46
KPEI Laporan T
ahunan 2010
5. Orientasi Karyawan Baru OKB Program  OKB  bertujuan  untuk  memberikan  pemahaman
dasar  kepada  karyawan  baru  antara  lain  mengenai  bisnis perusahaan dan pengenalan lingkungan kerja.
6. Program Kepemimpinan Untuk  meningkatkan  pengetahuan  dan  keterampilan
dalam  mengembangkan  bawahan  dan  diri  pribadi,  telah diselenggarakan  rangkaian  pelatihan  kepemimpinan  dengan
tema coaching dan counselling bagi seluruh manajer lini.
Selama  tahun  2010,  total  biaya  pelatihan  dan  pengembangan mencapai  Rp  1,785  miliar.  Porsi  terbesar  penggunaan  biaya
adalah  pada  program  Membangun  Kapasitas  dan  Organisasi berbasis  Pengetahuan  Hal  ini  sejalan  dengan  komitmen
perusahaan  secara  berkesinambungan  membangun  individu untuk mewujudkan organisasi pembelajar.
BUDAYA PERUSAHAAN DAN PANDUAN PERILAKU Budaya perusahaan KPEI mengandung nilai-nilai inti yang sejalan
dengan  visi  dan  misi  perusahaan.  Nilai-nilai  inti  ini  mencakup lima  hal,  yaitu  Customer  Focus,  Achievement  of  Excellence,
Integrity,  Prudence,  dan  Fellowship.  Melalui  sosialisasi  internal yang diberikan kepada seluruh karyawan secara berkelanjutan,
diharapkan  seluruh  karyawan  memahami  dan  melaksanakan nilai-nilai inti Perusahaan ini.
KPEI juga memiliki Panduan Perilaku yang wajib ditandatangani oleh setiap karyawan pada saat memulai masa kerjanya di KPEI.
Pengawasan atas berjalannya panduan tersebut dilakukan baik oleh  SDM  maupun  masing-masing  atasan.  Pelanggaran  atas
ketentuan  Panduan  Perilaku  ditindaklanjuti  dengan  sistem sanksi  yang  jelas,  transparan  dan  berlaku  sama  untuk  semua
orang  sesuai  ketentuan  peraturan  perusahaan  dan  peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan.
PROFIL SDM Tingkat  pemanfaatan  SDM  yang  optimal  diupayakan  dengan
menyeimbangkan penggunaan
sumber daya
internal dan  eksternal  serta  teknologi.  Sejalan  dengan  tuntutan
perkembangan  bisnis  yang  terjadi,  pada  tahun  2010  KPEI melakukan penambahan jumlah karyawan dari 81 orang menjadi
91 orang.
Rencana Ke Depan Rencana  dan  fokus  strategi  SDM  di  tahun  mendatang
merupakan  kelanjutan  dari  strategi  dan  kebijakan  SDM  yang sudah  berjalan.  Seluruh  pengembangan  dan  penyempurnaan
fungsi SDM maupun infrastruktur sistem dibangun dengan basis kompetensi.  Pada  tahun  2011  KPEI  akan  mulai  membangun
fungsi  career  management  serta  menyempurnakan  Human Resource  Information  System  HRIS,  dan  menjajaki  integrasi
dengan  sistem  unit  organisasi  lainnya  seperti  General  Affair dan  Akuntansi.  KM  tahap  lanjutan  akan  diterapkan  dengan
tema  “Pengembangan  Knowledge  Asset”  yang  bertujuan
5. New Employee Orientation Orientation programs are aimed at providing new employees
with  the  basic  understanding  among  others  of  company business and an introduction to the work place.
6. Leadership Program To  broaden  knowledge  and  increase  skills  for  personal
development  and  the  development  of  subordinates,  all  line managers are provided with the opportunity to take part in a
series of leadership training through coaching and counselling sessions.
In 2010, total expenditure for training and development amounted to  Rp  1.785  billion.  The  largest  portion  of  such  spending  is
dedicated  to  the  Capacity  Building  and  Knowledge  Based Organization  programs  This  is  in  line  with  the  commitment  of
the  Company  to  continuously  conduct  individual  development to build a learning organization.
CORPORATE CULTURE AND CODE OF CONDUCT KPEI’s  corporate  culture  embraces  core  values  that  remain
consistent with company vision and mission. These core values cover ive key elements, i.e., Customer Focus, Achievement of
Excellence,  Integrity,  Prudence,  and  Fellowship.  Continuous internal  socialization  is  expected  to  ensure  that  all  employees
fully understand and implement Company core values.
KPEI’s also abides by a Code of Conduct which ever employee as  the  obligation  to  sign  upon  starting  work  at  KPEI  oversight
on  compliance  with  the  Code  of  Conduct  is  carried  out  both by personal and the respective supervisor. Any breach of Code
of Conduct shall be acted upon through a well destructure and transparent sanction mechanism applicable to all applicable to
all individual in accordance with company rules and government regulation concerning labour.
HR PROFILE Efforts  are  made  to  optimize  the  utilization  of  HR  by  striking  a
balance  between  internal  and  external  resources  through  the use  of  technology.  In  line  with  business  developments  and
shifting  needs,  in  2010  KPEI  found  the  need  to  augment  the number of employees from 81 to 91.
Future Plan In  coming  years,  the  Company’s  HR  plan  and  strategic  focus
shall  be  a  continuation  of  existing  human  resource  strategies and  policies.  All  developments  and  improvements  to  the  HR
function  and  system  infrastructure  are  competence-based.  In 2011, KPEI shall commence with the establishment of the career
management function and ensure improvements to the Human Resource  Information  System  HRIS,  and  by  looking  into  the
possibility  of  integrating  with  other  organizational  unit  systems such as General Affairs and Accounting. Subsequent KM stage
shall focus on “Knowledge Asset Development” for the purpose
Sumber Daya Manusia Human Resources
47 KPEI
Annual Report 2010
meningkatkan  partisipasi  anggota  organisasi  dalam  aktivitas pengembangan,
penyimpanan, dan
penyebaran aset
pengetahuan  serta  meningkatkan  kualitas  aset  pengetahuan perusahaan sehingga menjadi semakin komprehensif.
of  increasing  the  participation  of  organizational  members  in knowledge  asset  development,  storing  and  dissemination,  as
well as improving knowledge asset quality in a comprehensive manner.
Rencana  strategis  jangka  panjang  SDM  adalah  melengkapi fungsi-fungsi  SDM  guna  memastikan  pemenuhan  kompetensi
dan  meningkatkan  unjuk  kerja  serta  motivasi  kerja  karyawan, antara lain melalui pengembangan total reward system dan talent
management.  Implementasi  Balance  Score  Card  difasilitasi, dikelola,  dan  dipantau  secara  terstruktur  dan  sistematis  oleh
Strategic  Management  Ofice  SMO.  Proses  perumusan  Key Performance  Indicator  KPI  pada  divisi–divisi  dilakukan  oleh
para manajer lini dan dikelola oleh SMO, sedangkan untuk KPI individu dikelola oleh unit SDM dan digunakan dalam penilaian
kinerja. HR long-term strategic plan shall concentrate on complementing
HR  functions  in  order  to  fulill  competency  needs,  heighten work  performance  and  motivate  employees,  among  others
through  the  development  of  a  total  reward  system  and  talent management.  The  implementation  of  the  Balance  Score  Card
shall  be  facilitated,  managed  and  monitored  in  a  structured and  systematic  manner  by  the  Strategic  Management  Ofice
SMO. The formulation of the Key Performance Indicator KPI for all divisions shall be done by line managers and managed by
SMO,  while  individual  KPI  is  managed  by  HR  unit  as  input  for performance appraisal.
Pertumbuhan dan Komposisi Pegawai Tahun 2010-2009 Berdasarkan Pendidikan: Employee Growth and Composition in 2010-2009 Based on Education:
60 40
20
S2 Master Degr
ee S1
Bachelor D3
Diploma SMA
High School SMP
Junior High School
12 10
61 53
7 10
1 7
10 1
2010 2009
Sumber Daya Manusia Human Resources
48
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Tata Kelola Perusahaan yang
Baik
Good Corporate Governance
49 KPEI
Annual Report 2010
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik Good Corporate Governance  –  GCG  tidak  hanya  penting  bagi  dunia  usaha
secara  umum,  tetapi  juga  bagi  pengembangan  industri  pasar modal. Sebagai salah satu Self Regulatory Organization SRO,
KPEI  memiliki  kewenangan  dalam  menentukan  kebijakan  dan menetapkan  peraturan-peraturan  pada  tingkatan  tertentu.
Hingga  saat  ini,  secara  umum  KPEI  telah  mengakomodasi prinsip-prinsip  GCG,  baik  dalam  kapasitasnya  sebagai  SRO
maupun  di  dalam  menjalankan  organisasi  dan  kegiatan operasionalnya.  Namun  demikian,  praktik  internasional  di
bidang  GCG  yang  terus  berkembang  menuntut  dilakukannya kajian  lebih  lanjut  terhadap  penerapan  yang  berlangsung  saat
ini di dalam Perusahaan. Dalam rangka turut mengembangkan penerapan  GCG  di  industri  pasar  modal,  maka  KPEI  terus
melakukan  perbaikan  tata  kelolanya  dengan  mengacu  pada ketentuan  Komite  Nasional  Kebijakan  Governance  KNKG,
yang  dalam  hal  ini  telah  mengadopsi  prinsip  yang  diterbitkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development
OECD,  suatu  lembaga  yang  memegang  peranan  penting dalam  pengembangan  GCG  baik  untuk  pemerintah  maupun
dunia usaha.
Penegakan  GCG  merupakan  hal  yang  sangat  vital  bagi  KPEI sebagai  sebuah  perusahaan  sekaligus  SRO  di  pasar  modal
Indonesia.  Komitmen  kami  dalam  hal  ini  diwujudkan  dengan senantiasa  menyempurnakan  tata  kelola  perusahaan  dengan
mengacu pada praktik terbaik.
GCG enforcement is fundamental for KPEI in its capacity as a company and SRO at  the  Indonesian  capital  market.  Our  commitment  in  this  regard  is  actualized
by our continuous efforts to improve corporate governance by referring to best practices.
Implementation  of  Good  Corporate  Governance  GCG  is not  only  important  to  the  business  community  in  general,  but
also  for  the  capital  market  industry  development.  As  one  of the  Self  Regulatory  Organizations  SROs,  KPEI  has  authority
to  determine  policies  and  set  rules  at  a  certain  level.  To  date, KPEI  in  general  has  accommodated  the  GCG  principles,
both  in  its  capacity  as  an  SRO  and  in  running  its  organization and  operations.  However,  the  continuing  development  in
international  GCG  practices  requires  further  reviews  on  the existing  GCG  implementation  within  the  Company.  In  order
to  give  contribution  in  developing  the  GCG  implementation  in capital market industry, KPEI constantly improves its corporate
governance with reference to the provisions of Komite Nasional Kebijakan  Governance  KNKG,  which  in  this  regard  has
adopted the principles issued by the Organization for Economic Cooperation and Development OECD, an institution that plays
an important role in GCG development for government as well as business community.
50
KPEI Laporan T
ahunan 2010
PENERAPAN ASAS-ASAS GCG Transparansi
Transparansi  merupakan  suatu  hal  yang  mutlak  dimiliki  untuk menjaga obyektiitas dan keterbukaan dalam menjalankan usaha,
serta memudahkan proses evaluasi dan pengambilan keputusan oleh  pemegang  saham  dan  pemangku  kepentingan.  KPEI
berupaya  mewujudkan  hal  ini  dengan  senantiasa  memastikan ketersediaan  informasi  yang  material  dan  relevan  di  bidang
keuangan dan operasional secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat  dan  dapat  diperbandingkan,  dengan  cara  yang  mudah
untuk diakses serta dipahami bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingannya. Pemegang saham, Anggota Kliring
AK,  mitra  bisnis,  dan  masyarakat  luas  dapat  dengan  mudah mengakses informasi penting yang terkait dengan KPEI dalam
bentuk  laporan-laporan  berkala,  konferensi  pers,  siaran  pers, dan situs resmi KPEI.
Akuntabilitas Akuntabilitas
mengharuskan perusahaan
untuk mempertanggungjawabkan  kinerjanya  secara  transparan,
wajar,  terukur  dan  sesuai  dengan  kepentingan  perusahaan, dengan  tetap  memperhatikan  kepentingan  pemegang  saham
dan pemangku kepentingan. Sebagai realisasi komitmen KPEI untuk  menjaga  akuntabilitasnya,  semenjak  tahun  2006  KPEI
menerapkan prinsip-prinsip Balance Score Card untuk mengukur aktivitas perusahaan dipandang dari sudut visi dan strateginya,
serta  untuk  memberikan  gambaran  yang  menyeluruh  kepada para  karyawan  atas  kinerja  perusahaan.  Kinerja  perusahaan
diukur  dengan  menerapkan  Key  Performance  Indicator  KPI pada  setiap  jenjang  organisasi,  mulai  dari  jenjang  korporasi
hingga  individu,  sehingga  memungkinkan  manajemen  untuk memonitor  dan  menyelaraskan  setiap  aktivitas  organisasi
dengan sasaran perusahaan. Di samping itu, KPEI juga memiliki sistem  audit  internal  dan  eksternal  yang  efektif,  serta  etika
bisnis  dan  pedoman  perilaku  yang  berlaku  bagi  setiap  organ perusahaan dan seluruh karyawan.
Tanggung Jawab KPEI  secara  konsisten  menerapkan  prinsip  Tanggung  Jawab
dengan  senantiasa  mematuhi  peraturan  perundang-undangan dalam  menjalankan  kegiatan  usahanya,  serta  melaksanakan
tanggung  jawab  terhadap  masyarakat  dan  lingkungan. Komitmen ini dilakukan guna memelihara kesinambungan usaha
dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai warga negara yang baik. KPEI juga aktif dalam melaksanakan kegiatan
yang  bersifat  sosial  dengan  fokus  pada  bidang  pendidikan  di lingkungan pasar modal maupun masyarakat umum.
APPLICATION OF GCG PRINCIPLES Transparency
Transparency  shall  exist  in  order  to  maintain  objectivity  and disclosure in running business and facilitating the evaluation and
decision-making  process  by  shareholders  and  stakeholders. KPEI  strives  to  accomplish  this  by  continuing  to  ensure  the
availability of material and relevant information both in inancial and operational in a timely manner, adequate, clear, accurate and
comparable, in a way that is accessible and easily understood by  our  shareholders  and  stakeholders.  The  shareholders,
Clearing  Members  CMs,  business  partners,  and  public  can easily  access  important  information  related  to  KPEI  in  form  of
periodic reports, press conferences, press releases, and oficial site of KPEI.
Accountability Accountability  requires  a  company  to  be  accountable  for  their
performance  in  a  transparent,  fair,  measurable  and  in  line with  corporate  interests,  while  still  considering  the  interests
of  shareholders  and  stakeholders.  As  a  realization  of  KPEI’s commitment  to  maintaining  accountability,  since  2006  KPEI
has applied the Balance Score Card principles to measure the Company’s activities in light of vision and strategy, as well as to
provide a thorough overview to the employees of the Company’s performance. Corporate performance is measured by applying
a Key Performance Indicator KPI at every level of organization from  corporate  to  individual  level,  allowing  management  to
monitor and align each activity in the organization with corporate goals. In addition, KPEI also has in place an effective internal and
external  audit  system,  as  well  as  business  ethics  and  code  of conduct that apply to every company organ and all employees.
Responsibility KPEI  consistently  applies  the  principle  of  Responsibility  to
comply  with  laws  and  regulations  in  conducting  its  business activities  as  well  as  implementing  responsibility  towards
society  and  environment.  Such  commitment  is  performed  in order  to  maintain  business  continuity  in  the  long  term  and  to
be recognized as a good citizen. KPEI is also active in carrying out social activities with a focus on education for capital market
society and public in general.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
51 KPEI
Annual Report 2010
Independensi Independensi  mensyaratkan  tidak  adanya  dominasi  dan
intervensi  pihak  lain  terhadap  organ  perusahaan  sehingga pengambilan  keputusan  dapat  dilakukan  secara  obyektif.
Sebagai  SRO  yang  independen,  KPEI  melakukan  pemisahan yang  jelas  antara  kepemilikan  dan  manajemen  perusahaan.
Anggota  Dewan  Komisaris  dan  Direksi  KPEI  terdiri  dari  para profesional yang tidak memiliki hubungan khusus dengan Bursa
Efek Indonesia sebagai pemegang sahamnya.
Kewajaran dan Kesetaraan Dalam  menjalankan  usahanya,  KPEI  senantiasa  menerapkan
perlakuan  yang  wajar  dan  setara  kepada  pemegang  saham, para  pemangku  kepentingan,  maupun  AK.  Dalam  hubungan
dengan mitra bisnis, KPEI melakukan transaksi atas dasar saling menguntungkan.  Terkait  dengan  karyawan,  KPEI  memberikan
kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir, dan melaksanakan tugas secara profesional tanpa diskriminasi
dalam bentuk apapun.
Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku Keberhasilan  jangka  panjang  hanya  dapat  tercapai  apabila
pelaksanaan  GCG  dilandasi  oleh  integritas  yang  tinggi.  KPEI memiliki  Etika  Bisnis  dan  Pedoman  Perilaku  yang  memuat
aturan-aturan  dan  standar  tentang  perilaku  dalam  melakukan pekerjaan sehari-hari terutama hubungan dengan Perusahaan,
sesama karyawan, mitra bisnis dan pengguna jasa. Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku ini berlaku bagi Direksi, manajemen dan
seluruh karyawan KPEI serta bagi setiap pihak yang bertindak atas  nama  KPEI,  serta  disusun  berdasarkan  nilai-nilai  inti
yang  telah  dikembangkan  selama  ini,  yakni  customer  focus, achievement of excellence, integrity, prudence, dan fellowship.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
RUPS  adalah  organ  Perseroan  yang  mempunyai  kekuasaan dan  wewenang  tertinggi.  RUPS  Tahunan  diselenggarakan
untuk memperoleh persetujuan dan pengesahan atas Laporan Tahunan  serta  Laporan  Keuangan,  mengangkat  anggota
Dewan Komisaris dan Direksi berikut penentuan honorariumnya, serta  menentukan  penggunaan  laba  bersih  Perseroan.
RUPS  Luar  Biasa  diselenggarakan  berdasarkan  kebutuhan untuk  kepentingan  Perseroan  antara  lain  untuk  memberikan
persetujuan  Rencana  Kerja  dan  Anggaran  Tahunan  RKAT untuk tahun berikutnya.
Selama  tahun  2010,  KPEI  menyelenggarakan  1  kali  RUPS Tahunan  pada  tanggal  4  Juni  2010.  Diantara  keputusan
penting yang ditetapkan pada RUPS Tahunan tersebut adalah penunjukan dan pengangkatan Dewan Komisaris KPEI periode
2010-2013,  penunjukan  Akuntan  Publik  untuk  mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku 2010, dan persetujuan
pemberian apresiasi untuk tahun buku 2010. RUPS Luar Biasa diselenggarakan  pada  tanggal  22  Oktober  2010  dengan  hasil
yang diputuskan adalah menyetujui RKAT KPEI Tahun 2011.
Independency Independency  requires  the  absence  of  domination  and
intervention of other parties to the company organ in order that decision-making  can  be  done  objectively.  As  an  independent
SRO,  KPEI  has  implemented  a  clear  separation  between company ownership and management. Members of the Board
of  Commissioners  and  Board  of  Directors  of  KPEI  comprise professionals who do not have any special relationship with the
Indonesian Stock Exchange as shareholder.
Fairness and Equality In  performing  its  business,  KPEI  consistently  applies  fair  and
equal  treatment  to  shareholders,  stakeholders,  and  the  CMs. In  dealing  with  business  partners,  KPEI  conducts  transactions
on the basis of mutual beneit. In relation to employees, KPEI provides equal opportunities in recruitment, career, and performs
its duties in a professional manner without discrimination of any kind.
Business Ethics and Code of Conduct A long-term success can only be achieved if GCG is implemented
based on high integrity. KPEI has a Business Ethics and Code of  Conduct  covering  the  rules  and  standards  of  conduct  in
performing  the  daily  work,  especially  in  relationship  with  the company, fellow employees, business partners and customers.
Business  Ethics  and  Code  of  Conduct  apply  to  Board  of Directors, management and all employees of KPEI and for every
person  acting  on  behalf  of  KPEI,  and  were  prepared  based on  the  core  values  that  have  been  developed  so  far,  namely
customer focus, achievement of excellence, integrity, prudence, and fellowship.
CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE General Meeting of Shareholders GMS
GMS is an organ of the Company who has the supreme power and  authority.  The  Annual  General  Meeting  of  Shareholders
AGMS is held to obtain approval and ratiication of the Annual Reports  and  Financial  Statements,  appoint  members  of  the
Board  of  Commissioners  and  the  Board  of  Directors  including determination of honorarium, and decide the use of Company’s
net income. The Extraordinary General Meeting of Shareholders EGMS is held according to the needs of the Company, among
others, for the purpose of granting approval for the Annual Work Plan and Budget RKAT for the next year.
During 2010, KPEI held 1 AGMS on 4 June 2010. Among the important decisions resolved at the AGMS were the appointment
and  election  of  the  Board  of  Commissioners  of  KPEI  for  the period of 2010-2013, appointment of Public Accountant to audit
the the Company books for inancial year 2010, and approval of appreciation for inancial year 2010. The EGMS was held on 22
October 2010 and granted approval for KPEI Annual Work Plan and Budget RKAT in 2011.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
52
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Dewan Komisaris Tugas dan Tanggung Jawab
Dewan  Komisaris  bertanggung  jawab  kepada  pemegang saham  dalam  hal  pengawasan  operasional  dan  kontrol
terhadap perusahaan serta arah strategis dan pengembangan perusahaan,  termasuk  bertanggung  jawab  dalam  memastikan
berlangsungnya  sistem  pengendalian  internal,  tata  kelola perusahaan dan kepatuhan terhadap aturan, serta kecukupan
sumber daya manusia dan keuangan. Dewan Komisaris berperan penting dalam melaksanakan prinsip-prinsip GCG melalui fungsi
pengawasan  yang  dilakukan.  Setiap  tahun  Dewan  Komisaris turut melaporkan fungsi pengawasannya terhadap Perusahaan
kepada Pemegang Saham dalam pelaksanaan RUPS.
Keanggotaan dan Periode Jabatan Per tanggal 31 Desember 2010, Dewan Komisaris KPEI terdiri
dari 3 orang, yaitu Bapak Sebastianus Harry Wiguna Komisaris Utama,  Bapak  Rahmat  Waluyanto  Komisaris,  dan  Bapak
Inarno Djajadi Komisaris. Komposisi ini diputuskan pada RUPS Tahunan tanggal 4 Juni 2010 dan telah mendapat persetujuan
dari Bapepam-LK. Masa tugas Dewan Komisaris adalah 3 tiga tahun untuk setiap periode.
Sesuai  ketentuan  Anggaran  Dasar,  ketiga  formatur  Dewan Komisaris  ini  telah  memenuhi  persyaratan  untuk  menjadi
anggota Dewan Komisaris KPEI yaitu antara lain: Warga Negara Indonesia  yang  memiliki  kompetensi  dan  wawasan  di  bidang
pasar  modal,  memiliki  komitmen  mengembangkan  pasar modal  Indonesia,  tidak  pernah  melanggar  Undang-Undang
Pasar Modal atau pernah dipenjara karena kasus kriminal, tidak pernah menjadi Direktur atau Komisaris pada perusahaan yang
dinyatakan pailit.
Rapat Dewan Komisaris Selama tahun 2010, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan
12 kali Rapat Gabungan Komisaris dan Direksi. Rapat Gabungan antara Komisaris dengan Direksi yang dilakukan rutin setiap bulan
merupakan salah satu mekanisme dari fungsi pengawasan yang dilakukan  oleh  Dewan  Komisaris  terkait  kegiatan  operasional
perusahaan,  serta  untuk  menginformasikan  Dewan  Komisaris terkait  perkembangan  yang  terjadi  di  perusahaan.  Disamping
melakukan  rapat  rutin  dengan  Direksi,  Dewan  Komisaris secara  konsisten  menyelenggarakan  Rapat  Internal  Dewan
Komisaris  beserta  Komite  Audit  guna  membahas  kinerja bulanan dan permasalahan yang terjadi di perusahaan terutama
dari  perspektif  keuangan.  Dewan  Komisaris  secara  berkala melaksanakan  Rapat  Gabungan  Dewan  Komisaris  dan  Direksi
SRO  untuk  membahas  agenda  terkait  pengembangan  pasar modal Indonesia.
Board of Commissioners Duties and Responsibilities
The Board of Commissioners is responsible to the shareholders in terms of operational supervision and control of the company
and towards the company strategic direction and development, including  responsibility  for  ensuring  the  availability  of  internal
control system, corporate governance and adherence to rules, and adequacy of human resources and inance. The Board of
Commissioners’  role  is  instrumental  in  implementing  the  GCG principles through its supervisory function. Each year the Board
of Commissioners reports its oversight of the Company to the Shareholders during the GMS.
Membership and Term of Position As  of  31  December  2010,  the  Board  of  Commissioners  of
KPEI  consisted  of  3  members,  namely  Mr.  Sebastianus  Harry Wiguna  President  Commissioner,  Mr.  Rahmat  Waluyanto
Commissioner,  and  Mr.  Inarno  Djajadi  Commissioner.  This composition  was  decided  at  the  AGMS  held  on  4  June  2010
and has received approval from Bapepam-LK. The period of the Board of Commissioners is 3 three years for each term.
Pursuant to the Articles of Association, the three members of the Board of Commissioners have met requirements to become a
member of the Board of Commissioners of KPEI, which include, among other things: Indonesian citizen who has capital market
competence and insight, a commitment to develop Indonesia’s capital market, no record for violation against the Capital Market
Law  or  imprisoned  for  any  criminal  cases,  and  never  become a  Director  or  Commissioner  of  a  company  declared  under
bankruptcy.
Board of Commissioners Meeting During  2010,  the  Board  of  Commissioners  has  convened  12
Joint  Meetings  of  Commissioners  and  Directors.  The  Joint Meetings between the Commissioners and Directors, which are
conducted regularly every month, is one of the oversight function mechanisms  performed  by  the  Board  of  Commissioners  in
relation to operations, as well as informing the Commissioners on the progress within the company. In addition to regular meetings
with the Directors, the Board of Commissioners consistently held Internal Meetings with Internal Audit Committee to discuss the
monthly performance and any issues in the company, especially from a inancial perspective. The Board of Commissioners also
conducted joint meetings with the Board of Commissioners and the Board of Directors of SROs to discuss agendas related to
Indonesian capital market development.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
53 KPEI
Annual Report 2010
Direksi Tugas dan Tanggung Jawab
Direksi bertanggung jawab atas arah strategis dan keseluruhan manajemen  dalam  kegiatan  operasional  sehari-hari  melalui
pengelolaan risiko dan pelaksanaan GCG pada seluruh jenjang organisasi. Tanggung jawab Direksi juga mencakup penerapan
struktur pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal, dan  pengambilan  tindakan  berdasarkan  temuan-temuan  Audit
Internal  sesuai  dengan  arahan  dari  Dewan  Komisaris.  Pada setiap  RUPS  Tahunan,  Direksi  mempertanggungjawabkan
pelaksanaan  tugas  dan  pencapaian  target-target  perusahaan kepada pemegang saham.
Keanggotaan dan Periode Jabatan KPEI  memiliki  sistem  pertanggungjawaban  yang  dirancang
sedemikian  rupa  sehingga  independensi  Direksi  dalam mengelola perusahaan tetap terjaga, dan pada saat yang sama
menjamin  berlangsungnya  organisasi  dengan  baik  secara etika  maupun  teknis.  KPEI  memiliki  organisasi  yang  ramping
dengan Direksi yang hanya terdiri dari 2 orang yang memenuhi syarat  administratif  maupun  kompetensi.  Syarat  administratif
yang  dimaksud,  diantaranya:  Warga  Negara  Indonesia,  tidak dinyatakan pailit, tidak pernah dipenjara karena kasus kriminal.
Syarat kompetensi antara lain meliputi keahlian dan wawasan di bidang pasar modal, memiliki komitmen pengembangan pasar
modal, serta tidak pernah melanggar UU Pasar Modal.
Per  tanggal  31  Desember  2010,  Direksi  terdiri  dari  Bapak Hoesen  Direktur  Utama  dan  Bapak  Bambang  Widodo
Direktur.  Komposisi  ini  diputuskan  dalam  RUPS  tanggal  19 Juni  2009  yang  juga  telah  disetujui  oleh  Bapepam-LK.  Masa
jabatan Direksi adalah 3 tahun untuk setiap periode.
Rapat Direksi Sepanjang  tahun  2010,  Direksi  telah  menyelenggarakan
lebih  dari  12  kali  Rapat  Direksi.  Rapat  ini  diselenggarakan berdasarkan  permintaan  minimal  satu  anggota  Direksi  atau
satu anggota Dewan Komisaris. Dengan komposisi yang hanya terdiri  dari  2  dua  Direktur,  maka  Rapat  Direksi  harus  dihadiri
oleh kedua Direktur dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
Pemegang saham menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi pada RUPS Tahunan. Kinerja Direksi, baik secara perseorangan
maupun keseluruhan, dievaluasi oleh Dewan Komisaris melalui rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi.
Board of Directors Duties and Responsibilities
The  Board  of  Directors  is  responsible  for  strategic  direction and overall management of day-to-day operations through the
implementation  of  risk  management  and  GCG  at  all  levels  of the  organization.  The  responsibilities  also  include  application
of  internal  control  structure,  implementation  of  internal  audit function,  and  take  necessary  actions  based  on  Internal  Audit
indings  in  accordance  with  the  directives  from  the  Board  of Commissioners. At each AGMS, the Board of Directors shall be
accounted for the implementation of tasks and achievement of company targets to the shareholder.
Membership and Term of Position KPEI has an accountability system which is designed in such a
way that the independence of the Board of Directors in managing the company is maintained, and at the same time ensuring a well
managed organization both technically and ethically. KPEI has a lean organization with a Board of Directors comprising of only 2
persons who has fulilled both administrative and competency requirements.  Administrative  requirements  include:  Indonesian
citizen, not stated bankrupt, never been imprisoned for any crime. Competency requirements include capital market expertise and
insight,  a  commitment  to  capital  market  development,  and  no record of violation against the Capital Market Law.
As  of  31  December  2010,  the  Board  of  Directors  consisted of  Mr.  Hoesen  President  Director  and  Mr.  Bambang  Widodo
Director.  This  composition  was  decided  at  the  AGM  on  19 June  2009,  which  has  also  been  approved  by  Bapepam-LK.
The period of the Board of Directors is 3 years for each period.
Meetings of the Board of Directors During 2010, the Board of Directors has organized more than 12
Directors Meetings. The meetings were held based on request of at least one member of the Board of Directors or a member
of the Board of Commissioners. With a composition comprising only  2  two  Directors,  the  meeting  must  be  attended  by  both
Directors  and  shall  be  entitled  to  take  a  legal  and  binding decision.
The  shareholders  assess  the  performance  of  the  Board  of Commissioners and Board of Directors at the AGMS. The overall
and individual performance of the Board of Directors is evaluated by  the  Board  of  Commissioners  through  joint  meetings  of  the
Board of Commissioners and Board of Directors.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
54
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Kebijakan Remunerasi Dewan  Komisaris  dan  Direksi  menerima  imbalan  jasa  dalam
bentuk  gaji,  tunjangan,  dan  fasilitas.  Remunerasi  Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan dalam RUPS.
Penetapan  besaran  remunerasi  antara  lain  dipengaruhi oleh  faktor  kompetensi  dan  pengalaman,  tanggung  jawab,
pencapaian  target,  serta  kondisi  keuangan  perusahaan  dan aspek makro ekonomi yang mempengaruhinya.
Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko Tugas dan Tanggung Jawab
Sesuai  dengan  Peraturan  Bapepam-LK  No.  III.B.6  tentang Penjaminan  Penyelesaian  Transaksi  Bursa,  KPEI  membentuk
Komite  Kebijakan  Kredit  dan  Pengendalian  Risiko,  yang  tugas dan tanggung jawabnya adalah untuk membantu Direksi dalam
hal  pengelolaan  risiko  KPEI,  dengan  melakukan  pengawasan terhadap  kebijakan  pengelolaan  risiko  dan  memberikan
rekomendasi  atas  kebijakan-kebijakan  seperti  investasi  Dana Jaminan, rencana kebijakan kredit dan manajemen risiko, serta
penanganan masalah kepailitan AK.
Keanggotaan dan Masa Jabatan Sama halnya dengan komposisi tahun sebelumnya, komposisi
anggota  Komite  Kebijakan  Kredit  dan  Pengendalian  Risiko selama tahun 2010 adalah sebagai berikut:
1. Chaeruddin Berlian Koordinator merangkap Anggota 2. Alpino Kianjaya Anggota
3. Edi Soetrisno Anggota 4. F.X. Eddy Hartanto Anggota
5. Risa Effennita Guntoro Anggota
Pengangkatan  Anggota  Komite  ditetapkan  berdasarkan Keputusan  Direksi  No.  Kep-003DIRKPEI0210  dengan
masa  jabatan  selama  1  satu  tahun.  Para  anggota  komite  ini berasal dari AK yang merupakan pihak-pihak independen dan
profesional  dalam  bidangnya  masing-masing,  serta  memiliki kompetensi  dan  pengalaman  yang  mendukung  pelaksanaan
tugas mereka. Rapat Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko dilakukan sekali tiap bulannya selama tahun 2010 dengan
agenda Rapat sesuai tugas dan fungsi Komite tersebut.
Remuneration Policy The Board of Commissioners and Directors receive rewards in
form of salaries, allowances, and facilities. Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors are determined
in the GMS.
The  amount  of  remuneration  is  determined,  among  others,  by factors  such  as  competence  and  experience,  responsibility,
achievement  of  targets,  as  well  as  the  company  inancial condition and macro-economic aspects.
Credit Policy and Risk Management Committee Duties And Responsibilities
In  accordance  with  Bapepam-LK  Regulation  No.  III.B.6 concerning  the  Guarantee  for  Settlement  of  Stock  Exchange
Transaction,  KPEI  established  the  Credit  Policy  and  Risk Management  Committee,  with  duties  and  responsibilities
to  assist  the  Board  of  Directors  in  managing  the  risks  faced by  KPEI,  by  supervising  the  risk  management  policies  and
providing  recommendations  on  policies  such  as  Guarantee Fund investments, credit and risk management policy plans, as
well as handling bankruptcy issues of CMs.
Membership and Term of Position Similar with previous year, composition of members of the Credit
Policy and Risk Management Committee during 2010 were as follows:
1. Chaeruddin Berlian Coordinator and Member 2. Alpino Kianjaya Member
3. Edi Soetrisno Member 4. F.X. Eddy Hartanto Member
5. Risa Effennita Guntoro Member
Appointment of the Committee Members was determined by the Board  of  Directors  Decision  No.  Kep-003DIRKPEI0210  with
the term of position of 1 one year. Members of this committee are CMs representatives who are independent and professional
in their respective ields and have the required competence and experience that will support them in implementing their duties.
The  Credit  Policy  and  Risk  Management  Committee  meetings were held once a month in 2010 with the meeting agenda that
is relevant with their duties and functions.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
55 KPEI
Annual Report 2010
Komite Audit Tugas dan Tanggung Jawab
Sesuai  dengan  Peraturan  Bapepam-LK  No.  III.B.8  tentang Komisaris Lembaga Kliring dan Penjaminan dan menindaklanjuti
hasil  RUPST  KPEI  tanggal  6  Juni  2008  dibentuklah  Komite Audit.  Komite  Audit  dibentuk  oleh  Dewan  Komisaris  untuk
membantu  melaksanakan  fungsi  dan  tugas  Dewan  Komisaris sebagai  pengawas  Perusahaan.  Tugas  utama  Komite  Audit
adalah  membantu  Dewan  Komisaris  dalam  menjalankan fungsi pengawasan, antara lain dengan melakukan penelaahan
atas  informasi  keuangan  yang  akan  dikeluarkan  Perusahaan, memastikan
ketaatan Perusahaan
terhadap peraturan
perundang-undangan yang relevan, melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh Audit Internal, serta memantau kinerja auditor
eksternal dan memastikan kemandiriannya dalam menjalankan tugas.
Audit Committee Duties and Responsibilities
The Audit Committee was established pursuant to Bapepam-LK Regulation No. III.B.8 concerning Commissioner of the Clearing
and  Guarantee  Institution  and  as  a  follow-up  result  of  KPEI AGMS on 6 June 2008. The Audit Committee was established
by  the  Board  of  Commissioners  to  support  its  functions  and duties  as  supervisor  of  the  company.  The  main  duties  of  the
Audit  Committee  are  to  assist  the  Board  of  Commissioners in  performing  oversight  functions,  such  as  by  reviewing  the
inancial  information  that  will  be  issued  by  the  Company, ensuring the Company’s compliance towards the relevant rules
and regulations, reviewing the audit performed by Internal Audit, as  well  as  monitoring  performance  of  external  auditors  and
ensuring their independence in performing their duties.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
56
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Komite Audit sebagai organ Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsinya  berwenang  untuk  meminta  data-data  yang  relevan
terkait  dengan  kegiatan  operasional.  Dalam  melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib bekerja sama dengan pihak
yang melaksanakan fungsi audit internal.
Keanggotaan dan Periode Jabatan Pengangkatan  anggota  Komite  ditetapkan  sesuai  Keputusan
Dewan Komisaris No. SK-01DEKOMIX2008 dan selanjutnya diperpanjang dengan Keputusan Dewan Komisaris No. SK-02
DEKOMVI2010  tentang  Pengangkatan  dan  Perpanjangan Masa Kerja Komite Audit. Para anggota Komite ini merupakan
pihak-pihak yang independen dan profesional dalam bidangnya masing-masing,  serta  memiliki  kompetensi  dan  pengalaman
yang  mendukung  pelaksanaan  tugas  mereka.  Komite  Audit bekerja berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit
KPEI dan memiliki masa jabatan selama 1 tahun.
Anggota  Komite  Audit  selama  tahun  2010  adalah  sebagai berikut:
1. Sebastianus Harry Wiguna KomisarisKetua 2. Noeniek Herliani, SE AK, MM Anggota
3. Vonny Sulaimin Anggota
Satuan Pemeriksa Internal SPI
Satuan  Pemeriksa  Internal  SPI  bekerja  secara  independen dalam  melaksanakan  tugas  dan  tanggung  jawabnya.  SPI
bertanggung jawab antara lain untuk memastikan bahwa KPEI memiliki sistem pengendalian internal yang baik dan mematuhi
hukum  dan  perundang-undangan,  termasuk  kebijakan  dan prosedur  internal  KPEI,  mengevaluasi  kehandalan  informasi
keuangan dan tersedianya sarana-sarana yang memadai untuk menjaga  dan  melindungi  aset-aset  KPEI,  serta  melaksanakan
tugas-tugas  khusus  yang  relevan  dengan  pekerjaan  audit. Sepanjang  tahun  2010,  SPI  telah  menyampaikan  laporan-
laporan  audit  yang  terdiri  dari  audit  laporan  operasional  dan aktivitas kegiatan perusahaan.
ENTERPRISE RISK MANAGEMENT ERM
Sebagai  upaya  untuk  menindaklanjuti  program  GCG,  di tahun  2010  KPEI  memulai  persiapan  untuk  menerapkan  ERM
sebagai  kerangka  kerja  dan  panduan  untuk  mengidentiikasi dan  mengelola  risiko-risiko  internal  KPEI.  Selain  itu,  ERM  juga
mengoptimalkan peran SPI sebagai sistem pengendali internal perusahaan. Dalam implementasinya, ERM selanjutnya berada
di bawah tanggung jawab SPI, yang bertugas untuk menyusun The Audit Committee as an organ of Board of Commissioners
in  carrying  out  its  functions  has  an  authority  to  request  for data which is relevant to operational activities. In exercising its
authority, the Audit Committee shall cooperate with the parties conducting internal audit function.
Membership and Term of Position Appointment  of  the  Committee  members  was  decided
based  on  the  Board  of  Commissioners  Decision  No.  SK-01 DEKOMIX2008  and  subsequently  extended  by  the  Board
of  Commissioners  Decision  No.  SK-02DEKOMVI2010 concerning  the  Appointment  and  Extention  Period  of  Audit
Committee.  The  Committee  members  are  independent  and professional  in  their  respective  ields  and  have  the  required
competence  and  experience  to  support  the  implementation of  their  duties.  The  Audit  Committee  works  based  on  KPEI
Guidelines of Audit Committee Work Implementation and has a term of position for 1 year.
The Audit Committee members during 2010 were as follows: 1. Sebastianus Harry Wiguna CommissionerChairman
2. Noeniek Herliani, SE AK, MM Member 3. Vonny Sulaimin Member
Internal Audit SPI
The Internal Audit SPI works independently in carrying out their duties and responsibilities. SPI is responsible among others for
ensuring  that  KPEI  has  a  good  system  of  internal  control  and complies with the laws and regulations, including KPEI internal
policies  and  procedures,  evaluating  the  reliability  of  inancial information  and  the  availability  of  suficient  means  to  maintain
and protect KPEI assets, as well as performing speciic tasks relevant  to  audit  work.  Throughout  2010,  SPI  has  submitted
audit  reports  which  consisted  of  operational  audit  reports  and the company’s business activities.
ENTERPRISE RISK MANAGEMENT ERM
In  an  effort  to  follow-up  the  GCG  program,  in  2010  KPEI began  the  preparations  to  implement  ERM  as  a  framework
and  guidelines  to  identify  and  manage  KPEI’s  internal  risks.  In addition, the ERM also optimize the role of SPI as the company’s
internal control system. In its implementation, ERM is under the
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
57 KPEI
Annual Report 2010
kebijakan ERM, menyusun daftar risiko bersama-sama dengan seluruh  Divisi  di  KPEI,  menentukan  mitigasi  terhadap  potensi
risiko  yang  mungkin  muncul,  membuat  prioritas  risiko  di tingkat  Divisi  dan  Perusahaan,  serta  menyediakan  data  untuk
mendukung Risk Based Internal Audit.
Auditor Independen KPEI selalu menggunakan jasa akuntan publik untuk mengaudit
laporan keuangan perusahaan meskipun KPEI bukan merupakan perusahaan publik. Laporan Keuangan yang diaudit adalah untuk
tengah tahun dan akhir tahun yang meliputi Laporan Keuangan Perusahaan  dan  Laporan  Keuangan  Dana  Jaminan.  Hal  ini
dilakukan  guna  menjamin  transparansi  dan  akuntabilitasnya. RUPS  Tahunan  tanggal  4  Juni  2010  menyetujui  penggunaan
jasa Kantor Akuntan Publik KAP Osman Bing Satrio dan Rekan selaku anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu, untuk mengaudit
laporan keuangan KPEI untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal  31  Desember  2010.  Adapun  biaya  audit  Laporan
Keuangan tahun 2010 adalah Rp 235.000.000 dua ratus tiga puluh lima juta rupiah.
Pemeriksaan Bapepam-LK Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang  Pasar  Modal  UUPM,  Bapepam-LK  memiliki  fungsi pengawas sehari-hari kegiatan pasar modal guna mewujudkan
pasar  modal  yang  teratur,  wajar,  dan  eisien,  serta  melindungi kepentingan  pemodal  dan  masyarakat.  Dalam  rangka
menjalankan fungsi tersebut, Bapepam-LK diberi kewenangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang telah
diberikan izin usaha berdasarkan UUPM.
KPEI adalah salah satu pihak yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam-LK, sehingga Bapepam-LK memiliki kewenangan
untuk  melakukan  pemeriksaan  terhadap  KPEI.  Pemeriksaan terhadap KPEI pada tahun 2010 dilaksanakan berdasarkan Surat
Tugas  Ketua  Bapepam-LK  Nomor:  ST-519BL2010  tanggal 30  Juli  2010.  Pemeriksaan  yang  dilaksanakan  selama  10  hari
kerja terhitung mulai tanggal 2-13 Agustus 2010 ini merupakan pemeriksaan atas kepatuhan KPEI dalam menjalankan kegiatan
operasional  sesuai  dengan  peraturan  perundang-undangan yang berlaku. Ruang lingkup kegiatan yang diperiksa mencakup
aspek  Organisasi,  Teknologi  Informasi,  Pengawasan  Internal, dan  Operasional.  Pemeriksaan  dilakukan  terhadap  kegiatan
yang berakhir pada periode tahun 2008 dan 2009 serta periode sampai dengan bulan Juni 2010. Namun demikian, pemeriksaan
juga  dapat  dilaksanakan  terhadap  kegiatan-kegiatan  pada periode sebelumnya yang masih berkaitan.
responsibility of SPI, which duties are to formulate ERM policies, compile  the  list  of  risks  together  with  all  Division  in  KPEI,
determine the mitigation against potential risks that may arise, prioritize risks at the Division and Corporate levels and provide
data to support the Risk Based Internal Audit.
Independent Auditor KPEI  always  uses  the  public  accountant  services  to  audit  its
inancial  statements  despite  KPEI  is  not  a  public  company. The  audited  Financial  Statements  are  for  mid-year  and  year-
end,  which  include  the  Company  Financial  Statements  and Guarantee  Fund  Financial  Statements.  This  is  performed  to
ensure  its  transparency  and  accountability.  The  AGMS  held on  4  June  2010  approved  the  use  of  Public  Accounting  Firm
KAP Osman Bing Satrio and Partners as a member of Deloitte Touche  Tohmatsu,  to  audit  KPEI  inancial  statements  for  the
iscal  year  ended  31  December  2010.  The  cost  of  audit  of Financial Statements for 2010 is Rp 235,000,000 two hundred
and thirty-ive million rupiah.
Audit of Bapepam-LK Pursuant  to  the  mandate  of  Law  No.  8  Year  1995  concerning
Capital Market UUPM, Bapepam-LK has supervisory function of  daily  Capital  Market  activities  in  order  to  realize  an  orderly,
fair,  and  eficient  capital  market,  and  protect  the  interests  of investors and public. To perform these functions, Bapepam-LK
is  authorized  to  perform  audit  to  every  party  which  has  been granted  a  business  license  based  on  the  Capital  Market  Law
UUPM.
As  KPEI  has  obtained  a  business  license  from  Bapepam-LK, Bapepam-LK is authorized to perform audit on KPEI. The audit
of  KPEI  in  2010  was  conducted  by  Bapepam-LK  Task  Letter Number: ST-519BL2010 dated 30 July 2010. The audit, which
was carried out within 10 working days from 2-13 August 2010, was an audit towards KPEI compliance in running its operations
in  accordance  with  the  pertinent  laws  and  regulations.  The scope  of  audit  includes  aspects  of  Organization,  Information
Technology,  Internal  Control,  and  Operations.  The  audit  was conducted on activities which ended in 2008 and 2009 period
and the period until June 2010. However, the audit can also be conducted on related activities in previous periods.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
58
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Berdasarkan  audit Bapepam-LK,  SPI  mengidentiikasi  divisi-
divisi terkait sebagai penanggung jawab untuk proses perbaikan. Selanjutnya,  SPI  secara  berkala  memantau  dan  melaporkan
perkembangan  atas  tindak  lanjut  temuan  hasil  pemeriksaan kepada Bapepam-LK.
KOMUNIKASI DENGAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN
Dalam  rangka  memelihara  akuntabilitas  dan  transparansi perusahaan,  KPEI  secara  teratur  menyampaikan  berbagai
informasi, khususnya yang terkait dengan kepentingan AK dan para pemangku kepentingan lainnya.
Sepanjang tahun 2010, KPEI menerbitkan informasi yang terdiri dari:
1.  28 pengumuman, antara lain tentang libur bursa, perubahan peraturan,  penyesuaian  nilai  haircut  efek,  pemberlakuan
saham eligible untuk transaksi PME. 2.  6  siaran  pers  tentang  RUPS  Tahunan,  RUPS  Luar  Biasa,
peringatan  HUT  Pasar  Modal,  konferensi  pers  akhir  tahun, Penandatanganan  Fasilitas  Intraday  dengan  Bank  CIMB
Niaga, Bank Permata, dan Bank Mandiri.
3.  Laporan  Tahunan  dalam  bahasa  Indonesia  dan  bahasa Inggris.
Masyarakat  umum  dapat  mengikuti  perkembangan  terkini mengenai KPEI melalui situs www.kpei.co.id. Jika ada pertanyaan
lebih  lanjut,  dapat  menghubungi  Departemen  Komunikasi Perusahaan KPEI melalui telepon no. 62-21-5155115, and fax
no. 62-21-5155120. Based on the audit of Bapepam-LK Internal Audit identiied the
related  divisions  to  be  in  charge  of  the  improvement  process. Furthermore, the Internal Audit regularly monitored and reported
the progress of follow-up of audit indings to Bapepam-LK.
COMMUNICATION WITH STAKEHOLDERS
In  order  to  maintain  accountability  and  transparency  of  the company,  KPEI  regularly  delivers  a  range  of  information,
particularly  with  regard  to  the  interests  of  CMs  and  other stakeholders.
Over  the  course  of  2010,  KPEI  published  information  that consisted of:
1.  28  announcements,  among  others  concerning  exchange holiday,  regulatory  changes,  securities  haircut  value
adjustments,  the  applied  eligible  securities  for  SBL transaction.
2.  6  press  releases  consisting  article  of  the  Annual  General Meeting  of  Shareholders  AGMS,  Extraordinary  General
Meeting  of  Shareholders  EGMS,  commemoration  of  the Capital  Market  Anniversary,  year-end  press  conference,
signing  of  Intraday  Facility  with  Bank  CIMB  Niaga,  Bank Permata, and Bank Mandiri.
3.  Annual Report in both Indonesian and English language. The  public  can  follow  the  latest  developments  regarding  KPEI
through  www.kpei.co.id.  For  further  enquiries,  please  contact KPEI Unit of Corporate Communication through phone no. 62-
21-5155115, dan fax no. 62-21-5155120.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
59 KPEI
Annual Report 2010
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
LAIN-LAIN Kasus Kegagalan Penyelesaian
Sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan, KPEI selalu berusaha memitigasi setiap risiko kegagalan penyelesaian transaksi bursa
melalui perangkat-perangkat pengendali risiko yang ada. Namun demikian,  masih  terdapat  kemungkinan  terjadi  kegagalan
penyelesaian  transaksi  bursa  yang  disebabkan  hal-hal  di  luar kendali KPEI. Sepanjang tahun 2010, tidak terdapat kegagalan
penyelesaian transaksi bursa.
Permasalahan Hukum Sehubungan
dengan adanya
pelanggaran peraturan
perundang-undangan  di  bidang  pasar  modal  berupa  tindak pidana penyalahgunaan aset nasabah pada salah satu AK, KPEI
menjadi  pihak  Turut  Tergugat  dalam  2  gugatan  perdata  yang diajukan  oleh  beberapa  nasabah  AK  tersebut  di  Pengadilan
Negeri  Jakarta  Selatan.  Selaku  pihak  yang  menjadi  Turut Tergugat, KPEI hanya berkewajiban mematuhi putusan Majelis
Hakim  dan  proses  ini  tidak  berdampak  terhadap  operasional dan keuangan Perusahaan. Hingga saat ini, 2 gugatan perdata
tersebut  telah  memasuki  tahap  banding  di  Pengadilan  Tinggi Jakarta.
MISCELLANEUOUS Settlement Default Cases
As  the  Clearing  and  Guarantee  Institution,  KPEI  strives  to mitigate every risk of securities transactions settlement default
through  the  existing  risk  control  measures.  However,  there  is still a possibility of securities transactions settlement default due
to matters beyond the control of KPEI. Throughout 2010, there were no securities transactions settlement default occurred.
Legal Issues In regard with the violation of capital market legislation in form
of  criminal  misuse  of  customer  assets  at  one  of  the  CMs, KPEI became a Co-Defendant in 2 civil lawsuits iled by some
customers of CMs in the South Jakarta District Court. As a Co- Defendant,  KPEI  was  only  obliged  to  comply  with  decisions
made by the Panel of Judges and this process did not impact the  Company’s  operational  and  inancial  standing.  Until  now,
these  2  civil  lawsuits  have  entered  the  appeal  stage  in  the Jakarta High Court.
60
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilities
61 KPEI
Annual Report 2010
Pelaksanaan  Tanggung  Jawab  Sosial  Perusahaan  CSR merupakan  salah  satu  bagian  penting  dalam  kegiatan  KPEI
sebagai  agen  pembangunan  dalam  perekonomian  Indonesia. Dua bidang utama yang menjadi prioritas utama kegiatan CSR
KPEI  adalah  pendidikan  dan  kesehatan.  KPEI  berkeyakinan bahwa pendidikan dan kesehatan yang memadai akan membuka
akses bagi bangsa Indonesia untuk memiliki tatanan hidup yang lebih  baik.  Kontribusi  KPEI  merupakan  wujud  kepedulian  dan
tanggung jawab perusahaan sebagai bagian dari warga negara yang baik.
Kegiatan CSR dijalankan oleh KPEI baik secara sendiri maupun bersama-sama  dengan  Bapepam-LK  dan  SRO  lain  di  pasar
modal.  Kegiatan  yang  merupakan  bagian  dari  program  rutin CSR KPEI sendiri meliputi pemberian bantuan kepada beberapa
yayasan dan organisasi umum, serta sponsor kepada instansi, institusi dan yayasan pendidikan dalam rangka pengembanganan
pasar modal Indonesia. Selama tahun 2010, KPEI melanjutkan program  CSR  rutinnya  berupa  pemberian  bantuan  dana
operasional bulanan kepada 3 yayasan yatim piatu dan Rumah
KPEI  berkeyakinan  bahwa  pendidikan  dan  kesehatan  yang memadai akan membuka akses bagi bangsa Indonesia untuk
memiliki tatanan hidup yang lebih baik.
KPEI  is  irmly  convinced  that  the  availability  of  adequate  education  and  health care will afford the people of Indonesia with ample opportunity to build a better
existence for themselves.
Corporate  Social  Responsibility  CSR  serves  as  an  integral part of activities initiated by KPEI as an agent of development
in  Indonesian  economy.  Two  key  areas  occupying  the  top  of KPEI’s CSR priority list are education and health. KPEI is irmly
convinced that the availability of adequate education and health care will afford the people of Indonesia with ample opportunity
to  build  a  better  existence  for  themselves.  KPEI’s  contribution to this larger scheme of life constitutes as a manifestation of its
corporate concern and obligation in fulilling its role as a good citizen.
CSR-related activities are conducted by KPEI either on its own or in collaboration with Bapepam-LK and other SROs within the
capital market. CSR regular programs initiated single-handedly by KPEI encompass the channeling of aid to several foundations
and  organizations  as  well  as  providing  sponsorships  to educational agencies, institutions and foundations for the purpose
of developing the Indonesian capital market. Throughout 2010, KPEI consistently engaged in its routine CSR programs including
the monthly commitment of operational funds for 3  orphanages
62
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Singgah  RS  di  daerah  Bantar  Gebang  dan  Rawa  Lumbu, yaitu  Yayasan  Al-Istikomah,  Yayasan  Al-Fallah,  dan  Yayasan
Akhiruz Zaman. KPEI juga melanjutkan program beasiswa yang telah  berlangsung  sejak  tahun  2006  dalam  bentuk  pemberian
beasiswa bulanan kepada 10 siswamahasiswa berprestasi dari Persatuan Tuna Netra Indonesia PERTUNI. Selain itu, di tahun
ini  KPEI  bekerjasama  dengan  Yayasan  Yagasu  dan  Yayasan Kehati,  berpartisipasi  dalam  kegiatan  pelestarian  lingkungan
dengan melakukan penanaman pohon bakau mangrove di sisi jalan tol Sudiyatmo Kapuk Muara.
and  shelters  in  Bantar  Gebang  and  Rawa  Lumbu,  namely  Al- Istikomah Foundation, Al-Fallah Foundation and Akhiruz Zaman
Foundation. KPEI also carried on with its scholarship program introduced since 2006 by awarding monthly scholarships for 10
academically outstanding students from Persatuan Tuna Netra Indonesia  PERTUNI.  In  addition,  KPEI  has  also  worked  in
concert with Yagasu Foundation and Kehati Foundation to help conserve the environment by planting mangrove trees along the
Sudiyatmo highway in Kapuk Muara.
63 KPEI
Annual Report 2010
Berbagai kegiatan CSR lain juga dilakukan KPEI secara bersama- sama  dengan  Bapepam-LK  dan  SRO  lainnya  selama  tahun
2010  ini.  Dalam  rangka  memperingati  33  tahun  diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, Bapepam-LK dan seluruh SRO
melaksanakan  program  CSR  berupa  pembangunan  sumur air,  pipanisasi  air  bersih  dan  sarana  MCK  di  Desa  Sukawijaya,
Tambelang,  Bekasi,  Jawa  Barat.  Kegiatan  sosial  lainnya  yang dilaksanakan  oleh  Bapepam-LK  dan  SRO  meliputi  pemberian
santunan kepada panti asuhan dan panti jompo, beasiswa dan bantuan pendidikan serta kegiatan donor darah.
Sehubungan  dengan  bencana  alam  yang  berlangsung  di beberapa daerah di Indonesia, Bapepam-LK bersama dengan
SRO  turut  membantu  meringankan  beban  saudara-saudara setanah  air  yang  tertimpa  musibah  dengan  menggalang  dana
dari  kalangan  pasar  modal.  Sumbangan  sebesar  Rp  1,75 miliar  bagi  para  korban  bencana  alam  Wasior,  Mentawai,
dan  Merapi  diberikan  melalui  Palang  Merah  Indonesia  pada tanggal 3 Desember 2010 dalam acara bertema ”Pasar Modal
Peduli Indonesia”. Selain itu, bantuan sejumlah Rp 175,25 juta diberikan kepada para korban bencana Gunung Merapi melalui
acara “Wayang Kulit Merapi”.
Selama  tahun  2010,  total  bantuan  KPEI  dalam  kegiatan  CSR, baik melalui sumbangan rutin maupun non-rutin adalah sebesar
Rp  2.362.700.000,  meningkat  594,12  atau  sekitar  Rp  2,02 miliar lebih tinggi dari tahun 2010. Kenaikan beban CSR tersebut
disebabkan  karena  adanya  sumbangan  sebesar  Rp  2  miliar yang  dikeluarkan  dalam  rangka  kegiatan  “Pasar  Modal  Peduli
Indonesia”. A  range  of  other  CSR  activities  was  also  introduced  by  KPEI
together with Bapepam-LK and other SROs throughout 2010. To commemorate 33 years since the revitalization of Indonesian
capital  market,  Bapepam-LK  and  all  SROs  have  initiated  a CSR  program  dedicated  to  the  establishment  of  water  wells,
clean  water  pipelines  as  well  as  public  bathing,  washing  and toilet facilities at Sukawijaya Village, Tambelang, Bekasi in West
Java.  Other  social  activities  conducted  by  Bapepam-LK  and SROs  include  the  provision  of  assistance  to  orphanages  and
retirement  homes,  scholarships  and  educational  support,  and blood donation drives.
In response to the wave of natural disasters that struck several regions across Indonesia, Bapepam-LK and SROs have jointly
worked  towards  alleviating  the  aflictions  of  fellow  citizens affected by these calamities through fundraising efforts within the
capital market community. Donations worth Rp 1.75 billion for disaster victims in Wasior, Mentawai and Merapi were distributed
through the Indonesian Red Cross Society on 3 December 2010 for the “Pasar Modal Peduli Indonesia” program. Furthermore,
aid amounting to Rp 175.25 million was handed out to survivors of the Mount Merapi disaster through the “Wayang Kulit Merapi”
event.
Throughout  2010,  the  total  contributions  of  KPEI  in  CSR, both through routine and non-routine donations amounted Rp
2,363,700,000, a sharp increase of 594.12 or approximately Rp 2.02 billion higher from the 2010 igure. This increase was
due  to  Rp  2  billion  donation  spent  in  conjunction  with  “Pasar Modal Peduli Indonesia” activity.
64
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Diskusi dan Analisis Manajemen
Management Discussion and Analysis
65 KPEI
Annual Report 2010
Hasil-Hasil Operasional Laba Usaha
Pada tahun 2010, KPEI telah berhasil membukukan Laba Usaha sebesar  Rp  115,683  miliar,  mengalami  kenaikan  sebesar  Rp
13,49 miliar atau 13,2 bila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2009 yang besarnya Rp 102,19 miliar. Kenaikan ini
disebabkan meningkatnya Pendapatan Usaha Bersih Perseroan sebesar Rp 33,20 miliar atau 19,77 bila dibandingkan dengan
tahun 2009.
Rasio  Laba  Usaha  dibandingkan  dengan  Pendapatan  Usaha pada tahun 2010 adalah sebesar 53,21 mengalami penurunan
dibandingkan  dengan  tahun  2009  yang  sebesar  56,30. Demikian  pula  rasio  Laba  Usaha  terhadap  Pendapatan  Usaha
Bersih pada tahun 2010 sebesar 57,52 mengalami penurunan dibandingkan  dengan  tahun  2009  yang  sebesar  60,86.
Penurunan ini disebabkan kenaikan Pendapatan Usaha sebesar 19,77 , lebih rendah dibandingkan kenaikan pada komponen
Beban Usaha sebesar 29,99.
Seiring  dengan  meningkatnya  nilai  transaksi  di  bursa  efek selama  tahun  2010,  Pendapatan  Usaha  KPEI  meningkat
sebesar  19.77.  Kebijakan  pengelolaan  investasi  diarahkan untuk  memperoleh  tingkat  imbal  hasil  investasi  yang  optimal,
sementara  belanja  modal  difokuskan  pada  pengembangan sistem RMS dan sistem pendukungnya.
Along with the increasing value of transactions at the stock exchange in 2010, KPEI’s Operating Revenue increased by 19.77. Investment management policy
was  directed  towards  achieving  an  optimum  level  of  investment  returns,  while capital expenditure was focused on development of the RMS and its supporting
systems.
Results Of Operations Operating Income
In  2010,  KPEI  managed  to  book  an  Operating  Income  of Rp  115.683  billion,  an  increase  of  Rp  13.49  billion  or  13.2
as  compared  to  2009  achievement  of  Rp  102.19  billion.  The increase  was  due  to  a  rise  in  the  Company  Net  Revenues
amounted to Rp 33.20 billion or 19.77 as compared to 2009.
The ratio of Operating Income to Operating Revenues in 2010 was 53.21, a decrease of 56.30 from 2009 igure. Similarly,
the ratio of Operating Income to Net Operating Revenue in 2010 was 57.52, down from 60.86 in 2009. The decline was due
to  a  19.77  rise  in  Operating  Revenue,  lower  than  the  rise  in Operating Expenses of 29.99.
66
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Laba Bersih Pada  tahun  2010,  KPEI  berhasil  membukukan  Laba  Bersih
sebesar Rp 121,69 miliar naik sebesar Rp 329 juta atau 0,27 dibandingkan  dengan  Laba  Bersih  tahun  2009  yang  besarnya
Rp 121,36 miliar.
Walaupun  Laba  Bersih  mengalami  kenaikan,  tetapi  Rasio Laba  Bersih  terhadap  Pendapatan  Usaha  Bersih  mengalami
penurunan dari 72,28 pada tahun 2009 menjadi 60,51pada tahun  2010.  Hal  ini  disebabkan  penurunan  pada  komponen
Pendapatan  Beban  Lain-lain  sebesar  22,66  dibandingkan dengan tahun 2009.
Laba Bersih per saham pada tahun 2010 sebesar Rp 8,11 juta, naik  sebesar  0,27  dibandingkan  dengan  tahun  2009  yang
besarnya Rp 8,09 juta.
Pendapatan Usaha Bersih Komponen  Pendapatan  Usaha  KPEI  adalah  Pendapatan  Jasa
Kliring  dan  Penjaminan  Penyelesaian  Transaksi  Bursa  atas Saham,  Jasa  Pengelolaan  Dana  Jaminan  dan  Jasa  Pinjam
Meminjam Efek, serta Pendapatan Lainnya. Secara Keseluruhan Pendapatan Usaha KPEI pada tahun 2010 adalah sebesar Rp
217,41 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 35,89 miliar atau 19,77  dibandingkan  dengan  tahun  2009  yang  besarnya  Rp
181,52 miliar.
Berdasarkan  Surat  Keputusan  Ketua  Bapepam-LK  No.KEP- 181BL2007  tanggal  13  Juni  2007,  KPEI  dikenakan  biaya
tahunan  sebesar  7,5  dari  Pendapatan  Usaha  sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP. Besarnya PNBP tahun
2010 adalah sebesar Rp 16,31 miliar. Komponen Beban PNBP disajikan sebagai pengurang Pendapatan Usaha Perseroan.
Dengan  adanya  Beban  PNBP  tersebut,  maka  Pendapatan Usaha–Bersih  KPEI  pada  tahun  2010  adalah  sebesar  Rp
201,10 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 33,20 miliar atau 19,77 dari Rp 167,91 miliar pada tahun 2009.
Net Income In  2010,  KPEI  posted  a  Net  Income  of  Rp  121.69  billion,
increasing by Rp 329 million or 0.27 compared to 2009 igure of Rp 121.36 billion.
Although Net Income increased, the Ratio of Net Income to Net Operating Revenue decreased from 72.28 in 2009 to 60.51
in 2010. This was due to a decline in Other Income Expenses of 22.66 compared to 2009.
Net Income per share in 2010 amounted to Rp 8.11 million, an increase of 0.27 compared to 2009 igure of Rp 8.09 million.
Net Operating Revenues The  components  of  KPEI  Operating  Revenues  consist  of
Clearing and Settlement Guarantee Services for Stock Exchange Transactions, Guarantee Fund Management Services, Securities
Borrowing  and  Lending  Income,  and  Others.  KPEI  Total Revenues in 2010 amounted to Rp 217.41 billion, an increase
of Rp 35.89 billion or 19.77 compared to 2009 igure of Rp 181.52 billion.
Based on the Chairman of Bapepam-LK Decree No.KEP-181 BL2007 dated 13 June 2007, KPEI was imposed an annual fee
of 7.5 of Operating Revenues for annual contribution on Non- Tax State Revenues PNBP. The contribution of PNBP in 2010
amounted  to  Rp  16.31  billion.  Component  of  PNBP  Expense is  presented  as  a  deduction  from  the  Company  Operating
Revenues.
With the PNBP Expense, KPEI Operating Revenues-Net in 2010 was Rp 201.10 billion, an increase of Rp 33.20 billion or 19.77
from Rp 167.91 billion in 2009.
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
67 KPEI
Annual Report 2010
Laporan Laba Rugi
dalam jutaan Rupiah
Income Statements
in million Rupiah
2010 2009
2008 2007
2006 Pendapatan Usaha
217,408 181,520
189,834 192,381
92,550 Operating Revenues
Setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak
16,306 13,614
14,237 14,429
Contribution on Non-Tax State Revenues
Pendapatan Usaha Bersih 201,102
167,906 175,596
177,952 92,550
Net Operating Revenues Beban Usaha
85,419 65,712
64,182 48,702
42,919 Operating Expenses
Laba Rugi Usaha 115,683
102,194 111,414
129,250 49,631
Operating Income Loss Pendapatan beban
lain – Bersih 41,790
54,036 2,139
19,235 11,592
Other Income Expenses - Net Pendapatan Sebelum Pajak
157,473 156,230
109,275 148,485
61,223 Income Before Tax
Beban Pajak 35,787
34,872 41,734
43,389 18,521
Tax Expense Laba Bersih
121,686 121,358
67,541 105,096
42,702 Net Income
Jasa  Kliring  dan  Penjaminan  Penyelesaian  Transaksi Bursa atas Saham
Pendapatan  Jasa  Kliring  dan  Penjaminan  Penyelesaian Transaksi Bursa atas Saham memberi kontribusi terbesar atas
total  Pendapatan  Usaha  KPEI  di  tahun  2010  yang  mencapai Rp 207,12 miliar. Sejalan dengan kenaikan nilai transaksi pada
tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009, nilai Pendapatan Jasa  Kliring  dan  Penjaminan  Penyelesaian  Transaksi  Bursa
atas Saham mengalami kenaikan sebesar Rp 36,13 miliar atau 21,13  dibandingkan  dengan  tahun  2009  yang  besarnya  Rp
170,99 miliar.
Jasa Pinjam Meminjam Efek PME Pendapatan  Jasa  Pinjam  Meminjam  Efek  PME  pada  tahun
2010 sebesar Rp 182 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 31  juta  atau  14,55  dibandingkan  dengan  tahun  2009  yang
besarnya Rp 213 juta.
Jasa Pengelolaan Dana Jaminan Berbeda  dengan  pendapatan  yang  berasal  dari  Jasa  Kliring
dan  Penjaminan  Penyelesaian  Transaksi  Bursa  atas  Saham yang  mengalami  kenaikan,  pendapatan  dari  Jasa  Pengelolaan
Dana Jaminan justru mengalami penurunan. Meskipun nilai aset atas  Dana  Jaminan  yang  dikelola  oleh  KPEI  pada  tahun  2010
mengalami kenaikan sebesar Rp 278,77 miliar menjadi sebesar Rp  1,44  triliun,  Perseroan  hanya  membukukan  pendapatan
dari  Jasa  Pengelolaan  Dana  Jaminan  sebesar  Rp  9,97  miliar atau  turun  sebesar  2,15  bila  dibandingkan  dengan  tahun
2009  yang  sebesar  Rp  10,19  miliar.  Penurunan  ini  terutama disebabkan  oleh  penurunan  tingkat  bunga  deposito  atas
aset  kelolaan  Dana  Jaminan.  Pada  tahun  2010  tingkat  bunga deposito  per  tahun  sebesar  7  sedangkan  pada  tahun  2009
berkisar antara 6,00-13,25 sehingga rata-rata tingkat bunga deposito  yang  diterima  pada  tahun  2009  berada  di  atas  7
yang menyebabkan pendapatan bunga deposito Dana Jaminan tahun 2010 mengalami penurunan.
Clearing  And  Settlement  Guarantee  Services  for  Stock Exchange Transactions
Revenue from Clearing and Settlement Guarantee Services for Stock  Exchange  Transactions  gave  the  largest  contribution  to
total KPEI Revenues in 2010, reaching Rp 207.12 billion. In line with the increase in transaction value in 2010 compared to 2009,
Revenue from Clearing and Settlement Guarantee Services for Stock Exchange Transactions increased by Rp 36.13 billion or
21.13 compared to 2009 that amounted to Rp 170.99 billion.
Securities Borrowing and Lending Income SBL Revenue from Securities Borrowing and Lending SBL income
in 2010 amounted to Rp 182 million, a decrease of Rp 31 million or 14.55 compared to 2009, which was Rp 213 million.
Guarantee Fund Management Services Unlike  the  revenue  generated  from  Clearing  and  Settlement
Guarantee  Services  for  Stock  Exchange  Transactions  which was  increasing,  revenue  from  Guarantee  Fund  Management
Services declined. Although the value of Guarantee Fund assets managed by KPEI in 2010 increased by Rp 278.77 billion to Rp
1.44 trillion, the Company only booked revenues from Guarantee Fund Management income amounted to Rp 9.97 billion, down
by 2.15 as compared to 2009 igure of Rp 10.19 billion. The decrease was caused by a decline in time deposit interest rates
for  Guarantee  Fund  assets.  In  2010  the  time  deposit  interest rate  was  7  per  annum,  whereas  in  2009  the  ranges  were
between 6.00-13.25 Average time deposits interest rate in 2009 was above 7 in 2009, causing revenues from Guarantee
Fund management income in 2010 to decline.
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
68
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Meskipun  pendapatan  bunga  deposito  mengalami  penurunan tetapi  pengelolaan  Investasi  Dana  Jaminan  pada  Surat  Utang
Negara  tahun  2010  mengalami  kenaikan  sebesar  29,89 dibandingkan tahun 2009.
Komposisi Pendapatan Usaha Bersih per Akun
dalam jutaan Rupiah
Composition of Net Operating Revenues by Account
in million Rupiah
2010 2009
2008 Pendapatan Usaha
Operating Revenues Jasa Kliring Saham
207,121 95.27
170,990 94.20
185,067 97.49
Stock Clearing Fee Jasa Kliring Derivatif
- -
- -
- -
Derivative Clearing Fee Jasa Pinjam
Meminjam Efek 182
0.08 213
0.12 431
0.23 Securities Borrowing
Lending Fee Jasa Pengelolaan Dana
Jaminan 9,967
4.58 10,186
5.61 4,220
2.22 Guarantee Fund
Management Fee Jasa Lainnya
138 0.06
131 0.07
115 0.06
Other Services Jumlah Pendapatan Usaha
217,408 100.00
181,520 100.00
189,834 100.00
Total Operating Revenues Dikurangi:
Less: Setoran atas Penerimaan
Negara bukan Pajak PNBP 16,306
13,614 14,238
Contribution on  Non-Tax State Revenues
Jumlah Pendapatan Usaha Bersih
201,102 167,906
175,596 Net Operating Revenues
Beban Usaha Komponen  Beban  Usaha  terdiri  dari  beban  Gaji,  Honor  dan
Tunjangan,  Beban  Pengembangan  Usaha,  Beban  Umum  dan Administrasi,  Beban  Penyusutan,  Beban  Sewa  dan  Beban
Pemeliharaan  Teknologi  informasi  serta  Beban  Komisi  Fasilitas Intraday. Secara keseluruhan, Beban Usaha pada tahun 2010
memang  mengalami  peningkatan.  Beban  Usaha  pada  tahun 2010  mengalami  peningkatan  sebesar  Rp  19,71  miliar  atau
29,99 dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu dari Rp 65,71 miliar  pada  tahun  2009  menjadi  Rp  85,42  miliar  pada  tahun
2010.
Beban Usaha per Akun
dalam jutaan Rupiah
Operating Expenses by Account
in million Rupiah
2010 2009
2008 2007
2006 Beban Usaha
Operating Expenses Gaji, Honor dan Tunjangan
37.174 28.499
29.982 21.787
17.831 Salaries, Honorarium, Allowances
Pengembangan Usaha 20.831
15.420 16.037
11.912 9.959
Business Development Umum dan Administrasi
13.941 12.908
10.161 8.245
8.067 General and Administrative
Penyusutan 6.897
3.772 3.547
2.694 2.843
Depreciation Sewa
2.658 2.632
2.248 2.192
2.032 Rent
Pemeliharaan Teknologi Informasi 3.450
2.481 2.207
1.872 2.187
Information Technology Maintenance
Komisi Fasilitas Intraday 468
- -
- -
Intraday Facility Commission Jumlah Beban Usaha
85.419 65.712
64.182 48.702
42.919 Total Operating Expenses
Operating Expenses The  components  of  Operating  Expenses  consist  of  Salaries,
Honorarium and Allowances, Business Development Expenses, General  and  Administrative,  Depreciation  Expenses,  Rental
Expenses, and IT Maintenance Expenses, and Intraday Facility Commission  Expenses.  Overall,  Operating  Expenses  in  2010
increased  by  Rp  19.71  billion  or  29.99  compared  to  2009, from Rp 65.71 billion in 2009 to Rp 85.42 billion in 2010.
Despite  revenues  from  time  deposits  declined,  revenues  from management of Guarantee Fund in Government Bonds in 2010
increased by 29.89 compared to 2009.
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
69 KPEI
Annual Report 2010
Gaji, Honor dan Tunjangan Beban  Gaji,  Honor  dan  Tunjangan  terdiri  dari  Gaji,  Honor  dan
Tunjangan  Karyawan,  Direksi  dan  Komisaris,  serta  imbalan pasca kerja.
Beban  ini  tetap  merupakan  komponen  terbesar  dari  seluruh Beban Usaha, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Pada  tahun  2010,  Beban  Gaji,  Honor  dan  Tunjangan  sebesar Rp  37,17  miliar,  naik  sebesar  Rp  8,68  miliar  atau  30,44
dibandingkan  dengan  beban  tahun  2009  yang  besarnya  Rp 28,50 miliar.
Kenaikan  tersebut  terutama  disebabkan  adanya  penambahan jumlah pegawai, penyesuaian gaji dan tunjangan, serta apresiasi
karyawan,  Direksi  dan  Dewan  Komisaris  pada  tahun  2010. Jumlah  karyawan  KPEI  pada  tahun  2010  sebanyak  91  orang
sedangkan tahun 2009 sebanyak 81 orang.
Beban Pengembangan Usaha Beban Pengembangan Usaha terdiri dari Beban Pengembangan
Pasar Modal, Beban Pelatihan Anggota Kliring, Beban Publikasi, Beban  Tanggung  Jawab  Sosial  Perusahaan  CSR  dan  Beban
Sponsor serta Beban Lainnya.
Pada  tahun  2010,  Beban  Pengembangan  Usaha  tercatat sebesar Rp 20,83 miliar, naik sebesar Rp 5,41 miliar atau 35,09
dari  tahun  2009  yang  besarnya  Rp  15,42  miliar.  Kenaikan Beban  Pengembangan  Usaha  ini  terutama  disebabkan  oleh
naiknya Beban Pengembangan Pasar Modal, Beban Tanggung Jawab  Sosial  Perusahaan  CSR  dan  Beban  Sponsor  serta
Beban  Lainnya.  Beban  Pengembangan  Pasar  Modal  naik sebesar Rp 5,48 miliar atau 51,71 yaitu dari Rp 10,60 miliar
pada  tahun  2009  menjadi  Rp  16,08  miliar  pada  tahun  2010. Kenaikan Beban Pengembangan Pasar Modal sebesar Rp 5,48
miliar  terutama  dikarenakan  gencarnya  kegiatan  sosialisasi  ke daerah-daerah  seluruh  Indonesia  bersama  Bapepam-LK  dan
SRO lainnya dalam rangka meningkatkan jumlah investor lokal. Beban  Tanggung  Jawab  Sosial  Perusahaan  CSR  meningkat
signiikan  sebesar  Rp  2,02  miliar  atau  594,12  yaitu  dari Rp  0,34  miliar  pada  tahun  2009  menjadi  Rp  2,36  miliar  pada
tahun  2010.  Beban  Sponsor  naik  sebesar  Rp  0,27  miliar  atau 187,60  yaitu  dari  Rp  0,14  miliar  pada  tahun  2009  menjadi
Rp  0,41  miliar  pada  tahun  2010  serta  adanya  peningkatan Beban  Lainnya  sebesar  Rp  0,74  miliar  atau  80,78  yaitu  dari
Rp 0,92 miliar menjadi Rp 1,66 miliar.
Disisi lain, terdapat penurunan pada Beban Pelatihan Anggota Kliring sebesar Rp 1,40 miliar yaitu dari Rp 1,73 miliar pada tahun
2009 menjadi Rp 0,32 miliar pada tahun 2010 dan penurunan Beban Publikasi sebesar Rp 1,70 miliar yaitu dari Rp 1,70 miliar
pada  tahun  2009  menjadi  hanya  Rp  0,004  miliar  pada  tahun 2010.
Salaries, Honorarium and Allowances Salaries,  Honorarium,  and  Allowances  consist  of  Salaries,
Honorarium,  and  Allowances  for  Employees,  Directors  and Commissioners, as well as post-employment beneits.
These expenses remain the largest component of total Operating Expenses, as it had been in previous years. In 2010, Salaries,
Honorarium,  and  Allowances  amounted  to  Rp  37.17  billion, an increase of Rp 8.68 billion or 30.44 compared with 2009
expenses of Rp 28.50 billion.
The  increase  was  primarily  due  to  the  rises  in  number  of employees, adjustments of salary and allowances for employees,
Board of Directors and Board of Commissioners in 2010. The number  of  KPEI  employees  in  2010  was  91  persons  while  in
2009 was 81 persons.
Business Development Expenses Business  Development  Expenses  consist  of  Capital  Market
Development Expenses, Training of Clearing Members Expenses, Publication  Expenses,  Corporate  Social  Responsibility  CSR
Expenses and Sponsorship Expenses and Others Expenses.
In  2010,  Business  Development  Expenses  amounted  to  Rp 20.83 billion, an increase of Rp 5.41 billion or 35.09 from 2009
igure of Rp 15.42 billion. The increase in Business Development Expenses  was  mainly  attributable  to  the  increase  in  Capital
Market Development Expenses, Corporate Social Responsibility CSR Expenses, Sponsorship Expenses, and Other Expenses.
Capital  Market  Development  Expenses  increased  by  Rp  5.48 billion  or  51.71,  from  Rp  10.60  billion  in  2009  to  Rp  16.08
billion  in  2010.  The  increase  in  Capital  market  Development Expenses of Rp 5.48 billion was mainly due to active socialization
to  areas  all  over  Indonesia  held  with  Bapepam-LK  and  other SROs  to  increase  the  number  of  local  investors.  Corporate
Social  Responsibility  CSR  Expenses  increased  signiicantly by Rp 2.02 billion or 594.12 from Rp 0.34 billion in 2009 to
Rp  2.36  billion  in  2010.  Sponsorships  Expenses  increased by Rp 0.27 billion or 187,60 from Rp 0.14 billion in 2009 to
Rp 0.41 billion in 2010, and increase of Other Expenses of Rp 0.74 billion or 80.78 from Rp 0.92 billion to Rp 1.66 billion.
On  the  other  side,  Training  of  Clearing  Members  Expenses dropped  by  Rp  1.40  billion  from  Rp  1.73  billion  in  2009  to
Rp 0.32 billion in 2010, and a decrease in publication expenses by Rp 1.70 billion, from Rp 1.70 billion in 2009 to only Rp 0.004
billion in 2010.
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
70
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Beban Umum dan Administrasi Komponen  Beban  Umum  dan  Administrasi  adalah  Beban
Konsultan,  Beban  Peralatan  Kantor,  Beban  Pelatihan  dan Literatur, Beban Komunikasi, Beban Asuransi, dan Beban Rapat
serta Beban Lainnya.
Pada  tahun  2010,  Beban  Umum  dan  Administrasi  tercatat sebesar Rp 13,94 miliar meningkat sebesar Rp 1,03 miliar atau
8,00 bila dibandingkan dengan Beban Umum dan Administrasi tahun 2009 yang besarnya Rp 12,91 miliar. Peningkatan terbesar
Beban Umum dan Administrasi adalah Beban Rapat diikuti oleh Beban Komunikasi dan Beban Peralatan Kantor.
Peningkatan Beban Rapat sebesar Rp 0,34 miliar atau 97,25 yaitu  dari  Rp  0,35  miliar  pada  tahun  2009  menjadi  Rp  0,69
miliar  pada  tahun    2010.  Peningkatan  Beban  Rapat  terutama disebabkan  adanya  kegiatan  sosialisasi  pengembangan
infrastruktur  dan  proses  bisnis  KPEI.  Hal  ini  sangat  erat kaitannya  dengan  upaya  KPEI  untuk  terus  menerus  dalam
mengembangkan  infrastruktur  dan  proses  bisnis  agar  menjadi lebih  eisien  dan  efektif  sehingga  diharapkan  KPEI  dapat
meningkatkan layanan kepada AK dan mendukung daya saing pasar modal Indonesia.
Beban  komunikasi  mengalami  kenaikan  sebesar  Rp  0,47 miliar  atau  31,18  yaitu  dari  Rp  1,51  miliar  pada  tahun  2009
menjadi Rp 1,98 miliar pada tahun 2010. Kenaikan ini terutama disebabkan adanya beban single network pasar modal bersama
SRO sebesar Rp 0,14 miliar dan network internal KPEI sebesar Rp 0,2 miliar, serta kenaikan langganan informasi dari PT Penilai
Harga Efek Indonesia PHEI.
Beban Penyusutan Beban Penyusutan pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 6,90
miliar,  naik  sebesar  Rp  3,13  miliar  atau  82,88  dibandingkan dengan Beban Penyusutan pada tahun 2009 yang besarnya Rp
3,77 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan Aset Tetap ditahun 2010.
Beban Sewa Beban Sewa merupakan beban atas sewa ruang kantor. Beban
sewa  pada  tahun  2010  tercatat  sebesar  Rp  2,66  miliar  naik sebesar  Rp  0,026  miliar  atau  0,98  dari  Rp  2,63  miliar  pada
tahun 2009.
General and Administrative Expenses The  components  of  General  and  Administrative  Expenses  are
Consultant Fee, Ofice Supplies Fee, Training and Library Fee, Communication Fee, Insurance Fee, Meetings Fee, and Others
Fee.
In  2010,  the  General  and  Administrative  expenses  amounted to  Rp  13.94  billion,  an  increase  of  Rp  1.03  billion  or  8.00
as compared with 2009 igure of Rp 12.91 billion. The largest increase  in  General  and  Administrative  Expenses  is  Meeting
Expenses,  followed  by  Communication  and  Ofice  Supplies Expenses.
An increase of Rp 0.34 billion or 97.25 in Meeting Expenses has increased the expenses from Rp 0.35 billion in 2009 to Rp
0.69  billion  in  2010.  The  increase  was  mainly  due  to  activities held to socialize infrastructure development and KPEI business
processes. This was closely related with KPEI efforts to continue developing its business infrastructures and processes in order to
enhance eficiency and effectiveness. By so doing, it is expected that  KPEI  could  improve  services  to  Clearing  Members  and
bolster the Indonesian capital market competitiveness.
Communication  Expenses  increased  by  Rp  0.47  billion or  31.18  from  Rp  1.51  billion  in  2009  to  Rp  1.98  billion  in
2010. The increase was primarily due to expenses from capital market single network development carried out with other SRO
amounted  to  Rp  0.14  billion,  KPEI  internal  network  amounted to Rp 0.2 billion, as well as increase of Indonesian Bond Pricing
Agency IBPA information subscription.
Depreciation Expenses Depreciation  Expenses  in  2010  amounted  to  Rp  6.90  billion,
up  Rp  3.13  billion  or  82.88  compared  to  2009  igure  of Rp 3.77 billion. The increase was due to additional Fixed Assets
in 2010.
Rent Expenses Rent  Expenses  are  expenses  for  ofice  space  rentals.  Rent
expenses in 2010 amounted to Rp 2.66 billion, an increase of Rp 0.026 billion or 0.98 from Rp 2.63 billion in 2009.
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
71 KPEI
Annual Report 2010
Beban Pemeliharaan Teknologi Informasi Beban  Pemeliharaan  Teknologi  Informasi  merupakan  beban
atas  pemeliharaan  hardware,  software,  dan  jaringan  yang dimiliki oleh Perseroan. Pada tahun 2010, Beban Pemeliharaan
Teknologi Informasi sebesar tercatat sebesar Rp 3,45 miliar, naik sebesar Rp 969 juta atau 39,05 dibandingkan dengan tahun
2009 yang besarnya Rp 2,48 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan  adanya  pemeliharaan  Risk  Management  System
RMS  senilai  Rp  0,39  miliar  dan  pemeliharaan  jaringan  senilai Rp 0,38 miliar serta pemeliharaan middleware.
Penghasilan Lain Lain – Bersih Penghasilan  Lain  Lain  –  Bersih  pada  tahun  2010  sebesar
Rp  41,79  miliar  turun  sebesar  Rp  12,25  miliar  atau  22,66 dibandingkan dengan tahun 2009 yang mencatat Penghasilan
Lain Lain - Bersih sebesar Rp 54,04 miliar. Komponen terbesar Penghasilan  Lain-Lain  adalah  Laba  Belum  Terealisasi  atas
kenaikan nilai wajar reksa dana dan Penghasilan Bunga.
Penghasilan  Laba  belum  terealisasi  atas  kenaikan  nilai  wajar reksadana  tercatat  sebesar  Rp  11,26  miliar  turun  sebesar  Rp
17,67  miliar  atau  61,08  dibandingkan  dengan  tahun  2009 yang  mencatat  laba  atas  nilai  wajar  reksa  dana  sebesar  Rp
28,93 miliar. Penurunan ini disebabkan kenaikan harga saham- saham  yang  menjadi  underlying  reksa  dana  pada  tahun  2010
lebih rendah dibandingkan kenaikan harga saham-saham pada tahun 2009.
Penghasilan Bunga pada tahun 2010 sebesar Rp 26,13 miliar, mengalami  penurunan  sebesar  Rp  0,025  miliar  atau  0,09
dibandingkan  dengan  tahun  2009  yang  besarnya  Rp  26,16 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan tingkat bunga
deposito tahun 2010 dibandingkan tahun 2009.
Beban Pajak Beban  Pajak  –  Bersih  Perseroan  pada  tahun  2010  sebesar
Rp  35,79  miliar,  naik  sebesar  Rp  0,92  miliar  atau  2,62  jika dibandingkan  dengan  tahun  2009  yang  besarnya  Rp  34,87
miliar.
Arus Kas Kas dan setara Kas pada akhir tahun 2010 tercatat sebesar Rp
288,21 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 94,91 miliar atau 49,10 dari Rp 193,30 miliar pada akhir tahun 2009.
Information Technology Maintenance Expenses Information  Technology  Maintenance  expenses  represent
expenses  for  the  maintenance  of  hardware,  software,  and network  owned  by  the  Company.  In  2010,  Information
Technology  Maintenance  Expenses  amounted  to  Rp  3.45 billion,  an  increase  of  Rp  969  million  or  39.05  compared  to
2009  igure  of  Rp  2.48  billion.  The  increase  was  mainly  due to  Risk  Management  System  RMS  maintenance  of  Rp  0.39
billion, network maintenance of Rp 0.38 billion, and middleware maintenance.
Other Income - Net Other  Income  -  Net  in  2010  amounted  to  Rp  41.79  billion,  a
decrease  of  Rp  12.25  billion  or  22.66  compared  to  2009 which  amounted  to  Rp  54.04  billion.  The  largest  component
of  Other  Income  is  Unrealized  Gain  in  changes  of  fair  value  of mutual funds and Interest Income.
Unrealized gain in changes of fair value of mutual funds stood at  Rp  11.26  billion,  a  decline  of  Rp  17.67  billion  or  61.08
compared to 2009 igure of Rp 28.93 billion. This decrease was attributable to a lower increase of stock prices underlying mutual
funds compared to the increase of stock prices in 2009.
Interest  Income  in  2010  amounted  to  Rp  26.13  billion,  a decrease of Rp 0.025 billion or 0.09 compared to 2009 igure
of Rp 26.16 billion. This decrease was due to a decline in time deposit interest rates in 2010 compared to 2009.
Tax Expenses The Company Tax Expenses - Net in 2010 amounted to Rp 35.79
billion, an increase of Rp 0.92 billion or 2.62 as compared to 2009, which was Rp 34.87 billion.
Cash Flows Cash  and  Cash  equivalents  at  the  end  of  2010  stood  at  Rp
288.21  billion,  increasing  by  Rp  94.91  billion  or  49.10,  from Rp 193.30 billion at the end of 2009.
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
72
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Kas  Bersih  yang  diperoleh  dari  aktivitas  operasi  turun  dari Rp 86,68 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 84,66 miliar pada
tahun 2010. Sedangkan Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi  pada  tahun  2010  tercatat  sebesar  Rp  10,26  miliar.
Tambahan Kas tersebut berasal dari pencairan investasi jangka pendek  sebesar  Rp  28,48  miliar,  disisi  lain  digunakan  untuk
pembelian Aset Tetap sebesar Rp 18,22 miliar.
Arus Kas Bersih
dalam jutaan Rupiah
Net Cash Flows
in million Rupiah
2010 2009
2008 2007
2006 Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas
Operasi 84.656
86.676 82.122
120.688 38.456
Net Cash Provided by Operating Activities
Kas Bersih Diperoleh Dari Digunakan Untuk Aktivitas
Investasi 10.258
49.526 47.675
100.588 6.457
Net Cash Provided by Used in Investment Activities
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
Net Cash from Financing Jumlah KenaikanPenurunan Kas
94.914 37.150
34.447 20.100
31.999 Net Increase decrease in Cash
Cash Equivalent Kas dan Setara Kas Awal Tahun
193.298 156.148
121.701 101.601
69.602 Cash and Cash Equivalent at
Beginning of Year Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
288.212 193.298
156.148 121.701
101.601 Cash and Cash Equivalent at End
of Year
Pengelolaan Aset Modal Kerja
Aset Lancar pada akhir tahun 2010 tercatat sebesar Rp 2.128 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 372,71 miliar atau 21,24
dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 1.755 miliar. Sedangkan Kewajiban  Lancar  pada  akhir  tahun  2010  tercatat  sebesar  Rp
1.665  miliar,  mengalami  kenaikan  sebesar  Rp  268,09  miliar atau 19,19 dibandingkan dengan tahun 2009 yang besarnya
Rp  1.397  miliar.  Peningkatan  ini  disebabkan  oleh  peningkatan Piutang dan Hutang Penyelesaian Transaksi Bursa pada 3 hari
terakhir  tahun  2010  dibandingkan  dengan  periode  yang  sama pada  tahun  2009.  Selain  disebabkan  adanya  peningkatan
Piutang Penyelesaian Transaksi Bursa, peningkatan Aset Lancar juga disebabkan adanya peningkatan pada Kas dan Setara Kas.
Sedangkan pada Kewajiban Lancar, kenaikan selain disebabkan adanya  peningkatan  Hutang  Penyelesaian  Transaksi  Bursa
juga disebabkan adanya peningkatan pada Biaya Masih Harus Dibayar dan Hutang Lain-lain.
Net  Cash  provided  by  operating  activities  decreased  from Rp 86.68 billion in 2009 to Rp 84.66 billion in 2010. Net Cash
provided  from  investing  activities  in  2010  stood  at  Rp  10.26 billion.  Additional  Cash  was  resulted  from  the  liquidation  of
short  term  investment  amounted  to  Rp  28.48  billion,  while  on the  other  side  was  utilized  to  purchase  Fixed  Assets  worth
Rp 18.22 billion.
Assets Management Working Capital
Current  Assets  at  the  end  of  2010  stood  at  Rp  2,128  billion, an increase of Rp 372.71 billion or 21.24 compared to 2009
which was Rp 1,755 billion. Current Liabilities at the end of 2010 stood  at  Rp  1,665  billion,  an  increase  of  Rp  268.09  billion  or
19.19  compared  to  2009  which  was  Rp  1,397  billion.  The raise  was  attributable  to  increases  in  Securities  Transactions
Settlement  receivables  and  payables  within  the  last  3  days of  2010  compared  with  the  same  period  in  2009.  In  addition
to  the  increase  of  Securities  Transaction  receivables,  raise  of Current Assets was also due to an increase of Cash and Cash
Equivalents. While in Current Liabilities, in addition to the raise in Securities Transaction Payables, the increase was also due to
raises in Accrued Expenses and Other Liabilities.
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
73 KPEI
Annual Report 2010
Modal  Kerja  Bersih  yang  tercermin  dari  besarnya  nilai  Aset Lancar dikurangi dengan Kewajiban Lancar mengalami kenaikan
sebesar  Rp  104,62  miliar  atau  29,22  dari  Rp  358,11  miliar pada  akhir  tahun  2009  menjadi  Rp  462,73  milar  pada  akhir
tahun 2010.
Rasio  lancar  current  ratio  pada  tahun  2010  sebesar 127,79  dan  pada  tahun  2009  sebesar  125,64,  dengan
demikian  mengalami  kenaikan  sebesar  1,72.  Peningkatan rasio  ini  sejalan  dengan  tujuan  perusahaan  untuk  senantiasa
mempertahankan tingkat likuiditas untuk menjamin tersedianya dana  untuk  kegiatan  operasional  dan  Pengembangan  Pasar
Modal dan Belanja Modal.
Belanja Modal Pada tahun 2010, Belanja Modal untuk Aset Tetap difokuskan
pada  pengembangan  Risk  Management  System  dan  sistem pendukungnya  termasuk  aplikasi  dan  jaringan  Pre-Deal
Check  yang  dikembangkan  bersama  Bursa  Efek  Indonesia, yang  diperkirakan  akan  digunakan  pada  akhir  tahun  2011.
Disamping  itu  terdapat  pula  pengadaan  aset  terkait  System Monitoring  Tools,  peremajaan  perangkat  Electronic  Clearing
and  Guarantee  System  e-CLEARS  dan  Disaster  Recovery Center DRC serta sistem pendukung operasional perusahaan
lainnya.    Pengembangan  sistem  pengendalian  risiko  dilakukan untuk  memperoleh  pengendalian  risiko  yang  lebih  real  time,
berstandar  internasional  dan  dalam  rangka  mempersiapkan implementasi penyelesaian transaksi secara langsung Straight
Through Processing.  Selama tahun 2010, Belanja Modal untuk menambah Aset Tetap tercatat sebesar Rp 31,68 miliar.
Total Ekuitas Jumlah Ekuitas pada akhir tahun 2010 sebesar Rp 546,54 miliar
mengalami  kenaikan  sebesar  Rp  126,50  miliar  atau  30,12. Peningkatan  tersebut  berasal  dari  Laba  Bersih  Tahun  Berjalan
dan  Laba  Belum  Terealisasi  atas  Efek  Hutang  Tersedia  Untuk Dijual.
Net Working Capital as relected by the value of Current Assets less Current Liabilities increased by Rp 104.62 billion or 29.22,
from Rp 358.11 billion at the end of 2009 to Rp 462.73 billion at the end of 2010.
Current ratio in 2010 was 127.79 and in 2009 was 125.64, thus increasing by 1.72. The increase of this ratio was in line
with the company objectives to continuously maintain a certain level of liquidity to ensure the availability of funds for operations,
Capital Market Development, and Capital Expenditures.
Capital Expenditures In 2010, Capital Expenditures for Fixed Assets were focused on
development  of  Risk  Management  System  and  its  supporting systems,  including  Pre-Deal  Check  application  and  network
developed in cooperation with the Indonesia Stock Exchange, which is estimated to be operable by end of 2011.  In addition,
there  were  also  procurement  of  assets  related  to  System Monitoring Tools, renewal of Electronic Clearing and Guarantee
System  e-CLEARS  and  Disaster  Recovery  Center  DRC system  devices,  and  other  systems  supporting  operational
activities.  Development of risk management system was carried out  to  obtain  a  world-class  risk  management  providing  real
time  information,  and  to  prepare  the  implementation  of  direct settlement  Straight  Through  Processing.  Over  the  course  of
2010, the Capital Expenditures spent for additional Fixed Assets was Rp 31.68 billion.
Total Equity Total Equity at the end of 2010 stood at Rp 546.54 billion, an
increase  of  Rp  126.50  billion  or  30.12.  The  increase  was generated from Net Income for the Year and Unrealized Gain on
Available for Sale Debt Securities.
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis
74
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Peristiwa Penting 2010 2010 Event Highlights
Januari - January
04
Pembukaan Perdagangan Pembukaan  perdagangan  bursa  oleh  Presiden  Dr.  H.  Susilo
Bambang Yudhoyono, bertempat di lantai Bursa Efek Indonesia. Hadir mendampingi Presiden antara lain Menteri Keuangan RI Sri
Mulyani  Indrawati  beserta  beberapa  Menteri  Kabinet  Indonesia Bersatu,  Gubernur  DKI,  Ketua  Bapepam-LK  serta  jajaran
Dewan  Komisaris  dan  Direksi  SRO.  Tema  yang  diusung  dalam pembukaan ini adalah ‘Meningkatkan Peran Pasar Modal dalam
Menggerakkan Sektor Riil’.
Opening of Trading Opening  of  the  trading  by  President  Dr.  H.  Susilo  Bambang
Yudhoyono, held at the Indonesia Stock Exchange loor. Present to accompany the President, among others, Finance Minister Sri
Mulyani  Indrawati  and  some  of  the  Kabinet  Indonesia  Bersatu Ministers,  Governor  of  Jakarta,  Chairman  of  Bapepam-LK  and
SROs  Board  of  Commissioners  and  Board  of  Directors.  The theme of this opening was ‘Enhancing the Capital Market Role in
Stimulating the Real Sector’.
22-24
Sosialisasi Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Acara  ini  diselenggarakan  di  InterContinental  Resort,  Bali  dan
bertujuan  untuk  memberikan  penjelasan  dan  pemahaman yang  utuh  terkait  pengembangan  infrastruktur  pasar  modal
serta mempererat hubungan kerja sama dan silaturahmi antara Bapepam-LK, SRO dan AK.
Socialization of
Capital Market
Infrastructures Development
Held  in  the  InterContinental  Resort,  Bali,  this  event  aimed  to provide a complete explanation and understanding in regard to
the development of capital market infrastructures and strengthen the cooperation and relationship among Bapepam-LK, SRO, and
CMs.
75 KPEI
Annual Report 2010
Maret - March
03
Peresmian Sekolah Pasar Modal Untuk memberikan sosialisasi dan edukasi pasar modal kepada
masyarakat,  SRO  dan  AK  menyelenggarakan  Sekolah  Pasar Modal yang terbuka untuk umum dan tidak dikenakan biaya.
Inauguration of the Capital Market School To provide capital market socialization and education to public,
SROs and CMs held the Capital Market School which is open for public and free of charge.
27
Forum Investor di Batam KPEI bersama SRO menggelar Forum Investor untuk menjaring
investor yang berada di Batam dan sekitarnya.
Investor Forum in Batam KPEI  together  with  the  SRO  conducted  the  Investor  Forum  to
capture investors in Batam and surrounding areas.
31
Forum Investor di Pekalongan KPEI bersama SRO menggelar Forum Investor untuk menjaring
investor yang berada di Pekalongan dan sekitarnya.
Investor Forum in Pekalongan KPEI  together  with  the  SRO  conducted  the  Investor  Forum  to
capture investors in Pekalongan and surrounding areas.
30
Peluncuran Knowledge Management KM KPEI
Penerapan  KM  di  KPEI  berfungsi  sebagai  ajang  transfer pengetahuan  di  antara  sesama  karyawan  yang  meliputi  bidang
Manajemen Risiko, Investasi, Hobi dan Bahasa yang tergabung dalam Community of Practice CoP.
Launching of KPEI Knowledge Management KM Implementation of KM in KPEI serves as a forum for transfer of
knowledge among employees which includes Risk Management, Investment, Hobby and Language incorporated to the Community
of Practice CoP.
Mei - May
Mal ke Mal Roadshow  pasar  modal  ke-2  dengan  tema  ‘Invest  For  Your
Future’  diselenggarakan  KADIN  bersama  SRO  dan  Bapepam- LK  di  Surabaya,  Semarang,  Jakarta.  Tujuannya  adalah  untuk
meningkatkan  peran  serta  investor  lokal  untuk  berinvestasi  di BEI.
Mall to Mall The  2nd  stock  market  roadshow  with  theme  ‘Invest  For  Your
Future’  was  held  by  the  Indonesian  Chamber  of  Commerce KADIN  together  with  SRO  and  Bapepam-LK  in  Surabaya,
Semarang, Jakarta. The aim was to increase the participation of local investors to invest in the IDX.
16
Teawalk Dalam  rangka  melepas  kepenatan  dari  rutinitas  harian,  KPEI
menggelar acara Teawalk bersama keluarga karyawan di Kebun Teh  PTP  Nusantara  VIII  Agrowisata  Gunung  Mas  Puncak,
Bogor.
Teawalk In order to relieve fatigue from daily routine, KPEI held a Teawalk
for the family of employees at PTP Nusantara VIII Agrowisata Tea Plantation Gunung Mas Puncak, Bogor.
April- April
01
Forum Investor di Semarang KPEI bersama SRO menggelar Forum Investor untuk menjaring
investor yang berada di Semarang dan sekitarnya.
Investor Forum in Semarang KPEI  together  with  the  SRO  conducted  the  Investor  Forum  to
capture investors in Semarang and surrounding areas.
31
Penandatanganan  Perjanjian  Fasilitas  Intraday  dengan Bank CIMB Niaga dan Bank Permata
Dalam rangka menegaskan peran dan fungsi KPEI sebagai CCP di  pasar  modal  Indonesia,  KPEI  berinisiatif  mengembangkan
sistem  Continuous  Settlement.    Untuk  mendukung  sistem  ini, KPEI  memperoleh  fasilitas  intraday  dari  Bank  CIMB  Niaga  dan
Bank Permata.  Kesepakatan ditandatangani oleh Bapak Hoesen Direktur Utama KPEI, Ibu Catherinawati Hadiman Wakil Presiden
Direktur Bank CIMB Niaga, dan Bapak Roy Arman Arfandy Head Client Relationship-Wholesale Banking – Bank Permata.
76
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Peristiwa Penting 2010 2010 Event Highlights
Agustus - August
01
Penanaman Bakau di Pantai Indah Kapuk Dalam  rangka  HUT  33  Pasar  Modal  Bapepam-LK  dan  SRO
bekerjasama  dengan  Yayasan  Yagasu  dan  Yayasan  Kehati melakukan  penanaman  bakau  mangrove  di  sisi  tol  Sudiyatmo
Kapuk, Jakarta Utara.
Mangrove Planting at Pantai Indah Kapuk In  accordance  with  the  33rd  Capital  Market  Anniversary,
Bapepam-LK  and  the  SRO  in  cooperation  with  Yagasu Foundation and Kehati Foundation planted the mangrove trees
along the Sudiyatmo Kapuk highway, North Jakarta.
05
Ulang Tahun ke-14 KPEI 5  Agustus  2010  menjadi  saat  spesial  dimana  KPEI  merayakan
ulang tahun yang ke-14. Pidato singkat disampaikan oleh Bapak Hoesen,  Direktur  Utama  KPEI  dan  Bapak  Ito  Warsito,  Direktur
Utama BEI.
KPEI 14th Anniversary August  5,  2010  was  a  special  moment  where  KPEI  celebrated
the 14th birthday. A short speech was delivered by Mr. Hoesen, President Director of KPEI and Mr Ito Warsito, President Director
of IDX.
Signing  of  Intraday  Facility  Agreement  with  Bank  CIMB Niaga and Bank Permata
In order to heighten the role and function of KPEI as CCP in the Indonesian capital market, KPEI initiated to develop Continuous
Settlement  system.    To  support  the  system,  KPEI  obtained intraday facility from Bank CIMB Niaga and Bank Permata. The
agreement  was  signed  by  Mr.  Hoesen  President  Director  of KPEI,  Mrs.  Catherinawati  Hadiman  Vice  President  Director  of
Bank  CIMB  Niaga,  and  Mr.  Roy  Arman  Arfandy  Head  Client Relationship-Wholesale Banking – Bank Permata.
Juni- June
04
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST RUPST  KPEI  menyetujui  Laporan  Tahunan  dan  mengesahkan
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2009. Selain itu, RUPST mengesahkan susunan Dewan Komisaris KPEI periode
2010-2013  yang  terdiri  dari  Bapak  Harry  Wiguna  sebagai Komisaris  Utama,  serta  Bapak  Rahmat  Waluyanto  dan  Bapak
Inarno Djajadi sebagai Komisaris.
The Annual General Meeting of Shareholders AGMS KPEI  AGMS  approved  the  Annual  Report  and  authorized  the
Financial  Statements  2009.  In  addition,  the  AGMS  authorized the  composition  of  KPEI  Board  of  Commissioners  for  2010-
2013 period, which consisted of Mr. Harry Wiguna as President Commissioner, as well as Mr. Rahmat Waluyanto Inarno and Mr.
Inarno Djajadi as Commissioners.
Juli - July
20
Penandatanganan  Perjanjian  Fasilitas  Intraday  dengan Bank Mandiri
Bertempat  di  Galeri  PT  Bursa  Efek  Indonesia,  dilakukan penandatanganan  perjanjian  Fasilitas  Intraday  dan  Perjanjian
Induk Jual Beli Dengan Pembelian Kembali Master Repurchase AgreementMRA  oleh  KPEI  dan  Bank  Mandiri.  KPEI  diwakili
oleh Bapak Hoesen Direktur Utama, sedangkan Bank Mandiri diwakili  oleh  Bapak  Thomas  Ariin  selaku  Direktur  Treasury,
Financial Institutions  Special Asset Management.
Signing of Intraday Facility Agreement with Bank Mandiri Located at the Gallery of Indonesia Stock Exchange, the Intraday
Facility and Master Sale and Purchase Agreement With Buyback Master Repurchase AgreementMRA agreement was signed by
KPEI  and  Bank  Mandiri.  KPEI  was  represented  by  Mr.  Hoesen President Director, while Bank Mandiri by Mr. Thomas Ariin as
the  Director  of  Treasury,  Financial  Institutions    Special  Asset Management.
77 KPEI
Annual Report 2010
Peristiwa Penting 2010 2010 Event Highlights
09
Peluncuran Continuous Settlement
Acara yang diselenggarakan di Ballroom Ritz Carlton ini dibuka oleh  Kabiro  Transaksi  dan  Lembaga  Efek  Bapepam-LK,  Ibu
Nurhaida  dan  dihadiri  oleh  AK,  Bank  Pembayaran  serta  para tamu undangan. Penerapan Continuous Settlement mendukung
likuiditas penyelesaian Transaksi Bursa.
Launching of Continuous Settlement The  event,  held  at  the  Ritz  Carlton  Ballroom,  was  opened  by
the  Head  of  Bureau  of  Transactions  and  Securities  Institution Bapepam-LK, Ms. Nurhaida, and attended by the CMs, Payment
Banks  and  the  guests.  Application  of  Continuous  Settlement system  supports  the  liquidity  of  Stock  Exchange  Transaction
settlement.
10
HUT Pasar Modal : Konferensi Pers Bapepam-LK
dan SRO
mengadakan konferensi
pers memperingati  33  tahun  diaktifkannya  kembali  pasar  modal
Indonesia. Acara
tersebut dibuka  dengan
pemaparan perkembangan  pasar  modal  terkini  oleh  Ketua  Bapepam-LK
Bapak  A.  Fuad  Rahmany  dan  jajaran  Direksi  SRO,  antara  lain Bapak Ito Warsito Direktur Utama BEI, Bapak Hoesen Direktur
Utama KPEI dan Bapak Sulistyo Budi Direktur KSEI.
Capital Market Anniversary: Press Conference Bapepam-LK and SROs held a press conference to commemorate
the  33rd  year  of  the  Indonesian  capital  market  activation.  The event  was  held  by  an  explanation  of  the  recent  capital  market
developments  by  Chairman  of  Bapepam-LK,  Mr.  A.  Fuad Rahmany  and  the  Board  of  Directors  of  SROs,  among  others
Mr. Ito Warsito President Director of IDX, Mr. Hoesen President Director of KPEI, and Mr. Sulistyo Budi Director of KSEI.
Kampus ke Kampus Sebagai  bagian  dari  diaktifkannya  kembali  pasar  modal
Indonesia, Bapepam-LK dan SRO menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi ke sejumlah perguruan tinggi di berbagai daerah di
Indonesia.
Campus to Campus As part of the Indonesian capital market reactivation, Bapepam-
LK and SRs conducted socialization and education in universities in some areas in Indonesia.
Workshop AK Sosialisasi kepada AK KPEI dengan tema “New Risk Management
and Membership for Clearing Member”
CMs Workshop Socialization for KPEI Clearing Members, carrying theme: “New
Risk Management and Membership for Clearing Member”
September - September
20
Workshop  Global  Master  Repo  Agreement  GMRA: Indonesia Annexes
Bapepam-LK,  Direktorat  Jendral  Pengelolaan  Utang  dan  Bank Indonesia,  dan  Working  Group-Market  Participant  yang  terdiri
dari BEI, KPEI, KSEI, Himpunan Pedagang Surat Utang Negara HIMDASUN,  dan  Asosiasi  Perusahaan  Efek  Indonesia  APEI
serta  pihak  lainnya  menyelenggarakan  workshop  GMRA  untuk mengkaji dan menyesuaikan GMRA Annexes Indonesia  sehingga
dapat digunakan dalam transaksi REPO di Indonesia, baik untuk instrumen pendapatan tetap
ixed income maupun ekuitas.
Global  Master  Repo  Agreement  GMRA  Workshop: Indonesia Annexes
Bapepam-LK  together  with  the  Directorate  General  for  Debt Management  and  Bank  Indonesia  established  the  Working
Group-Market  Participant  comprising  of  IDX,  KPEI,  KSEI, Himpunan  Pedagang  Surat  Utang  Negara  HIMDASUN,  and
Asosiasi  Perusahaan  Efek  Indonesia  APEI  as  well  as  other parties  held  GMRA  workshop  to  review  and  make    necessary
adjustments to the GMRA Annexes Indonesia  for its application in REPO transactions in Indonesia both for ixed income and equity
instruments.
78
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Journalist Gathering The 2010 journalist gathering was conducted in Bali, attended by
capital market journalists from various media, the SRO Directors, and Head of Bureau of Transactions and Securities Institution of
Bapepam-LK.
November - November
10-11
Investor Summit 2010 Kegiatan ini diselenggarakan oleh SRO bersama Bapepam-LK,
bertempat di The Ritz-Carlton Paciic Place, Jakarta. Tujuannya adalah  mewujudkan  sinergi  strategis  di  kalangan  masyarakat
pasar  modal  regulator  dan  pelaku  dalam  memanfaatkan peluang  bisnisinvestasi  yang  tersedia,  serta  menggerakkan
potensi  berinvestasi  dengan  mengubah  pola  masyarakat  dari budaya  menabung  menjadi  budaya  berinvestasi  melalui  pasar
modal Indonesia.
The 2010 Investor Summit This  event  was  held  by  the  SRO  together  with  Bapepam-LK
at  the  Ritz-Carlton  Paciic  Place,  Jakarta.  The  purpose  was  to create a strategic synergy among the capital market community
regulator and participants in utilizing the business opportunities and  investments  available,  as  well  as  activating  the  investment
potential by shifting the society’s patterns from a savings culture to investment culture through the Indonesian capital market.
22
Peresmian  The  Indonesian  Capital  Market  Institute TICMI
Bertempat di Universitas Indonesia - Salemba, Bapepam-LK dan SRO yang bekerja sama dengan Universitas Indonesia meresmikan
The Indonesian Capital Market Institute TICMI. Pendirian TICMI merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan kompetensi
sumber daya manusia Indonesia di bidang pasar modal.
Inauguration  of  The  Indonesian  Capital  Market  Institute TICMI
Located at Universitas Indonesia in Salemba, Bapepam-LK and SROs in collaboration with Universitas Indonesia inaugurated the
Indonesian  Capital  Market  Institute  TICMI.    Establishment  of TICMI is one of the steps to improve competence of Indonesian
human resources in capital market.
Peristiwa Penting 2010 2010 Event Highlights
22
Annual Report Award 2010 Untuk  mendukung  transparansi  dan  kinerja  emiten,  SRO  dan
Bapepam-LK dan institusi pemerintah lainnya menyelenggarakan Annual Report Award 2009.
The 2010 Annual Report Award To support transparency and performance of public companies,
Bapepam-LK  and  other  government  institutions  organized  the 2009 Annual Report Award.
25-27
Pertemuan Central Counterparty CCP KPEI  bertindak  sebagai  tuan  rumah  pertemuan  CCP  di  Bali.
Acara ini dihadiri oleh Lembaga Kliring se-Asia Pasiik.
Central Counterparty CCP Meeting KPEI hosted the CCP meeting in Bali. The event was attended by
the Clearing Institutions in Asia-Oceania.
Oktober - October
22
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB RUPSLB KPEI menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
RKAT untuk tahun 2011.
The  Extraordinary  General  Meeting  of  Shareholders EGMS
KPEI EGMS approved the Annual Work Plan and Budget for year 2011.
29-31
Gathering Wartawan Gathering wartawan tahun 2010 dilaksanakan di Bali, dihadiri oleh
wartawan  pasar  modal  dari  berbagai  media,  serta  Direksi  SRO dan Kabiro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam-LK.
79 KPEI
Annual Report 2010
Peristiwa Penting 2010 2010 Event Highlights
Desember - December
1-3
Resilience Training Resilience
Training merupakan
bagian dari
program pengembangan  karyawan  yang  mencerminkan  komitmen
perusahaan  membangun  kapasitas  dan  karakter  karyawan sebagai  tim  kerja  yang  solid.  Pelatihan  yang  diadakan  di  Situ
Gunung, Sukabumi ini merupakan lanjutan dari Adversity Training yang dilakukan pada tahun 2009.
Resilience Training Resilience Training is part of employee development program that
relects  the  company’s  commitment  to  build  the  capacity  and character  of  employees  as  a  solid  working  team.    Held  at  Situ
Gunung, Sukabumi, the training was a continuation of Adversity Training conducted in 2009.
10
5th Surveillance Visit Assessment ISO 2009 Untuk menjaga mutu sesuai dengan standar internasional, Lloyd
Registered Quality Assurance LRQA melakukan review tahunan terhadap prosedur standar operasional KPEI.
5th Surveillance Visit Assessment ISO 2009 To  maintain  an  international  quality  standard,  Lloyd  Registered
Quality  Assurance  LRQA  performed  annual  review  on  KPEI’s standard operating procedures.
15-17
Olimpiade Pasar Modal Nasional 2010 Olimpiade Pasar Modal Nasional 2010 diselenggarakan di Jakarta
oleh  Bapepam-LK  dan  SRO,  sebagai  bagian  dari  Peringatan 33  Tahun  diaktifkannya  kembali  pasar  modal  Indonesia.    Acara
yang  diikuti  siswa  SMA  dari  berbagai  provinsi  di  Indonesia  ini bertujuan  untuk  mengenalkan  dunia  pasar  modal  kepada  para
siswa SMA.
The 2010 National Capital Market Olympic The 2010 National Capital Market Olympic was held in Jakarta by
Bapepam-LK and SROs, as part of the 33 Years Commemoration of Indonesian capital market reactivation.  The event, which was
attended by High School students from all provinces in Indonesia, aimed to introduce capital market to high school students.
19
Wisata Kebun Buah Mekarsari KPEI mengadakan kegiatan rekreasi ke Kebun Buah Mekarsari
bagi karyawan dan keluarga.
Mekarsari Fruit Garden Tour KPEI  held  recreation  activity  to  Mekarsari  Fruit  Garden  for
employees and their family members.
30
Konferensi Pers Penutupan Perdagangan Bapepam-LK  dan  SRO  mengadakan  konferensi  pers  terkait
penutupan  perdagangan  bursa  tahun  2010  di  Galeri  BEI. Penutupan  perdagangan  dilakukan  oleh  Wakil  Menteri
Keuangan  RI  Ibu  Anny  Ratnawati,  didampingi  oleh  jajaran Direksi  SRO,  Ketua  Bapepam-LK,  dan  tamu  undangan  lain.
Perdagangan tanggal 30 Desember 2010 ditutup dengan IHSG yang  meningkat  tipis  4,295  poin  0,13  ke  level  3.703,42,
sementara Indeks LQ 45 menguat 0,531 poin 0,08 ke level 661,378.
Closing of Trading Press Conference Bapepam-LK  and  SROs  held  a  press  conference  in  relation
with the closing of 2010 stock exchange trading in IDX Gallery. The closing of trading was performed by the RI Deputy Minister
of Finance, Ms. Anny Ratnawati, who was accompanied by the SROs Directors, Chairman of Bapepam-LK, and other guests.
The  trading  on  30  December  2010  was  closed  with  a  slight increase of 4.295 point 0.13 to 3,703.42, while the LQ 45
Index strengthened by 0.531 point 0.08 to 661.378.
80
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Data Perusahaan
Corporate Data
81 KPEI
Annual Report 2010
Proil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Proile
Sebastianus  Harry  Wiguna  memiliki pengalaman yang luas yang diperolehnya
melalui  perjalanan  karir  selama  lebih  dari seperempat abad di bidang pasar modal.
Sebelum  menjabat  sebagai  Komisaris Utama  KPEI  sejak  tahun  2010,  beliau
menjabat sebagai Komisaris KPEI 2007- 2010,  Direktur  Pencatatan  1999-2005
merangkap Direktur Perdagangan 1999- 2000  PT  Bursa  Efek  Jakarta.  Beliau
juga  pernah  menjabat  sebagai  Direktur Utama  PT  Sinarmas  Sekuritas  1995-
1999,  Direktur  Bankers  Trust  Prima Securities  Indonesia  1989-1995,  dan
Direktur  PT  Danareksa  2005-2009. Saat  ini  beliau  juga  menjabat  sebagai
Direktur di PT Eagle Capital. Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi
Universitas  Indonesia,  Jakarta  di  tahun 1981.
Sebastianus Harry Wiguna
Komisaris Utama - President Commissioner
Sebastianus  Harry  Wiguna  has  an extensive  experience  of  more  than  a
quarter  century  gained  from  his  career in  capital  market  industry.  Prior  to  his
current  post  as  KPEI  President  Director, he had assumed positions such as KPEI
Commissioner 2007-2009,
Director of  Listing  1999-2005  and  Director  of
Trading 1999-2002 of the Jakarta Stock Exchange.  He  had  also  been  in  charge
as  President  Director  of  PT  Sinarmas Securities 1995-1999, Director of Banker
Trust  Prima  Securities  Indonesia  1989- 1995,  Director  of  PT  Danareksa  2005-
2009.  He  is  concurrently  Director  at  PT Eagle Capital. He attained his Accounting
Degree  from  Faculty  of  Economics, University of Indonesia, Jakarta, in 1981.
82
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Inarno  Djajadi  telah  berkecimpung  di bidang  keuangan  dan  pasar  modal
sepanjang  lebih  dari  dua  puluh  tahun terakhir.  Sebelum  menjabat  sebagai
Komisaris KPEI sejak tahun 2010, beliau menjabat  sebagai  Direktur  Utama  KPEI
sejak Juni 2003 hingga Juni 2009. Beliau mengawali  karir  sebagai  Dealer  Pasar
Uang  dan  Pasar  Modal  di  PT  Bank Uppindo  1989-1991.  Sejak  itu  beliau
pernah  beberapa  kali  menjabat  sebagai Direktur di sejumlah perusahaan sekuritas
seperti  PT  Aspac  Uppindo  Sekuritas 1991-1997,  PT  Mitra  Duta  Sekuritas
1997-1999, PT Widari Securities 1999 dan  terakhir  sebagai  Direktur  Utama  PT
Madani  Securities  2001-2003.  Meraih gelar  Sarjana  Ekonomi  dari  Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Inarno Djajadi
Komisaris - Commissioner
Inarno  Djajadi  has  been  involved  in  the inance  and  capital  market  business
for  more  than  twenty  years.  Prior  to  his current post as KPEI Commissioner since
2010, he had been the President Director of  KPEI  since  June  2003  until  June
2009.  He  began  his  career  as  a  Money Market  and  Capital  Market  Dealer  at  PT
Bank  Uppindo  1989-1991.  Thereafter, Mr.  Djajadi  held  the  Director  positions  in
several securities companies, including PT Aspac  Uppindo  Sekuritas  1991-1997,
PT  Mitra  Duta  Sekuritas  1997-1999, PT Widari Securities 1999, and lastly as
President  Director  of  Madani  Securities 2000-2003.  He  attained  his  Economics
Degree  from  Gadjah  Mada  University, Yogyakarta.
Proil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Proile
Rahmat  Waluyanto  memulai  karirnya di  Departemen  Keuangan  Republik
Indonesia  dan  memiliki  keahlian  di bidang  audit  keuangan  yang  telah
teruji  di  beberapa  perusahaan  BUMN. Selain
menjabat sebagai
Komisaris sejak  tahun  2007,  beliau  juga  menjabat
sebagai  Direktur  Jenderal  Pengelolaan Utang  Kementerian  Keuangan  Republik
Indonesia,  serta  sebagai  dosen  tamu  di beberapa  lembaga  pendidikan  dan  aktif
sebagai  anggota  di  Ikatan  Komite  Audit Indonesia. Meraih gelar Sarjana Akuntansi
dari  Fakultas  Ekonomi  di  Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta di tahun 1983
dan  meraih  gelar  Ph.D  dari  University  of Birmingham, Inggris di tahun 1997.
Rahmat Waluyanto
Komisaris - Commissioner
Rahmat Waluyanto started his career at the Republic of Indonesia Finance Ministry and
has expertise in inancial audit, proven in several State-owned Enterprises. Besides
his position as Commissioner since 2007, he is concurrently Director General of Debt
Management at the Republic of Indonesia Finance  Ministry,  active  as  guest  lecturer
at several educational institutions, and an active  member  at  the  Indonesian  Audit
Committee  Association.  He  obtained his  Accounting  Degree  from  Faculty  of
Economics,  Gadjah  Mada  University, Yogyakarta  in  1983  and  his  Ph.D  from
Birmingham  University  in  England  in 1997.
83 KPEI
Annual Report 2010
Proil Direksi Board of Directors’ Proile
Menjabat sebagai
Direktur Utama
KPEI  sejak  Juni  2009,  Hoesen  memiliki pengalaman  sekitar  17  tahun  di  dunia
pasar  modal.  Beliau  mengawali  karirnya di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat
LSM  sebagai  koordinator  riset  dan metodologi  program.  Karirnya  di  KPEI
dimulai sebagai Kepala Divisi Penjaminan dan  Manajemen  Risiko  1996–2005,
kemudian  menjabat  sebagai  Direktur 2005-2009.  Menyandang  gelar  Sarjana
Pertanian  dari  Universitas  Padjadjaran Bandung dan Magister Management dari
Universitas Pelita Harapan, Jakarta.
Hoesen
Direktur Utama - President Director
President  Director  of  KPEI  since  June 2009,
Hoesen has
approximately seventeen years experience in the capital
market business. He started his career at a  Non-governmental  Organization  NGO
as  research  and  program  methodology coordinator. His career at KPEI started as
Head of Guarantee and Risk Management Division 1996-2005, then Director 2005-
2009.  He  holds  a  Bachelor  degree  in Agriculture  from  Padjadjaran  University,
Bandung  and  Magister  of  Management Degree  from  Pelita  Harapan  University,
Jakarta.
Menjabat  sebagai  Direktur  KPEI  sejak tahun  2009,  Bambang  Widodo  memiliki
pengalaman  luas  dari  karirnya  di  pasar modal  yang  dibangun  sejak  tahun  1989.
Diawali di Badan Pelaksana Pasar Modal sebagai  staf  Analisa  Laporan  Keuangan
Biro  Pendaftaran  Emisi  dan  Akuntansi, karirnya berlanjut di Bursa Efek Surabaya
dari tahun 1989 hingga 1991 dan berlanjut di  Bursa  Efek  Indonesia  dahulu  Bursa
Efek  Jakarta  dari  tahun  1991  hingga 2009,  dengan  jabatan  terakhir  Kepala
Divisi  Keanggotaan.  Menyandang  gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Bambang Widodo
Direktur - Director
Director  of  KPEI  since  2009,  Bambang Widodo  has  a  vast  experience  from  his
career in capital market built since 1989. Starting  at  the  Capital  Market  Executive
Agency  as  a  staff  of  Financial  Reports Analysis  of  Bureau  Registration  Issuance
and  Accounting,  his  career  continued  in Surabaya  Stock  Exchange  from  1989  to
1991 and the Indonesian Stock Exchange formerly  Jakarta  Stock  Exchange  from
1991  to  2009  with  his  last  position  as Head of Membership. He holds a Bachelor
degree in Accounting from Gadjah Mada University, Yogyakarta.
84
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Proil General Manager General Managers’ Proile
Dari kiri ke kanan - From left to right
: Sunandar - General Manager II, Indriani Darmawati - General Manager I
Dari kiri ke kanan - From left to right
: Antonius Herman Azwar - Divisi Operasional Kliring  Penyelesaian Operations Division
,
Suryadi - Satuan Pemeriksa Internal Internal Audit
, Roni Gunardi - Divisi Penjaminan, Pengendalian Risiko dan Pengembangan Risk Management Division
,
Wening Kusharjani - Divisi Keuangan, Akuntansi  Sumber Daya Manusia Finance, Accounting  Human Resources Division
,
Aditya Gadiri H.P. - Divisi Teknologi Informasi Information Technology Division
Proil Kepala Divisi Heads of Divisions’ Proile
85 KPEI
Annual Report 2010
Struktur Organisasi Organization Structure
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
General Meeting of Shareholders
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
DIREKTUR UTAMA
President Director Hoesen
DIREKTUR
Director Bambang Widodo
Komite Kebijakan Kredit Pengendalian Risiko
Credit Policy  Risk Management Committee
Divisi Penjaminan, Pengendalian Risiko, dan
Pengembangan Risk Management Division
Roni Gunardi
Divisi Keuangan, Akuntansi  SDM
Finance, Accounting Human Resources Division
Wening Kusharjani
Divisi Operasional Kliring dan Penyelesaian
Operations Division
Antonius Herman Azwar
Divisi Hukum, Komunikasi Umum
Legal, Communication Support Division
Divisi Teknologi Informasi Information Technology
Division
Aditya Gadiri HP
Departemen Pengkajian
Pengembangan Bisnis Research
Development Department
Iding Pardi
Departemen Akuntansi
Accounting Department
Kristina Ernawati
Departemen Surat Utang  Derivatif
Fixed Income Derivative Department
Hanifah
Departemen Komunikasi
Perusahaan
Corporate Communication
Department
Swasti Kartikaningtyas
Departemen Pengembangan Sistem
System Development Department
Jerry Parulian
Departemen Pengendalian Risiko
Risk Management Department
Satya Birawa
Departemen Keuangan Finance Department
Arie Budieningsih
Departemen Ekuiti Equity Department
Listyarini Hikmaningrum
Departemen Hukum Legal Department
Reynant Hadi
Departemen Operasional
Administrasi Sistem System Operations
Department
Abdul Hadi
Departemen Dana Jaminan, Agunan
Keanggotaan Fund Management
Membership Department
Yossy Oktaviany
Departemen SDM Human Resources
Department
Lucia Sintha Sari
Departemen Pinjam Meminjam Efek  Repo
Securities Borrowing Lending  Repo
Department
Rachmadewi Sjahesti
Departemen Urusan Umum
General Affairs Department
Budiono
Departemen Dukungan Teknis
Technical Support Department
Galuh Dian Maulana
KOMITE AUDIT Audit Committee
Satuan Pemeriksa Internal
Internal Audit
General Manager I
Indriani Darmawati
General Manager II
Sunandar
86
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Board of Directors’ Statement
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi terkait  lainnya,  merupakan  tanggung  jawab  Manajemen  KPEI
dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing
dibawah ini: This Annual Report and the accompanying inancial statements
and  related  inancial  information  are  the  responsibility  of  the Management  of  KPEI  and  have  been  approved  by  members
of  the  Board  of  Commissioner  and  Board  of  Directors  whose signatures appear below:
Sebastianus Harry Wiguna
Komisaris Utama - President Commissioner
Inarno Djajadi
Komisaris - Commissioner
Hoesen
Direktur Utama - President Director
Rahmat Waluyanto
Komisaris - Commissioner
Bambang Widodo
Direktur - Director
87 KPEI
Annual Report 2010
Laporan Keuangan Financial Statements
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
31 Desember 2010 dan 2009 31 December 2010 and 2009
88
KPEI Laporan T
ahunan 2010
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
89 KPEI Annual Report 2010
89 KPEI Annual Report 2010
90
KPEI Laporan T
ahunan 2010
91 KPEI
Annual Report 2010
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NERACA BALANCE SHEETS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Catatan 2010
Notes 2009
Rp Rp
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 288.212.650.793
4 193.298.469.458
Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek
173.353.302.618 5
180.761.998.295 Short-term investments
Piutang penyelesaian transaksi Securities transactions settlement
bursa 1.625.383.119.000
6 1.355.418.269.500
receivables Piutang usaha
23.465.179.574 7
9.937.552.722 Accounts receivable
Piutang lain-lain 12.603.959.755
8 12.589.720.872
Other accounts receivable Biaya dibayar dimuka
4.603.433.437 2.904.766.883
Prepaid expenses Jumlah Aset Lancar
2.127.621.645.177 1.754.910.777.730
Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR
NONCURRENT ASSETS Aset dana pengaman
5.219.221.538 6
5.192.052.254 Security fund assets
Dana disisihkan sebagai cadangan Fund reserved for guarantee of
jaminan 6.951.804.321
9 6.951.804.321
settlement of  securities transactions Investasi saham
10.022.094.091 10
11.786.582.209 Investment in shares of stock
Aset pajak tangguhan - bersih -
27 191.438.220
Deferred tax assets - net Aset tetap - setelah dikurangi
Equipment and facilities - net of akumulasi penyusutan sebesar
accumulated depreciation of Rp 60.179.195.831 tahun 2010
Rp 60,179,195,831 in 2010 dan Rp 53.603.697.058
and Rp 53,603,697,058 tahun 2009
65.259.425.688 11
40.570.751.240 in 2009
Aset lain-lain 4.254.317.097
12 4.193.765.538
Other assets Jumlah Aset Tidak Lancar
91.706.862.735 68.886.393.782
Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET
2.219.328.507.912 1.823.797.171.512
TOTAL ASSETS KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LANCAR
CURRENT LIABILITIES Hutang penyelesaian transaksi
Securities transactions settlement bursa
1.625.383.119.000 6
1.355.418.269.500 payables
Hutang pajak 8.400.186.586
13 14.158.735.489
Taxes payable Hutang lain-lain
17.437.968.872 14
15.411.819.136 Other liabilities
Biaya masih harus dibayar 13.327.360.439
15 10.798.434.257
Accrued expenses Pendapatan diterima dimuka
338.182.736 16
1.014.548.176 Unearned revenues
Jumlah Kewajiban Lancar 1.664.886.817.633
1.396.801.806.558 Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NONCURRENT LIABILITIES
Kewajiban dana pengaman 5.219.221.538
6 5.192.052.254
Security fund liabilities Kewajiban imbalan pasca kerja
2.610.828.000 28
1.764.580.000 Post-employment benefits obligation
Kewajiban pajak tangguhan - bersih 75.245.759
27 -
Deferred tax liabilities - net Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
7.905.295.297 6.956.632.254
Total Noncurrent Liabilities EKUITAS
EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp 1 juta
Capital stock - Rp 1 million par value per saham
per share Modal dasar - 60.000 saham
Authorized - 60,000 shares Modal ditempatkan dan disetor -
Subscribed and paid-up - 15.000 saham
15.000.000.000 17
15.000.000.000 15,000 shares
Laba belum direalisasi atas efek hutang Unrealized gain on available-for-sale
tersedia untuk dijual 4.983.766.496
5 172.511.736
debt securities Saldo laba
Retained earnings Ditentukan penggunaannya
11.768.422.206 18
11.768.422.206 Appropriated
Tidak ditentukan penggunaannya 514.784.206.280
393.097.798.758 Unappropriated
Jumlah Ekuitas 546.536.394.982
420.038.732.700 Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.219.328.507.912
1.823.797.171.512 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements which are
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of the financial statements.
- 3 -
92
KPEI Laporan T
ahunan 2010
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
LAPORAN LABA RUGI STATEMENTS OF INCOME
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Catatan 2010
Notes 2009
Rp Rp
PENDAPATAN USAHA BERSIH 201.102.305.733
19 167.906.099.243
NET OPERATING REVENUES BEBAN USAHA
OPERATING EXPENSES Gaji, honor dan tunjangan
37.174.284.674 20
28.499.217.984 Salaries, honorarium and allowances
Pengembangan usaha 20.830.576.238
21 15.419.950.102
Business development Umum dan administrasi
13.941.368.519 22
12.908.318.778 General and administrative
Penyusutan 6.897.276.301
11 3.771.559.557
Depreciation Pemeliharaan teknologi informasi
3.449.969.041 24
2.481.048.950 Information technology maintenance
Sewa 2.658.118.340
2.632.312.407 Rent
Komisi fasilitas intraday 467.621.875
23 -
Intraday facility commission expense Jumlah Beban Usaha
85.419.214.988 65.712.407.778
Total Operating Expenses LABA USAHA
115.683.090.745 102.193.691.465
INCOME FROM OPERATIONS PENGHASILAN BEBAN LAIN-LAIN
OTHER INCOME CHARGES Penghasilan bunga
26.133.546.933 25
26.158.394.910 Interest income
Laba belum terealisasi atas kenaikan Unrealized gain in changes of fair
nilai wajar reksadana 11.259.959.749
5 28.933.657.123
value of mutual fund Keuntungan atas pelepasan investasi
Gain on sale investment of reksadana
5.000.684.523 5
634.000.000 mutual funds
Penghasilan reksadana 1.331.250.000
1.337.088.939 Income from mutual funds
Penghasilan dana kontribusi Payment bank contribution
bank pembayaran 676.365.440
16 2.077.259.299
income Bagian rugi bersih asosiasi
1.764.488.118 10
1.627.225.288 Equity in net loss of an associate
Lainnya - bersih 847.001.890
26 3.476.943.067
Others - net Pendapatan Lain-lain - Bersih
41.790.316.637 54.036.231.916
Other Income - Net LABA SEBELUM PAJAK
157.473.407.382 156.229.923.381
INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK
35.786.999.860 27
34.872.194.751 TAX EXPENSE
LABA BERSIH 121.686.407.522
121.357.728.630 NET INCOME
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements which are
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of the financial statements.
- 4 -
93 KPEI Annual Report 2010
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Laba rugi belum direalisasi atas
efek hutang tersedia untuk dijual
Unrealized gain loss Ditentukan
Tidak ditentukan Catatan
Modal saham on available-for-sale
penggunaannya penggunaannya
Jumlah Jumlah ekuitas
Notes Capital stock
debt securities Appropriated
Unappropriated Total
Total equity Rp
Rp Rp
Rp Rp
Rp Saldo per 1 Januari 2009
15.000.000.000 7.799.100.431
11.768.422.206 271.740.070.128
283.508.492.334 290.709.391.903
Balance as of January 1, 2009 Laba belum direalisasi
atas efek hutang tersedia Unrealized gain on available-
untuk dijual 5
- 7.971.612.167
- -
- 7.971.612.167
for-sale debt securities Laba bersih tahun berjalan
- -
- 121.357.728.630
121.357.728.630 121.357.728.630
Net income for the year Saldo per 31 Desember 2009
15.000.000.000 172.511.736
11.768.422.206 393.097.798.758
404.866.220.964 420.038.732.700
Balance as of December 31, 2009 Laba belum direalisasi
atas efek hutang tersedia Unrealized gain on available-
untuk dijual 5
- 4.811.254.760
- -
- 4.811.254.760
for-sale debt securities Laba bersih tahun berjalan
- -
- 121.686.407.522
121.686.407.522 121.686.407.522
Net income for the year Saldo per 31 Desember 2010
15.000.000.000 4.983.766.496
11.768.422.206 514.784.206.280
526.552.628.486 546.536.394.982
Balance as of December 31, 2010
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements which are
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of the financial statements.
Saldo labaRetained earnings
- 5 -
94
KPEI Laporan T
ahunan 2010 P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN ARUS KAS
STATEMENTS OF CASH FLOWS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
FOR THE YEARS ENDED 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
DECEMBER 31, 2010 AND 2009 2010
2009 Rp
Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Laba sebelum pajak
157.473.407.382 156.229.923.381
Income before tax Penyesuaian untuk:
Adjustments for: Penyusutan
6.897.276.301 3.771.559.557
Depreciation Kerugian pelepasan aset tetap
97.715.023 20.630.938
Loss on disposal of equipment and facilities Amortisasi dana kontribusi bank pembayaran
676.365.440 2.077.259.299
Amortization of payment bank contribution Kewajiban imbalan pasca kerja
856.632.000 427.970.000
Post-employment benefits expense Penghasilan bunga
26.133.546.933 26.158.394.910
Interest income Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi
1.764.488.118 1.627.225.288
Equity in net loss of an associate Laba terealisasi atas penjualan reksadana
5.000.684.523 634.000.000
Realized gain on sale of mutual fund Laba belum terealisasi atas kenaikan
Unrealized gain in fair value of nilai wajar reksadana
11.259.959.749 28.933.657.123
mutual fund Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja
124.018.962.179 104.273.997.832
Cash flows before changes in working capital Perubahan modal kerja:
Changes in working capital: Piutang penyelesaian transaksi bursa
269.964.849.500 777.118.156.000
Securities transactions settlements receivables Piutang usaha
13.527.626.852 3.688.125.813
Accounts receivable Piutang lain-lain
456.059.315 5.359.097.339
Other accounts receivable Biaya dibayar dimuka
1.698.666.554 783.153.538
Prepaid expenses Aset lain-lain
60.551.559 56.077.827
Other assets Hutang penyelesaian transaksi bursa
269.964.849.500 777.118.156.000
Securities transactions settlements payables Hutang pajak
1.045.302.857 158.540.581
Taxes payable Hutang lain-lain
11.434.820.510 4.005.808.541
Other liabilities Biaya masih harus dibayar
2.528.926.181 2.474.564.145
Accrued expenses Pembayaran manfaat karyawan
10.384.000 140.785.000
Employee benefits paid Penerimaan dana kontribusi bank pembayaran
- 1.352.730.880
Contribution from Payment Banks Penerimaan bunga
25.663.248.736 23.978.295.158
Interest received Pembayaran pajak
42.324.167.641 26.691.582.089
Income tax paid Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
84.656.282.152 86.676.525.813
Net Cash Provided By Operating Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Penempatan investasi saham
- 5.000.000.000
Placement in investment in shares of stocks Pencairan penempatan investasi jangka pendek
28.480.594.710 23.196.000.000
Redemption placement in short-term investments Perolehan aset tetap
18.222.695.527 21.330.013.645
Acquisitions of equipment and facilities Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
10.257.899.183 49.526.013.645
Net Cash Used In Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS DANA PENGAMAN
CASH FLOWS FROM SECURITY FUND ACTIVITIES Kenaikan aset dana pengaman
27.169.284 24.365.105
Increase in security fund assets Kenaikan kewajiban dana pengaman
27.169.284 24.365.105
Increase in security fund liabilities Kas Bersih Dari Aktivitas Dana Pengaman
- -
Net Cash From Security Fund Activities KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
94.914.181.335 37.150.512.168
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 193.298.469.458
156.147.957.290 OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 288.212.650.793
193.298.469.458 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL  DISCLOSURES
Aktivitas operasi dan investasi yang tidak mempengaruhi kas:
Noncash operating and investing activities: Penambahan aset tetap melalui
Addition to equipment and facilities through hutang lain-lain
13.460.970.244 12.033.436.448
other liabilities
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
Cash and cash equivalents at beginning of period as reported in
- 6 -
95 KPEI
Annual Report 2010
- 7 - P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
1. UMUM