Keterbatasan Penelitian CITRA TOKOH UTAMA PEREMPUAN DAN NILAI MORAL

B. Implikasi

Hasil penelitian ini merujuk pada pemahaman terhadap sebuah karya sastra yang berbentuk dongeng, khususnya mengenai analisis tentang citra tokoh utama perempuan dan nilai moral. Penelitian yang telah dilakukan tersebut tidak terlepas dari pemahaman terhadap dongeng dan teori-teori yang mendukungnya, sehingga diharapkan adanya kesesuaian diantara keduanya. Hasil yang didapat adalah penelitian terhadap dua dongeng berjudul “Schneeweißchen und Rosenrot” dan “die Gänsemagd” dari kumpulan dongeng Kinder und Hausmärchen Brüder Grimm . Bentuk implikasi dari penelitian ini dapat menjadi bahan ajar pelajaran bahasa Jerman die Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan, khususnya dalam karya sastra. Karya sastra terutama dongeng dapat dipakai pada bahan ajar yang dititikberatkan pada penguasaan keterampilan bahasa Jerman misalnya Strukturen und Wortsatz. Implikasi ini mengajarkan siswa SMA atau SMK tentang struktur kosakata dan tata bahasa dalam bahasa Jerman. Dongeng Jerman karya Brüder Grimm ini banyak sekali menggunakan kata bentuk lampau atau Präteritum, sehingga siswa juga dapat belajar mengenai bentuk lampau tersebut. Namun dalam dongeng juga biasanya terdapat kata sifat atau Adjektive sehingga siswa juga dapat mempelajari keduanya. Misalnya dalam kutipan dibawah ini dalam dongeng Schneeweißchen und Rosenrot. Schneeweisschen war nur stiller und sanfter als Rosenrot. Rosenrot sprang lieber in den Wiesen und Feldern umher, suchte Blumen und fing Sommervögel; Schneeweisschen aber sass daheim bei der Mutter, half ihr im Hauswesen oder las ihr vor, wenn nichts zu tun war. Dalam kutipan diatas terdapat kata sifat seperti stiller dan sanfter yang berarti lebih pendiam dan lebih halus. Kemudian penggunaan bentuk lampau seperti sprang yang merupakan bentuk lampau dari sprung, suchte dari suchen, half dari helfen, dan war merupakan bentuk lampau dari kata kerja sein. Selain dapat belajar tentang bentuk lampau dan kata sifat, guru kemudian juga dapat menjelaskan tentang nilai-nilai moral yang terdapat dalam kedua dongeng tersebut. Misal, nilai moral baik dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan sesama, dan hubungan manusia dengan lingkungan. Begitu juga dengan nilai moral buruknya sehingga siswa dapat membedakan mana nilai moral yang patut ditiru dan tidak. Sebagai contoh dalam kutipan nilai moral baik dalam hubungan man usia dengan sesama pada dongeng “Die Gänsemagd “ dibawah ini. Es trug sich zu, dass bald hernach die Mutter die beiden Mädchen nach der Stadt schickte, Zwirn, Nadeln, Schnüre und Bänder einzukaufen. Der Weg führte sie über eine Heide, auf der hier und da mächtige Felsenstücke zerstreut lagen. Agar suasana pembelajaran semakin lebih menarik, penulis menawarkan menggunakan metode pembelajaran yang menarik minat siswa agar lebih bersemangat dalam kegiatan belajar mengajar yaitu dengan Talking Stick. Adapun langkah-langkah dalam metode Talking Stick yaitu: 1. Guru membagi salah satu teks dongeng kepada semua murid. 2. Guru meminta siswa membaca dongeng dan setelah semua selesai dibaca, maka akan dibahas bersama-sama arti dari dongeng tersebut. 3. Setelah siswa mengerti dengan dongeng tersebut, guru melakukan metode talking stick, yaitu dengan menggulirkan tongkat yang diiringi musik dan digulirkan dari satu murid ke murid lainnya. 4. Setelah musik sengaja dihentikan oleh guru, murid yang memegang tongkat tersebut kemudian diberi pertanyaan oleh guru seputar dongeng yang telah dibaca, misal guru menanyakan apa saja kata sifat atau sebutkan salah satu bentuk lampau yang terdapat dalam dongeng tersebut dan jenis nilai moral yang terdapat dalam dongeng. Penggunaan dongeng sebagai bahan pembelajaran di sekolah, diharapkan dapat menarik minat para siswa tentang dongeng Jerman yang sudah sangat terkenal di Eropa bahkan diseluruh dunia. Siswa juga diharapkan lebih mudah memahami struktur kosakata dan tata bahasa yang terdapat dalam dongeng yang tergolong mudah. Nilai moral yang terdapat dalam dongeng juga harus dijelaskan lebih rinci agar menjadi contoh bagi siswa tentang moral baik dan menjauhi segala moral buruk. Dengan demikian, para siswa akan lebih senang dan tertarik dengan dongeng-dongeng Jerman.

C. Saran

1. Penelitian tentang dongeng “Schneeweißchen und Rosenrot“ dan “Die Gänsemagd “ diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan bahan referensi terutama bagi mahasiswa pendidikan bahasa Jerman yang tertarik dan berminat di bidang sastra.