Berbohong Nilai Moral Dongeng Die Gänsemagd

yaitu berkata kasar, melemparkan kesalahan pada orang lain, tidak tahu rasa terima kasih, dan balas dendam. Nilai moral baik dongeng “Die Gänsemagd“ juga dibagi dalam tiga macam yaitu hubungan manusia dengan diri sendiri, yang meliputi rendah hati, ketakutan, dan bekerja keras. Hubungan manusia dengan sesama meliputi kepatuhan. Hubungan manusia dengan lingkungan meliputi menyayangi binatang. Nilai moral buruk dalam hubungan manusia dengan diri sendiri yaitu menutupi kesalahan sendiri. Nilai moral buruk dalam hubungan manusia dengan sesama yaitu melawan perintah, licik, berbohong yang dimiliki oleh si pelayan jahat. Pada nilai moral kedua dongeng tersebut juga tidak hanya tertuju pada nilai moral dari tokoh utamanya saja, namun juga dijelaskan nilai moral dari tokoh tambahan lainnya. Pada nilai moral, tidak hanya terdapat nilai moral yang baik saja yang tertuju pada tokoh utama perempuannya, namun nilai moral yang buruk dari pemain tambahan juga disampaikan. Tentunya dalam nilai moral buruk tersebut tidak patut kita contoh karena peneliti hanya mendeskripsikan bagian dari nilai moral buruk agar dapat membandingkan bahwa tidak hanya ada nilai moral yang baik saja dari tokoh utama perempuannya. Namun masih terdapat nilai moral buruk dari tokoh yang lainnya.

F. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan peneliti, sehingga menyebabkan hasil penelitian ini menjadi kurang maksimal. Adapun keterbatasan penelitian tersebut adalah sebagai berikut. 1 Peneliti yang masih pemula, sehingga banyak memiliki kekurangan baik dari segi pengetahuan maupun kinerja dalam melaksanakan penelitian. 2 Terjemahan versi Indonesia dan terjemahan versi Jerman yang sedikit ada perbedaan sehingga peneliti harus menerjemahkan kembali sendiri dalam bahasa Indonesia agar lebih sesuai dengan dongeng yang aslinya. 3 Terdapat penggunaan bahasa Jerman tua atau Altdeutsch dalam dongeng, sehingga dalam proses penerjemahan masih banyak kesulitan dan kesalahan karena tidak adanya arti dalam suatu kamus jadi peneliti harus mencari dari sumber-sumber lainnya.