PENGALAMAN KINERJA DALAM PENDAMPINGAN PERENCANAAN

3 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Tujuan dan Keberhasilan KINERJA

1. Tujuan Umum Program KINERJA

Program Kinerja adalah sebuah program tata kelola pemerintahan yang baik yang difokuskan pada peningkatan penyelenggaraan pelayanan publik di sektor Pendidikan Dasar basic education, Kesehatan Ibu Anak Mother and Child Health dan Iklim Usaha yang baik Business Enabling Environment. Program Kinerja dibiayai oleh donor USAID dan dilaksanakan oleh suatu konsorsium konsultan RTI International sebagai lead-irm dan mitra konsorsiumnya, yaitu The Asia Foundation TAF, Kemitraan - Partnership, Social Impact SI, Lembaga Penelitian SMERU dan Universitas Gadjah Mada UGM. Jangka waktu pelaksanaan program ini adalah 5 tahun dari tanggal 30 September 2010 sampai 28 Februari 2015. Program Kinerja bekerja di 20 kabupatenkota di 4 Propinsi yaitu Aceh, Kalimantan Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Kinerja bekerja dengan Pemerintah Daerah, Provinsidan Pusat serta Organisasi Masyarakat Sipil untuk memperkuat mekanisme partisipasi, transparansi, akuntabilitas, dan membantu pemerintah daerah agar dapat lebih tanggap responsive terhadap kebutuhan masyarakat atas tata kelola pelayanan publik yang baik. Program KINERJA dilakukan melalui pendekatan dua sisi yaitu sisi penyedia layanan supply dan sisi pengguna layanan demand. Kedua sisi tersebut didorong untuk peningkatan aspek-aspek tatakelola yang baik good governance, Pada sisi penyedia layanan, dalam hal ini SKPDDinas, unit layanan serta Pemda eksekutif dan legislatif didorong untuk meningkatkan manajemen eisien dan efektif yang berorientasi pada standar pelayanan dan peningkatan mutu pelayanan publik. Padapendekatan pengguna layanan demand side dilakukan dengan meningkatkan kepedulian, keterlibatan dan pengawasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik melalui peran forum multi stakeholder FMS atau forum peduli serta jurnalisme wargamedia. Sedangkan pada pendekatan penyedia layanan supply side dilakukan dengan meningkatkan kemampuan pemberi layanan untuk pengelolaan pelayanan berbasis inovasi dan penerapan praktik yang baikuntuk perbaikan kualitas pelayanan publik yang mengacu kepada pemenuhan Standar Pelayanan Minimal SPM. SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal yang telah ditetapkan melalui peraturan perundangan pemerintah untuk sektor Pendidikan dengan Permendikbud No.23 th 2013 tentang SPM Pendidikan Dasar di kabkota. Ada 27 indikator SPM yang harus dipenuhi sejakdari ketersediaan buku, alat peraga, ruang kelas, guru, pengawas sekolah, hingga penerapan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah MBS.

BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF