga dari kalangan bangsawan. Auch gab sie ihr eine Kammerjungfer bei, welche mitreiten und die Braut
in die Hände des Bräutigams überliefern sollte. Und jede bekam ein Pferd zur Reise, aber das Pferd der Königstochter hiess Falada und konnte
sprechen. Wie nun die Abschiedsstunde da war, begab sich die alte Mutter in ihre Schlafkammer, nahm ein Messerlein und schnitt damit in ihre
Finger, dass sie bluteten; darauf hielt sie ein weisses Läppchen unter und liess drei Tropfen Blut hineinfallen, gab sie der Tochter und sprach:
Liebes Kind, verwahre sie wohl, sie werden dir unterwegs not tun.
Data 39, S 265 Brüder Grimm
Sang ratu juga menyediakan seorang pelayan untuk menemani dan membantunya di perjalanan dan menyerahkan sang putri ke tangan
pengantin pria. Dan masing-masing mendapatkan seekor kuda yang akan