Tujuan Praktek yang Baik

163 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Diantara contoh Praktek yang Baik yang dapat dilakukan di daerah • Kebangkitan Komite Sekolah SD Sidomekar 8 di Kabupaten Jember dalam standar pelayanan MBS. • Peningkatan Layanan Pendidikan Melalui BOSP di Kabupaten Bulukumba. • Komitmen Kuat Bupati Kabupaten Barru Untuk Melaksanakan Penataan Guru. • Penerapan Bosda Berformula di Kota Banda Aceh.

4. Kriteria Praktik Baik dalam SPM Pendidikan

Tidak semua inisitaif dapat langsung diadopsi oleh daerah lain. Beberapa kriteria yang dapat dijadikan indikasi suatu inisiatif disebut Praktek Baik good practice adalah: 1. Kentalnya unsur governance tata kelola pemerintahan yg baik pada praktik baik tersebut. 2. Relatif baru pendekatannya atau penerapannya di suatu daerah dan memiliki daya tarik untuk disosialisasikan kepada wilayah lainnya. Ada pelajaran yang bisa diambil. 3. Memiliki kepedulian yang besar dari masyarakat, kepala daerah, dan media. Hasil penerapan inisiatif memiliki pengaruh yang besar dan penerapan inisiatif berkelanjutan. Misal: adanya penandatanganan maklumat atau MoU dihadiri yang disaksikan oleh BupatiWalikotagubernur dan banyak orang sehingga kegiatan itu bisa dianggap sudah bisa merubah perilaku pihak yang terkait SKPD atau masyarakat. 4. Telah terjadi perubahan di unit pelayanan, dinas danatau di masyarakat misal: memberikan layanan sesuai dengan standar SPM dan telah dipublikasikan. 5. Sudah mulai diimplementasikan atau diterapkan di unit layanan atau dinasSKPD. 6. Berpotensi meningkatkan kinerja unit layanan atau SKPDDinas misal: jumlah guru cukup dan terdistribusi dengan merata. Ada perbedaan sebelum dan sesudah inisiatif diterapkan. Lebih baik jika ada data perbandingan sebelum intervensidan sesudah intervensi. 7. Inisiatif dapat diterapkan ke daerahwilayah lain. Contoh lain praktik baik perlu diidentiikasi dan dipelajari kemungkinan implementasinya di daerah kita, meskipun persoalan tpendidikan relatif sama antar satu daerah dengan daerah lain, namun dalam implementasinya perlu penyesuaian dengan situasi dan kondisi lingkungan sosial politik dan budaya lokal.