SPM 6 – Kecukupan Guru Mata Pelajaran SMPMTs

96 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota c Analisis IP-6.5. Analisis IP-6 membutuhkan analisis untuk dilakukan secara dua tahap. Pertama adalah identiikasi sekolah yang masih mengalami kekurangan guru belum memenuhi SPM, dan yang kedua adalah menghitung total tambahan kebutuhan guru agar sekolah-sekolah tersebut memenuhi SPM. Dalam analisis ini diasumsikan bahwa semua guru PNS mengajar 24 jam, sementara guru non PNS mengajar sesuai faktanya dan diequivalenkan Full Time Equivalent dengan guru PNS. Untuk menghitung kebutuhan guru digunakan rumus sebagai berikut: Kebutuhan Guru mata pelajaran = Jumlah Rombel × Jam Per Minggu mata pelajaran Kebutuhan Guru mata pelajaran SMPMTs menurut Kebutuhan Guru Mata Pelajaran di Kabupaten Mata Pelajaran Jumlah Guru PNS Jml FTE Guru Non PNS Ketersediaan Guru Kebutuhan Guru Lebih Kurang -3 Bahasa Indonesia 39 16 55 34 21 Bahasa Inggris 35 18 53 34 19 Ilmu Pengetahuan Alam 43 22 65 34 37 Ilmu Pengetahuan Sosial 61 24 85 34 51 KetrampilanTIK - 17 17 Matematika 38 20 58 24 25 Pendidikan Agama Islam 38 19 58 17 41 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 19 8 27 17 10 PPKN 35 9 44 17 27 Seni Budaya 17 9 26 17 9 Grand Total 326 146 472 254 218 Tabel di atas menunjukkan bahwa sesungguhnya bila semua guru PNS mengajar 24 jam, jumlah guru mapel telah mencukupi, bahkan berlebih, namun demikian masih kekurangan untuk guru TIK. Sedangkan bila dilihat distribusinya di tingkat sekolah contoh untuk mapel Matematika terlihat meskipun secara makro telah mencukupi ternyata masih ada 13 sekolah yang kekurangan guru mapel tersebut, seperti tertera dalam tabel berikut. 97 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota SMPMTs menurut kecukupan Guru Mata Pelajaran di Kabupaten Kabupaten Kab. Aceh Mata Pelajaran Matematika Jml Sekolah Lebih Kurang Grand Total Jenis Status -5 -2 -1 1 2 3 4 Sekolah Menengah Pertama 1 2 4 2 10 4 4 1 28 Negeri 1 1 4 2 9 4 4 1 25 Swasta 1 1 2 Madrasah Tsanawiyyah 6 1 7 Negeri 2 1 3 Swasta 4 4 Grand Total 1 2 10 2 10 5 4 1 35 Alternatif Kebijakan • Dilakukan praktek guru mengajar di lebih dari satu sekolah mobilitas guru • Redistribusi guru antar sekolah • Retraining guru, guru mata pelajaran lain misal: IPA diberikan pembekalan sebagai guru matematika Mengambil S1D-IV Matematika • Pengangkatan guru baru Analisis Lebih Lanjut Salah satu alternatif kebijakan adalah adanya praktek mobilitas guru. Dimana penghitungan pemenuhan SPM dapat dilakukan dengan menggunakan asumsi bahwa guru bisa mengajar di lebih dari satu sekolah. Untuk itu kita akan penghitungan total kebutuhan guru kita lakukan dengan melihat juga sekolah-sekolah yang memiliki kelebihan guru, dan bagaimana bila kelebihan jam guru ini digunakan untuk mengajar di sekolah lain. 98 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota

6. SPM 7 – Kualiikasi Guru SDMI

a Uraian Standar Pelayanan Minimal Di setiap SDMI tersedia 2 dua orang guru yang memenuhi kualiikasi akademik S1 atau D-IV dan 2 dua orang guru yang telah memiliki sertiikat pendidik. b Rincian Indikator SPM Nomor Indikator SPM 7-1 Di setiap SDMI tersedia 2 dua orang guru yang memenuhi kualiikasi akademik S1 atau D-IV. 7-2 Di setiap SDMI tersedia 2 dua orang guru yang memiliki sertiikat pendidik. c Analisis IP-7.1 Dalam menghitung indikator SPM ini kita menggunakan informasi pendidikan guru yang tercatat dalam SIM-NUPTK yang diagregatkan di tingkat sekolah untuk menghitung berapa guru dalam satu sekolah yang sudah memiliki kualiikasi akademik S1 atau D-IV. Jumlah SekolahMadrasah menurut Jumlah Guru S1 Jenis Status Sekolah Jumlah Guru S1 Total Sekolah Belum memenuhi SPM Memenuhi SPM 1 2 atau lebih Sekolah Dasar 30 26 44 100 Negeri 28 25 42 95 Swasta 2 1 2 5 Madrasah Ibtidaiyah 2 1 3 Negeri 1 1 Swasta 2 2 Total 32 26 45 103 Dari tabel ini kita bisa melihat bahwa ada 58 sekolah 56 yang belum memenuhi SPM. Dan dari output ini kita juga bisa menghitung berapa jumlah guru S1 yang dibutuhkan agar 214 sekolah ini bisa memenuhi SPM. 99 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Kebutuhan Guru S1 = Sekolah × 2 - n Kebutuhan Guru S1 = Sekolah 0 Guru S1 × 2 + Sekolah 1 Guru S1 ×1 Kebutuhan Guru S1 = 51 × 2 + 163 × 1 = 265 Alternatif Kebijakan • Melakukan peningkatan kualiikasi guru yang belum S1D-IV • Melakukan perekrutan guru baru yang sudah memenuhi kualiikasi S1D-IV • Melakukan pemindahan guru dari sekolah yang kelebihan guru S1D-IV ke sekolah yang kekurangan guru S1D-IV d Analisis IP-7.2 Dalam menghitung indikator SPM ini kita menggunakan informasi sertiikasi guru yang tercatat dalam SIM-NUPTK yang diagregatkan di tingkat sekolah untuk menghitung berapa guru dalam satu sekolah yang sudah memiliki sertiikasi pendidik. Rumus yang digunakan sama dengan IP 7.1. Alternatif Kebijakan • Menyusun prioritas sertiikasi guru untuk sekolah yang kekurangan guru bersertiikasi • Melakukan perekrutan guru baru yang sudah bersertiikasi • Melakukan pemindahan guru dari sekolah yang kelebihan guru bersertiikasi ke sekolah yang kekurangan guru bersertiikasi

7. SPM 8 – Kualiikasi Guru SMPMTs

a Uraian Standar Pelayanan Minimal Di setiap SMPMTs tersedia guru dengan kualiikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70 danseparuh diantaranya 35 dari keseluruhan guru telah memiliki sertiikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40 dan 20.