Tata Kelola Governance dalam Paket Program Pendidikan KINERJA

47 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota • Advokasi kebijakan berupa analisis situasi sebagai masukan bagi para pembuat kebijakan. • Revitalisasi lembaga lokalmitra dalam mengorganisir warga, mediasi pemantauan dan advokasi • Dukungan media kampanye untuk layanan publik yang baik. • Pembentukan atau penguatan forum warga. • Pengembangan jaringan dengan lembaga yang lebih tinggi KabupatenDPRD, provinsi dan nasional seperti Ombudsman dan KIP dalam penyelesaian sengketa pelayanan publik. c Tata KelolaTata Pemerintahan untuk Pendidikan Education Governance Tata kelolatata pemerintahan adalah suatu mekanisme pengelolaan sumber daya ekonomi dan sosial yang melibatkan pengaruh sektor negara dan sektor non-pemerintah dalam suatu usaha kolektif UNDP 2008. Deinisi ini mengasumsikan banyak aktor yang terlibat dalam tata pemerintahan, dimana tidak ada yang sangat dominan yang menentukan gerak aktor lain. Para aktor ini meliputi: pemerintah, masyarakat sipil dan pihak swasta, termasuk juga anggota legislatifDPRD, penegak hukum dsbnya. KINERJA dalam tata kelola pemerintahan untuk Pendidikan bertujuan untuk mempromosikan dan mendukung; • keterbukaan dan peningkatan akses terhadap informasi Pendidikan yang terkait dengan isu tertentu seperti capaian SPM, perencanaan dan penggunaan dana pendidikan yang dikelola oleh layanan pendidikan. • pengelolaan layanan pendidikan yang partisipatif dengan melibatkan masyarakat. • penguatan akuntabilitas dari sektor pendidikan. d Contoh Penerapan Tata Kelola Pendidikan yang Baik 1. Pejabat pemerintah merumuskan kebijakan, rencana, peraturan, prosedur dan standar berdasarkan bukti tentang efektivitas intervensi Pendidikan, alokasi sumber daya, pola belanja dan sebagainya. 2. Pejabat pemerintah membuat keputusan tentang alokasi sumber daya untuk layanan Pendidikan berdasarkan bukti mengenai kebutuhan dan efektivitas layanan dan sesuai dengan kebijakan. 48 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota 3. Pembuat regulasikebijakan secara teratur mencari masukan dari para ahli teknis dalam organisasi pemerintah dan masyarakat sipil dan pengguna layana sebagai masukan ke dalam kebijakan daerah, termasuk peran dari masyarakat, masyarakat sipil dan swasta. 4. Organisasi sektor publik, relawan dan swasta ada untuk memantau kepatuhan terhadap protokol, standar, dan kode perilaku di depan umum, LSM dan organisasiswasta penyedia 5. Struktur dan prosedur ada untuk memungkinkan mendorong, para ahli teknis publik dan masyarakat lokal untuk meninjau dan memberi komentar pada prioritas Pendidikan, keputusan alokasi sumber daya dan kualitas layanan dalam proses perencanaan strategis pemerintah. Peran serta Masyarakat

1. Penguatan Forum Multi Stakeholder MSF tentang Pengawasan Pelayanan Publik

KINERJA bekerja melalui forum multi pihak yang ada di tingkat regionalKabupaten Kota dan lokaltingkat unit layanan sebagai target perantara. Para anggota forum multi pihak akan terdiri dari OMS, Universitas, eksekutif, DPRDDPRK, tokoh masyarakatagamalokal, pemerhati dan penggiat isu sektoral terkait dan sektor swasta. KINERJA mengharapkan bahwa kelompok-kelompok pada gilirannya akan bekerja di tingkat masyarakat untuk peningkatan kesadaran dan juga secara bersama melakukan advokasi kebijakan. Forum multi pihak bisa untuk pelayanan publik dalam pengawasan umum dan juga dapat dibagi menjadi sektor yang berbasis forum multi pihak pada tingkat dinas-dinas Pendidikan. Intervensi KINERJA akan fokus pada penguatan kapasitas mereka dalam pemantauan dan advokasi. Kegiatan: pertemuan reguler untuk forum multi pihak berbasis wilayah ataupun sektorunit layanan akan dilakukan dan aktivitas khusus akan ditetapkan tergantung pada dinamika kelompok. Analisis mendalam hasil pemantauan BOS dan BOSDA BOS Daerah dan merumuskan rekomendasi untuk perubahan kebijakan bisa menjadi contoh dari topik diskusi. Acara khusus untuk kelompok seperti hearing di DPRD atau konsultasi publik dengan para eksekutif bisa dilakukan berdasarkan dinamika lokal. Target : tokoh terkemuka dari OMS, Universitas, dan sektor swasta adalah target utama kegiatan ini. Hasil yang Diharapkan: Peningkatan keterlibatan warga negara dalam proses pembuatan kebijakan publik Deliverable: kertas Kebijakan PositionPolicy Paper untuk meningkatkan pelayanan publik 49 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota 2. Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan Publik Melalui Survei Pengaduan Complaint Survey dan Maklumat Layanan Partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang diamanatkan dalam konstitusi Indonesia dan telah diterjemahkan ke dalam hukum dan peraturan. Survey PengaduanComplain survei adalah alat yang terbukti efektif partisipasi warga negara untuk meningkatkan pelayanan publik. Ini berfungsi sebagai semacam advokasi berbasis bukti dan pada saat yang sama sebagai upaya peningkatan kesadaran bagi warga. Di sisi lain, juga dapat berfungsi sebagai media akuntabilitas untuk unit layanan pengiriman. Survei ini harus dilakukan melalui cara partisipatif melibatkan sebanyak mungkin stakeholder, termasuk perempuan masyarakat adat dan kelompok disable. Survey Pengaduan harus dimulai dan dilaksanakan oleh masyarakat sipil tetapi mereka juga harus dikoordinasikan dengan pimpinan daerah. Kegiatan: Survei Pengaduan pada dasarnya terdiri dari 5 langkah sebagai berikut: 1. Persiapan: Langkah ini meliputi membangun komitmen politik di antara stakeholder, alat berbagi, sumber daya dan pengaturan logistik.

2. Lokakarya Multi pihak yang berfokus pada peningkatan kesadaran hak-hak warga, membangun

komitmen formal antara pemegang saham, adopsi atau adaptasi dari alat-alat, dan rencana merumuskan aksi

3. Melakukan Survey Pengaduan

melalui wawancara di unit pelayanan dan user untuk mengidentiikasi keluhan seperti terkait dengan efektivitas, responsivitas, eisiensi, sumber daya manusia, logistik dll 4. Analisis masalah dan tindak lanjut. Melalui langkah ini, penyebab dan konsekuensi dari keluhan akan dianalisis secara strategis sehingga akar masalah dapat diidentiikasi. Dan pada gilirannya, solusi strategis untuk meningkatkan layanan yang dapat dirumuskan. 5. Pemantauan berkala dan evaluasi harus dilakukan. Idealnya forum independen yang terdiri dari multi forum stakeholder melakukan tugas ini. Hal ini untuk memantau jika tindak lanjut sarankan telah dilakukan dan mengevaluasi efektivitas mereka. Target Sasaran: Kegiatan ini ditargetkan untuk Forum Multi Pihak di tingkat kabupaten Diharapkan Hasil: hasil dari kegiatan ini akan menjadi identiikasi keluhan, analisis dan rekomendasi untuk menangani mereka. Hasil tersebut kemudian akan digunakan untuk kesadaran yang lebih luas meningkat pada isu-isu kepada para pemangku kepentingan terkait, terutama LSM dan DPRD. Pada akhirnya, hasilnya akan digunakan sebagai advokasi berbasis bukti untuk menuntut pelayanan publik yang lebih baik.