National and International Cooperation

37 KPEI Annual Report 2010 sama dengan Universitas Indonesia. Selain institusi baru tersebut, telah diselenggarakan Sekolah Pasar Modal, yang dikembangkan sejak tahun 2006 untuk memasyarakatkan pasar modal Indonesia dan meningkatkan jumlah investor. Sepanjang tahun 2010 terdapat lebih dari 11.479 pendaftar dengan 7.624 peserta aktif yang mengikuti pendidikan melalui sekolah yang tidak dipungut biaya ini. Selama tahun 2010, KPEI bersama SRO lainnya juga menyelenggarakan acara Campus to Campus dan Workshop Wartawan di beberapa kota di Indonesia seperti Denpasar, Yogyakarta, Bandar Lampung, Makassar, Solo dan Surabaya. Disamping itu, sebagai bagian dari Peringatan 33 Tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, untuk pertama kalinya diadakan acara Olimpiade Pasar Modal tingkat SMA yang diikuti oleh peserta dari berbagai provinsi di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dunia pasar modal sedini mungkin kepada para siswa SMA se-Indonesia. Kegiatan sosialisasi dan edukasi lainnya yang dilakukan adalah penyelenggaraan Workshop General Master Repo Agreement GMRA di Jakarta pada tanggal 17 September 2010, Investor Summit and Capital Market Expo pada tanggal 10-11 November 2010 di Jakarta, serta pada tanggal 17-18 November 2010 di Surabaya.

2. Kerjasama Nasional dan Internasional

Selain bekerja sama dengan Bapepam-LK serta SRO, KPEI juga senantiasa membina hubungan kerja sama baik di taraf nasional dan internasional dengan tujuan untuk memajukan industri pasar modal. Pada tanggal 23-25 September 2010, KPEI menyelenggarakan pertemuan dengan CCP dari negara lain se-Asia Oceania melalui CCP Meeting di Bali. Dalam acara tersebut masing-masing CCP dari berbagai negara memaparkan ide-ide terbaru untuk terus mengembangkan infrastruktur pasar modal agar lebih maju dan eisien. Pada tahun 2010, Bapepam-LK bersama Direktorat Jendral Pengelolaan Utang dan Bank Indonesia membentuk Working Group-Market Participant yang terdiri dari BEI, KPEI, KSEI, Himpunan Pedagang Surat Utang Negara HIMDASUN, dan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia APEI serta pihak lainnya untuk mengkaji dan menyesuaikan GMRA Annexes Indonesia sehingga dapat digunakan dalam transaksi REPO di Indonesia baik untuk instrumen pendapatan tetap ixed income maupun ekuitas. Setelah menyelenggarakan survei kepada pelaku pasar dan turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan workshop GMRA pada tanggal 20 September 2010 di Jakarta, saat ini kelompok kerja dibantu oleh Konsultan Hukum masih melakukan kajian aspek hukum dari perjanjian GMRA. Indonesia. In addition to this newly-established institution, a Capital Market School was also founded in 2006 to further promote Indonesian capital market to the wider public and increase the number of investors. In 2010, more than 11,479 people with 7,624 active participants have undergone education through such school which is free of charge. In 2010, KPEI along with other SROs has also organized the Campus to Campus events and Journalists’ Workshops in several cities across Indonesia such as Denpasar, Yogyakarta, Bandar Lampung, Makassar, Solo and Surabaya. Furthermore, in commemoration of 33 years since the revival of Indonesia’s capital market, a Capital Market Olympic was held for the irst time for senior high school students, which managed to draw in participants from various provinces throughout Indonesia. This particular activity is meant for an early introduction of the capital market to high school students in Indonesia. Other socialization and educational activities included Workshop General Master Repo Agreement GMRA in Jakarta held on 17 Septenber 2010, the Investor Summit and Capital Market Expo held on 10-11 November 2010 in Jakarta, and on 17-18 November 2010 in Surabaya.

2. National and International Cooperation

Apart from cooperation with Bapepam-LK and SROs, KPEI also constantly fosters collaborative ties at the national and international levels for the advancement of the capital market industry. On 23-25 September 2010, KPEI organized a meeting with CCP from other countries in Asia Oceania held in Bali. During the CCP Meeting, each CCP represented the latest initiatives for the development of more advanced and eficient capital market infrastructures. In 2010, Bapepam-LK together with the Directorate General for Debt Management and Bank Indonesia established the Working Group-Market Participant comprising of IDX, KPEI, KSEI, Himpunan Pedagang Surat Utang Negara HIMDASUN, and Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia APEI as well as other parties to review and make the necessary adjustments to the GMRA Annexes Indonesia for its application in REPO transactions in Indonesia both for ixed income and equity instruments. Following a survey on market players and having participated in the organizing of the GMRA workshop on 20 September 2010 in Jakarta, the working group is currently assisted by a Legal Consultant in an ongoing review of legal aspects pertaining to GMRA. Tinjauan Bisnis Business Review 38 KPEI Laporan T ahunan 2010 Teknologi Informasi Information Technology 39 KPEI Annual Report 2010 PERAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG KINERJA PERUSAHAAN Teknologi Informasi KPEI senantiasa mendukung Perusahaan untuk mencapai kinerja yang tinggi dengan melakukan kegiatan- kegiatan antara lain: a. Menyediakan infrastruktur Teknologi Informasi TI yang handal, memiliki kapasitas dan kinerja yang tinggi, serta tingkat keamanan yang baik dengan menyempurnakan arsitektur jaringan dan mengganti perangkat UPS. b. Meningkatkan kapabilitas server produksi dan Disaster Recovery Center DRC e-CLEARS dengan tipe yang sama sehingga kinerja dan kapasitas antara lingkungan produksi dan DRC dapat diandalkan. c. Mengadopsi kerangka kerja pengembangan sistem yang sudah baku .NET Framework sehingga memudahkan penyediaan sumber daya dan peningkatan kompetensi Perusahaan di bidang TI. d. Mengimplementasikan konsep layanan TI yang berorientasi pada pengguna jasa sehingga diharapkan layanan-layanan yang diberikan oleh KPEI sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa dan selaras dengan inisiatif Perusahaan. e. Meningkatkan utilisasi System Monitoring Tools sehingga diharapkan semua aplikasi yang ada di lingkungan produksi dapat dipantau dengan lebih baik dan potensi kegagalan sistem dapat diketahui lebih awal. f. Menyediakan dukungan untuk memenuhi permintaan layanan yang diajukan oleh pengguna, baik yang terkait dengan pengembangan aplikasi ataupun masalah teknis lainnya. FOKUS PROGRAM KPEI DI BIDANG TI Rencana kerja di bidang TI merupakan bentuk implementasi strategis dari rencana bisnis Perusahaan. Fokus utama rencana kerja di bidang TI tahun 2010 adalah:

1. Mendukung Pengembangan