Teknik Analisis dan Pengolahan Data

158 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Pengertian dari proil pelayanan dasar adalah sekumpulan data dan informasi yang dikumpulkan, distrukturkan dan diolah untuk menggambarkan kondisi pelayanan dasar sebagai bahan masukan dalam mengembangkan rencana pencapaian SPM kedepan. Penyusunan proil difokuskan kepada data dan informasi yang dibutuhkan untuk menghitung pencapaian masing-masing indikator SPM. Proil pelayanan dasar disusun dengan tujuan untuk: a. Mengetahui gambaran umum, status, kedudukan, dan kinerja daerah dalam penerapan dan pencapaian SPM; b. Mengetahui aspek-aspek apa saja yang perlu segera ditangani dalam rangka pencapaian SPM; c. Mengetahui faktor-faktor penentu keberhasilanketidakberhasilan penerapan SPM; Proil pelayanan dasar yang selanjutnya dapat digunakan untuk menganalisis: 1. Penentuan status awal yang terkini dari pencapaian SPM di Daerah. 2. Perbandingan bila terdapat kesenjangan antara status awal dengan target pencapaian dan batas waktu pencapaian SPM. 3. Perhitungan pembiayaan atas target pencapaian SPM, analisis standar belanja kegiatan berkaitan SPM, dan satuan harga kegiatan. 4. Perhitungan perkiraan kemampuan keuangan dan pendekatan penyediaan pelayanan dasar yang memaksimalkan sumber daya daerah serta memproyeksikan tingkat pencapaian dan biaya pemenuhan SPM. Hasil Analisa Proile Penerapan dan Hasil Pencapaian SPM ini akan dipergunakan sebagai: a. Bahan masukan dalam pemutahiran data dan pengembangan sistem informasi pada setiap SKPD yang bertanggungjawab dengan pendataan indikator SPM. b. Sebagai masukan dalam melaksanakan perhitungan pembiayaan SPM. c. Sebagai masukan dalam menyusun Rencana Aksi Penerapan dan Pencapaian SPM Kesehatan. d. Sebagai masukan dalam mengintegrasikan SPM kedalam dokumen Perencanaan dan Penganggaran Daerah e. Bahan masukan bagi pengembangan kapasitas pemerintahan daerah dalam pencapaian SPM. f. Bahan pertimbangan dalam pembinaan dan pengawasan penerapan SPM, termasuk pemberian penghargaan dan sangsi bagi UnitUPTDSKPD yang berprestasi. 159 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Umpan Balik Hasil Monev Jika laporan data SPM Pendidikan memenuhi kriteria valid maka data SPM dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan berikut: 1. Evaluasi kinerja jajaran pendidikan tiap jenjang administrasi, efektivitas eisiensi 2. Penyusunan proil pelayanan pendidikanpaket data lain 3. Penghitungan hasilcakupan program 4. Data daerah setempat penyusunan bahan kunjungan kerja 5. Bahan pengusulan anggaran 6. Dasar pengalokasikasi sumber daya pendidikan, misal: pendistribusian guru proporsional, atau penggabungan sekolahrombel. Contoh: Berikut cara menulis Rekomendasi tentang Analisis Masalah SPM • Tentukan kesenjanganisumasalah kinerja • Latar belakang : o Siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana ? • Opsi solusi • Pro kontra dalam solusi • Rekomendasi Mengapa ini solusi terbaik • Analisis pro dan kontra o Membandingkan dan menyandingkan o Bagaimana langkah untuk menerapkan rekomendasi o Waktu kapan rekomendasi diterapkan. 160 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Modul 6 Praktek yang Baik dalam Penerapan Standar Layanan di Daerah Tujuan Pembelajaran Modul ini ditulis untuk presentasikan contoh-contoh Praktek Yang Baik dalam penerapan standar layanan pendidikan sebagai motivasi untuk para pembaca pelaksanaan praktek yang baik. Pendahuluan Satu hal yang paling esensial dalam UU322004 tentang Pemerintahan Daerah ialah pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah kabkota dan provinsi. Penyelenggaraan desentralisasi mensyaratkan pembagian urusan pemerintahan antara Pemerintah 161 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota dengan daerah otonom. Pemerintah daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh UU 322004 ditentukan menjadi urusan Pemerintah pusat.Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan otonomi. Sesuai isi pasal 10 ayat 3 UU tersebut, urusan pemerintahan yang tidak menjadi urusan pemerintahan daerah adalah : 1 politik luar negeri, 2 pertahanan, 3 keamanan, 4 yustisi, 5 moneter dan iskal nasional, dan 6 agama. Bidang-bidang lain diluar 6 bidang diatas menjadi urusan pemerintahan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi luas dan nyata. Dalam rangka merealisasikan otonomi daerah yang luas dan nyata ini menuntut pemerintahan daerah yang tanggap, mampu dan mempunyai kinerja yang tahan uji, yang menyangkut pemerintah daerah dan DPRD. Pembagian urusan pemerintahan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah telah memasuki horison baru dalam tata pemerintahan daerah di Indonesia. Adapun urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah disertai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan urusan yang didesentralisasikan. Dalam hubungan dengan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat oleh pemerintahan provinsi dan pemerintahan daerah kabupatenKota maka pelaksanaan urusan wajib dan pilihan tersebut menjadi acuan dan tolok ukur keberhasilannya. Penyelenggaraan urusan wajib merupakan penyediaan pelayanan dasar kepada masyarakat sesuai dengan SPMsebagai alat ukur yang ditetapkan pemerintah. Sedemikian pentingnya pemberian pelayanan ini, sehingga PP 65 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM telah menetapkan aturan keharusan diterapkannya SPM dalam urusan wajib daerah, terutama yang berkaitan dengan pelayanan dasar. Untuk pencapaian SPM tersebut berdasarkan perundang-undangan dan peratura-peraturan, banyak daerah melakukan inovasi-inovasi yang dapat dijadikan praktek yang baik dalam upaya penerapan SPM di daerah 162 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Memahami Praktek yang Baik good practice

1. Praktek yang Baik

Upaya memperbaiki pendidikan dasar perlu mengetahui apa yang dapat berhasil secara efektif. Untuk mengetahui apa yang berjalan secara efektif, dapat menggunakan praktik yang baik good practice. Banyak kegiatan melalui berbagai proyek telah didedikasikan untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar di Indonesia, sebagian kegiatan dinyatakan berhasil, namun sebagiannya lagi masih kurang berhasil. Untuk itu, upaya selanjutnya untuk memperbaiki pendidikan dasar perlu mengetahui apa saja yang dapat berhasil secara efektif. Untuk mengetahui apa yang berjalan secara efektif, dapat menggunakan praktik baik.

2. Tujuan Praktek yang Baik

• Mengidentiikasi praktik-praktik yang baik guna diadaptasi ke dalam kondisi daerah masing-masing • Memperkenalkan proses perbaikan berkelanjutan dan proses analisis kekuatan diri yang digunakan dalam memfasilitasi proses penyusunan rencana aksi.

3. Manfaat Praktek yang Baik

Ada tiga keuntungan dalam menggunakan praktik baik. Pertama, tingkat keberhasilan program akan lebih terjamin karena telah melalui berbagai uji coba dan evaluasi serta perbaikan. Kedua, dapat menghemat sumber daya yang ada seperti tenaga dan dana. Menghasilkan suatu praktik baik sudah barang tentu membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama. Ketiga, dengan praktik baik, pengguna dapat diarahkan secara lebih baik sejak awal kegiatan. Masalah-masalah yang muncul seringkali sudah diantisipasi dalam praktik baik. Menghemat sumber daya yang ada Tingkat keberhasilan lebih terjamin Proses lebih mudah dan terarah Praktik Baik 163 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Diantara contoh Praktek yang Baik yang dapat dilakukan di daerah