130
KPEI Laporan T
ahunan 2010
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
- 42 - 30. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM
MATA UANG ASING 30. MONETARY
ASSETS AND
LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter
dalam mata uang asing sebagai berikut: At December 31, 2010 and 2009, the Company
had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follow:
Mata uang Mata uang
asing asing
Foreign Ekuivalen
Foreign Ekuivalen
currency Equivalent
currency Equivalent
US Rp
US Rp
ASET ASSETS
Kas dan setara kas 2.875.137
25.850.358.112 1.997.935
18.780.587.496 Cash and cash equivalents
Uang jaminan 181.019
1.627.541.829 181.019
1.701.578.600 Security deposits
Jumlah 3.056.156
27.477.899.941 2.178.954
20.482.166.096 Total
KEWAJIBAN LIABILITIES
Hutang pembelian aset Liabilities for purchases
tetap 1.355.122
12.183.901.902 1.099.309
10.333.502.488 of equipment and facilities
Biaya masih harus dibayar
53.266 478.910.111
93.012 874.313.066
Accrued expenses Jumlah
1.408.388 12.662.812.013
1.192.321 11.207.815.554
Total Aset Bersih
1.647.769 14.815.087.929
986.633 9.274.350.542
Net Assets 2010
2009
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan masing-
masing adalah Rp 8.991 per 1 US dan Rp 9.400 per 1 US.
On December 31, 2010 and 2009, the conversion rates used by the Company were Rp 8,991 per
US 1 and Rp 9,400 per US 1, respectively.
31. INSTRUMEN KEUANGAN,
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
31. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
a. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko
Keuangan a.
Financial risk management objectives and policies
Kebijakan manajemen
risiko keuangan
Perusahaan bertujuan untuk memastikan bahwa
sumber daya
keuangan yang
memadai tersedia
untuk operasi,
pengembangan usaha,
serta untuk
pengelolaan risiko pasar, kredit dan likuiditas Perusahaan melakukan kegiatan investasi
berdasarkan Pedoman Kebijakan Investasi yang telah disetujui oleh Manajemen.
The Company’s financial risk management and policy seek to ensure that adequate
financial resources
are available
for operation and development of its business,
while managing its market risk, credit and liquidity risks. The Company operates within
defined guidelines that are approved by the Board of Directors.
i. Risiko Pasar
i. Market risk
Risiko Harga Price Risk
Risiko terkait kerugian atas penurunan harga obligasi dan Nilai Aktiva Bersih
NAB reksadana dibandingkan harga pembelian awal, akibat menurunnya
kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara signifikan.
Risks associated to loss on decline in value of bond prices and the Net Asset
Value NAV of mutual funds compared to the original purchase price, due to
declining performance of the stock
market or bond market is significant.
131 KPEI
Annual Report 2010
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
- 43 - Risiko harga atas obligasi dikelola
dengan cara
melakukan seleksi
berdasarkan jangka waktu dan yield obligasi yang akan dibeli, dengan harga
maksimum pada harga Par. Price risk on the bonds are managed by
performing selection based on maturity and yield of bonds to be purchased, with
a maximum price of Par.
Perusahaan mengelola risiko harga reksadana dengan melakukan analisis
atas produk reksadana yang secara historical memiliki kinerja yang baik, dan
melakukan pemantauan
pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG
untuk menentukan timing atas transaksi reksadana.
The Company manages Mutual Fund price risk by analyzing mutual fund
product which has a historical good performance,
and monitoring
the movement of Jakarta Composite Index
IHSG to determine the timing of mutual fund transactions.
Risiko Tingkat Bunga Interest Rate Risk
Risiko tingkat bunga terkait dengan fluktuasi arus kas di masa yang akan
datang dan nilai wajar dari instrumen keuangan perusahaan, yaitu kas dan
setara kas, deposito dan Surat Utang Negara. Pengelolaan atas risiko tingkat
bunga
dilakukan dalam
rangka optimalisasi pendapatan bunga melalui
diversifikasi portofolio dan proporsi yang memadai antara deposito dan Surat
Utang Negara. Interest rate risk associated with
fluctuations in cash flows in the future and
the fair
value of
financial instruments companies, that is cash and
cash equivalents, time deposit and Government Bonds. Interest rate risk is
managed to optimize the interest income through portfolio diversification and an
adequate
proportion between
time deposit and Government Bonds.
Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk
Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing seperti
diungkapkan dalam
Catatan 30.
Perusahaan melakukan
peninjauan berkala pengaruh penggerakan kurs
mata uang asing terhadap pendapatan dan beban. Perusahaan melakukan
perhitungan atas kebutuhan belanja operasional dan belanja modal dalam
mata uang asing. Atas kebutuhan tersebut, dengan mempertimbangkan
pergerakan kurs berjalan perusahaan menyiapkan mata uang asing bagi
pemenuhannya. The Company has monetary assets and
liabilities denominated
in foreign
currencies as disclosed in Note 30. The Company periodically reviews the effect
of foreign exchange rate movements on income and expenses. The Company
calculates the
requirements for
operational and capital expenditures in foreign currencies then after considering
the current exchange rate movements, the Company prepares the related
foreign currencies
to fill
their requirements.
ii. Risiko Kredit
ii. Credit Risk
Aset keuangan utama Perusahaan adalah kas dan setara kas, instrumen
investasi jangka pendek deposito, Surat Utang Negara dan reksadana, piutang
usaha dan piutang lain-lain. The Companys major financial assets
are cash and cash equivalents, short- term
investment instruments
time deposits, Government Bonds and mutual
fund, trade receivables and other receivables.
Risiko kredit pada saldo bank adalah terbatas karena counterpart Perusahaan
merupakan lembaga
keuangan terpercaya. Penempatan dana pada
bank dilakukan dengan analisis seksama atas
bank dan
batasan proporsi
penempatan pada
setiap bank
sebagaimana ditetapkan
dalam kebijakan investasi perusahaan.
Credit risk on bank balances is limited because
the counterparty
of the
Company is
a trusted
financial institution. Placement of funds in bank is
managed by careful analysis of the banks and placing limits on the
proportion of each bank as stipulated in the Companys investment policy.
132
KPEI Laporan T
ahunan 2010
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
- 44 - Risiko kredit pada instrumen reksadana
dikelola dengan melakukan pemilihan Manajer Investasi yang terpercaya,
diakui dan profesional. Disamping itu dilakukan
pula pembatasan
nilai investasi dalam reksadana. Perusahaan
juga melakukan pemantauan harian atas nilai reksadana dan regular review atas
kinerja reksadana. Credit
risk on
the mutual
fund instruments are managed by choosing
trustworthy, credible and professional mutual
fund investment
manager. Moreover, the Company placed limits on
the proportion of investments in mutual funds. The Company also conducts daily
monitoring of the value of mutual funds and regular review of the performance of
mutual funds.
Risiko kredit Perusahaan atas piutang usaha relatif minim karena terdiri atas
piutang jasa kliring kepada induk perusahaan PT Bursa Efek Indonesia.
Corporate credit
risk on
trade receivables is relatively low because it
consists of receivables from clearing services from parent company PT Bursa
Efek Indonesia.
iii. Risiko Likuiditas iii. Liquidity Risk
Risiko likuiditas muncul terutama dari pendanaan
umum atas
operasi Perusahaan.
Perusahaan memiliki
kebijakan untuk mengelola likuiditas secara hati-hati dengan memelihara
kecukupan saldo kas dan ketersediaan modal kerja.
Liquidity risk arises mainly from general funding of the Company’s operations. It
is the Company policy to apply prudent liquidity management by maintaining
sufficient cash balance and manageable level of available working capital.
b. Nilai wajar instrumen keuangan
b. Fair value of financial instruments
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat
sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya
baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku
bunga pasar yang berlaku. Management considers that the carrying
amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the
financial statements approximate their fair values either because of their short-term
maturities or they carry market rates of interest.
32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 32. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
a. Berdasarkan
Surat Keputusan
Ketua Bapepam
No. KEP-26PM2000 tanggal
30 Juni 2000 tentang Dana Jaminan,
Bapepam memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk menerima 0,01 dari nilai
kumulatif transaksi bulanan di bursa efek. Perusahaan
diwajibkan melakukan
pembentukan, pengelolaan dan penggunaan dana jaminan tersebut. Pelaporan keuangan
dana jaminan dilakukan terpisah dari laporan keuangan Perusahaan.
a. Based on the decision letter of the Chairman
of Bapepam No. KEP-26PM2000 dated June 30, 2000, regarding Guarantee Fund,
Bapepam has given its approval for the Company to receive 0.01 of the monthly
securities transactions cumulative value on the stock exchange. The Company is
responsible
for the
establishment, management and utilization of the guarantee
fund. The financial statements of the guarantee fund are maintained separately
from the Company’s financial statements.
Berdasarkan Surat
Keputusan Ketua
Bapepam No. Kep-47PM2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam memberikan
persetujuan kepada
Perusahaan untuk
melakukan pungutan Dana Jaminan sebesar 0,005 dari nilai transaksi kontrak berjangka
dan 0,00125 dari nilai transaksi obligasi. Based on the decision letter of the Chairman
of Bapepam No. Kep-47PM2004 dated December 9, 2004, Bapepam has approved
the Company to withhold Guarantee Fund of 0.005 and 0.00125, respectively, of the
value of futures and debt securities transactions.
133 KPEI
Annual Report 2010
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
- 45 - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,
posisi dana jaminan adalah sebagai berikut: As of December 31, 2010 and 2009, the
financial position of the guarantee fund is as follows:
2010 2009
Rp Rp
Bank 9.058.578
6.258.817 Cash in bank
Deposito berjangka 1.072.656.818.698
862.588.098.957 Time deposits
Investasi dalam Surat Investment in Government
Utang Negara 356.735.710.000
295.975.000.000 Bonds
Piutang dana jaminan 15.855.879.451
8.777.548.850 Guarantee fund receivable
Piutang bunga 6.002.318.230
5.322.008.054 Interest receivable
Kewajiban 10.024.957.470
10.201.151.030 Liabilities
Aset Bersih 1.441.234.827.487
1.162.467.763.648 Net Asset
b. Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama
Sekuritas mengalami gagal bayar atas transaksi
saham. Perusahaan
memperkirakan adanya potensi kegagalan beruntun
sebesar Rp
30.986.550.000. Selanjutnya, Perusahaan memutuskan untuk
menunda penyelesaian transaksi tersebut. Keputusan ini telah sesuai dengan surat
Ketua Bapepam tanggal 11 Nopember 2002, untuk memberikan kesempatan kepada
Bapepam untuk melakukan penyidikan atas adanya indikasi transaksi yang tidak wajar.
b. In August 2002, PT Usaha Bersama
Sekuritas failed
to settle
securities transactions.
The Company
estimated potential
recurring failure
of Rp 30,986,550,000. Moreover, the Company
decided to postpone the settlement of such transaction. The decision was in accordance
with the letter of the Chairman of Bapepam dated November 11, 2002, in order to give
Bapepam a chance to investigate any indication of unfair transaction.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, Perusahaan masih melakukan
penundaan penyelesaian
sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut.
As of the date of the issuance of these financial statements, the Company has still
placed on hold the settlement of such transaction due to the legal status of the
transactions.
c. Berdasarkan Surat Bapepam-LK No. S-3411
BL2006 tanggal
28 Desember
2006 mengenai
penyusunan Rencana
Kerja Anggaran Tahunan RKAT 2007, terdapat
perubahan mengenai komposisi pembagian porsi fee transaksi bursa, yaitu PT Bursa
Efek Indonesia dari 52,5 menjadi 60, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dari
32,5 menjadi 30, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia 15 menjadi 10.
c. Based on the Letter from Bapepam-LK
No. S-3411BL2006 dated December 28, 2006 regarding the establishment of Annual
Operational Budget Plan RKAT 2007, there were changes made to the composition of
securities transaction fee, which are, for PT Bursa Efek Indonesia increased from
52.5 to 60, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia decreased from 32.5 to 30,
and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia decreased from 15 to 10.
Berdasarkan Surat
Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. KEP-181BL2007 tanggal 13 Juni 2007, Bursa Efek, Lembaga Kliring
dan Penjaminan,
serta Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian dikenakan biaya tahunan masing-masing sebesar 7,5
dari pendapatan usaha berdasarkan laporan realisasi anggaran sebagai setoran atas
Penerimaan Negara Bukan Pajak PNPB. Based on the Decision Letter of the
Chairman of
Bapepam-LK No.
KEP- 181BL2007 dated June 13, 2007, Stock
Exchange, Clearing
and Guarantee
Institution and Custodial and Settlement Institution is charged for annual fee of 7.5
on its operating revenue according to the budget realization statements as contribution
on Non-Tax State Revenues PNBP.
134
KPEI Laporan T
ahunan 2010
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
- 46 - d.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dana talangan standby credit facility dari
PT Bank Mandiri Persero, Tbk sebesar Rp 30 miliar yang jatuh tempo pada 31 Juli
2011
sesuai Addendum
II No. RCO.JSD156PKAD2009
tanggal 9
Agustus 2010. Fasilitas kredit ini semata- mata
digunakan untuk
menanggulangi kegagalan penyelesaian transaksi bursa
tanpa warkat dan dijamin dengan deposito berjangka dana jaminan di bank yang sama.
d. The Company obtained a standby credit
facility from Bank Mandiri Persero, Tbk amounting to Rp 30 billion, which is originally
due on July 31, 2011 with reference to Addendum II No. RCO.JSD156 PKAD2009
dated August 9, 2010. This credit facility is solely intended for handling failure in
settlement of securities transactions and is collateralized by time deposits of the
guarantee fund in the same bank.
e. Perusahaan
menandatangani perjanjian
sewa ruang kantor dengan PT First Jakarta International FJI untuk masa sewa yang
berakhir 31 Agustus 2009, atas ruang kantor di Gedung Bursa Efek Indonesia, Lantai 4
dan 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53. e.
The Company entered into an office space lease agreement with PT First Jakarta
International FJI for a period expiring on August 31, 2009, for an office space at
Indonesia Stock Exchange Building, fourth and fifth floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53.
Berdasarkan Addendum
XVIII tanggal
18 Juni 2010, masa sewa telah diperpanjang sampai dengan 31 Agustus 2014 untuk ruang
kantor lantai 2, 4 dan 5. Based on Addendum XVIII dated June 18,
2010, the rental period for office space on second floor, fourth and fifth floors were
extended until August 31, 2014, respectively.
f. Perusahaan mengadakan perjanjian untuk
pembelian aset perdagangan dari beberapa pemasok.
f. The Company entered into agreements to
purchase trading facilities and equipment from several suppliers.
g. Perusahaan memperoleh fasilitas intraday
perjanjian intraday dari PT Bank Permata, Tbk sebesar Rp 200 miliar yang jatuh tempo
pada 31 Mei 2011. Fasilitas kredit ini dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
pembiayaan dalam rangka penyelesaian transaksi harian perdagangan saham di
Bursa Efek Indonesia. g.
The Company obtained a intraday facility from PT Bank Permata, Tbk amounting to
Rp 200 billion, which is due on May 31, 2011. This credit facility is solely intended for
handling settlement of daily transaction in PT Bursa Efek Indonesia.
h. Perusahaan memperoleh fasilitas intraday
dari PT CIMB Niaga, Tbk sebesar Rp 290 miliar yang jatuh tempo pada 31 Mei 2011.
Fasilitas kredit ini dipergunakan untuk penyelesaian dana secara multi batch
settlement atas pemenuhan kewajiban serah efek oleh anggota kliring.
h. The Company obtained a intraday facility
from PT Bank CIMB Niaga, Tbk amounting to Rp 290 billion which is due on May 31, 2011.
This credit facility is solely intended for handling settlement of daily transaction in
PT Bursa Efek Indonesia.
i. Perusahaan memperoleh fasilitas intraday
dari PT Bank Mandiri Persero, Tbk, sebesar Rp 1 triliun yang akan jatuh tempo pada
20 Juli 2011. Fasilitas kredit ini merupakan talangan penyelesaian transaksi pasar modal
yang dilakukan oleh nasabah. i.
The Compay obtained intraday facility from PT Bank Mandiri Persero, Tbk, amounting
to Rp 1 trillion which is due on July 20, 2011. This facility is solely intended for handling
settlement of daily transaction in PT Bursa Efek Indonesia.
135 KPEI
Annual Report 2010
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009
AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
- 47 - 33. PERISTIWA PENTING LAINNYA
33. OTHERS SIGNIFICANT EVENTS