KOMITMEN COMMITMENTS KPEI - Laporan Tahunan
154
KPEI Laporan T
ahunan 2010
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
– Lanjutan P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND
DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
– Continued
- 16 -
c. Risiko Likuiditas c. Liquidity Risk
Risiko likuiditas dapat timbul dari pendanaan kredit oleh bank penyedia kredit. Dana yang
dikucurkan bank dalam rangka pemenuhan kegagalan transaksi bursa. Tetapi risiko
tersebut terbatas karena counterparty Dana Jaminan merupakan lembaga keuangan
terpercaya bank pemerintah. Liquidity risk may arise from financing
activities by bank as credit providers. Funds are disbursed in the context of fulfilling the
failure of bank transactions. But that risk is limited because the counterpart of the
Guarantee Fund is a trusted financial institution government banks.
11. KOMITMEN 11. COMMITMENTS
a. KPEI memperoleh fasilitas kredit dana talangan standby credit facility dari PT Bank
Mandiri Tbk sebesar Rp 30 miliar yang jatuh tempo pada 31 Juli 2011 sesuai Addendum
II No. RCO.JSD156PKAD2009
tanggal 9 Agustus 2010. Fasilitas kredit ini semata-
mata digunakan
untuk menanggulangi
kegagalan penyelesaian transaksi bursa tanpa warkat dan dijamin dengan deposito
berjangka dana jaminan di bank yang sama. a. KPEI obtained a standby credit facility from
Bank Mandiri amounting to Rp 30 billion, which is originally due on July 31, 2011 with
reference to Addendum II No. RCO.JSD156 PKAD2009 dated August 9, 2010. This credit
facility is solely intended for handling failure in settlement of securities transactions and is
collateralized by time deposits of the guarantee fund in the same bank.
b. Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas mengalami gagal bayar atas
transaksi saham.
KPEI memperkirakan potensi
kegagalan beruntun
sebesar Rp 30.986.550.000.
Selanjutnya, KPEI
memutuskan untuk menunda penyelesaian transaksi tersebut. Keputusan ini telah sesuai
dengan surat Ketua Bapepam tanggal 11 Nopember 2002, untuk memberikan
kesempatan
kepada Bapepam
untuk melakukan penyidikan atas adanya indikasi
transaksi yang tidak wajar. b. In August 2002, PT Usaha Bersama
Sekuritas failed
to settle
securities transactions.
KPEI estimated
potential recurring
failure of
Rp 30,986,550,000. Moreover, KPEI decided to postpone the
settlement of such transaction. The decision was in accordance with the letter of the
Chairman of Bapepam dated November 11, 2002, in order to give Bapepam a chance to
investigate
any indication
of unfair
transactions. Sampai dengan tanggal laporan keuangan,
KPEI masih
melakukan penundaan
penyelesaian sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut.
As of the date of the financial statements, KPEI has still placed on hold the settlement
of such transaction due to the legal status of the transactions.
12. PERISTIWA PENTING LAINNYA 12. OTHER SIGNIFICANT EVENTS