New Employee Orientation Orientation programs are aimed at providing new employees Leadership Program To broaden knowledge and increase skills for personal

46 KPEI Laporan T ahunan 2010

5. Orientasi Karyawan Baru OKB Program OKB bertujuan untuk memberikan pemahaman

dasar kepada karyawan baru antara lain mengenai bisnis perusahaan dan pengenalan lingkungan kerja.

6. Program Kepemimpinan Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

dalam mengembangkan bawahan dan diri pribadi, telah diselenggarakan rangkaian pelatihan kepemimpinan dengan tema coaching dan counselling bagi seluruh manajer lini. Selama tahun 2010, total biaya pelatihan dan pengembangan mencapai Rp 1,785 miliar. Porsi terbesar penggunaan biaya adalah pada program Membangun Kapasitas dan Organisasi berbasis Pengetahuan Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan secara berkesinambungan membangun individu untuk mewujudkan organisasi pembelajar. BUDAYA PERUSAHAAN DAN PANDUAN PERILAKU Budaya perusahaan KPEI mengandung nilai-nilai inti yang sejalan dengan visi dan misi perusahaan. Nilai-nilai inti ini mencakup lima hal, yaitu Customer Focus, Achievement of Excellence, Integrity, Prudence, dan Fellowship. Melalui sosialisasi internal yang diberikan kepada seluruh karyawan secara berkelanjutan, diharapkan seluruh karyawan memahami dan melaksanakan nilai-nilai inti Perusahaan ini. KPEI juga memiliki Panduan Perilaku yang wajib ditandatangani oleh setiap karyawan pada saat memulai masa kerjanya di KPEI. Pengawasan atas berjalannya panduan tersebut dilakukan baik oleh SDM maupun masing-masing atasan. Pelanggaran atas ketentuan Panduan Perilaku ditindaklanjuti dengan sistem sanksi yang jelas, transparan dan berlaku sama untuk semua orang sesuai ketentuan peraturan perusahaan dan peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan. PROFIL SDM Tingkat pemanfaatan SDM yang optimal diupayakan dengan menyeimbangkan penggunaan sumber daya internal dan eksternal serta teknologi. Sejalan dengan tuntutan perkembangan bisnis yang terjadi, pada tahun 2010 KPEI melakukan penambahan jumlah karyawan dari 81 orang menjadi 91 orang. Rencana Ke Depan Rencana dan fokus strategi SDM di tahun mendatang merupakan kelanjutan dari strategi dan kebijakan SDM yang sudah berjalan. Seluruh pengembangan dan penyempurnaan fungsi SDM maupun infrastruktur sistem dibangun dengan basis kompetensi. Pada tahun 2011 KPEI akan mulai membangun fungsi career management serta menyempurnakan Human Resource Information System HRIS, dan menjajaki integrasi dengan sistem unit organisasi lainnya seperti General Affair dan Akuntansi. KM tahap lanjutan akan diterapkan dengan tema “Pengembangan Knowledge Asset” yang bertujuan

5. New Employee Orientation Orientation programs are aimed at providing new employees

with the basic understanding among others of company business and an introduction to the work place.

6. Leadership Program To broaden knowledge and increase skills for personal

development and the development of subordinates, all line managers are provided with the opportunity to take part in a series of leadership training through coaching and counselling sessions. In 2010, total expenditure for training and development amounted to Rp 1.785 billion. The largest portion of such spending is dedicated to the Capacity Building and Knowledge Based Organization programs This is in line with the commitment of the Company to continuously conduct individual development to build a learning organization. CORPORATE CULTURE AND CODE OF CONDUCT KPEI’s corporate culture embraces core values that remain consistent with company vision and mission. These core values cover ive key elements, i.e., Customer Focus, Achievement of Excellence, Integrity, Prudence, and Fellowship. Continuous internal socialization is expected to ensure that all employees fully understand and implement Company core values. KPEI’s also abides by a Code of Conduct which ever employee as the obligation to sign upon starting work at KPEI oversight on compliance with the Code of Conduct is carried out both by personal and the respective supervisor. Any breach of Code of Conduct shall be acted upon through a well destructure and transparent sanction mechanism applicable to all applicable to all individual in accordance with company rules and government regulation concerning labour. HR PROFILE Efforts are made to optimize the utilization of HR by striking a balance between internal and external resources through the use of technology. In line with business developments and shifting needs, in 2010 KPEI found the need to augment the number of employees from 81 to 91. Future Plan In coming years, the Company’s HR plan and strategic focus shall be a continuation of existing human resource strategies and policies. All developments and improvements to the HR function and system infrastructure are competence-based. In 2011, KPEI shall commence with the establishment of the career management function and ensure improvements to the Human Resource Information System HRIS, and by looking into the possibility of integrating with other organizational unit systems such as General Affairs and Accounting. Subsequent KM stage shall focus on “Knowledge Asset Development” for the purpose Sumber Daya Manusia Human Resources 47 KPEI Annual Report 2010 meningkatkan partisipasi anggota organisasi dalam aktivitas pengembangan, penyimpanan, dan penyebaran aset pengetahuan serta meningkatkan kualitas aset pengetahuan perusahaan sehingga menjadi semakin komprehensif. of increasing the participation of organizational members in knowledge asset development, storing and dissemination, as well as improving knowledge asset quality in a comprehensive manner. Rencana strategis jangka panjang SDM adalah melengkapi fungsi-fungsi SDM guna memastikan pemenuhan kompetensi dan meningkatkan unjuk kerja serta motivasi kerja karyawan, antara lain melalui pengembangan total reward system dan talent management. Implementasi Balance Score Card difasilitasi, dikelola, dan dipantau secara terstruktur dan sistematis oleh Strategic Management Ofice SMO. Proses perumusan Key Performance Indicator KPI pada divisi–divisi dilakukan oleh para manajer lini dan dikelola oleh SMO, sedangkan untuk KPI individu dikelola oleh unit SDM dan digunakan dalam penilaian kinerja. HR long-term strategic plan shall concentrate on complementing HR functions in order to fulill competency needs, heighten work performance and motivate employees, among others through the development of a total reward system and talent management. The implementation of the Balance Score Card shall be facilitated, managed and monitored in a structured and systematic manner by the Strategic Management Ofice SMO. The formulation of the Key Performance Indicator KPI for all divisions shall be done by line managers and managed by SMO, while individual KPI is managed by HR unit as input for performance appraisal. Pertumbuhan dan Komposisi Pegawai Tahun 2010-2009 Berdasarkan Pendidikan: Employee Growth and Composition in 2010-2009 Based on Education: 60 40 20 S2 Master Degr ee S1 Bachelor D3 Diploma SMA High School SMP Junior High School 12 10 61 53 7 10 1 7 10 1 2010 2009 Sumber Daya Manusia Human Resources 48 KPEI Laporan T ahunan 2010 Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance 49 KPEI Annual Report 2010 Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik Good Corporate Governance – GCG tidak hanya penting bagi dunia usaha secara umum, tetapi juga bagi pengembangan industri pasar modal. Sebagai salah satu Self Regulatory Organization SRO, KPEI memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan dan menetapkan peraturan-peraturan pada tingkatan tertentu. Hingga saat ini, secara umum KPEI telah mengakomodasi prinsip-prinsip GCG, baik dalam kapasitasnya sebagai SRO maupun di dalam menjalankan organisasi dan kegiatan operasionalnya. Namun demikian, praktik internasional di bidang GCG yang terus berkembang menuntut dilakukannya kajian lebih lanjut terhadap penerapan yang berlangsung saat ini di dalam Perusahaan. Dalam rangka turut mengembangkan penerapan GCG di industri pasar modal, maka KPEI terus melakukan perbaikan tata kelolanya dengan mengacu pada ketentuan Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG, yang dalam hal ini telah mengadopsi prinsip yang diterbitkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development OECD, suatu lembaga yang memegang peranan penting dalam pengembangan GCG baik untuk pemerintah maupun dunia usaha. Penegakan GCG merupakan hal yang sangat vital bagi KPEI sebagai sebuah perusahaan sekaligus SRO di pasar modal Indonesia. Komitmen kami dalam hal ini diwujudkan dengan senantiasa menyempurnakan tata kelola perusahaan dengan mengacu pada praktik terbaik. GCG enforcement is fundamental for KPEI in its capacity as a company and SRO at the Indonesian capital market. Our commitment in this regard is actualized by our continuous efforts to improve corporate governance by referring to best practices. Implementation of Good Corporate Governance GCG is not only important to the business community in general, but also for the capital market industry development. As one of the Self Regulatory Organizations SROs, KPEI has authority to determine policies and set rules at a certain level. To date, KPEI in general has accommodated the GCG principles, both in its capacity as an SRO and in running its organization and operations. However, the continuing development in international GCG practices requires further reviews on the existing GCG implementation within the Company. In order to give contribution in developing the GCG implementation in capital market industry, KPEI constantly improves its corporate governance with reference to the provisions of Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG, which in this regard has adopted the principles issued by the Organization for Economic Cooperation and Development OECD, an institution that plays an important role in GCG development for government as well as business community. 50 KPEI Laporan T ahunan 2010 PENERAPAN ASAS-ASAS GCG Transparansi Transparansi merupakan suatu hal yang mutlak dimiliki untuk menjaga obyektiitas dan keterbukaan dalam menjalankan usaha, serta memudahkan proses evaluasi dan pengambilan keputusan oleh pemegang saham dan pemangku kepentingan. KPEI berupaya mewujudkan hal ini dengan senantiasa memastikan ketersediaan informasi yang material dan relevan di bidang keuangan dan operasional secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan, dengan cara yang mudah untuk diakses serta dipahami bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingannya. Pemegang saham, Anggota Kliring AK, mitra bisnis, dan masyarakat luas dapat dengan mudah mengakses informasi penting yang terkait dengan KPEI dalam bentuk laporan-laporan berkala, konferensi pers, siaran pers, dan situs resmi KPEI. Akuntabilitas Akuntabilitas mengharuskan perusahaan untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan, wajar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan, dengan tetap memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan. Sebagai realisasi komitmen KPEI untuk menjaga akuntabilitasnya, semenjak tahun 2006 KPEI menerapkan prinsip-prinsip Balance Score Card untuk mengukur aktivitas perusahaan dipandang dari sudut visi dan strateginya, serta untuk memberikan gambaran yang menyeluruh kepada para karyawan atas kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan diukur dengan menerapkan Key Performance Indicator KPI pada setiap jenjang organisasi, mulai dari jenjang korporasi hingga individu, sehingga memungkinkan manajemen untuk memonitor dan menyelaraskan setiap aktivitas organisasi dengan sasaran perusahaan. Di samping itu, KPEI juga memiliki sistem audit internal dan eksternal yang efektif, serta etika bisnis dan pedoman perilaku yang berlaku bagi setiap organ perusahaan dan seluruh karyawan. Tanggung Jawab KPEI secara konsisten menerapkan prinsip Tanggung Jawab dengan senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan dalam menjalankan kegiatan usahanya, serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan. Komitmen ini dilakukan guna memelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai warga negara yang baik. KPEI juga aktif dalam melaksanakan kegiatan yang bersifat sosial dengan fokus pada bidang pendidikan di lingkungan pasar modal maupun masyarakat umum. APPLICATION OF GCG PRINCIPLES Transparency Transparency shall exist in order to maintain objectivity and disclosure in running business and facilitating the evaluation and decision-making process by shareholders and stakeholders. KPEI strives to accomplish this by continuing to ensure the availability of material and relevant information both in inancial and operational in a timely manner, adequate, clear, accurate and comparable, in a way that is accessible and easily understood by our shareholders and stakeholders. The shareholders, Clearing Members CMs, business partners, and public can easily access important information related to KPEI in form of periodic reports, press conferences, press releases, and oficial site of KPEI. Accountability Accountability requires a company to be accountable for their performance in a transparent, fair, measurable and in line with corporate interests, while still considering the interests of shareholders and stakeholders. As a realization of KPEI’s commitment to maintaining accountability, since 2006 KPEI has applied the Balance Score Card principles to measure the Company’s activities in light of vision and strategy, as well as to provide a thorough overview to the employees of the Company’s performance. Corporate performance is measured by applying a Key Performance Indicator KPI at every level of organization from corporate to individual level, allowing management to monitor and align each activity in the organization with corporate goals. In addition, KPEI also has in place an effective internal and external audit system, as well as business ethics and code of conduct that apply to every company organ and all employees. Responsibility KPEI consistently applies the principle of Responsibility to comply with laws and regulations in conducting its business activities as well as implementing responsibility towards society and environment. Such commitment is performed in order to maintain business continuity in the long term and to be recognized as a good citizen. KPEI is also active in carrying out social activities with a focus on education for capital market society and public in general. Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance 51 KPEI Annual Report 2010 Independensi Independensi mensyaratkan tidak adanya dominasi dan intervensi pihak lain terhadap organ perusahaan sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif. Sebagai SRO yang independen, KPEI melakukan pemisahan yang jelas antara kepemilikan dan manajemen perusahaan. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi KPEI terdiri dari para profesional yang tidak memiliki hubungan khusus dengan Bursa Efek Indonesia sebagai pemegang sahamnya. Kewajaran dan Kesetaraan Dalam menjalankan usahanya, KPEI senantiasa menerapkan perlakuan yang wajar dan setara kepada pemegang saham, para pemangku kepentingan, maupun AK. Dalam hubungan dengan mitra bisnis, KPEI melakukan transaksi atas dasar saling menguntungkan. Terkait dengan karyawan, KPEI memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir, dan melaksanakan tugas secara profesional tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun. Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku Keberhasilan jangka panjang hanya dapat tercapai apabila pelaksanaan GCG dilandasi oleh integritas yang tinggi. KPEI memiliki Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku yang memuat aturan-aturan dan standar tentang perilaku dalam melakukan pekerjaan sehari-hari terutama hubungan dengan Perusahaan, sesama karyawan, mitra bisnis dan pengguna jasa. Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku ini berlaku bagi Direksi, manajemen dan seluruh karyawan KPEI serta bagi setiap pihak yang bertindak atas nama KPEI, serta disusun berdasarkan nilai-nilai inti yang telah dikembangkan selama ini, yakni customer focus, achievement of excellence, integrity, prudence, dan fellowship. STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Rapat Umum Pemegang Saham RUPS RUPS adalah organ Perseroan yang mempunyai kekuasaan dan wewenang tertinggi. RUPS Tahunan diselenggarakan untuk memperoleh persetujuan dan pengesahan atas Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan, mengangkat anggota Dewan Komisaris dan Direksi berikut penentuan honorariumnya, serta menentukan penggunaan laba bersih Perseroan. RUPS Luar Biasa diselenggarakan berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan antara lain untuk memberikan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan RKAT untuk tahun berikutnya. Selama tahun 2010, KPEI menyelenggarakan 1 kali RUPS Tahunan pada tanggal 4 Juni 2010. Diantara keputusan penting yang ditetapkan pada RUPS Tahunan tersebut adalah penunjukan dan pengangkatan Dewan Komisaris KPEI periode 2010-2013, penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku 2010, dan persetujuan pemberian apresiasi untuk tahun buku 2010. RUPS Luar Biasa diselenggarakan pada tanggal 22 Oktober 2010 dengan hasil yang diputuskan adalah menyetujui RKAT KPEI Tahun 2011. Independency Independency requires the absence of domination and intervention of other parties to the company organ in order that decision-making can be done objectively. As an independent SRO, KPEI has implemented a clear separation between company ownership and management. Members of the Board of Commissioners and Board of Directors of KPEI comprise professionals who do not have any special relationship with the Indonesian Stock Exchange as shareholder. Fairness and Equality In performing its business, KPEI consistently applies fair and equal treatment to shareholders, stakeholders, and the CMs. In dealing with business partners, KPEI conducts transactions on the basis of mutual beneit. In relation to employees, KPEI provides equal opportunities in recruitment, career, and performs its duties in a professional manner without discrimination of any kind. Business Ethics and Code of Conduct A long-term success can only be achieved if GCG is implemented based on high integrity. KPEI has a Business Ethics and Code of Conduct covering the rules and standards of conduct in performing the daily work, especially in relationship with the company, fellow employees, business partners and customers. Business Ethics and Code of Conduct apply to Board of Directors, management and all employees of KPEI and for every person acting on behalf of KPEI, and were prepared based on the core values that have been developed so far, namely customer focus, achievement of excellence, integrity, prudence, and fellowship. CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE General Meeting of Shareholders GMS GMS is an organ of the Company who has the supreme power and authority. The Annual General Meeting of Shareholders AGMS is held to obtain approval and ratiication of the Annual Reports and Financial Statements, appoint members of the Board of Commissioners and the Board of Directors including determination of honorarium, and decide the use of Company’s net income. The Extraordinary General Meeting of Shareholders EGMS is held according to the needs of the Company, among others, for the purpose of granting approval for the Annual Work Plan and Budget RKAT for the next year. During 2010, KPEI held 1 AGMS on 4 June 2010. Among the important decisions resolved at the AGMS were the appointment and election of the Board of Commissioners of KPEI for the period of 2010-2013, appointment of Public Accountant to audit the the Company books for inancial year 2010, and approval of appreciation for inancial year 2010. The EGMS was held on 22 October 2010 and granted approval for KPEI Annual Work Plan and Budget RKAT in 2011. Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance 52 KPEI Laporan T ahunan 2010 Dewan Komisaris Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal pengawasan operasional dan kontrol terhadap perusahaan serta arah strategis dan pengembangan perusahaan, termasuk bertanggung jawab dalam memastikan berlangsungnya sistem pengendalian internal, tata kelola perusahaan dan kepatuhan terhadap aturan, serta kecukupan sumber daya manusia dan keuangan. Dewan Komisaris berperan penting dalam melaksanakan prinsip-prinsip GCG melalui fungsi pengawasan yang dilakukan. Setiap tahun Dewan Komisaris turut melaporkan fungsi pengawasannya terhadap Perusahaan kepada Pemegang Saham dalam pelaksanaan RUPS. Keanggotaan dan Periode Jabatan Per tanggal 31 Desember 2010, Dewan Komisaris KPEI terdiri dari 3 orang, yaitu Bapak Sebastianus Harry Wiguna Komisaris Utama, Bapak Rahmat Waluyanto Komisaris, dan Bapak Inarno Djajadi Komisaris. Komposisi ini diputuskan pada RUPS Tahunan tanggal 4 Juni 2010 dan telah mendapat persetujuan dari Bapepam-LK. Masa tugas Dewan Komisaris adalah 3 tiga tahun untuk setiap periode. Sesuai ketentuan Anggaran Dasar, ketiga formatur Dewan Komisaris ini telah memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota Dewan Komisaris KPEI yaitu antara lain: Warga Negara Indonesia yang memiliki kompetensi dan wawasan di bidang pasar modal, memiliki komitmen mengembangkan pasar modal Indonesia, tidak pernah melanggar Undang-Undang Pasar Modal atau pernah dipenjara karena kasus kriminal, tidak pernah menjadi Direktur atau Komisaris pada perusahaan yang dinyatakan pailit. Rapat Dewan Komisaris Selama tahun 2010, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 12 kali Rapat Gabungan Komisaris dan Direksi. Rapat Gabungan antara Komisaris dengan Direksi yang dilakukan rutin setiap bulan merupakan salah satu mekanisme dari fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris terkait kegiatan operasional perusahaan, serta untuk menginformasikan Dewan Komisaris terkait perkembangan yang terjadi di perusahaan. Disamping melakukan rapat rutin dengan Direksi, Dewan Komisaris secara konsisten menyelenggarakan Rapat Internal Dewan Komisaris beserta Komite Audit guna membahas kinerja bulanan dan permasalahan yang terjadi di perusahaan terutama dari perspektif keuangan. Dewan Komisaris secara berkala melaksanakan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi SRO untuk membahas agenda terkait pengembangan pasar modal Indonesia. Board of Commissioners Duties and Responsibilities The Board of Commissioners is responsible to the shareholders in terms of operational supervision and control of the company and towards the company strategic direction and development, including responsibility for ensuring the availability of internal control system, corporate governance and adherence to rules, and adequacy of human resources and inance. The Board of Commissioners’ role is instrumental in implementing the GCG principles through its supervisory function. Each year the Board of Commissioners reports its oversight of the Company to the Shareholders during the GMS. Membership and Term of Position As of 31 December 2010, the Board of Commissioners of KPEI consisted of 3 members, namely Mr. Sebastianus Harry Wiguna President Commissioner, Mr. Rahmat Waluyanto Commissioner, and Mr. Inarno Djajadi Commissioner. This composition was decided at the AGMS held on 4 June 2010 and has received approval from Bapepam-LK. The period of the Board of Commissioners is 3 three years for each term. Pursuant to the Articles of Association, the three members of the Board of Commissioners have met requirements to become a member of the Board of Commissioners of KPEI, which include, among other things: Indonesian citizen who has capital market competence and insight, a commitment to develop Indonesia’s capital market, no record for violation against the Capital Market Law or imprisoned for any criminal cases, and never become a Director or Commissioner of a company declared under bankruptcy. Board of Commissioners Meeting During 2010, the Board of Commissioners has convened 12 Joint Meetings of Commissioners and Directors. The Joint Meetings between the Commissioners and Directors, which are conducted regularly every month, is one of the oversight function mechanisms performed by the Board of Commissioners in relation to operations, as well as informing the Commissioners on the progress within the company. In addition to regular meetings with the Directors, the Board of Commissioners consistently held Internal Meetings with Internal Audit Committee to discuss the monthly performance and any issues in the company, especially from a inancial perspective. The Board of Commissioners also conducted joint meetings with the Board of Commissioners and the Board of Directors of SROs to discuss agendas related to Indonesian capital market development. Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance 53 KPEI Annual Report 2010 Direksi Tugas dan Tanggung Jawab Direksi bertanggung jawab atas arah strategis dan keseluruhan manajemen dalam kegiatan operasional sehari-hari melalui pengelolaan risiko dan pelaksanaan GCG pada seluruh jenjang organisasi. Tanggung jawab Direksi juga mencakup penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal, dan pengambilan tindakan berdasarkan temuan-temuan Audit Internal sesuai dengan arahan dari Dewan Komisaris. Pada setiap RUPS Tahunan, Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pencapaian target-target perusahaan kepada pemegang saham. Keanggotaan dan Periode Jabatan KPEI memiliki sistem pertanggungjawaban yang dirancang sedemikian rupa sehingga independensi Direksi dalam mengelola perusahaan tetap terjaga, dan pada saat yang sama menjamin berlangsungnya organisasi dengan baik secara etika maupun teknis. KPEI memiliki organisasi yang ramping dengan Direksi yang hanya terdiri dari 2 orang yang memenuhi syarat administratif maupun kompetensi. Syarat administratif yang dimaksud, diantaranya: Warga Negara Indonesia, tidak dinyatakan pailit, tidak pernah dipenjara karena kasus kriminal. Syarat kompetensi antara lain meliputi keahlian dan wawasan di bidang pasar modal, memiliki komitmen pengembangan pasar modal, serta tidak pernah melanggar UU Pasar Modal. Per tanggal 31 Desember 2010, Direksi terdiri dari Bapak Hoesen Direktur Utama dan Bapak Bambang Widodo Direktur. Komposisi ini diputuskan dalam RUPS tanggal 19 Juni 2009 yang juga telah disetujui oleh Bapepam-LK. Masa jabatan Direksi adalah 3 tahun untuk setiap periode. Rapat Direksi Sepanjang tahun 2010, Direksi telah menyelenggarakan lebih dari 12 kali Rapat Direksi. Rapat ini diselenggarakan berdasarkan permintaan minimal satu anggota Direksi atau satu anggota Dewan Komisaris. Dengan komposisi yang hanya terdiri dari 2 dua Direktur, maka Rapat Direksi harus dihadiri oleh kedua Direktur dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. Pemegang saham menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi pada RUPS Tahunan. Kinerja Direksi, baik secara perseorangan maupun keseluruhan, dievaluasi oleh Dewan Komisaris melalui rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi. Board of Directors Duties and Responsibilities The Board of Directors is responsible for strategic direction and overall management of day-to-day operations through the implementation of risk management and GCG at all levels of the organization. The responsibilities also include application of internal control structure, implementation of internal audit function, and take necessary actions based on Internal Audit indings in accordance with the directives from the Board of Commissioners. At each AGMS, the Board of Directors shall be accounted for the implementation of tasks and achievement of company targets to the shareholder. Membership and Term of Position KPEI has an accountability system which is designed in such a way that the independence of the Board of Directors in managing the company is maintained, and at the same time ensuring a well managed organization both technically and ethically. KPEI has a lean organization with a Board of Directors comprising of only 2 persons who has fulilled both administrative and competency requirements. Administrative requirements include: Indonesian citizen, not stated bankrupt, never been imprisoned for any crime. Competency requirements include capital market expertise and insight, a commitment to capital market development, and no record of violation against the Capital Market Law. As of 31 December 2010, the Board of Directors consisted of Mr. Hoesen President Director and Mr. Bambang Widodo Director. This composition was decided at the AGM on 19 June 2009, which has also been approved by Bapepam-LK. The period of the Board of Directors is 3 years for each period. Meetings of the Board of Directors During 2010, the Board of Directors has organized more than 12 Directors Meetings. The meetings were held based on request of at least one member of the Board of Directors or a member of the Board of Commissioners. With a composition comprising only 2 two Directors, the meeting must be attended by both Directors and shall be entitled to take a legal and binding decision. The shareholders assess the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors at the AGMS. The overall and individual performance of the Board of Directors is evaluated by the Board of Commissioners through joint meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors. Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance 54 KPEI Laporan T ahunan 2010 Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi menerima imbalan jasa dalam bentuk gaji, tunjangan, dan fasilitas. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan dalam RUPS. Penetapan besaran remunerasi antara lain dipengaruhi oleh faktor kompetensi dan pengalaman, tanggung jawab, pencapaian target, serta kondisi keuangan perusahaan dan aspek makro ekonomi yang mempengaruhinya. Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko Tugas dan Tanggung Jawab Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, KPEI membentuk Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko, yang tugas dan tanggung jawabnya adalah untuk membantu Direksi dalam hal pengelolaan risiko KPEI, dengan melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan risiko dan memberikan rekomendasi atas kebijakan-kebijakan seperti investasi Dana Jaminan, rencana kebijakan kredit dan manajemen risiko, serta penanganan masalah kepailitan AK. Keanggotaan dan Masa Jabatan Sama halnya dengan komposisi tahun sebelumnya, komposisi anggota Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko selama tahun 2010 adalah sebagai berikut: 1. Chaeruddin Berlian Koordinator merangkap Anggota 2. Alpino Kianjaya Anggota 3. Edi Soetrisno Anggota 4. F.X. Eddy Hartanto Anggota 5. Risa Effennita Guntoro Anggota Pengangkatan Anggota Komite ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi No. Kep-003DIRKPEI0210 dengan masa jabatan selama 1 satu tahun. Para anggota komite ini berasal dari AK yang merupakan pihak-pihak independen dan profesional dalam bidangnya masing-masing, serta memiliki kompetensi dan pengalaman yang mendukung pelaksanaan tugas mereka. Rapat Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko dilakukan sekali tiap bulannya selama tahun 2010 dengan agenda Rapat sesuai tugas dan fungsi Komite tersebut. Remuneration Policy The Board of Commissioners and Directors receive rewards in form of salaries, allowances, and facilities. Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors are determined in the GMS. The amount of remuneration is determined, among others, by factors such as competence and experience, responsibility, achievement of targets, as well as the company inancial condition and macro-economic aspects. Credit Policy and Risk Management Committee Duties And Responsibilities In accordance with Bapepam-LK Regulation No. III.B.6 concerning the Guarantee for Settlement of Stock Exchange Transaction, KPEI established the Credit Policy and Risk Management Committee, with duties and responsibilities to assist the Board of Directors in managing the risks faced by KPEI, by supervising the risk management policies and providing recommendations on policies such as Guarantee Fund investments, credit and risk management policy plans, as well as handling bankruptcy issues of CMs. Membership and Term of Position Similar with previous year, composition of members of the Credit Policy and Risk Management Committee during 2010 were as follows: 1. Chaeruddin Berlian Coordinator and Member 2. Alpino Kianjaya Member 3. Edi Soetrisno Member 4. F.X. Eddy Hartanto Member 5. Risa Effennita Guntoro Member Appointment of the Committee Members was determined by the Board of Directors Decision No. Kep-003DIRKPEI0210 with the term of position of 1 one year. Members of this committee are CMs representatives who are independent and professional in their respective ields and have the required competence and experience that will support them in implementing their duties. The Credit Policy and Risk Management Committee meetings were held once a month in 2010 with the meeting agenda that is relevant with their duties and functions. Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance 55 KPEI Annual Report 2010 Komite Audit Tugas dan Tanggung Jawab Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. III.B.8 tentang Komisaris Lembaga Kliring dan Penjaminan dan menindaklanjuti hasil RUPST KPEI tanggal 6 Juni 2008 dibentuklah Komite Audit. Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris sebagai pengawas Perusahaan. Tugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan, antara lain dengan melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan, memastikan ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang relevan, melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh Audit Internal, serta memantau kinerja auditor eksternal dan memastikan kemandiriannya dalam menjalankan tugas. Audit Committee Duties and Responsibilities The Audit Committee was established pursuant to Bapepam-LK Regulation No. III.B.8 concerning Commissioner of the Clearing and Guarantee Institution and as a follow-up result of KPEI AGMS on 6 June 2008. The Audit Committee was established by the Board of Commissioners to support its functions and duties as supervisor of the company. The main duties of the Audit Committee are to assist the Board of Commissioners in performing oversight functions, such as by reviewing the inancial information that will be issued by the Company, ensuring the Company’s compliance towards the relevant rules and regulations, reviewing the audit performed by Internal Audit, as well as monitoring performance of external auditors and ensuring their independence in performing their duties. Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance 56 KPEI Laporan T ahunan 2010 Komite Audit sebagai organ Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsinya berwenang untuk meminta data-data yang relevan terkait dengan kegiatan operasional. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib bekerja sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi audit internal. Keanggotaan dan Periode Jabatan Pengangkatan anggota Komite ditetapkan sesuai Keputusan Dewan Komisaris No. SK-01DEKOMIX2008 dan selanjutnya diperpanjang dengan Keputusan Dewan Komisaris No. SK-02 DEKOMVI2010 tentang Pengangkatan dan Perpanjangan Masa Kerja Komite Audit. Para anggota Komite ini merupakan pihak-pihak yang independen dan profesional dalam bidangnya masing-masing, serta memiliki kompetensi dan pengalaman yang mendukung pelaksanaan tugas mereka. Komite Audit bekerja berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit KPEI dan memiliki masa jabatan selama 1 tahun. Anggota Komite Audit selama tahun 2010 adalah sebagai berikut: 1. Sebastianus Harry Wiguna KomisarisKetua 2. Noeniek Herliani, SE AK, MM Anggota 3. Vonny Sulaimin Anggota Satuan Pemeriksa Internal SPI Satuan Pemeriksa Internal SPI bekerja secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. SPI bertanggung jawab antara lain untuk memastikan bahwa KPEI memiliki sistem pengendalian internal yang baik dan mematuhi hukum dan perundang-undangan, termasuk kebijakan dan prosedur internal KPEI, mengevaluasi kehandalan informasi keuangan dan tersedianya sarana-sarana yang memadai untuk menjaga dan melindungi aset-aset KPEI, serta melaksanakan tugas-tugas khusus yang relevan dengan pekerjaan audit. Sepanjang tahun 2010, SPI telah menyampaikan laporan- laporan audit yang terdiri dari audit laporan operasional dan aktivitas kegiatan perusahaan. ENTERPRISE RISK MANAGEMENT ERM Sebagai upaya untuk menindaklanjuti program GCG, di tahun 2010 KPEI memulai persiapan untuk menerapkan ERM sebagai kerangka kerja dan panduan untuk mengidentiikasi dan mengelola risiko-risiko internal KPEI. Selain itu, ERM juga mengoptimalkan peran SPI sebagai sistem pengendali internal perusahaan. Dalam implementasinya, ERM selanjutnya berada di bawah tanggung jawab SPI, yang bertugas untuk menyusun The Audit Committee as an organ of Board of Commissioners in carrying out its functions has an authority to request for data which is relevant to operational activities. In exercising its authority, the Audit Committee shall cooperate with the parties conducting internal audit function. Membership and Term of Position Appointment of the Committee members was decided based on the Board of Commissioners Decision No. SK-01 DEKOMIX2008 and subsequently extended by the Board of Commissioners Decision No. SK-02DEKOMVI2010 concerning the Appointment and Extention Period of Audit Committee. The Committee members are independent and professional in their respective ields and have the required competence and experience to support the implementation of their duties. The Audit Committee works based on KPEI Guidelines of Audit Committee Work Implementation and has a term of position for 1 year. The Audit Committee members during 2010 were as follows: 1. Sebastianus Harry Wiguna CommissionerChairman 2. Noeniek Herliani, SE AK, MM Member 3. Vonny Sulaimin Member Internal Audit SPI The Internal Audit SPI works independently in carrying out their duties and responsibilities. SPI is responsible among others for ensuring that KPEI has a good system of internal control and complies with the laws and regulations, including KPEI internal policies and procedures, evaluating the reliability of inancial information and the availability of suficient means to maintain and protect KPEI assets, as well as performing speciic tasks relevant to audit work. Throughout 2010, SPI has submitted audit reports which consisted of operational audit reports and the company’s business activities. ENTERPRISE RISK MANAGEMENT ERM In an effort to follow-up the GCG program, in 2010 KPEI began the preparations to implement ERM as a framework and guidelines to identify and manage KPEI’s internal risks. In addition, the ERM also optimize the role of SPI as the company’s internal control system. In its implementation, ERM is under the Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance 57 KPEI Annual Report 2010 kebijakan ERM, menyusun daftar risiko bersama-sama dengan seluruh Divisi di KPEI, menentukan mitigasi terhadap potensi risiko yang mungkin muncul, membuat prioritas risiko di tingkat Divisi dan Perusahaan, serta menyediakan data untuk mendukung Risk Based Internal Audit. Auditor Independen KPEI selalu menggunakan jasa akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan meskipun KPEI bukan merupakan perusahaan publik. Laporan Keuangan yang diaudit adalah untuk tengah tahun dan akhir tahun yang meliputi Laporan Keuangan Perusahaan dan Laporan Keuangan Dana Jaminan. Hal ini dilakukan guna menjamin transparansi dan akuntabilitasnya. RUPS Tahunan tanggal 4 Juni 2010 menyetujui penggunaan jasa Kantor Akuntan Publik KAP Osman Bing Satrio dan Rekan selaku anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu, untuk mengaudit laporan keuangan KPEI untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Adapun biaya audit Laporan Keuangan tahun 2010 adalah Rp 235.000.000 dua ratus tiga puluh lima juta rupiah. Pemeriksaan Bapepam-LK Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal UUPM, Bapepam-LK memiliki fungsi pengawas sehari-hari kegiatan pasar modal guna mewujudkan pasar modal yang teratur, wajar, dan eisien, serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. Dalam rangka menjalankan fungsi tersebut, Bapepam-LK diberi kewenangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang telah diberikan izin usaha berdasarkan UUPM. KPEI adalah salah satu pihak yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam-LK, sehingga Bapepam-LK memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap KPEI. Pemeriksaan terhadap KPEI pada tahun 2010 dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas Ketua Bapepam-LK Nomor: ST-519BL2010 tanggal 30 Juli 2010. Pemeriksaan yang dilaksanakan selama 10 hari kerja terhitung mulai tanggal 2-13 Agustus 2010 ini merupakan pemeriksaan atas kepatuhan KPEI dalam menjalankan kegiatan operasional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ruang lingkup kegiatan yang diperiksa mencakup aspek Organisasi, Teknologi Informasi, Pengawasan Internal, dan Operasional. Pemeriksaan dilakukan terhadap kegiatan yang berakhir pada periode tahun 2008 dan 2009 serta periode sampai dengan bulan Juni 2010. Namun demikian, pemeriksaan juga dapat dilaksanakan terhadap kegiatan-kegiatan pada periode sebelumnya yang masih berkaitan. responsibility of SPI, which duties are to formulate ERM policies, compile the list of risks together with all Division in KPEI, determine the mitigation against potential risks that may arise, prioritize risks at the Division and Corporate levels and provide data to support the Risk Based Internal Audit. Independent Auditor KPEI always uses the public accountant services to audit its inancial statements despite KPEI is not a public company. The audited Financial Statements are for mid-year and year- end, which include the Company Financial Statements and Guarantee Fund Financial Statements. This is performed to ensure its transparency and accountability. The AGMS held on 4 June 2010 approved the use of Public Accounting Firm KAP Osman Bing Satrio and Partners as a member of Deloitte Touche Tohmatsu, to audit KPEI inancial statements for the iscal year ended 31 December 2010. The cost of audit of Financial Statements for 2010 is Rp 235,000,000 two hundred and thirty-ive million rupiah. Audit of Bapepam-LK Pursuant to the mandate of Law No. 8 Year 1995 concerning Capital Market UUPM, Bapepam-LK has supervisory function of daily Capital Market activities in order to realize an orderly, fair, and eficient capital market, and protect the interests of investors and public. To perform these functions, Bapepam-LK is authorized to perform audit to every party which has been granted a business license based on the Capital Market Law UUPM. As KPEI has obtained a business license from Bapepam-LK, Bapepam-LK is authorized to perform audit on KPEI. The audit of KPEI in 2010 was conducted by Bapepam-LK Task Letter Number: ST-519BL2010 dated 30 July 2010. The audit, which was carried out within 10 working days from 2-13 August 2010, was an audit towards KPEI compliance in running its operations in accordance with the pertinent laws and regulations. The scope of audit includes aspects of Organization, Information Technology, Internal Control, and Operations. The audit was conducted on activities which ended in 2008 and 2009 period and the period until June 2010. However, the audit can also be conducted on related activities in previous periods. Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance 58 KPEI Laporan T ahunan 2010 Berdasarkan audit Bapepam-LK, SPI mengidentiikasi divisi- divisi terkait sebagai penanggung jawab untuk proses perbaikan. Selanjutnya, SPI secara berkala memantau dan melaporkan perkembangan atas tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan kepada Bapepam-LK. KOMUNIKASI DENGAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN Dalam rangka memelihara akuntabilitas dan transparansi perusahaan, KPEI secara teratur menyampaikan berbagai informasi, khususnya yang terkait dengan kepentingan AK dan para pemangku kepentingan lainnya. Sepanjang tahun 2010, KPEI menerbitkan informasi yang terdiri dari: 1. 28 pengumuman, antara lain tentang libur bursa, perubahan peraturan, penyesuaian nilai haircut efek, pemberlakuan saham eligible untuk transaksi PME. 2. 6 siaran pers tentang RUPS Tahunan, RUPS Luar Biasa, peringatan HUT Pasar Modal, konferensi pers akhir tahun, Penandatanganan Fasilitas Intraday dengan Bank CIMB Niaga, Bank Permata, dan Bank Mandiri. 3. Laporan Tahunan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Masyarakat umum dapat mengikuti perkembangan terkini mengenai KPEI melalui situs www.kpei.co.id. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, dapat menghubungi Departemen Komunikasi Perusahaan KPEI melalui telepon no. 62-21-5155115, and fax no. 62-21-5155120. Based on the audit of Bapepam-LK Internal Audit identiied the related divisions to be in charge of the improvement process. Furthermore, the Internal Audit regularly monitored and reported the progress of follow-up of audit indings to Bapepam-LK. COMMUNICATION WITH STAKEHOLDERS In order to maintain accountability and transparency of the company, KPEI regularly delivers a range of information, particularly with regard to the interests of CMs and other stakeholders. Over the course of 2010, KPEI published information that consisted of: 1. 28 announcements, among others concerning exchange holiday, regulatory changes, securities haircut value adjustments, the applied eligible securities for SBL transaction. 2. 6 press releases consisting article of the Annual General Meeting of Shareholders AGMS, Extraordinary General Meeting of Shareholders EGMS, commemoration of the Capital Market Anniversary, year-end press conference, signing of Intraday Facility with Bank CIMB Niaga, Bank Permata, and Bank Mandiri. 3. Annual Report in both Indonesian and English language. The public can follow the latest developments regarding KPEI through www.kpei.co.id. For further enquiries, please contact KPEI Unit of Corporate Communication through phone no. 62- 21-5155115, dan fax no. 62-21-5155120. Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance 59 KPEI Annual Report 2010 Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance LAIN-LAIN Kasus Kegagalan Penyelesaian Sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan, KPEI selalu berusaha memitigasi setiap risiko kegagalan penyelesaian transaksi bursa melalui perangkat-perangkat pengendali risiko yang ada. Namun demikian, masih terdapat kemungkinan terjadi kegagalan penyelesaian transaksi bursa yang disebabkan hal-hal di luar kendali KPEI. Sepanjang tahun 2010, tidak terdapat kegagalan penyelesaian transaksi bursa. Permasalahan Hukum Sehubungan dengan adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal berupa tindak pidana penyalahgunaan aset nasabah pada salah satu AK, KPEI menjadi pihak Turut Tergugat dalam 2 gugatan perdata yang diajukan oleh beberapa nasabah AK tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Selaku pihak yang menjadi Turut Tergugat, KPEI hanya berkewajiban mematuhi putusan Majelis Hakim dan proses ini tidak berdampak terhadap operasional dan keuangan Perusahaan. Hingga saat ini, 2 gugatan perdata tersebut telah memasuki tahap banding di Pengadilan Tinggi Jakarta. MISCELLANEUOUS Settlement Default Cases As the Clearing and Guarantee Institution, KPEI strives to mitigate every risk of securities transactions settlement default through the existing risk control measures. However, there is still a possibility of securities transactions settlement default due to matters beyond the control of KPEI. Throughout 2010, there were no securities transactions settlement default occurred. Legal Issues In regard with the violation of capital market legislation in form of criminal misuse of customer assets at one of the CMs, KPEI became a Co-Defendant in 2 civil lawsuits iled by some customers of CMs in the South Jakarta District Court. As a Co- Defendant, KPEI was only obliged to comply with decisions made by the Panel of Judges and this process did not impact the Company’s operational and inancial standing. Until now, these 2 civil lawsuits have entered the appeal stage in the Jakarta High Court. 60 KPEI Laporan T ahunan 2010 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities 61 KPEI Annual Report 2010 Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR merupakan salah satu bagian penting dalam kegiatan KPEI sebagai agen pembangunan dalam perekonomian Indonesia. Dua bidang utama yang menjadi prioritas utama kegiatan CSR KPEI adalah pendidikan dan kesehatan. KPEI berkeyakinan bahwa pendidikan dan kesehatan yang memadai akan membuka akses bagi bangsa Indonesia untuk memiliki tatanan hidup yang lebih baik. Kontribusi KPEI merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab perusahaan sebagai bagian dari warga negara yang baik. Kegiatan CSR dijalankan oleh KPEI baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan Bapepam-LK dan SRO lain di pasar modal. Kegiatan yang merupakan bagian dari program rutin CSR KPEI sendiri meliputi pemberian bantuan kepada beberapa yayasan dan organisasi umum, serta sponsor kepada instansi, institusi dan yayasan pendidikan dalam rangka pengembanganan pasar modal Indonesia. Selama tahun 2010, KPEI melanjutkan program CSR rutinnya berupa pemberian bantuan dana operasional bulanan kepada 3 yayasan yatim piatu dan Rumah KPEI berkeyakinan bahwa pendidikan dan kesehatan yang memadai akan membuka akses bagi bangsa Indonesia untuk memiliki tatanan hidup yang lebih baik. KPEI is irmly convinced that the availability of adequate education and health care will afford the people of Indonesia with ample opportunity to build a better existence for themselves. Corporate Social Responsibility CSR serves as an integral part of activities initiated by KPEI as an agent of development in Indonesian economy. Two key areas occupying the top of KPEI’s CSR priority list are education and health. KPEI is irmly convinced that the availability of adequate education and health care will afford the people of Indonesia with ample opportunity to build a better existence for themselves. KPEI’s contribution to this larger scheme of life constitutes as a manifestation of its corporate concern and obligation in fulilling its role as a good citizen. CSR-related activities are conducted by KPEI either on its own or in collaboration with Bapepam-LK and other SROs within the capital market. CSR regular programs initiated single-handedly by KPEI encompass the channeling of aid to several foundations and organizations as well as providing sponsorships to educational agencies, institutions and foundations for the purpose of developing the Indonesian capital market. Throughout 2010, KPEI consistently engaged in its routine CSR programs including the monthly commitment of operational funds for 3 orphanages 62 KPEI Laporan T ahunan 2010 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities Singgah RS di daerah Bantar Gebang dan Rawa Lumbu, yaitu Yayasan Al-Istikomah, Yayasan Al-Fallah, dan Yayasan Akhiruz Zaman. KPEI juga melanjutkan program beasiswa yang telah berlangsung sejak tahun 2006 dalam bentuk pemberian beasiswa bulanan kepada 10 siswamahasiswa berprestasi dari Persatuan Tuna Netra Indonesia PERTUNI. Selain itu, di tahun ini KPEI bekerjasama dengan Yayasan Yagasu dan Yayasan Kehati, berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan dengan melakukan penanaman pohon bakau mangrove di sisi jalan tol Sudiyatmo Kapuk Muara. and shelters in Bantar Gebang and Rawa Lumbu, namely Al- Istikomah Foundation, Al-Fallah Foundation and Akhiruz Zaman Foundation. KPEI also carried on with its scholarship program introduced since 2006 by awarding monthly scholarships for 10 academically outstanding students from Persatuan Tuna Netra Indonesia PERTUNI. In addition, KPEI has also worked in concert with Yagasu Foundation and Kehati Foundation to help conserve the environment by planting mangrove trees along the Sudiyatmo highway in Kapuk Muara. 63 KPEI Annual Report 2010 Berbagai kegiatan CSR lain juga dilakukan KPEI secara bersama- sama dengan Bapepam-LK dan SRO lainnya selama tahun 2010 ini. Dalam rangka memperingati 33 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, Bapepam-LK dan seluruh SRO melaksanakan program CSR berupa pembangunan sumur air, pipanisasi air bersih dan sarana MCK di Desa Sukawijaya, Tambelang, Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan sosial lainnya yang dilaksanakan oleh Bapepam-LK dan SRO meliputi pemberian santunan kepada panti asuhan dan panti jompo, beasiswa dan bantuan pendidikan serta kegiatan donor darah. Sehubungan dengan bencana alam yang berlangsung di beberapa daerah di Indonesia, Bapepam-LK bersama dengan SRO turut membantu meringankan beban saudara-saudara setanah air yang tertimpa musibah dengan menggalang dana dari kalangan pasar modal. Sumbangan sebesar Rp 1,75 miliar bagi para korban bencana alam Wasior, Mentawai, dan Merapi diberikan melalui Palang Merah Indonesia pada tanggal 3 Desember 2010 dalam acara bertema ”Pasar Modal Peduli Indonesia”. Selain itu, bantuan sejumlah Rp 175,25 juta diberikan kepada para korban bencana Gunung Merapi melalui acara “Wayang Kulit Merapi”. Selama tahun 2010, total bantuan KPEI dalam kegiatan CSR, baik melalui sumbangan rutin maupun non-rutin adalah sebesar Rp 2.362.700.000, meningkat 594,12 atau sekitar Rp 2,02 miliar lebih tinggi dari tahun 2010. Kenaikan beban CSR tersebut disebabkan karena adanya sumbangan sebesar Rp 2 miliar yang dikeluarkan dalam rangka kegiatan “Pasar Modal Peduli Indonesia”. A range of other CSR activities was also introduced by KPEI together with Bapepam-LK and other SROs throughout 2010. To commemorate 33 years since the revitalization of Indonesian capital market, Bapepam-LK and all SROs have initiated a CSR program dedicated to the establishment of water wells, clean water pipelines as well as public bathing, washing and toilet facilities at Sukawijaya Village, Tambelang, Bekasi in West Java. Other social activities conducted by Bapepam-LK and SROs include the provision of assistance to orphanages and retirement homes, scholarships and educational support, and blood donation drives. In response to the wave of natural disasters that struck several regions across Indonesia, Bapepam-LK and SROs have jointly worked towards alleviating the aflictions of fellow citizens affected by these calamities through fundraising efforts within the capital market community. Donations worth Rp 1.75 billion for disaster victims in Wasior, Mentawai and Merapi were distributed through the Indonesian Red Cross Society on 3 December 2010 for the “Pasar Modal Peduli Indonesia” program. Furthermore, aid amounting to Rp 175.25 million was handed out to survivors of the Mount Merapi disaster through the “Wayang Kulit Merapi” event. Throughout 2010, the total contributions of KPEI in CSR, both through routine and non-routine donations amounted Rp 2,363,700,000, a sharp increase of 594.12 or approximately Rp 2.02 billion higher from the 2010 igure. This increase was due to Rp 2 billion donation spent in conjunction with “Pasar Modal Peduli Indonesia” activity. 64 KPEI Laporan T ahunan 2010 Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis 65 KPEI Annual Report 2010 Hasil-Hasil Operasional Laba Usaha Pada tahun 2010, KPEI telah berhasil membukukan Laba Usaha sebesar Rp 115,683 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 13,49 miliar atau 13,2 bila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2009 yang besarnya Rp 102,19 miliar. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya Pendapatan Usaha Bersih Perseroan sebesar Rp 33,20 miliar atau 19,77 bila dibandingkan dengan tahun 2009. Rasio Laba Usaha dibandingkan dengan Pendapatan Usaha pada tahun 2010 adalah sebesar 53,21 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2009 yang sebesar 56,30. Demikian pula rasio Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha Bersih pada tahun 2010 sebesar 57,52 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2009 yang sebesar 60,86. Penurunan ini disebabkan kenaikan Pendapatan Usaha sebesar 19,77 , lebih rendah dibandingkan kenaikan pada komponen Beban Usaha sebesar 29,99. Seiring dengan meningkatnya nilai transaksi di bursa efek selama tahun 2010, Pendapatan Usaha KPEI meningkat sebesar 19.77. Kebijakan pengelolaan investasi diarahkan untuk memperoleh tingkat imbal hasil investasi yang optimal, sementara belanja modal difokuskan pada pengembangan sistem RMS dan sistem pendukungnya. Along with the increasing value of transactions at the stock exchange in 2010, KPEI’s Operating Revenue increased by 19.77. Investment management policy was directed towards achieving an optimum level of investment returns, while capital expenditure was focused on development of the RMS and its supporting systems. Results Of Operations Operating Income In 2010, KPEI managed to book an Operating Income of Rp 115.683 billion, an increase of Rp 13.49 billion or 13.2 as compared to 2009 achievement of Rp 102.19 billion. The increase was due to a rise in the Company Net Revenues amounted to Rp 33.20 billion or 19.77 as compared to 2009. The ratio of Operating Income to Operating Revenues in 2010 was 53.21, a decrease of 56.30 from 2009 igure. Similarly, the ratio of Operating Income to Net Operating Revenue in 2010 was 57.52, down from 60.86 in 2009. The decline was due to a 19.77 rise in Operating Revenue, lower than the rise in Operating Expenses of 29.99. 66 KPEI Laporan T ahunan 2010 Laba Bersih Pada tahun 2010, KPEI berhasil membukukan Laba Bersih sebesar Rp 121,69 miliar naik sebesar Rp 329 juta atau 0,27 dibandingkan dengan Laba Bersih tahun 2009 yang besarnya Rp 121,36 miliar. Walaupun Laba Bersih mengalami kenaikan, tetapi Rasio Laba Bersih terhadap Pendapatan Usaha Bersih mengalami penurunan dari 72,28 pada tahun 2009 menjadi 60,51pada tahun 2010. Hal ini disebabkan penurunan pada komponen Pendapatan Beban Lain-lain sebesar 22,66 dibandingkan dengan tahun 2009. Laba Bersih per saham pada tahun 2010 sebesar Rp 8,11 juta, naik sebesar 0,27 dibandingkan dengan tahun 2009 yang besarnya Rp 8,09 juta. Pendapatan Usaha Bersih Komponen Pendapatan Usaha KPEI adalah Pendapatan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas Saham, Jasa Pengelolaan Dana Jaminan dan Jasa Pinjam Meminjam Efek, serta Pendapatan Lainnya. Secara Keseluruhan Pendapatan Usaha KPEI pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 217,41 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 35,89 miliar atau 19,77 dibandingkan dengan tahun 2009 yang besarnya Rp 181,52 miliar. Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No.KEP- 181BL2007 tanggal 13 Juni 2007, KPEI dikenakan biaya tahunan sebesar 7,5 dari Pendapatan Usaha sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP. Besarnya PNBP tahun 2010 adalah sebesar Rp 16,31 miliar. Komponen Beban PNBP disajikan sebagai pengurang Pendapatan Usaha Perseroan. Dengan adanya Beban PNBP tersebut, maka Pendapatan Usaha–Bersih KPEI pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 201,10 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 33,20 miliar atau 19,77 dari Rp 167,91 miliar pada tahun 2009. Net Income In 2010, KPEI posted a Net Income of Rp 121.69 billion, increasing by Rp 329 million or 0.27 compared to 2009 igure of Rp 121.36 billion. Although Net Income increased, the Ratio of Net Income to Net Operating Revenue decreased from 72.28 in 2009 to 60.51 in 2010. This was due to a decline in Other Income Expenses of 22.66 compared to 2009. Net Income per share in 2010 amounted to Rp 8.11 million, an increase of 0.27 compared to 2009 igure of Rp 8.09 million. Net Operating Revenues The components of KPEI Operating Revenues consist of Clearing and Settlement Guarantee Services for Stock Exchange Transactions, Guarantee Fund Management Services, Securities Borrowing and Lending Income, and Others. KPEI Total Revenues in 2010 amounted to Rp 217.41 billion, an increase of Rp 35.89 billion or 19.77 compared to 2009 igure of Rp 181.52 billion. Based on the Chairman of Bapepam-LK Decree No.KEP-181 BL2007 dated 13 June 2007, KPEI was imposed an annual fee of 7.5 of Operating Revenues for annual contribution on Non- Tax State Revenues PNBP. The contribution of PNBP in 2010 amounted to Rp 16.31 billion. Component of PNBP Expense is presented as a deduction from the Company Operating Revenues. With the PNBP Expense, KPEI Operating Revenues-Net in 2010 was Rp 201.10 billion, an increase of Rp 33.20 billion or 19.77 from Rp 167.91 billion in 2009. Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis 67 KPEI Annual Report 2010 Laporan Laba Rugi dalam jutaan Rupiah Income Statements in million Rupiah 2010 2009 2008 2007 2006 Pendapatan Usaha 217,408 181,520 189,834 192,381 92,550 Operating Revenues Setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak 16,306 13,614 14,237 14,429 Contribution on Non-Tax State Revenues Pendapatan Usaha Bersih 201,102 167,906 175,596 177,952 92,550 Net Operating Revenues Beban Usaha 85,419 65,712 64,182 48,702 42,919 Operating Expenses Laba Rugi Usaha 115,683 102,194 111,414 129,250 49,631 Operating Income Loss Pendapatan beban lain – Bersih 41,790 54,036 2,139 19,235 11,592 Other Income Expenses - Net Pendapatan Sebelum Pajak 157,473 156,230 109,275 148,485 61,223 Income Before Tax Beban Pajak 35,787 34,872 41,734 43,389 18,521 Tax Expense Laba Bersih 121,686 121,358 67,541 105,096 42,702 Net Income Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas Saham Pendapatan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas Saham memberi kontribusi terbesar atas total Pendapatan Usaha KPEI di tahun 2010 yang mencapai Rp 207,12 miliar. Sejalan dengan kenaikan nilai transaksi pada tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009, nilai Pendapatan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas Saham mengalami kenaikan sebesar Rp 36,13 miliar atau 21,13 dibandingkan dengan tahun 2009 yang besarnya Rp 170,99 miliar. Jasa Pinjam Meminjam Efek PME Pendapatan Jasa Pinjam Meminjam Efek PME pada tahun 2010 sebesar Rp 182 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 31 juta atau 14,55 dibandingkan dengan tahun 2009 yang besarnya Rp 213 juta. Jasa Pengelolaan Dana Jaminan Berbeda dengan pendapatan yang berasal dari Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas Saham yang mengalami kenaikan, pendapatan dari Jasa Pengelolaan Dana Jaminan justru mengalami penurunan. Meskipun nilai aset atas Dana Jaminan yang dikelola oleh KPEI pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp 278,77 miliar menjadi sebesar Rp 1,44 triliun, Perseroan hanya membukukan pendapatan dari Jasa Pengelolaan Dana Jaminan sebesar Rp 9,97 miliar atau turun sebesar 2,15 bila dibandingkan dengan tahun 2009 yang sebesar Rp 10,19 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan tingkat bunga deposito atas aset kelolaan Dana Jaminan. Pada tahun 2010 tingkat bunga deposito per tahun sebesar 7 sedangkan pada tahun 2009 berkisar antara 6,00-13,25 sehingga rata-rata tingkat bunga deposito yang diterima pada tahun 2009 berada di atas 7 yang menyebabkan pendapatan bunga deposito Dana Jaminan tahun 2010 mengalami penurunan. Clearing And Settlement Guarantee Services for Stock Exchange Transactions Revenue from Clearing and Settlement Guarantee Services for Stock Exchange Transactions gave the largest contribution to total KPEI Revenues in 2010, reaching Rp 207.12 billion. In line with the increase in transaction value in 2010 compared to 2009, Revenue from Clearing and Settlement Guarantee Services for Stock Exchange Transactions increased by Rp 36.13 billion or 21.13 compared to 2009 that amounted to Rp 170.99 billion. Securities Borrowing and Lending Income SBL Revenue from Securities Borrowing and Lending SBL income in 2010 amounted to Rp 182 million, a decrease of Rp 31 million or 14.55 compared to 2009, which was Rp 213 million. Guarantee Fund Management Services Unlike the revenue generated from Clearing and Settlement Guarantee Services for Stock Exchange Transactions which was increasing, revenue from Guarantee Fund Management Services declined. Although the value of Guarantee Fund assets managed by KPEI in 2010 increased by Rp 278.77 billion to Rp 1.44 trillion, the Company only booked revenues from Guarantee Fund Management income amounted to Rp 9.97 billion, down by 2.15 as compared to 2009 igure of Rp 10.19 billion. The decrease was caused by a decline in time deposit interest rates for Guarantee Fund assets. In 2010 the time deposit interest rate was 7 per annum, whereas in 2009 the ranges were between 6.00-13.25 Average time deposits interest rate in 2009 was above 7 in 2009, causing revenues from Guarantee Fund management income in 2010 to decline. Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis 68 KPEI Laporan T ahunan 2010 Meskipun pendapatan bunga deposito mengalami penurunan tetapi pengelolaan Investasi Dana Jaminan pada Surat Utang Negara tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 29,89 dibandingkan tahun 2009. Komposisi Pendapatan Usaha Bersih per Akun dalam jutaan Rupiah Composition of Net Operating Revenues by Account in million Rupiah 2010 2009 2008 Pendapatan Usaha Operating Revenues Jasa Kliring Saham 207,121 95.27 170,990 94.20 185,067 97.49 Stock Clearing Fee Jasa Kliring Derivatif - - - - - - Derivative Clearing Fee Jasa Pinjam Meminjam Efek 182 0.08 213 0.12 431 0.23 Securities Borrowing Lending Fee Jasa Pengelolaan Dana Jaminan 9,967 4.58 10,186 5.61 4,220 2.22 Guarantee Fund Management Fee Jasa Lainnya 138 0.06 131 0.07 115 0.06 Other Services Jumlah Pendapatan Usaha 217,408 100.00 181,520 100.00 189,834 100.00 Total Operating Revenues Dikurangi: Less: Setoran atas Penerimaan Negara bukan Pajak PNBP 16,306 13,614 14,238 Contribution on Non-Tax State Revenues Jumlah Pendapatan Usaha Bersih 201,102 167,906 175,596 Net Operating Revenues Beban Usaha Komponen Beban Usaha terdiri dari beban Gaji, Honor dan Tunjangan, Beban Pengembangan Usaha, Beban Umum dan Administrasi, Beban Penyusutan, Beban Sewa dan Beban Pemeliharaan Teknologi informasi serta Beban Komisi Fasilitas Intraday. Secara keseluruhan, Beban Usaha pada tahun 2010 memang mengalami peningkatan. Beban Usaha pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp 19,71 miliar atau 29,99 dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu dari Rp 65,71 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 85,42 miliar pada tahun 2010. Beban Usaha per Akun dalam jutaan Rupiah Operating Expenses by Account in million Rupiah 2010 2009 2008 2007 2006 Beban Usaha Operating Expenses Gaji, Honor dan Tunjangan 37.174 28.499 29.982 21.787 17.831 Salaries, Honorarium, Allowances Pengembangan Usaha 20.831 15.420 16.037 11.912 9.959 Business Development Umum dan Administrasi 13.941 12.908 10.161 8.245 8.067 General and Administrative Penyusutan 6.897 3.772 3.547 2.694 2.843 Depreciation Sewa 2.658 2.632 2.248 2.192 2.032 Rent Pemeliharaan Teknologi Informasi 3.450 2.481 2.207 1.872 2.187 Information Technology Maintenance Komisi Fasilitas Intraday 468 - - - - Intraday Facility Commission Jumlah Beban Usaha 85.419 65.712 64.182 48.702 42.919 Total Operating Expenses Operating Expenses The components of Operating Expenses consist of Salaries, Honorarium and Allowances, Business Development Expenses, General and Administrative, Depreciation Expenses, Rental Expenses, and IT Maintenance Expenses, and Intraday Facility Commission Expenses. Overall, Operating Expenses in 2010 increased by Rp 19.71 billion or 29.99 compared to 2009, from Rp 65.71 billion in 2009 to Rp 85.42 billion in 2010. Despite revenues from time deposits declined, revenues from management of Guarantee Fund in Government Bonds in 2010 increased by 29.89 compared to 2009. Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis 69 KPEI Annual Report 2010 Gaji, Honor dan Tunjangan Beban Gaji, Honor dan Tunjangan terdiri dari Gaji, Honor dan Tunjangan Karyawan, Direksi dan Komisaris, serta imbalan pasca kerja. Beban ini tetap merupakan komponen terbesar dari seluruh Beban Usaha, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2010, Beban Gaji, Honor dan Tunjangan sebesar Rp 37,17 miliar, naik sebesar Rp 8,68 miliar atau 30,44 dibandingkan dengan beban tahun 2009 yang besarnya Rp 28,50 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan adanya penambahan jumlah pegawai, penyesuaian gaji dan tunjangan, serta apresiasi karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun 2010. Jumlah karyawan KPEI pada tahun 2010 sebanyak 91 orang sedangkan tahun 2009 sebanyak 81 orang. Beban Pengembangan Usaha Beban Pengembangan Usaha terdiri dari Beban Pengembangan Pasar Modal, Beban Pelatihan Anggota Kliring, Beban Publikasi, Beban Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR dan Beban Sponsor serta Beban Lainnya. Pada tahun 2010, Beban Pengembangan Usaha tercatat sebesar Rp 20,83 miliar, naik sebesar Rp 5,41 miliar atau 35,09 dari tahun 2009 yang besarnya Rp 15,42 miliar. Kenaikan Beban Pengembangan Usaha ini terutama disebabkan oleh naiknya Beban Pengembangan Pasar Modal, Beban Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR dan Beban Sponsor serta Beban Lainnya. Beban Pengembangan Pasar Modal naik sebesar Rp 5,48 miliar atau 51,71 yaitu dari Rp 10,60 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 16,08 miliar pada tahun 2010. Kenaikan Beban Pengembangan Pasar Modal sebesar Rp 5,48 miliar terutama dikarenakan gencarnya kegiatan sosialisasi ke daerah-daerah seluruh Indonesia bersama Bapepam-LK dan SRO lainnya dalam rangka meningkatkan jumlah investor lokal. Beban Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR meningkat signiikan sebesar Rp 2,02 miliar atau 594,12 yaitu dari Rp 0,34 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 2,36 miliar pada tahun 2010. Beban Sponsor naik sebesar Rp 0,27 miliar atau 187,60 yaitu dari Rp 0,14 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 0,41 miliar pada tahun 2010 serta adanya peningkatan Beban Lainnya sebesar Rp 0,74 miliar atau 80,78 yaitu dari Rp 0,92 miliar menjadi Rp 1,66 miliar. Disisi lain, terdapat penurunan pada Beban Pelatihan Anggota Kliring sebesar Rp 1,40 miliar yaitu dari Rp 1,73 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 0,32 miliar pada tahun 2010 dan penurunan Beban Publikasi sebesar Rp 1,70 miliar yaitu dari Rp 1,70 miliar pada tahun 2009 menjadi hanya Rp 0,004 miliar pada tahun 2010. Salaries, Honorarium and Allowances Salaries, Honorarium, and Allowances consist of Salaries, Honorarium, and Allowances for Employees, Directors and Commissioners, as well as post-employment beneits. These expenses remain the largest component of total Operating Expenses, as it had been in previous years. In 2010, Salaries, Honorarium, and Allowances amounted to Rp 37.17 billion, an increase of Rp 8.68 billion or 30.44 compared with 2009 expenses of Rp 28.50 billion. The increase was primarily due to the rises in number of employees, adjustments of salary and allowances for employees, Board of Directors and Board of Commissioners in 2010. The number of KPEI employees in 2010 was 91 persons while in 2009 was 81 persons. Business Development Expenses Business Development Expenses consist of Capital Market Development Expenses, Training of Clearing Members Expenses, Publication Expenses, Corporate Social Responsibility CSR Expenses and Sponsorship Expenses and Others Expenses. In 2010, Business Development Expenses amounted to Rp 20.83 billion, an increase of Rp 5.41 billion or 35.09 from 2009 igure of Rp 15.42 billion. The increase in Business Development Expenses was mainly attributable to the increase in Capital Market Development Expenses, Corporate Social Responsibility CSR Expenses, Sponsorship Expenses, and Other Expenses. Capital Market Development Expenses increased by Rp 5.48 billion or 51.71, from Rp 10.60 billion in 2009 to Rp 16.08 billion in 2010. The increase in Capital market Development Expenses of Rp 5.48 billion was mainly due to active socialization to areas all over Indonesia held with Bapepam-LK and other SROs to increase the number of local investors. Corporate Social Responsibility CSR Expenses increased signiicantly by Rp 2.02 billion or 594.12 from Rp 0.34 billion in 2009 to Rp 2.36 billion in 2010. Sponsorships Expenses increased by Rp 0.27 billion or 187,60 from Rp 0.14 billion in 2009 to Rp 0.41 billion in 2010, and increase of Other Expenses of Rp 0.74 billion or 80.78 from Rp 0.92 billion to Rp 1.66 billion. On the other side, Training of Clearing Members Expenses dropped by Rp 1.40 billion from Rp 1.73 billion in 2009 to Rp 0.32 billion in 2010, and a decrease in publication expenses by Rp 1.70 billion, from Rp 1.70 billion in 2009 to only Rp 0.004 billion in 2010. Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis 70 KPEI Laporan T ahunan 2010 Beban Umum dan Administrasi Komponen Beban Umum dan Administrasi adalah Beban Konsultan, Beban Peralatan Kantor, Beban Pelatihan dan Literatur, Beban Komunikasi, Beban Asuransi, dan Beban Rapat serta Beban Lainnya. Pada tahun 2010, Beban Umum dan Administrasi tercatat sebesar Rp 13,94 miliar meningkat sebesar Rp 1,03 miliar atau 8,00 bila dibandingkan dengan Beban Umum dan Administrasi tahun 2009 yang besarnya Rp 12,91 miliar. Peningkatan terbesar Beban Umum dan Administrasi adalah Beban Rapat diikuti oleh Beban Komunikasi dan Beban Peralatan Kantor. Peningkatan Beban Rapat sebesar Rp 0,34 miliar atau 97,25 yaitu dari Rp 0,35 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 0,69 miliar pada tahun 2010. Peningkatan Beban Rapat terutama disebabkan adanya kegiatan sosialisasi pengembangan infrastruktur dan proses bisnis KPEI. Hal ini sangat erat kaitannya dengan upaya KPEI untuk terus menerus dalam mengembangkan infrastruktur dan proses bisnis agar menjadi lebih eisien dan efektif sehingga diharapkan KPEI dapat meningkatkan layanan kepada AK dan mendukung daya saing pasar modal Indonesia. Beban komunikasi mengalami kenaikan sebesar Rp 0,47 miliar atau 31,18 yaitu dari Rp 1,51 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 1,98 miliar pada tahun 2010. Kenaikan ini terutama disebabkan adanya beban single network pasar modal bersama SRO sebesar Rp 0,14 miliar dan network internal KPEI sebesar Rp 0,2 miliar, serta kenaikan langganan informasi dari PT Penilai Harga Efek Indonesia PHEI. Beban Penyusutan Beban Penyusutan pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 6,90 miliar, naik sebesar Rp 3,13 miliar atau 82,88 dibandingkan dengan Beban Penyusutan pada tahun 2009 yang besarnya Rp 3,77 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan Aset Tetap ditahun 2010. Beban Sewa Beban Sewa merupakan beban atas sewa ruang kantor. Beban sewa pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 2,66 miliar naik sebesar Rp 0,026 miliar atau 0,98 dari Rp 2,63 miliar pada tahun 2009. General and Administrative Expenses The components of General and Administrative Expenses are Consultant Fee, Ofice Supplies Fee, Training and Library Fee, Communication Fee, Insurance Fee, Meetings Fee, and Others Fee. In 2010, the General and Administrative expenses amounted to Rp 13.94 billion, an increase of Rp 1.03 billion or 8.00 as compared with 2009 igure of Rp 12.91 billion. The largest increase in General and Administrative Expenses is Meeting Expenses, followed by Communication and Ofice Supplies Expenses. An increase of Rp 0.34 billion or 97.25 in Meeting Expenses has increased the expenses from Rp 0.35 billion in 2009 to Rp 0.69 billion in 2010. The increase was mainly due to activities held to socialize infrastructure development and KPEI business processes. This was closely related with KPEI efforts to continue developing its business infrastructures and processes in order to enhance eficiency and effectiveness. By so doing, it is expected that KPEI could improve services to Clearing Members and bolster the Indonesian capital market competitiveness. Communication Expenses increased by Rp 0.47 billion or 31.18 from Rp 1.51 billion in 2009 to Rp 1.98 billion in 2010. The increase was primarily due to expenses from capital market single network development carried out with other SRO amounted to Rp 0.14 billion, KPEI internal network amounted to Rp 0.2 billion, as well as increase of Indonesian Bond Pricing Agency IBPA information subscription. Depreciation Expenses Depreciation Expenses in 2010 amounted to Rp 6.90 billion, up Rp 3.13 billion or 82.88 compared to 2009 igure of Rp 3.77 billion. The increase was due to additional Fixed Assets in 2010. Rent Expenses Rent Expenses are expenses for ofice space rentals. Rent expenses in 2010 amounted to Rp 2.66 billion, an increase of Rp 0.026 billion or 0.98 from Rp 2.63 billion in 2009. Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis 71 KPEI Annual Report 2010 Beban Pemeliharaan Teknologi Informasi Beban Pemeliharaan Teknologi Informasi merupakan beban atas pemeliharaan hardware, software, dan jaringan yang dimiliki oleh Perseroan. Pada tahun 2010, Beban Pemeliharaan Teknologi Informasi sebesar tercatat sebesar Rp 3,45 miliar, naik sebesar Rp 969 juta atau 39,05 dibandingkan dengan tahun 2009 yang besarnya Rp 2,48 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan adanya pemeliharaan Risk Management System RMS senilai Rp 0,39 miliar dan pemeliharaan jaringan senilai Rp 0,38 miliar serta pemeliharaan middleware. Penghasilan Lain Lain – Bersih Penghasilan Lain Lain – Bersih pada tahun 2010 sebesar Rp 41,79 miliar turun sebesar Rp 12,25 miliar atau 22,66 dibandingkan dengan tahun 2009 yang mencatat Penghasilan Lain Lain - Bersih sebesar Rp 54,04 miliar. Komponen terbesar Penghasilan Lain-Lain adalah Laba Belum Terealisasi atas kenaikan nilai wajar reksa dana dan Penghasilan Bunga. Penghasilan Laba belum terealisasi atas kenaikan nilai wajar reksadana tercatat sebesar Rp 11,26 miliar turun sebesar Rp 17,67 miliar atau 61,08 dibandingkan dengan tahun 2009 yang mencatat laba atas nilai wajar reksa dana sebesar Rp 28,93 miliar. Penurunan ini disebabkan kenaikan harga saham- saham yang menjadi underlying reksa dana pada tahun 2010 lebih rendah dibandingkan kenaikan harga saham-saham pada tahun 2009. Penghasilan Bunga pada tahun 2010 sebesar Rp 26,13 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 0,025 miliar atau 0,09 dibandingkan dengan tahun 2009 yang besarnya Rp 26,16 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan tingkat bunga deposito tahun 2010 dibandingkan tahun 2009. Beban Pajak Beban Pajak – Bersih Perseroan pada tahun 2010 sebesar Rp 35,79 miliar, naik sebesar Rp 0,92 miliar atau 2,62 jika dibandingkan dengan tahun 2009 yang besarnya Rp 34,87 miliar. Arus Kas Kas dan setara Kas pada akhir tahun 2010 tercatat sebesar Rp 288,21 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 94,91 miliar atau 49,10 dari Rp 193,30 miliar pada akhir tahun 2009. Information Technology Maintenance Expenses Information Technology Maintenance expenses represent expenses for the maintenance of hardware, software, and network owned by the Company. In 2010, Information Technology Maintenance Expenses amounted to Rp 3.45 billion, an increase of Rp 969 million or 39.05 compared to 2009 igure of Rp 2.48 billion. The increase was mainly due to Risk Management System RMS maintenance of Rp 0.39 billion, network maintenance of Rp 0.38 billion, and middleware maintenance. Other Income - Net Other Income - Net in 2010 amounted to Rp 41.79 billion, a decrease of Rp 12.25 billion or 22.66 compared to 2009 which amounted to Rp 54.04 billion. The largest component of Other Income is Unrealized Gain in changes of fair value of mutual funds and Interest Income. Unrealized gain in changes of fair value of mutual funds stood at Rp 11.26 billion, a decline of Rp 17.67 billion or 61.08 compared to 2009 igure of Rp 28.93 billion. This decrease was attributable to a lower increase of stock prices underlying mutual funds compared to the increase of stock prices in 2009. Interest Income in 2010 amounted to Rp 26.13 billion, a decrease of Rp 0.025 billion or 0.09 compared to 2009 igure of Rp 26.16 billion. This decrease was due to a decline in time deposit interest rates in 2010 compared to 2009. Tax Expenses The Company Tax Expenses - Net in 2010 amounted to Rp 35.79 billion, an increase of Rp 0.92 billion or 2.62 as compared to 2009, which was Rp 34.87 billion. Cash Flows Cash and Cash equivalents at the end of 2010 stood at Rp 288.21 billion, increasing by Rp 94.91 billion or 49.10, from Rp 193.30 billion at the end of 2009. Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis 72 KPEI Laporan T ahunan 2010 Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi turun dari Rp 86,68 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 84,66 miliar pada tahun 2010. Sedangkan Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 10,26 miliar. Tambahan Kas tersebut berasal dari pencairan investasi jangka pendek sebesar Rp 28,48 miliar, disisi lain digunakan untuk pembelian Aset Tetap sebesar Rp 18,22 miliar. Arus Kas Bersih dalam jutaan Rupiah Net Cash Flows in million Rupiah 2010 2009 2008 2007 2006 Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 84.656 86.676 82.122 120.688 38.456 Net Cash Provided by Operating Activities Kas Bersih Diperoleh Dari Digunakan Untuk Aktivitas Investasi 10.258 49.526 47.675 100.588 6.457 Net Cash Provided by Used in Investment Activities Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan Net Cash from Financing Jumlah KenaikanPenurunan Kas 94.914 37.150 34.447 20.100 31.999 Net Increase decrease in Cash Cash Equivalent Kas dan Setara Kas Awal Tahun 193.298 156.148 121.701 101.601 69.602 Cash and Cash Equivalent at Beginning of Year Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 288.212 193.298 156.148 121.701 101.601 Cash and Cash Equivalent at End of Year Pengelolaan Aset Modal Kerja Aset Lancar pada akhir tahun 2010 tercatat sebesar Rp 2.128 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 372,71 miliar atau 21,24 dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 1.755 miliar. Sedangkan Kewajiban Lancar pada akhir tahun 2010 tercatat sebesar Rp 1.665 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 268,09 miliar atau 19,19 dibandingkan dengan tahun 2009 yang besarnya Rp 1.397 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan Piutang dan Hutang Penyelesaian Transaksi Bursa pada 3 hari terakhir tahun 2010 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2009. Selain disebabkan adanya peningkatan Piutang Penyelesaian Transaksi Bursa, peningkatan Aset Lancar juga disebabkan adanya peningkatan pada Kas dan Setara Kas. Sedangkan pada Kewajiban Lancar, kenaikan selain disebabkan adanya peningkatan Hutang Penyelesaian Transaksi Bursa juga disebabkan adanya peningkatan pada Biaya Masih Harus Dibayar dan Hutang Lain-lain. Net Cash provided by operating activities decreased from Rp 86.68 billion in 2009 to Rp 84.66 billion in 2010. Net Cash provided from investing activities in 2010 stood at Rp 10.26 billion. Additional Cash was resulted from the liquidation of short term investment amounted to Rp 28.48 billion, while on the other side was utilized to purchase Fixed Assets worth Rp 18.22 billion. Assets Management Working Capital Current Assets at the end of 2010 stood at Rp 2,128 billion, an increase of Rp 372.71 billion or 21.24 compared to 2009 which was Rp 1,755 billion. Current Liabilities at the end of 2010 stood at Rp 1,665 billion, an increase of Rp 268.09 billion or 19.19 compared to 2009 which was Rp 1,397 billion. The raise was attributable to increases in Securities Transactions Settlement receivables and payables within the last 3 days of 2010 compared with the same period in 2009. In addition to the increase of Securities Transaction receivables, raise of Current Assets was also due to an increase of Cash and Cash Equivalents. While in Current Liabilities, in addition to the raise in Securities Transaction Payables, the increase was also due to raises in Accrued Expenses and Other Liabilities. Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis 73 KPEI Annual Report 2010 Modal Kerja Bersih yang tercermin dari besarnya nilai Aset Lancar dikurangi dengan Kewajiban Lancar mengalami kenaikan sebesar Rp 104,62 miliar atau 29,22 dari Rp 358,11 miliar pada akhir tahun 2009 menjadi Rp 462,73 milar pada akhir tahun 2010. Rasio lancar current ratio pada tahun 2010 sebesar 127,79 dan pada tahun 2009 sebesar 125,64, dengan demikian mengalami kenaikan sebesar 1,72. Peningkatan rasio ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk senantiasa mempertahankan tingkat likuiditas untuk menjamin tersedianya dana untuk kegiatan operasional dan Pengembangan Pasar Modal dan Belanja Modal. Belanja Modal Pada tahun 2010, Belanja Modal untuk Aset Tetap difokuskan pada pengembangan Risk Management System dan sistem pendukungnya termasuk aplikasi dan jaringan Pre-Deal Check yang dikembangkan bersama Bursa Efek Indonesia, yang diperkirakan akan digunakan pada akhir tahun 2011. Disamping itu terdapat pula pengadaan aset terkait System Monitoring Tools, peremajaan perangkat Electronic Clearing and Guarantee System e-CLEARS dan Disaster Recovery Center DRC serta sistem pendukung operasional perusahaan lainnya. Pengembangan sistem pengendalian risiko dilakukan untuk memperoleh pengendalian risiko yang lebih real time, berstandar internasional dan dalam rangka mempersiapkan implementasi penyelesaian transaksi secara langsung Straight Through Processing. Selama tahun 2010, Belanja Modal untuk menambah Aset Tetap tercatat sebesar Rp 31,68 miliar. Total Ekuitas Jumlah Ekuitas pada akhir tahun 2010 sebesar Rp 546,54 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 126,50 miliar atau 30,12. Peningkatan tersebut berasal dari Laba Bersih Tahun Berjalan dan Laba Belum Terealisasi atas Efek Hutang Tersedia Untuk Dijual. Net Working Capital as relected by the value of Current Assets less Current Liabilities increased by Rp 104.62 billion or 29.22, from Rp 358.11 billion at the end of 2009 to Rp 462.73 billion at the end of 2010. Current ratio in 2010 was 127.79 and in 2009 was 125.64, thus increasing by 1.72. The increase of this ratio was in line with the company objectives to continuously maintain a certain level of liquidity to ensure the availability of funds for operations, Capital Market Development, and Capital Expenditures. Capital Expenditures In 2010, Capital Expenditures for Fixed Assets were focused on development of Risk Management System and its supporting systems, including Pre-Deal Check application and network developed in cooperation with the Indonesia Stock Exchange, which is estimated to be operable by end of 2011. In addition, there were also procurement of assets related to System Monitoring Tools, renewal of Electronic Clearing and Guarantee System e-CLEARS and Disaster Recovery Center DRC system devices, and other systems supporting operational activities. Development of risk management system was carried out to obtain a world-class risk management providing real time information, and to prepare the implementation of direct settlement Straight Through Processing. Over the course of 2010, the Capital Expenditures spent for additional Fixed Assets was Rp 31.68 billion. Total Equity Total Equity at the end of 2010 stood at Rp 546.54 billion, an increase of Rp 126.50 billion or 30.12. The increase was generated from Net Income for the Year and Unrealized Gain on Available for Sale Debt Securities. Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis 74 KPEI Laporan T ahunan 2010 Peristiwa Penting 2010 2010 Event Highlights Januari - January 04 Pembukaan Perdagangan Pembukaan perdagangan bursa oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, bertempat di lantai Bursa Efek Indonesia. Hadir mendampingi Presiden antara lain Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati beserta beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Gubernur DKI, Ketua Bapepam-LK serta jajaran Dewan Komisaris dan Direksi SRO. Tema yang diusung dalam pembukaan ini adalah ‘Meningkatkan Peran Pasar Modal dalam Menggerakkan Sektor Riil’. Opening of Trading Opening of the trading by President Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, held at the Indonesia Stock Exchange loor. Present to accompany the President, among others, Finance Minister Sri Mulyani Indrawati and some of the Kabinet Indonesia Bersatu Ministers, Governor of Jakarta, Chairman of Bapepam-LK and SROs Board of Commissioners and Board of Directors. The theme of this opening was ‘Enhancing the Capital Market Role in Stimulating the Real Sector’. 22-24 Sosialisasi Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Acara ini diselenggarakan di InterContinental Resort, Bali dan bertujuan untuk memberikan penjelasan dan pemahaman yang utuh terkait pengembangan infrastruktur pasar modal serta mempererat hubungan kerja sama dan silaturahmi antara Bapepam-LK, SRO dan AK. Socialization of Capital Market Infrastructures Development Held in the InterContinental Resort, Bali, this event aimed to provide a complete explanation and understanding in regard to the development of capital market infrastructures and strengthen the cooperation and relationship among Bapepam-LK, SRO, and CMs. 75 KPEI Annual Report 2010 Maret - March 03 Peresmian Sekolah Pasar Modal Untuk memberikan sosialisasi dan edukasi pasar modal kepada masyarakat, SRO dan AK menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal yang terbuka untuk umum dan tidak dikenakan biaya. Inauguration of the Capital Market School To provide capital market socialization and education to public, SROs and CMs held the Capital Market School which is open for public and free of charge. 27 Forum Investor di Batam KPEI bersama SRO menggelar Forum Investor untuk menjaring investor yang berada di Batam dan sekitarnya. Investor Forum in Batam KPEI together with the SRO conducted the Investor Forum to capture investors in Batam and surrounding areas. 31 Forum Investor di Pekalongan KPEI bersama SRO menggelar Forum Investor untuk menjaring investor yang berada di Pekalongan dan sekitarnya. Investor Forum in Pekalongan KPEI together with the SRO conducted the Investor Forum to capture investors in Pekalongan and surrounding areas. 30 Peluncuran Knowledge Management KM KPEI Penerapan KM di KPEI berfungsi sebagai ajang transfer pengetahuan di antara sesama karyawan yang meliputi bidang Manajemen Risiko, Investasi, Hobi dan Bahasa yang tergabung dalam Community of Practice CoP. Launching of KPEI Knowledge Management KM Implementation of KM in KPEI serves as a forum for transfer of knowledge among employees which includes Risk Management, Investment, Hobby and Language incorporated to the Community of Practice CoP. Mei - May Mal ke Mal Roadshow pasar modal ke-2 dengan tema ‘Invest For Your Future’ diselenggarakan KADIN bersama SRO dan Bapepam- LK di Surabaya, Semarang, Jakarta. Tujuannya adalah untuk meningkatkan peran serta investor lokal untuk berinvestasi di BEI. Mall to Mall The 2nd stock market roadshow with theme ‘Invest For Your Future’ was held by the Indonesian Chamber of Commerce KADIN together with SRO and Bapepam-LK in Surabaya, Semarang, Jakarta. The aim was to increase the participation of local investors to invest in the IDX. 16 Teawalk Dalam rangka melepas kepenatan dari rutinitas harian, KPEI menggelar acara Teawalk bersama keluarga karyawan di Kebun Teh PTP Nusantara VIII Agrowisata Gunung Mas Puncak, Bogor. Teawalk In order to relieve fatigue from daily routine, KPEI held a Teawalk for the family of employees at PTP Nusantara VIII Agrowisata Tea Plantation Gunung Mas Puncak, Bogor. April- April 01 Forum Investor di Semarang KPEI bersama SRO menggelar Forum Investor untuk menjaring investor yang berada di Semarang dan sekitarnya. Investor Forum in Semarang KPEI together with the SRO conducted the Investor Forum to capture investors in Semarang and surrounding areas. 31 Penandatanganan Perjanjian Fasilitas Intraday dengan Bank CIMB Niaga dan Bank Permata Dalam rangka menegaskan peran dan fungsi KPEI sebagai CCP di pasar modal Indonesia, KPEI berinisiatif mengembangkan sistem Continuous Settlement. Untuk mendukung sistem ini, KPEI memperoleh fasilitas intraday dari Bank CIMB Niaga dan Bank Permata. Kesepakatan ditandatangani oleh Bapak Hoesen Direktur Utama KPEI, Ibu Catherinawati Hadiman Wakil Presiden Direktur Bank CIMB Niaga, dan Bapak Roy Arman Arfandy Head Client Relationship-Wholesale Banking – Bank Permata. 76 KPEI Laporan T ahunan 2010 Peristiwa Penting 2010 2010 Event Highlights Agustus - August 01 Penanaman Bakau di Pantai Indah Kapuk Dalam rangka HUT 33 Pasar Modal Bapepam-LK dan SRO bekerjasama dengan Yayasan Yagasu dan Yayasan Kehati melakukan penanaman bakau mangrove di sisi tol Sudiyatmo Kapuk, Jakarta Utara. Mangrove Planting at Pantai Indah Kapuk In accordance with the 33rd Capital Market Anniversary, Bapepam-LK and the SRO in cooperation with Yagasu Foundation and Kehati Foundation planted the mangrove trees along the Sudiyatmo Kapuk highway, North Jakarta. 05 Ulang Tahun ke-14 KPEI 5 Agustus 2010 menjadi saat spesial dimana KPEI merayakan ulang tahun yang ke-14. Pidato singkat disampaikan oleh Bapak Hoesen, Direktur Utama KPEI dan Bapak Ito Warsito, Direktur Utama BEI. KPEI 14th Anniversary August 5, 2010 was a special moment where KPEI celebrated the 14th birthday. A short speech was delivered by Mr. Hoesen, President Director of KPEI and Mr Ito Warsito, President Director of IDX. Signing of Intraday Facility Agreement with Bank CIMB Niaga and Bank Permata In order to heighten the role and function of KPEI as CCP in the Indonesian capital market, KPEI initiated to develop Continuous Settlement system. To support the system, KPEI obtained intraday facility from Bank CIMB Niaga and Bank Permata. The agreement was signed by Mr. Hoesen President Director of KPEI, Mrs. Catherinawati Hadiman Vice President Director of Bank CIMB Niaga, and Mr. Roy Arman Arfandy Head Client Relationship-Wholesale Banking – Bank Permata. Juni- June 04 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST RUPST KPEI menyetujui Laporan Tahunan dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2009. Selain itu, RUPST mengesahkan susunan Dewan Komisaris KPEI periode 2010-2013 yang terdiri dari Bapak Harry Wiguna sebagai Komisaris Utama, serta Bapak Rahmat Waluyanto dan Bapak Inarno Djajadi sebagai Komisaris. The Annual General Meeting of Shareholders AGMS KPEI AGMS approved the Annual Report and authorized the Financial Statements 2009. In addition, the AGMS authorized the composition of KPEI Board of Commissioners for 2010- 2013 period, which consisted of Mr. Harry Wiguna as President Commissioner, as well as Mr. Rahmat Waluyanto Inarno and Mr. Inarno Djajadi as Commissioners. Juli - July 20 Penandatanganan Perjanjian Fasilitas Intraday dengan Bank Mandiri Bertempat di Galeri PT Bursa Efek Indonesia, dilakukan penandatanganan perjanjian Fasilitas Intraday dan Perjanjian Induk Jual Beli Dengan Pembelian Kembali Master Repurchase AgreementMRA oleh KPEI dan Bank Mandiri. KPEI diwakili oleh Bapak Hoesen Direktur Utama, sedangkan Bank Mandiri diwakili oleh Bapak Thomas Ariin selaku Direktur Treasury, Financial Institutions Special Asset Management. Signing of Intraday Facility Agreement with Bank Mandiri Located at the Gallery of Indonesia Stock Exchange, the Intraday Facility and Master Sale and Purchase Agreement With Buyback Master Repurchase AgreementMRA agreement was signed by KPEI and Bank Mandiri. KPEI was represented by Mr. Hoesen President Director, while Bank Mandiri by Mr. Thomas Ariin as the Director of Treasury, Financial Institutions Special Asset Management. 77 KPEI Annual Report 2010 Peristiwa Penting 2010 2010 Event Highlights 09 Peluncuran Continuous Settlement Acara yang diselenggarakan di Ballroom Ritz Carlton ini dibuka oleh Kabiro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam-LK, Ibu Nurhaida dan dihadiri oleh AK, Bank Pembayaran serta para tamu undangan. Penerapan Continuous Settlement mendukung likuiditas penyelesaian Transaksi Bursa. Launching of Continuous Settlement The event, held at the Ritz Carlton Ballroom, was opened by the Head of Bureau of Transactions and Securities Institution Bapepam-LK, Ms. Nurhaida, and attended by the CMs, Payment Banks and the guests. Application of Continuous Settlement system supports the liquidity of Stock Exchange Transaction settlement. 10 HUT Pasar Modal : Konferensi Pers Bapepam-LK dan SRO mengadakan konferensi pers memperingati 33 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. Acara tersebut dibuka dengan pemaparan perkembangan pasar modal terkini oleh Ketua Bapepam-LK Bapak A. Fuad Rahmany dan jajaran Direksi SRO, antara lain Bapak Ito Warsito Direktur Utama BEI, Bapak Hoesen Direktur Utama KPEI dan Bapak Sulistyo Budi Direktur KSEI. Capital Market Anniversary: Press Conference Bapepam-LK and SROs held a press conference to commemorate the 33rd year of the Indonesian capital market activation. The event was held by an explanation of the recent capital market developments by Chairman of Bapepam-LK, Mr. A. Fuad Rahmany and the Board of Directors of SROs, among others Mr. Ito Warsito President Director of IDX, Mr. Hoesen President Director of KPEI, and Mr. Sulistyo Budi Director of KSEI. Kampus ke Kampus Sebagai bagian dari diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, Bapepam-LK dan SRO menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi ke sejumlah perguruan tinggi di berbagai daerah di Indonesia. Campus to Campus As part of the Indonesian capital market reactivation, Bapepam- LK and SRs conducted socialization and education in universities in some areas in Indonesia. Workshop AK Sosialisasi kepada AK KPEI dengan tema “New Risk Management and Membership for Clearing Member” CMs Workshop Socialization for KPEI Clearing Members, carrying theme: “New Risk Management and Membership for Clearing Member” September - September 20 Workshop Global Master Repo Agreement GMRA: Indonesia Annexes Bapepam-LK, Direktorat Jendral Pengelolaan Utang dan Bank Indonesia, dan Working Group-Market Participant yang terdiri dari BEI, KPEI, KSEI, Himpunan Pedagang Surat Utang Negara HIMDASUN, dan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia APEI serta pihak lainnya menyelenggarakan workshop GMRA untuk mengkaji dan menyesuaikan GMRA Annexes Indonesia sehingga dapat digunakan dalam transaksi REPO di Indonesia, baik untuk instrumen pendapatan tetap ixed income maupun ekuitas. Global Master Repo Agreement GMRA Workshop: Indonesia Annexes Bapepam-LK together with the Directorate General for Debt Management and Bank Indonesia established the Working Group-Market Participant comprising of IDX, KPEI, KSEI, Himpunan Pedagang Surat Utang Negara HIMDASUN, and Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia APEI as well as other parties held GMRA workshop to review and make necessary adjustments to the GMRA Annexes Indonesia for its application in REPO transactions in Indonesia both for ixed income and equity instruments. 78 KPEI Laporan T ahunan 2010 Journalist Gathering The 2010 journalist gathering was conducted in Bali, attended by capital market journalists from various media, the SRO Directors, and Head of Bureau of Transactions and Securities Institution of Bapepam-LK. November - November 10-11 Investor Summit 2010 Kegiatan ini diselenggarakan oleh SRO bersama Bapepam-LK, bertempat di The Ritz-Carlton Paciic Place, Jakarta. Tujuannya adalah mewujudkan sinergi strategis di kalangan masyarakat pasar modal regulator dan pelaku dalam memanfaatkan peluang bisnisinvestasi yang tersedia, serta menggerakkan potensi berinvestasi dengan mengubah pola masyarakat dari budaya menabung menjadi budaya berinvestasi melalui pasar modal Indonesia. The 2010 Investor Summit This event was held by the SRO together with Bapepam-LK at the Ritz-Carlton Paciic Place, Jakarta. The purpose was to create a strategic synergy among the capital market community regulator and participants in utilizing the business opportunities and investments available, as well as activating the investment potential by shifting the society’s patterns from a savings culture to investment culture through the Indonesian capital market. 22 Peresmian The Indonesian Capital Market Institute TICMI Bertempat di Universitas Indonesia - Salemba, Bapepam-LK dan SRO yang bekerja sama dengan Universitas Indonesia meresmikan The Indonesian Capital Market Institute TICMI. Pendirian TICMI merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Indonesia di bidang pasar modal. Inauguration of The Indonesian Capital Market Institute TICMI Located at Universitas Indonesia in Salemba, Bapepam-LK and SROs in collaboration with Universitas Indonesia inaugurated the Indonesian Capital Market Institute TICMI. Establishment of TICMI is one of the steps to improve competence of Indonesian human resources in capital market. Peristiwa Penting 2010 2010 Event Highlights 22 Annual Report Award 2010 Untuk mendukung transparansi dan kinerja emiten, SRO dan Bapepam-LK dan institusi pemerintah lainnya menyelenggarakan Annual Report Award 2009. The 2010 Annual Report Award To support transparency and performance of public companies, Bapepam-LK and other government institutions organized the 2009 Annual Report Award. 25-27 Pertemuan Central Counterparty CCP KPEI bertindak sebagai tuan rumah pertemuan CCP di Bali. Acara ini dihadiri oleh Lembaga Kliring se-Asia Pasiik. Central Counterparty CCP Meeting KPEI hosted the CCP meeting in Bali. The event was attended by the Clearing Institutions in Asia-Oceania. Oktober - October 22 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB RUPSLB KPEI menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan RKAT untuk tahun 2011. The Extraordinary General Meeting of Shareholders EGMS KPEI EGMS approved the Annual Work Plan and Budget for year 2011. 29-31 Gathering Wartawan Gathering wartawan tahun 2010 dilaksanakan di Bali, dihadiri oleh wartawan pasar modal dari berbagai media, serta Direksi SRO dan Kabiro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam-LK. 79 KPEI Annual Report 2010 Peristiwa Penting 2010 2010 Event Highlights Desember - December 1-3 Resilience Training Resilience Training merupakan bagian dari program pengembangan karyawan yang mencerminkan komitmen perusahaan membangun kapasitas dan karakter karyawan sebagai tim kerja yang solid. Pelatihan yang diadakan di Situ Gunung, Sukabumi ini merupakan lanjutan dari Adversity Training yang dilakukan pada tahun 2009. Resilience Training Resilience Training is part of employee development program that relects the company’s commitment to build the capacity and character of employees as a solid working team. Held at Situ Gunung, Sukabumi, the training was a continuation of Adversity Training conducted in 2009. 10 5th Surveillance Visit Assessment ISO 2009 Untuk menjaga mutu sesuai dengan standar internasional, Lloyd Registered Quality Assurance LRQA melakukan review tahunan terhadap prosedur standar operasional KPEI. 5th Surveillance Visit Assessment ISO 2009 To maintain an international quality standard, Lloyd Registered Quality Assurance LRQA performed annual review on KPEI’s standard operating procedures. 15-17 Olimpiade Pasar Modal Nasional 2010 Olimpiade Pasar Modal Nasional 2010 diselenggarakan di Jakarta oleh Bapepam-LK dan SRO, sebagai bagian dari Peringatan 33 Tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. Acara yang diikuti siswa SMA dari berbagai provinsi di Indonesia ini bertujuan untuk mengenalkan dunia pasar modal kepada para siswa SMA. The 2010 National Capital Market Olympic The 2010 National Capital Market Olympic was held in Jakarta by Bapepam-LK and SROs, as part of the 33 Years Commemoration of Indonesian capital market reactivation. The event, which was attended by High School students from all provinces in Indonesia, aimed to introduce capital market to high school students. 19 Wisata Kebun Buah Mekarsari KPEI mengadakan kegiatan rekreasi ke Kebun Buah Mekarsari bagi karyawan dan keluarga. Mekarsari Fruit Garden Tour KPEI held recreation activity to Mekarsari Fruit Garden for employees and their family members. 30 Konferensi Pers Penutupan Perdagangan Bapepam-LK dan SRO mengadakan konferensi pers terkait penutupan perdagangan bursa tahun 2010 di Galeri BEI. Penutupan perdagangan dilakukan oleh Wakil Menteri Keuangan RI Ibu Anny Ratnawati, didampingi oleh jajaran Direksi SRO, Ketua Bapepam-LK, dan tamu undangan lain. Perdagangan tanggal 30 Desember 2010 ditutup dengan IHSG yang meningkat tipis 4,295 poin 0,13 ke level 3.703,42, sementara Indeks LQ 45 menguat 0,531 poin 0,08 ke level 661,378. Closing of Trading Press Conference Bapepam-LK and SROs held a press conference in relation with the closing of 2010 stock exchange trading in IDX Gallery. The closing of trading was performed by the RI Deputy Minister of Finance, Ms. Anny Ratnawati, who was accompanied by the SROs Directors, Chairman of Bapepam-LK, and other guests. The trading on 30 December 2010 was closed with a slight increase of 4.295 point 0.13 to 3,703.42, while the LQ 45 Index strengthened by 0.531 point 0.08 to 661.378. 80 KPEI Laporan T ahunan 2010 Data Perusahaan Corporate Data 81 KPEI Annual Report 2010 Proil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Proile Sebastianus Harry Wiguna memiliki pengalaman yang luas yang diperolehnya melalui perjalanan karir selama lebih dari seperempat abad di bidang pasar modal. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama KPEI sejak tahun 2010, beliau menjabat sebagai Komisaris KPEI 2007- 2010, Direktur Pencatatan 1999-2005 merangkap Direktur Perdagangan 1999- 2000 PT Bursa Efek Jakarta. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Sinarmas Sekuritas 1995- 1999, Direktur Bankers Trust Prima Securities Indonesia 1989-1995, dan Direktur PT Danareksa 2005-2009. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur di PT Eagle Capital. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta di tahun 1981. Sebastianus Harry Wiguna Komisaris Utama - President Commissioner Sebastianus Harry Wiguna has an extensive experience of more than a quarter century gained from his career in capital market industry. Prior to his current post as KPEI President Director, he had assumed positions such as KPEI Commissioner 2007-2009, Director of Listing 1999-2005 and Director of Trading 1999-2002 of the Jakarta Stock Exchange. He had also been in charge as President Director of PT Sinarmas Securities 1995-1999, Director of Banker Trust Prima Securities Indonesia 1989- 1995, Director of PT Danareksa 2005- 2009. He is concurrently Director at PT Eagle Capital. He attained his Accounting Degree from Faculty of Economics, University of Indonesia, Jakarta, in 1981. 82 KPEI Laporan T ahunan 2010 Inarno Djajadi telah berkecimpung di bidang keuangan dan pasar modal sepanjang lebih dari dua puluh tahun terakhir. Sebelum menjabat sebagai Komisaris KPEI sejak tahun 2010, beliau menjabat sebagai Direktur Utama KPEI sejak Juni 2003 hingga Juni 2009. Beliau mengawali karir sebagai Dealer Pasar Uang dan Pasar Modal di PT Bank Uppindo 1989-1991. Sejak itu beliau pernah beberapa kali menjabat sebagai Direktur di sejumlah perusahaan sekuritas seperti PT Aspac Uppindo Sekuritas 1991-1997, PT Mitra Duta Sekuritas 1997-1999, PT Widari Securities 1999 dan terakhir sebagai Direktur Utama PT Madani Securities 2001-2003. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Inarno Djajadi Komisaris - Commissioner Inarno Djajadi has been involved in the inance and capital market business for more than twenty years. Prior to his current post as KPEI Commissioner since 2010, he had been the President Director of KPEI since June 2003 until June 2009. He began his career as a Money Market and Capital Market Dealer at PT Bank Uppindo 1989-1991. Thereafter, Mr. Djajadi held the Director positions in several securities companies, including PT Aspac Uppindo Sekuritas 1991-1997, PT Mitra Duta Sekuritas 1997-1999, PT Widari Securities 1999, and lastly as President Director of Madani Securities 2000-2003. He attained his Economics Degree from Gadjah Mada University, Yogyakarta. Proil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Proile Rahmat Waluyanto memulai karirnya di Departemen Keuangan Republik Indonesia dan memiliki keahlian di bidang audit keuangan yang telah teruji di beberapa perusahaan BUMN. Selain menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2007, beliau juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Republik Indonesia, serta sebagai dosen tamu di beberapa lembaga pendidikan dan aktif sebagai anggota di Ikatan Komite Audit Indonesia. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta di tahun 1983 dan meraih gelar Ph.D dari University of Birmingham, Inggris di tahun 1997. Rahmat Waluyanto Komisaris - Commissioner Rahmat Waluyanto started his career at the Republic of Indonesia Finance Ministry and has expertise in inancial audit, proven in several State-owned Enterprises. Besides his position as Commissioner since 2007, he is concurrently Director General of Debt Management at the Republic of Indonesia Finance Ministry, active as guest lecturer at several educational institutions, and an active member at the Indonesian Audit Committee Association. He obtained his Accounting Degree from Faculty of Economics, Gadjah Mada University, Yogyakarta in 1983 and his Ph.D from Birmingham University in England in 1997. 83 KPEI Annual Report 2010 Proil Direksi Board of Directors’ Proile Menjabat sebagai Direktur Utama KPEI sejak Juni 2009, Hoesen memiliki pengalaman sekitar 17 tahun di dunia pasar modal. Beliau mengawali karirnya di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat LSM sebagai koordinator riset dan metodologi program. Karirnya di KPEI dimulai sebagai Kepala Divisi Penjaminan dan Manajemen Risiko 1996–2005, kemudian menjabat sebagai Direktur 2005-2009. Menyandang gelar Sarjana Pertanian dari Universitas Padjadjaran Bandung dan Magister Management dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta. Hoesen Direktur Utama - President Director President Director of KPEI since June 2009, Hoesen has approximately seventeen years experience in the capital market business. He started his career at a Non-governmental Organization NGO as research and program methodology coordinator. His career at KPEI started as Head of Guarantee and Risk Management Division 1996-2005, then Director 2005- 2009. He holds a Bachelor degree in Agriculture from Padjadjaran University, Bandung and Magister of Management Degree from Pelita Harapan University, Jakarta. Menjabat sebagai Direktur KPEI sejak tahun 2009, Bambang Widodo memiliki pengalaman luas dari karirnya di pasar modal yang dibangun sejak tahun 1989. Diawali di Badan Pelaksana Pasar Modal sebagai staf Analisa Laporan Keuangan Biro Pendaftaran Emisi dan Akuntansi, karirnya berlanjut di Bursa Efek Surabaya dari tahun 1989 hingga 1991 dan berlanjut di Bursa Efek Indonesia dahulu Bursa Efek Jakarta dari tahun 1991 hingga 2009, dengan jabatan terakhir Kepala Divisi Keanggotaan. Menyandang gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Bambang Widodo Direktur - Director Director of KPEI since 2009, Bambang Widodo has a vast experience from his career in capital market built since 1989. Starting at the Capital Market Executive Agency as a staff of Financial Reports Analysis of Bureau Registration Issuance and Accounting, his career continued in Surabaya Stock Exchange from 1989 to 1991 and the Indonesian Stock Exchange formerly Jakarta Stock Exchange from 1991 to 2009 with his last position as Head of Membership. He holds a Bachelor degree in Accounting from Gadjah Mada University, Yogyakarta. 84 KPEI Laporan T ahunan 2010 Proil General Manager General Managers’ Proile Dari kiri ke kanan - From left to right : Sunandar - General Manager II, Indriani Darmawati - General Manager I Dari kiri ke kanan - From left to right : Antonius Herman Azwar - Divisi Operasional Kliring Penyelesaian Operations Division , Suryadi - Satuan Pemeriksa Internal Internal Audit , Roni Gunardi - Divisi Penjaminan, Pengendalian Risiko dan Pengembangan Risk Management Division , Wening Kusharjani - Divisi Keuangan, Akuntansi Sumber Daya Manusia Finance, Accounting Human Resources Division , Aditya Gadiri H.P. - Divisi Teknologi Informasi Information Technology Division Proil Kepala Divisi Heads of Divisions’ Proile 85 KPEI Annual Report 2010 Struktur Organisasi Organization Structure RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM General Meeting of Shareholders DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners DIREKTUR UTAMA President Director Hoesen DIREKTUR Director Bambang Widodo Komite Kebijakan Kredit Pengendalian Risiko Credit Policy Risk Management Committee Divisi Penjaminan, Pengendalian Risiko, dan Pengembangan Risk Management Division Roni Gunardi Divisi Keuangan, Akuntansi SDM Finance, Accounting Human Resources Division Wening Kusharjani Divisi Operasional Kliring dan Penyelesaian Operations Division Antonius Herman Azwar Divisi Hukum, Komunikasi Umum Legal, Communication Support Division Divisi Teknologi Informasi Information Technology Division Aditya Gadiri HP Departemen Pengkajian Pengembangan Bisnis Research Development Department Iding Pardi Departemen Akuntansi Accounting Department Kristina Ernawati Departemen Surat Utang Derivatif Fixed Income Derivative Department Hanifah Departemen Komunikasi Perusahaan Corporate Communication Department Swasti Kartikaningtyas Departemen Pengembangan Sistem System Development Department Jerry Parulian Departemen Pengendalian Risiko Risk Management Department Satya Birawa Departemen Keuangan Finance Department Arie Budieningsih Departemen Ekuiti Equity Department Listyarini Hikmaningrum Departemen Hukum Legal Department Reynant Hadi Departemen Operasional Administrasi Sistem System Operations Department Abdul Hadi Departemen Dana Jaminan, Agunan Keanggotaan Fund Management Membership Department Yossy Oktaviany Departemen SDM Human Resources Department Lucia Sintha Sari Departemen Pinjam Meminjam Efek Repo Securities Borrowing Lending Repo Department Rachmadewi Sjahesti Departemen Urusan Umum General Affairs Department Budiono Departemen Dukungan Teknis Technical Support Department Galuh Dian Maulana KOMITE AUDIT Audit Committee Satuan Pemeriksa Internal Internal Audit General Manager I Indriani Darmawati General Manager II Sunandar 86 KPEI Laporan T ahunan 2010 Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors’ Statement Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggung jawab Manajemen KPEI dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini: This Annual Report and the accompanying inancial statements and related inancial information are the responsibility of the Management of KPEI and have been approved by members of the Board of Commissioner and Board of Directors whose signatures appear below: Sebastianus Harry Wiguna Komisaris Utama - President Commissioner Inarno Djajadi Komisaris - Commissioner Hoesen Direktur Utama - President Director Rahmat Waluyanto Komisaris - Commissioner Bambang Widodo Direktur - Director 87 KPEI Annual Report 2010 Laporan Keuangan Financial Statements PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 31 Desember 2010 dan 2009 31 December 2010 and 2009 88 KPEI Laporan T ahunan 2010 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank 89 KPEI Annual Report 2010 89 KPEI Annual Report 2010 90 KPEI Laporan T ahunan 2010 91 KPEI Annual Report 2010 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NERACA BALANCE SHEETS 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DECEMBER 31, 2010 AND 2009 Catatan 2010 Notes 2009 Rp Rp ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 288.212.650.793 4 193.298.469.458 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 173.353.302.618 5 180.761.998.295 Short-term investments Piutang penyelesaian transaksi Securities transactions settlement bursa 1.625.383.119.000 6 1.355.418.269.500 receivables Piutang usaha 23.465.179.574 7 9.937.552.722 Accounts receivable Piutang lain-lain 12.603.959.755 8 12.589.720.872 Other accounts receivable Biaya dibayar dimuka 4.603.433.437 2.904.766.883 Prepaid expenses Jumlah Aset Lancar 2.127.621.645.177 1.754.910.777.730 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS Aset dana pengaman 5.219.221.538 6 5.192.052.254 Security fund assets Dana disisihkan sebagai cadangan Fund reserved for guarantee of jaminan 6.951.804.321 9 6.951.804.321 settlement of securities transactions Investasi saham 10.022.094.091 10 11.786.582.209 Investment in shares of stock Aset pajak tangguhan - bersih - 27 191.438.220 Deferred tax assets - net Aset tetap - setelah dikurangi Equipment and facilities - net of akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp 60.179.195.831 tahun 2010 Rp 60,179,195,831 in 2010 dan Rp 53.603.697.058 and Rp 53,603,697,058 tahun 2009 65.259.425.688 11 40.570.751.240 in 2009 Aset lain-lain 4.254.317.097 12 4.193.765.538 Other assets Jumlah Aset Tidak Lancar 91.706.862.735 68.886.393.782 Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET 2.219.328.507.912 1.823.797.171.512 TOTAL ASSETS KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Hutang penyelesaian transaksi Securities transactions settlement bursa 1.625.383.119.000 6 1.355.418.269.500 payables Hutang pajak 8.400.186.586 13 14.158.735.489 Taxes payable Hutang lain-lain 17.437.968.872 14 15.411.819.136 Other liabilities Biaya masih harus dibayar 13.327.360.439 15 10.798.434.257 Accrued expenses Pendapatan diterima dimuka 338.182.736 16 1.014.548.176 Unearned revenues Jumlah Kewajiban Lancar 1.664.886.817.633 1.396.801.806.558 Total Current Liabilities KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NONCURRENT LIABILITIES Kewajiban dana pengaman 5.219.221.538 6 5.192.052.254 Security fund liabilities Kewajiban imbalan pasca kerja 2.610.828.000 28 1.764.580.000 Post-employment benefits obligation Kewajiban pajak tangguhan - bersih 75.245.759 27 - Deferred tax liabilities - net Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 7.905.295.297 6.956.632.254 Total Noncurrent Liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp 1 juta Capital stock - Rp 1 million par value per saham per share Modal dasar - 60.000 saham Authorized - 60,000 shares Modal ditempatkan dan disetor - Subscribed and paid-up - 15.000 saham 15.000.000.000 17 15.000.000.000 15,000 shares Laba belum direalisasi atas efek hutang Unrealized gain on available-for-sale tersedia untuk dijual 4.983.766.496 5 172.511.736 debt securities Saldo laba Retained earnings Ditentukan penggunaannya 11.768.422.206 18 11.768.422.206 Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya 514.784.206.280 393.097.798.758 Unappropriated Jumlah Ekuitas 546.536.394.982 420.038.732.700 Total Equity JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.219.328.507.912 1.823.797.171.512 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements which are bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of the financial statements. - 3 - 92 KPEI Laporan T ahunan 2010 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN LABA RUGI STATEMENTS OF INCOME UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DECEMBER 31, 2010 AND 2009 Catatan 2010 Notes 2009 Rp Rp PENDAPATAN USAHA BERSIH 201.102.305.733 19 167.906.099.243 NET OPERATING REVENUES BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Gaji, honor dan tunjangan 37.174.284.674 20 28.499.217.984 Salaries, honorarium and allowances Pengembangan usaha 20.830.576.238 21 15.419.950.102 Business development Umum dan administrasi 13.941.368.519 22 12.908.318.778 General and administrative Penyusutan 6.897.276.301 11 3.771.559.557 Depreciation Pemeliharaan teknologi informasi 3.449.969.041 24 2.481.048.950 Information technology maintenance Sewa 2.658.118.340 2.632.312.407 Rent Komisi fasilitas intraday 467.621.875 23 - Intraday facility commission expense Jumlah Beban Usaha 85.419.214.988 65.712.407.778 Total Operating Expenses LABA USAHA 115.683.090.745 102.193.691.465 INCOME FROM OPERATIONS PENGHASILAN BEBAN LAIN-LAIN OTHER INCOME CHARGES Penghasilan bunga 26.133.546.933 25 26.158.394.910 Interest income Laba belum terealisasi atas kenaikan Unrealized gain in changes of fair nilai wajar reksadana 11.259.959.749 5 28.933.657.123 value of mutual fund Keuntungan atas pelepasan investasi Gain on sale investment of reksadana 5.000.684.523 5 634.000.000 mutual funds Penghasilan reksadana 1.331.250.000 1.337.088.939 Income from mutual funds Penghasilan dana kontribusi Payment bank contribution bank pembayaran 676.365.440 16 2.077.259.299 income Bagian rugi bersih asosiasi 1.764.488.118 10 1.627.225.288 Equity in net loss of an associate Lainnya - bersih 847.001.890 26 3.476.943.067 Others - net Pendapatan Lain-lain - Bersih 41.790.316.637 54.036.231.916 Other Income - Net LABA SEBELUM PAJAK 157.473.407.382 156.229.923.381 INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK 35.786.999.860 27 34.872.194.751 TAX EXPENSE LABA BERSIH 121.686.407.522 121.357.728.630 NET INCOME Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements which are bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of the financial statements. - 4 - 93 KPEI Annual Report 2010 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 Laba rugi belum direalisasi atas efek hutang tersedia untuk dijual Unrealized gain loss Ditentukan Tidak ditentukan Catatan Modal saham on available-for-sale penggunaannya penggunaannya Jumlah Jumlah ekuitas Notes Capital stock debt securities Appropriated Unappropriated Total Total equity Rp Rp Rp Rp Rp Rp Saldo per 1 Januari 2009 15.000.000.000 7.799.100.431 11.768.422.206 271.740.070.128 283.508.492.334 290.709.391.903 Balance as of January 1, 2009 Laba belum direalisasi atas efek hutang tersedia Unrealized gain on available- untuk dijual 5 - 7.971.612.167 - - - 7.971.612.167 for-sale debt securities Laba bersih tahun berjalan - - - 121.357.728.630 121.357.728.630 121.357.728.630 Net income for the year Saldo per 31 Desember 2009 15.000.000.000 172.511.736 11.768.422.206 393.097.798.758 404.866.220.964 420.038.732.700 Balance as of December 31, 2009 Laba belum direalisasi atas efek hutang tersedia Unrealized gain on available- untuk dijual 5 - 4.811.254.760 - - - 4.811.254.760 for-sale debt securities Laba bersih tahun berjalan - - - 121.686.407.522 121.686.407.522 121.686.407.522 Net income for the year Saldo per 31 Desember 2010 15.000.000.000 4.983.766.496 11.768.422.206 514.784.206.280 526.552.628.486 546.536.394.982 Balance as of December 31, 2010 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements which are bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of the financial statements. Saldo labaRetained earnings - 5 - 94 KPEI Laporan T ahunan 2010 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DECEMBER 31, 2010 AND 2009 2010 2009 Rp Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Laba sebelum pajak 157.473.407.382 156.229.923.381 Income before tax Penyesuaian untuk: Adjustments for: Penyusutan 6.897.276.301 3.771.559.557 Depreciation Kerugian pelepasan aset tetap 97.715.023 20.630.938 Loss on disposal of equipment and facilities Amortisasi dana kontribusi bank pembayaran 676.365.440 2.077.259.299 Amortization of payment bank contribution Kewajiban imbalan pasca kerja 856.632.000 427.970.000 Post-employment benefits expense Penghasilan bunga 26.133.546.933 26.158.394.910 Interest income Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi 1.764.488.118 1.627.225.288 Equity in net loss of an associate Laba terealisasi atas penjualan reksadana 5.000.684.523 634.000.000 Realized gain on sale of mutual fund Laba belum terealisasi atas kenaikan Unrealized gain in fair value of nilai wajar reksadana 11.259.959.749 28.933.657.123 mutual fund Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja 124.018.962.179 104.273.997.832 Cash flows before changes in working capital Perubahan modal kerja: Changes in working capital: Piutang penyelesaian transaksi bursa 269.964.849.500 777.118.156.000 Securities transactions settlements receivables Piutang usaha 13.527.626.852 3.688.125.813 Accounts receivable Piutang lain-lain 456.059.315 5.359.097.339 Other accounts receivable Biaya dibayar dimuka 1.698.666.554 783.153.538 Prepaid expenses Aset lain-lain 60.551.559 56.077.827 Other assets Hutang penyelesaian transaksi bursa 269.964.849.500 777.118.156.000 Securities transactions settlements payables Hutang pajak 1.045.302.857 158.540.581 Taxes payable Hutang lain-lain 11.434.820.510 4.005.808.541 Other liabilities Biaya masih harus dibayar 2.528.926.181 2.474.564.145 Accrued expenses Pembayaran manfaat karyawan 10.384.000 140.785.000 Employee benefits paid Penerimaan dana kontribusi bank pembayaran - 1.352.730.880 Contribution from Payment Banks Penerimaan bunga 25.663.248.736 23.978.295.158 Interest received Pembayaran pajak 42.324.167.641 26.691.582.089 Income tax paid Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 84.656.282.152 86.676.525.813 Net Cash Provided By Operating Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Penempatan investasi saham - 5.000.000.000 Placement in investment in shares of stocks Pencairan penempatan investasi jangka pendek 28.480.594.710 23.196.000.000 Redemption placement in short-term investments Perolehan aset tetap 18.222.695.527 21.330.013.645 Acquisitions of equipment and facilities Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi 10.257.899.183 49.526.013.645 Net Cash Used In Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS DANA PENGAMAN CASH FLOWS FROM SECURITY FUND ACTIVITIES Kenaikan aset dana pengaman 27.169.284 24.365.105 Increase in security fund assets Kenaikan kewajiban dana pengaman 27.169.284 24.365.105 Increase in security fund liabilities Kas Bersih Dari Aktivitas Dana Pengaman - - Net Cash From Security Fund Activities KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 94.914.181.335 37.150.512.168 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 193.298.469.458 156.147.957.290 OF YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 288.212.650.793 193.298.469.458 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Aktivitas operasi dan investasi yang tidak mempengaruhi kas: Noncash operating and investing activities: Penambahan aset tetap melalui Addition to equipment and facilities through hutang lain-lain 13.460.970.244 12.033.436.448 other liabilities Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. Cash and cash equivalents at beginning of period as reported in - 6 - 95 KPEI Annual Report 2010 - 7 - P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

1. UMUM