Peraturan Perundang-undangan tentang Perencanaan dan Penganggaran Daerah Skema Sistem Perencanaan dan Penganggaran Nasional

116 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota 3. UU 252004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 4. UU 322004 tentang Pemerintahan Daerah Jo UU 12 tahun 2008 5. PP 582005 tentang Pengelolaan Keuangan Negara 6. Permendagri 132006 Jo Permendagri 21 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah 7. PP 82008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 8. Permendagri 542010 tentang Pelaksanaan PP 82008

2. Skema Sistem Perencanaan dan Penganggaran Nasional

Catatan • Pertama; bahwa perencanaan program kerja dan kegiatan menjadi satu kesatuan dengan perencanaan anggaran, sehingga program kerja dan kegiatan yang direncanakan akan sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang tersedia. Oleh karena itu perencanaan jangka menengah daerah harus dilengkapi dengan dokumen perencanaan pembiayaan jangka menengah. • Kedua; seluruh satuan kerja Perangkat Daerah melaksanakan program kerja dan kegiatan berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing instansilembaga ditiap tingkat pemerintahan. • Ketiga; Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD dikelola berdasarkan prestasi kerja anggaran kinerja, yang berarti program kerja dan kegiatan yang dilaksanakan dengan menggunakan APBD harus dirumuskan secara jelas dan terukur apa output dan outcome-nya. 117 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Korelasi SPM dengan Sistem Perencanaan dan Penganggaran Nasional Keterkaitan Peraturan dalam Pelaksanaan SPM 118 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Diagram Skematik Siklus Perencanaan dan Penganggaran Daerah Integrasi SPM dalam Dokumen Perencanaan dan Penganggaran SPM yang telah ditetapkan Pemerintah menjadi salah satu acuan bagi Pemerintahan Daerah untuk menyusunperencanaan dan penganggaran penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemerintahan Daerah harus menyusun rencana aksipemenuhan SPM yang memuat target tahunan pencapaian SPM. Dalam hal ini dibutuhkan analisis atau kajiankebutuhan pembiayaan pencapaian SPM Costing.Rencana aksi pencapaian SPM memperhatikan dan dituangkanke dalam RPJMD dan Renstra SKPD.Target 119 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota tahunan pencapaian SPM dituangkan ke dalam RKPD,Renja SKPD, KUA, RKA-SKPD sesuai kemampuan keuangandaerah. Rencana aksi pencapaian target tahunan SPM sertarealisasinya diinformasikan kepada masyarakat. RKA-SKPD adalah masukan untuk proses penyusunan RAPBD, setelah RAPBD disahkan menjadi APBD bersma DPRD, masing-masing SKPD menyusun DPA sebagai landasan pelaksanaan program-kegiatan. DPA perlu disusun supaya para pelaksana di SKPD mengetahui secara detail bagaimana harus memenuhi target SPM dan bagaimana sumberdaya dialokasikan agar target dapat dipenuhi. Catatan Penting : • Ketersediaan data dasar atau capaian indikator SPM saat ini tahun dasar • Melakukan estimasi target capaian untuk tahun perencanaan dan 3 tahun berikutnya • Melakukan perhitungan pembiayaan untuk setiap target capaian indikator SPM • Melakukan pemetaan setiap kegiatan capaian indikator SPM beserta pembiayaannya ke dalam kegiatan dan program yang ada dalam dokumen perencanaan atau menciptakan kegiatan dan program baru dalam dokumen perencanaan • Menentukan skala prioritas rencana capaian SPM dalam dokumen perencanaan dikaitkan dengan kapasitas pembiayaan danrencana capaian non SPM lainnya • Melakukan revisi dan inalisasi rencana capaian SPM dan pembiayaannya dalam dokumen perencanaan Tahapan Pengintegrasian SPM ke dalam Dokumen Perencanaan • Dalam perumusan visi dan misi daerah yang berkaitan denganpeningkatan penyediaan layanan dasar bagi masyarakat danpenanggulanan kemiskinan • Pada tahap penetapan prioritas, di mana urusan wajib dan kewajiban daerah sudah tentu harus diprioritaskan • Pada tahap perumusan kebijakan dan prioritas sektor dalamRenstra SKPD • Pada tahap penyusunan program-program indikatif tahunan untuk 5 lima tahun yang dilengkapi dengan indikator-inikatorkinerjanya. • Pada tahap perumusan dan penetapan kebijakan dan prioritas tahunan maupun program-program tahunan dalam RKPD maupun Renja SKPD. 120 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota • Pada tahap proses partisipasi masyarakat melalui Musrenbang atau Forum Stakeholders atau Forum SKPD, di mana para pemangku kepentingan menggunakan Daftar SPM sebagai referensi dan bahan pembanding untuk menelaah program-program atau rencana tindak yang diusulkan • Pada tahap perumusan Kebijakan Umum Anggaran KUA, di mana target-target pencapaian SPM dari Urusan-urusan Wajib tertentu harus ditetapkan dalam KUA. • Pada tahap penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran RKA SKPD dan Rancangan APBD sebagai kelanjutan dari penyusunan Renja SKPD dan Kebijakan Umum Anggaran dalam proses penganggaran tahunan, di mana sasaran atau target pencapaian SPM tahunan ditetapkan dan dibiayai. Proses Integrasi SPM dalam Perencanaan dan Penganggaran Berikut ini proses integrasi SPM dalam perencanaan dan penganggaran daerah: 1. Mengidentiikasi daftar SPM yang telah ditetapkan oleh pemerintah KementerianLembaga Teknis Sektoral. 2. Mengkaji kondisi status pencapaian SPM sekarang di daerah. 3. Membandingkan pencapaian nilai SPM sekarang dengan daftar SPM yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Bila ada kesenjangan atau kekurangan dari nilai SPM, berarti ada masalah. 4. Identiikasi dan analisis masalah beserta penyebab masalah hingga ditemukan akar masalahnya. 5. Identiikasi dan analisis berbagai kemungkinan untuk menemukan solusi atau tuntutan kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Gunakan Daftar Standar Teknis yang telah disusun dan diterbitkan oleh DepartemenLembaga teknissektoral SPM yang bersangkutan. 6. Identiikasi kegiatan-kegiatan serta barang-barang dan jasa-jasa apa saja yang diperlukan untuk menutupi kesenjangan pencapaian SPM. 7. Hitung ongkos atau biaya-biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan serta mengadakan barang dan jasa yang teridentiikasi untuk mencapai SPM, baik biaya langsung maupun tidak langsung SPM Costing. 8. Identiikasi kapasitas sumber daya dan dana yang tersedia bagi upaya-upaya untuk mencapai SPM 9. Tetapkan berapa lama atau berapa tahun masalah-masalah atau kesenjangan tersebut di atas dapat diselesaikan berdasarkan sumber daya tersedia dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target- target tahunan pencapaian SPM. 121 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota 10. Rumuskan program-program dan kegiatannya beserta indikator-indikator keluaran dan hasil kinerja serta mekanisme kerja danorganisasi sebagai Rencana Tindak untuk menggali dan memobilisasisumber daya dan dana yang diperlukan untuk mencapai SPM. 11. Integrasikan rencana tindak pencapaian SPM tersebut ke dalam Renstra dan Renja SKPD serta RPJMD dan RKPD, sehingga akhirnya bisa dimasukkan juga kedalam RKA SKPD dan RAPBD. 12. Kendalikan pelaksanaan upaya-upaya tindakan Implementasi Rencana Tindak untuk mencapai SPM melalui monitoring dan evaluasi Monev selama pelaksanaannya agar pencapaian SPM dapat berjalan sesuai dengan rencana. 13. Evaluasi dampak dari program dan kegiatan pencapaian SPM apabila suatu tahap pelaksanaanya telah selesai, untuk memperoleh pembelajaran dan umpan balik bagi perencanaan dan penyusunan rencana tindak pencapaian SPM tahun-tahun selanjutnya. Mekanisme Perencanaan Pembiayaan Pencapaian SPM Mekanisme perencanaan pembiayaan pencapaian SPM pendidikan dasar gambar 4 adalah sebagai berikut: • Pemerintah kabupatenkota menyusun rincian kegiatan untuk masing-masing jenis pelayanan dalam rangka pencapaian SPM dengan mengacu pada indikator kinerja dan batas waktu pencapaian SPM yang ditetapkan oleh pemerintah. • Pemerintah kabupatenkota daerah menetapkan batas waktu pencapaian SPM untuk daerahnya dengan mengacu pada batas waktu pencapaian SPM secara nasional, kemampuan dan potensi daerah masing- masing. • Pemerintah kabupatenkota menetapkan target tahunan pencapaian SPM mengacu pada batas waktu yang sudah ditentukan oleh masing-masing daerah. • Pemerintah kabupatenkota membuat rincian belanja untuk setiap kegiatan dengan mengacu pada rincian belanja yang sudah ditetapkan oleh masing-masing daerah. • Pemerintah kabupatenkota dapat mengembangkan jenis kegiatan dari masing-masing jenis pelayanan yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai kebutuhan daerahnya dalam pencapaian SPM di daerah masing-masing. • PemerintahkabupatenkotamenggunakanperencanaanpembiayaanpencapaianSPMpendidikandasaruntuk melihat kondisi dan kemampuan keuangan daerahnya dalam mencapai SPM pendidikan dasar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. 122 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota • Apabila pembiayaan yang dibutuhkan dalam pencapaian SPM pendidikan dasar melebihi kemampuan keuangan kabupatenkota maka dapat dipilih prioritas kegiatan atau dicari sumber anggaran lainnya. Integrasi Hasil Costing dan Pembiayaan Pemenuhan SPM dalam RPJMD Tercapainya standar pelayanan minimal merupakan tanggung jawab satuan kerja dalam menyediakan pelayanan wajib kepada masyarakat. Di bidang Pendidikan tanggung jawab tersebut melekat di institusi Dinas Pendidikan sebagai SKPD yang membidangi masalah Pendidikan. Dengan demikian keberhasilan pencapaian SPM bidang Pendidikansangat dipengaruhi oleh kemampuan Dinas Pendidikan dalam menyusun rencana pencapaian SPM serta menjabarkannyake dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah, mulai dari RPJMD, Renstra, RKPD, dan Renja SKPD. Hasil costing SPM yang telah diperoleh sebagaimana dijelaskan pada pokok bahasan sebelumnya, tidak akan banyak bermanfaat jika angka tersebut tidak menjadi input dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah. RPJMDmerupakan suatu dokumen rencana resmi daerah untuk mengarahkan pembangunan daerah dalam jangka waktu 5 tahun ke depan. RPJMD memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program satuan kerja perangkat daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yg bersifat indikatif. Tahapan proses penyusunan RPJMD No Kegiatan Uraian Kegiatan 1 Persiapan Penyusunan RPJMD Pembentukan tim, Orientasi, Penyusunan agenda kerja RPJMD, Pengumpulan data dan Informasi 2 Penyusunan Rancangan Awal RPJMD Pengajuan kebijakan umum dan program pembangunan jangka menengah indikasi program prioritas disertai kebutuhan pendanaan, Pembahasan dan kesepakatan 3 Penyiapan Surat Edaran KDH - 4 Penyusunan Rancangan RPJMD Penyampaian rancangan Renstra SKPD, Veriikasi rancangan Restra SKPD 5 Musrenbang RPJMD Penyiapan data dan kegiatan, Pelaksanaan musrenbang RPJMD, Perumusan hasil musrenbang RPJMD 123 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota 6 Penyusunan Rancangan Akhir RPJMD Perumusan rancangan akhir RPJMD, Pembahasan rancangan akhir RPJMD dengan SKPD dan Kepala daerah, Penyampaian rancangan akhir RPJMD untuk persetujuan Kepala daerah, Konsultasi rancangan akhir RPJMD, Penyempurnaan rancangan akhir RPJMD berdasarkan hasil konsultasi 7 Penetapan Perda RPJMD Penyampaian rancangan perda tentang RPJMD kepada DPRD, Pembahasan rancangan perda tentang RPJMD bersama DPRD, Persetujuan bersama perda tentang RPJMD oleh DPRD dan Kepala daerah, Penyampaian peraturan daerah tentang RPJMD provinsi kepada menteri dan peraturan daerah tentang RPJMD kabupatenkota kepada Gubernur Data dan informasi merupakan unsur penting dalam perumusan rencana yang akan menentukan kualitas dokumen rencana pembangunan daerah yang disusun. Untuk itu, dalam penyusunan RPJMD perlu dikumpulkan data dan informasi yang akurat dan relevan serta dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan data dan informasi yang telah terkumpul, disusunlah rancangan awal RPJMD. Tahapan penyusunan rancangan awal RPJMD kabupatenkota adalah sebagai berikut: 124 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Penyusunan Rancangan Awal RPJMD Kabupatenkota Perumusan isi dan substansi rancangan awal RPJMD sangat menentukan kualitas dokumen RPJMD yang akan dihasilkan. Di dalam dokumen rancangan awal RPJMD diuraikan indikator kinerja daerah yang menjadi acuan bagi penyusunan renstra SKPD. Dengan demikian rancangan awal RPJMD ini berperan sangat strategis untuk mengarahkan penyusunan Renstra SKPD dan berfungsi sebagai koridor perencanaan pem- bangunan indikatif selama 5 lima tahun yang disusun menggunakan pendekatan teknokratis dan partisipatif. Proses perumusan rancangan awal tersebut dilakukan melalui serangkaian kegiatan, salah satunya adalah forum pembahasan dengan SKPD. Disinilah peran Dinas Pendidikan untuk bisa mengawal indikator SPM bidang Pendidikan agar masuk sebagai program prioritas. Tahap selanjutnya kepala daerah membuat surat edaran kepada semua SKPD agar masing-masing SKPDmenyusun rancangan renstra SKPD sesuai dengan rancangan awal RPJMD dan disampaikan kepada kepala Bapppeda, sebagai masukan untuk menyempurnakan rancangan awal RPJMD menjadi rancangan RPJMD. Proses ini termasuk dalam rangkaian kegiatan penyusunan rancangan RPJMD, sebagaimana terlihat dalam gambar berikut. SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD Penyusunan rancangan renstra SKPD Renstra SKPD Verifikasi dan integrasi Renstra SKPD Rancangan RPJMD: 1. Pendahuluan 2. Gambaran umum kondisi daerah 3. Gambaran pengelolan keuangan daerah serta kerangka pendanaan 4. Analisis isu-isu srategis, 5. Visi, misi, tujuan dan sasaran 6. Strategi dan arah kebijakan 7. Kebijakan umum dan program pembangunan 8. Indikasi rencana program prioritas yang disertai betuhan daerah Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanan 125 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Penyusunan Rancangan RPJMD Rancangan awal Renstra SKPD antara lain memuat: 1. Perumusan gambaran pelayanan SKPD berdasarkan gambaran umum kondisi daerah; 2. Perumusan isu-isu strategis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsi berdasarkan analisis isu-isu strategis; 3. Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran renstra SKPD berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah; 4. Perumusan strategi dan kebijakan program dan kegiatan jangka menengah SKPD berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah; 5. Perumusan rencana, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran program dan kegiatan serta pendanaan indikatif SKPD berdasarkan indikator keluaran program dan pagu per-SKPD yang tercantum dalam tabel kebijakan umum dan program pembangunan jangka menengah daerah; dan 6. Perumusan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Untuk memastikan bahwa substansi materi rancangan renstra-SKPD telah disusun sesuai dengan rancangan awal RPJMD, dilakukan veriikasi melalui pembahasan bersama antara Bappeda dengan setiap SKPD. Veriikasi juga bertujuan untuk mengintegrasikan dan mempertajam pencapaian sasaran program dan kegiatan antara satu SKPD dengan SKPD lainnya lintas SKPD, serta memperoleh klariikasimasukan dari SKPD dalam hal terdapat ketidaksesuaian dengan arahan yang telah disampaikan dalam surat edaran. Bilamana terdapat ketidaksesuaian dengan arahan yang telah ditetapkan, kepala SKPD wajib menyempurnakan rancangan Renstra SKPD dan menyampaikan kembali kepada Bappeda. Seluruh Renstra SKPD yang telah diveriikasi selanjutnya dijadikan sebagai masukan untuk penyempurnaan rancangan awal RPJMD menjadi rancangan RPJMD. Di dalam dokumen RPJMD tersebut disusun rumusan indikasi rencana program prioritas disertai kebutuhan pendanaannya. Perumusan alokasi pagu untuk setiap program dihitung berdasarkan capaian indikator program dengan memperhatikan rencana penggunaan kapasitas riil anggaran berupa alokasi belanja langsung dan belanja tidak langsung. Rancangan RPJMD akan disempurnakan melalui Musrenbang RPJMD. Rancangan akhir RPJMD dirumuskan berdasarkan berita acara kesepakatan hasil musrenbang RPJMD. Rancangan akhir RPJMD yang telah disempurnakan berdasarkan kesepakatan hasil musrenbang RPJMD, selanjutnya dibahas dengan seluruh kepala SKPD untuk memastikan bahwa program pembangunan jangka menengah terkait dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing telah disempurnakan dengan kesepakatan hasil musrenbang dan ditampung 126 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota dalam rancangan akhir RPJMD. Rancangan akhir RPJMD ini diajukan kepada kepala daerah untuk meminta persetujuan dikonsultasikan kepada Gubernur. Perumusan masalah Analisis isu strategis Perumusan penjelasan visi misi Perumusan tujan dan sasaran Perumusan strategi dan arah kebijakan Kebijakan umum dan program pembangunan daerah Indikasi rencana program prioritas disertai kebutuhan pendanaan Dibahas dengan DPRD untuk memperoleh masukan dan saran Analisis gambaran umum kondisi daerah daerah dibandingkan dengan standar: internasionalnasionals tandar lain Program Outcome SPM x standar belanja Pagu Posisi pencapaian SPM dalam RPJMD Proses integrasi SPM ke dalam dokumen RPJMD dimulai dari awal, yaitu pada saat melakukan analisis gambaran umum kondisi daerah. Kondisi pencapaian SPM bidang Pendidikan saat ini hars menjadi salah satu aspek yang dikaji. Contoh hasil analisis data adalah sebagai berikut. Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan ProvinsiKabupatenKota. No Aspekfokusbidang urusanindikator kinerja pembangunan daerah Capaian kinerja Standar Interpretasi belum tercapai sesuai, melampaui n-5 n-4 n-3 n-2 n-1 1 2 3 4 5 6 7 ... INDIKATOR SPM PENDIDIKAN 127 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Berdasarkan hasil analisis tersebut, akan dapat diidentiikasi kinerja masing-masing program dengan melihat pada tingkat pencapain target.Proses ini dilakukan untuk mengenali masalah yang masih dihadapi sehingga bisa menjadi dasar dalam menentukan prioritas program.Hasil analisis dapat dituangkan dalam tabel berikut ini. Identiikasi permasalahan untuk penentuan program prioritas No Bidang Urusan dan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Interpretasi Belum Tercapai Sesuai = Melampaui Permasalahan Faktor penentu keberhasilan 1 2 3 4 5 6 7 ... Berbagai permasalahan yang teridentiikasi tersebut dianalisis faktor penyebab dan faktor penentu keberhasilannya, untuk dirumuskan program atau kegiatan intervensi. Setiap program atau kegiatan intervensi dihitung kebutuhan biayanya untuk menjadi dasar bagi penentuan alokasi anggarannya. Hasil akhir rencana program prioritas dan kebutuhan pendanaannya dapat dipelajari pada tabel berikut ini. INDIKATOR SPM PENDIDIKAN 128 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan ProvinsiKabupatenKota Kode Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan Indikator kinerja program outcome Kondisi kinerja pada awal RPJMD tahun 0 Capaian kinerja program dan kerangka pendanaan SKPD penang- gung jawab Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi kinerja pada akhir periode RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. INDIKATOR SPM PENDIDIKAN BIDANG PENDIDIKAN Integrasi Hasil Costing dan Pembiayaan Pemenuhan SPM dalam Renstra-SKPD Renstra-SKPD memuat visi, misi, tujuan,strategi, kebijakan, program, dankegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD. Penyusunan Renstra-SKPDberpedomanpadaRPJMDdanbersifat indikatif. Tahapan penyusunan Renstra SKPD sesuai dengan Permendagri 542010 adalah sebagai berikut: 129 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Tahapan Proses Penyusunan Renstra SKPD Tahap Kegiatan Uraian Kegiatan Tahap 1 Persiapan penyusunan Renstra SKPD Pembentukan Tim Penyusun Renstra SKPD, Orientasi mengenai Renstra SKPD, Penyusunan Agenda Kerja Tim Renstra SKPD, Pengumpulan Data dan Informasi Tahap 2 Penyusunan rancangan `Renstra SKPD Tahap perumusan rancangan Renstra SKPD terdiri dari: 1. Pengolahan data dan informasi, 2. Analisis gambaran pelayanan SKPD, 3. Review Renstra KementerianLembaga KL dan Renstra SKPD, 4. Penelaahan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW, 5. Analisis terhadap Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis KLHS sesuai dengan pelayanan atau tugas dan fungsi SKPD, 6. Perumusan isu-isu strategis, 7. Perumusan visi dan misi SKPD, 8. Perumusan tujuan pelayanan jangka menengah SKPD, 9. Perumusan sasaran pelayanan jangka menengah SKPD. Rancangan renstra s.d rumusan sasaran jangka menengah ini dikirim ke Bappeda, sebagai bahan penyusunan RPJMD. Setelah menerima SE dari kepala daerah, proses penyusunan dilanjtkan, 10. Mempelajari surat edaran kepala daerah perihal penyusunan rancangan Renstra SKPD beserta lampirannya yaitu rancangan awal RPJMD yang memuat indikator keluaran program dan pagu per-SKPD; 11. Perumusan strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD guna mencapai target kinerja program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi SKPD; 12. Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif selama 5 lima tahun, termasuk lokasi kegiatan berdasarkan rencana program prioritas RPJMD 13. Perumusan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran dalam rancangan awal RPJMD; dan 14. Pelaksanaan forum SKPD Tahap Penyajian Rancangan Renstra SKPD: Penyusunan secara sistematis ke dalam naskah rancangan Renstra SKPD Tahap 3 Penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD Tahap perumusan rancangan akhir Renstra SKPD berdasarkan hasil veriikasi dan ketetapan RPJMD Tahap penyajian rancangan akhir Renstra SKPD: Penyusunan secara sistematis ke dalam naskah rancangan akhir Renstra SKPD, mengikuti format yang berlaku Tahap 4 Penetapan Renstra RKPD Rancangan akhir Renstra SKPD disampaikan kepala SKPD kepada Kepala Bappeda untuk memperoleh pengesahan kepala daerah 130 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Perumusan isi dan substansi rancangan Renstra SKPD sangat menentukan kualitas dokumen Renstra SKPD yang akan dihasilkan. Salah satu dokumen rujukan awal dalam menyusun rancangan Renstra SKPD adalah Rancangan Awal RPJMD yang menunjukkan program dan target indikator kinerja yang harus dicapai oleh SKPD selama lima tahun, baik untuk mendukung visimisi kepala daerah maupun untuk memperbaiki kinerja layanan dalam rangka pemenuhan tugas dan fungsi SKPD terkait. Dokumentasi perumusan dan keseluruhan tahap perencanaan pembangunan daerah daerah dijadikan sebagai kertas kerja working paper. Suatu kertas kerja perumusan dan keseluruhan tahap penyusunan Renstra SKPD merupakan dokumen yang tak terpisah dan dijadikan sebagai dasar penyajian dokumen Renstra SKPD. Analisis Gambaran pelayanan SKPD Perumusan Isu-isu strategis berdasarkan tusi Perumusan Strategi dan kebijakan Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif berdasarkan rencana program prioritas RPJMD Pengolahan data dan informasi Perumusan visi dan misi SKPD Perumusan Tujuan Perumusan sasaran Rancangan Renstra-SKPD • Pendahuluan • Gambaran pelayanan SKPD • isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi • visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan • rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif • indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Perumusan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD SPM Renstra-KL dan Renstra Kabupaten Kota Penelaahan RTRW Rancangan Renstra-SKPD Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD kepada Bappeda Penelaahan KLHS Renstra-KL dan Renstra Kabupaten Kota Renstra-KL dan Renstra SKPD Provinsi 131 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD KabupatenKota Proses integrasi SPM Pendidikan dalam dokumen Renstra Dinas Pendidikandimulai dari saat penyusunan rancangan renstra SKPD ini. Analisis pelayanan SKPD diantaranya berisi gambaran kinerja pencapaian SPM bidang Pendidikan. Dengan demikian jika dalam implementasi SPM bidang Pendidikan masih terdapat masalah, hal itu akan menjadi isu strategis dan menjadi dasar dalam merumuskan tujuan dan sasaran Dinas Pendidikan. Analisis dalam menyusun target renstra SKPD berdasarkan realisasi pencapaian indikator SPM NO Indikator SPM standar nasional Target Renstra SKPD tahun ke Realisasi Capaian tahun ke Rasio capaian tahun ke Catatan Analisis 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Indikator SPM Pendidikan menjadi prioritas Angka pencapaian indikator SPM Pendidikan yang diisikan pada tabel di atas merupakan angka wilayah, hasil kerja dari seluruh Sekolah dan institusi pelayanan Pendidikan lain di daerah tersebut. Catatan analisis dibuat untuk melengkapi informasi tentang masalah atau kendala dalam pencapaian masing-masing indikator SPM Pendidikan yang dihadapi oleh Sekolah dan jejaringnya, sebagai pertimbangan dalam merumuskan rencana kegiatan dalam renstra Dinas Pendidikan. Proses perumusan rencana program dan kegiatan dilakukan dengan mengacu pada tahapan berikut ini: 1. Perhatikan indikator program dan pagu per SKPD memperhatikan SPM 2. Rumuskan target outcome program SKPD untuk mencapai sasaran pemb. 132 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota 3. Lakukan perumusan target outputkeluaran yg akan dihasilkan melalui kegiatan dalam rangka mencapai target outcome program SKPD. 4. Lakukan perumusan kegiatan. 5. Hitunglah biaya kegiatan untuk mencapai target output kegiatan. 6. Hitunglah biaya program untuk mencapai target outcome. 7. Periksalah apakah total biaya program sesuai dgn pagu SKPD. Jika melebihi pagu SKPD, lakukan prioritisasi program dan kegiatan sehingga sesuai dgn pagu SKPD. Daftar urutan prioritas program dan kegiatan ini menjadi salah satu bahan yg akan dibahas dalam Forum SKPD penyusunan Renstra SKPD . 8. Susunlah rincian target outcome program ke dalam target tahunan. 9. Berdasarkan target outcome tahunan, susun perkiraan kebutuhan anggaran pembiayaan program per tahun. Hasil akhir dari proses di atas selanjutnya dituangkan dalam tabel Rumusan Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Dan Pendanaan Indikatif SKPD, seperti contoh berikut ini. 1 3 3 w w w .ki nerj a.o r.id Ta ta K el o la P enera pa n Sta nd ar Pel aya na n M ini ma l SP M Bi da ng P end id ika n Da sa r untuk K abupa ten K o ta Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pendidikan Kabupaten Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program dan Kegiatan Indikator kinerja program outcome indikator kinerja kegiatan output Data capaian pada tahun awal perencanaan Target Kinerja dan kerangka pendanaan SKPD penanggung jawab Lokasi Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Kondisi kinerja pd akhir periode Renstra Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Mengacu para rencana pencapaian SPM 134 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Hasil inilah yang diajukan untuk mendapat persetujuan sebagai dokumen rencana strategis Dinas Pendidikan, sehingga program dan pendanaan yang saat ini masih bersifat indikatif nantinya bisa menjadi deinitif, dan menjadi rujukan dalam penyusunan rencana kerja tahunan Dinas Pendidikan. Integrasi Hasil Costing dan Pembiayaan Pemenuhan SPM dalam RKPD, KUA-PPAS Rencana Kerja Pembangunan Daerah, yang selanjutnya disebut RKPD, merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD untuk jangka waktu 1 satu tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah RKP. Sebagai suatu dokumen resmi rencana daerah, RKPD mempunyai kedudukan yang strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan dan penganggaran tahunan. Bappeda merupakan institusi yang ditunjuk dan berfungsi sebagai koordinator dalam penyelenggaraan perencanaan daerah yang juga mengkoordinasikan berbagai perencanaan yang bersifat sektoral di daerah. RKPD merupakan acuan bagi daerah dalam menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah RAPBD, dengan demikian Kepala daerah dan DPRD dalam menentukan Kebijakan Umum APBD KUA, serta penentuan Prioritas dan Pagu Anggaran Sementara PPAS didasarkan atas dokumen RKPD. KUA dan PPAS yang telah disepakati selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam proses penyusunan APBD. Substansi RKPD memuat program dan kegiatan SKPD dan dokumen RKPD merupakan acuan bagi SKPD dalam menyempurnakan Renja SKPD untuk tahun yang sama. Proses penyusunan RKPD dilakukan secara paralel dan sifatnya saling memberi masukan dengan proses penyusunan Rencana Kerja SKPD Renja SKPD. 135 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Tahapan Proses Penyusunan RKPD Menurut Surat Edaran Mendagri 050200IIBANGDA2008. Tahap Kegiatan Uraian Tahap 1 Persiapan dan Pengorganisasian Para Pemangku Kepentingan Pada tahap ini dilakukan orientasi mengenai RKPD, identiikasi para pemangku kepentingan untuk dilibatkan dalam proses penyusunan RKPD, pembentukan Tim Penyusun RKPD, Penyusunan Rencanakerja Penyiapan Dokumen, pengumpulan data dan informasi, serta penyusunan daftar isi RKPD. Tahap 2 Penyusunan Rancangan Awal RKPD Tahapan ini mencakup kegiatan-kegiatan review RPJMD, review usulan program dan kegiatan SKPD tahun lalu dan prioritas untuk tahun rencana, analisis isu strategis dan prioritas pembangunan daerah untuk tahun yang direncanakan bersama para pemangku kepentingan terkait, menyusun dokumen rancangan awal RKPD, dan pembahasan rancangan awal RKPD dengan SKPD. Tahap 3 Penyusunan rancangan Renja SKPD Tahapan ini meliputi kegiatan persiapan penyusunan, kegiatan analisis dan pengkajian dokumen terkait, dan kegiatan penyusunan Rancangan Renja SKPD. Tahap 4 Penyusunan Rancangan RKPD Pada tahap ini dilakukan penilaian dan pembahasan atas rancangan Renja SKPD yang disampaikan Kepala SKPD kepada Bappeda, pengintegrasian rancangan Renja SKPD ke dalam Rancangan Awal RKPD untuk menjadi Rancangan RKPD, pembahasan dengan para pemangku kepentingan terkait untuk memperoleh masukan dan pertimbangan bagi rancangan RKPD, penyiapan ringkasan rancangan RKPD untuk sebagai bahan pembahasan dalam Musrenbang tahunan daerah, dan penyampaian tembusan Rancangan RKPD kepada Bappenas dan Bappeda Provinsi sebagai masukan dalam penyusunan RKP Nasional dan RKPD Provinsi. Tahap 5 Musrenbang Tahap ini merupakan pelibatan para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan perencanaan, melalui pelaksanaan Musrenbang sejak tingkat desakelurahan, tingkat kecamatan, Forum SKPDgabungan SKPD KabupatenKota, Musrenbang KabupatenKota, ForumSKPD Gabungan SKPD Provinsi, dan Musrenbang Provinsi, sesuai jadwal yang ditetapkan. Tahap 6 Penyusunan Rancangan Akhir RKPDRenja SKPD Pada tahap ini dilakukan penyempurnaan atas Rancangan RKPD berdasarkan hasil kesepakatan dalam Musrenbangtahunan daerah dengan tetap memperhatikan rancangan RKP untuk RKPD Provinsi, dan rancangan RKPD Provinsi untuk RKPD KabupatenKota. Tahap 7 Penyiapan dan Penetapan Peraturan RKPDRenja SKPD Pada tahap ini dilakukan penyiapan dan penetapan peraturan Kepala Daerah tentang RKPD dan penyiapan dan penetapan peraturan Kepala SKPD untuk Renja SKPD. Tahap 8 Pengintegrasian RKPD ke dalam Proses Penganggaran Daerah Pada tahap ini RKPD perlu diterjemahkan ke dalam proses penganggaran melalui penyusunan KUA, PPAS, dan RKA SKPD. 136 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Penyusunan Rancangan Awal RKPD berpedoman pada hasil review RPJMD dan capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah baik wajib maupun pilihan, hasil review terhadap usulan SKPD yang tertuang dalam prakiraan maju yang diajukan tahun sebelumnya, serta memperhatikan perkiraan kemampuan keuangan daerah. Substansi utama yang termuat dalam rancangan awal RKPD, meliputi: 1. Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu 2. Rancangan kerangka ekonomi daerah 3. Arah kebijakan keuangan daerah, termasuk indikasi belanja bagi hasil dan belanja bantuan keuangan 4. Prioritas dan sasaran pembangunan daerah 5. Rencana program dan kegiatan prioritas serta pagu indikatif SKPD. Perhitungan pagu indikatif anggaran program dan kegiatan yang dialokasikan bagi setiap SKPD didasarkan pada kebutuhan SKPD untuk melaksanakan urusan pemerintah daerah prioritas sesuai tingkat dan sasaran pelayanan program dan kegiatan. Proses Penyusunan Rancangan Awal RKPD Rancangan Renja SKPD merupakan rancangan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh masing- masing SKPD pada tahun yang direncanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka menunjang pencapaian visi dan misi kepala daerah terpilih. Program dan kegiatan dalam rancangan Renja SKPD masih bersifat indikatif yang diselaraskan dengan program dan kegiatan prioritas daerah. Pada tahap ini dilakukan kegiatan persiapan penyusunan, kegiatan analisis dan pengkajian dokumen terkait, dan kegiatan penyusunan Rancangan Renja SKPD. Di dalam Permendagri 652007 disebutkan bahwa SPM yang ditelah 137 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota ditetapkan Pemerintah menjadi salah satu acuan bagi Pemerintahan Daerah untuk menyusun perencanaan dan penganggaran penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Artinya, kegiatan pencapaian SPM harus diprioritaskan dan menjadi usulan wajib dalam rancangan Renja SKPD. Berikut ini contoh tabel rencana program dan kegiatan prioritas dalam RKPD. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah dalam RKPD No Urusan Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan ProgramKegiatan Prioritas Daerah Sasaran Daerah Lokasi Indikator kinerja Pagu Indikatif Prakiraan Maju Keterangan HasilProgram Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan SKPD Jenis Kegiatan Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target 123 123 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Adanya integrasi perencanaan dan pembiayaan SPM bidang Pendidikan dengan RKPD dapat dilihat pada sinkronisasi isian indikator kinerja pada tabel diatas dengan indikator kinerja dalam SPM bidang Pendidikan. Penyusunan rancangan Renja SKPD merupakan tanggung jawab masing-masing kepala SKPD yang proses penyusunannya mengacu pada rancangan awal RKPD. Untuk itu masing-masing SKPD perlu membentuk tim penyusun Renja SKPD yang bertugas melaksanakan seluruh proses penyusunan dokumen Renja SKPD sampai dengan penyusunan RKA-SKPD. Kegiatan penyusunan rancangan Renja SKPD dapat dilakukan sebelum Rancangan Awal RKPD diterima SKPD, atau segera setelah RAPBD tahun sebelumnya disahkan menjadi APBD dijadwalkan awal Desember. Terakomodasi atau tidaknya rencana pencapaian SPM bidang Pendidikan yang telah disusun oleh Sekolah di dalam dokumen Rancangan Renja Dinas Pendidikan menjadi beban dari tim penyusun Renja Dinas Pendidikan. Penyusunan rancangan RKPD merupakan tahap lanjutan, berupa kajian dan pembahasan atas rancangan Renja SKPD yang diintegrasikan dengan Rancangan Awal RKPD untuk diperbaiki menjadi Rancangan RKPD, pembahasan dengan para pemangku kepentingan terkait untuk memperoleh masukan dan pertimbangan bagi rancangan RKPD, penyiapan ringkasan Rancangan RKPD sebagai bahan pembahasan dalam Musrenbang tahunan daerah. Ringkasan rancangan RKPD KabupatenKota disampaikan kepada Bappeda Provinsi sebagai masukan dalam penyusunan RKPD Provinsi. Rancangan RKPD merupakan integrasi dan harmonisasi antara rancangan awal RKPD dengan rancangan Renja setiap SKPD yang telah mendapatkan konirmasi dan review dari setiap SKPD. Penyusunan Rancangan RKPD merupakan tanggung jawab Kepala Bappeda, dan materi programkegiatan yang termuat merupakan bahan utama dalam penyelenggaraan musrenbang tahunan daerah. Mengacu pada target SPM dan hasil costing 138 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Proses Penyusunan Rancangan Renja SKPD Peran Bappeda dalam proses penyusunan rancangan RKPD sangat penting. Disinilah perlunya advokasi dari Dinas Pendidikan untuk menyamakan persepsi tentang prioritas program Pendidikan agar segala kegiatan yang terkait dengan pemenuhan SPM bidang Pendidikan mendapat tempat yang baik dalam rancangan RKPD tersebut, sehinga pada akhirnya kegiatan pencapaian SPM bidang Pendidikan yang masih indikatif nantinya bisa dipertahankan dan bisa menjadi deinitif. Setelah melalui forum musrenbang, disusunlah renja SKPD. Renja SKPD merupakan penyempurnaan dari rancangan Renja SKPD yang berisikan program dan kegiatan yang telah disepakati melalui pembahasan forum SKPDgabungan SKPD dan musrenbang kabupatenkota untuk dilaksanakan oleh masing-masing SKPD pada tahun yang direncanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka menunjang pencapaian visi dan misi kepala daerah terpilih. Program dan kegiatan dalam Renja SKPD bersifat deinitif. Penyempurnaan Renja SKPD merupakan tanggung jawab masing-masing kepala SKPD yang proses penyusunannya mengacu pada dokumen RKPD yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Kepala Daerah. Supaya Renja SKPD menjadi dokumen resmi yang digunakan sebagai salah satu rujukan dalam penyusunan RKA-SKPD, maka Renja SKPD perlu ditetapkan dengan Peraturan Kepala SKPD. 139 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Pengintegrasian RKPD ke dalam proses penganggaran tahunan daerah dilakukan melalui 3 tiga hal, yaitu: penyusunan KUA dan PPAS, penyusunan RKA-SKPD, dan penyusunan RAPBD. Penyusunan KUA dan PPAS, serta penyusunan RKA-SKPD memiliki fungsi penting dan sangat fundamental karena menjembatani proses penerjemahan rencana ke dalam penganggaran yang disusun untuk memastikan bahwa kesepakatan para pemangku kepentingan atas tujuan, sasaran, dan target perencanaan dapat direalisasikan. Oleh karena itu sangat perlu diperhatikan konsistensi dokumen perencanaan seperti RKPD dan Renja SKPD dengan KUA, PPAS, dan RKA SKPD. Penyusunan rancangan Kebijakan Umum APBD KUA, serta rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara PPAS merupakan tanggung jawab Kepala Daerah yang dalam penyusunannya dibantu oleh TAPD. Penyusunan rancangan KUA dan PPAS mengacu pada Peraturan Kepala Daerah tentang RKPD dan berpedoman pada Pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setiap tahun. RKA SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program, dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD. Penyusunan RAPBD merupakan tahap akhir dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran tahunan daerah, yang disusun bersama TAPD dengan Panitia Anggaran DPRD sebagai bahan pembahasan paripurna DPRD untuk ditetapkan dalam Peraturan Daerah dan menjadi dasar pelaksanaan pembangunan daerah untuk tahun yang direncanakan. Di halaman berikut ini berturut-turut ditampilkan alur penyusunan RKPD, Renja SKPD, KUA, PPAS dan APBD, selanjutnya alur proses penyusunan dokumen RKPD dan dokumen Renja SKPD, serta Format daftar rancangan program dan kegiatanRKPDRenja SKPD. Integrasi Hasil Costing dan Pembiayaan Pemenuhan SPM dalam Renja dan RKA Rencana Kerja Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 satu tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Perumusan program dan kegiatan Renja SKPD dilakukan berdasarkan penyesuaian antara identiikasi kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan hasil analisis dengan arahan prioritas program dan kegiatan SKPD menurut rancangan awal RKPD, serta mempertimbangkan hasil telaahan kebijakan nasional termasuk SPM, dan kebijakan propinsi. w w w .ki nerj a.o r.id LA MPI R A N B - U ra ia n Su bst an si Ta ta K el o la P enera pa n Sta nd ar Pel aya na n M ini ma l SP M Bi da ng P end id ika n Da sa r untuk K abupa ten K o ta Format daftar rancangan program dan kegiatan RKPDRenja SKPD Program dan kegiatan SPM Indikator SPM Target tahunan SPM Mempertimbang- kan hasil costing SPM 141 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota A lu r p e n y u su n a n R K P D , R e n ja S K P D , K U A , P P A S d a n A P B D 142 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota P ro se s pe ny us una n d o k ume n R K P D da n d o k ume n R e nj a S K P D 143 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Proses penyusunan renja SKPD terdiri dari 4 tahap utama, yaitu sebagai berikut. Tahapan Penyusunan Renja SKPD Tahap Kegiatan Uraian Kegiatan 1 Persiapan Penyusunan Renja SKPD Pembentukan Tim Penyusun Renja SKPD, Orientasi mengenai Renja SKPD, Penyusunan Agenda Kerja, Pengumpulan Data dan Informasi, 2 Penyusunan Rancangan Renja SKPD Tahap Perumusan Rancangan Renja SKPD: 1. Pengolahan data dan informasi; 2. Analisis gambaran pelayanan SKPD; 3. Mereview hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu berdasarkan Renstra SKPD; 4. Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD; 5. Telaahan terhadap rancangan awal RKPD; 6. Perumusan tujuan dan sasaran; 7. Penelaahan usulan program dan kegiatan dari masyarakat; 8. Perumusan kegiatan prioritas; 9. Penyajian awal dokumen rancangan Renja SKPD; 10. Penyempurnaan rancangan Renja SKPD; 11. Pembahasan forum SKPD; dan 12. Penyesuaian dokumen rancangan Renja SKPD sesuai dengan prioritas dan sasaran pembangunan tahun rencana dengan mempertimbangkan arah dan kebijakan umum pembangunan daerah, arahan menteri terkait dan SPM. Tahap Penyajian Rancangan Renja SKPD: Penyajian rancangan Renja SKPD menurut sistimatika tertentu yang telah ditetapkan 3 Pelaksanaan Forum SKPD Pelaksanaan Forum SKPD Kabupatenkota: membahas rancangan Renja SKPD kabupatenkota, dengan menggunakan prioritas program dan kegiatan yang dihasilkan dari musrenbang RKPD kabupatenkota di kecamatan, sebagai bahan untuk menyempurnakan rancangan Renja SKPD kabupaten kota, yang difasilitasi oleh SKPD kabupatenkota terkait 4 Penetapan Renja SKPD Veriikasi Rancangan Renja SKPD dengan RKPD, Pengesahan Renja SKPD oleh Kepala Daerah Penyusunan rancangan Renja SKPD merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja SKPD yang deinitif. Dalam prosesnya, penyusunan rancangan Renja SKPD mengacu pada kerangka arahan yang dirumuskan dalam rancangan awal RKPD. Oleh karena itu penyusunan rancangan Renja SKPD dapat dikerjakan secara simultanparalel dengan penyusunan rancangan awal RKPD, dengan fokus melakukan pengkajian terlebih dahulu terhadap kondisi eksisting SKPD, evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya dan evaluasi kinerja terhadap pencapaian Renstra SKPD. Berikut ini bagan alir penyusunan Renja SKPD kabkota. 144 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota B a ga n A lir T a ha pa n P e n yus una n R e nja SK P D K a bupa te n K o ta 145 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Pengolahan data dan informasi dalam menyusun Renja SKPD, pada dasarnya sama dengan pengolahan data dan informasi penyusunan RKPD. Bedanya, data dan informasi yang diolah mencakup bahan yang diperlukan dalam rangka analisis kondisi kinerja dan permasalahan pelayanan SKPD. Analisis kinerja pelayanan SKPD berupa pengkajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD dan dampak yang ditimbulkan atas kinerja pelayanan tersebut, serta mengidentiikasi permasalahan yang dihadapi untuk penyusunan program dan kegiatan dalam rangka peningkatan pelayanan SKPD sesuai dengan tugas dan fungsi. Untuk menganalisis kinerja pelayanan SKPD digunakan beberapa indikator, antara lain mengacu pada Standar Pelayanan Minimal SPM dan Indikator Kinerja Kunci IKK berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008, dengan sasaran target sesuai dengan Renstra SKPD danatau berdasarkan atas hasil analisis standar kebutuhan pelayanan. Berikut ini gambaran posisi SPM dalam penyusunan Renja SKPD. Penerapan SPM Dalam Penyusunan Rancangan Renja-SKPD Perumusan program dan kegiatan Renja SKPD dilakukanberdasarkan penyesuaian antara identiikasi kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan hasil analisis dengan arahan prioritas program dan kegiatan SKPD menurut rancangan awal RKPD, serta mempertimbangkan hasil telaahan kebijakan nasional termasuk SPM, dan kebijakan provinsi.Berikut ini contoh format untuk menganalisis kinerja pelayanan SKPD. 146 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Pencapaian kinerja pelayanan SKPD tingkat Kabupatenkota. NO Indikator SPM standar nasional Target Renstra SKPD Realisasi Capaian Proyeksi Catatan Analisis Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun n-2 n-1 n n+1 n-2 n-1 n n+1 1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Untuk SPM bidang Pendidikan, SKPD yang dimaksud adalah Dinas Pendidikan. Pencapaian SPM Dinas Pendidikan adalah merupakan hasil kerja seluruh institusi pelayanan Pendidikan di daerah tersebut, dengan Sekolah sebagai motor penggerak utamanya. Hasil analisis tersebut selanjutnya menjadi dasar dalam merumuskan rencana program dan kegiatan. Berikut contoh format untuk perumusan rencana program dan kegiatan SKPD. Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun n dan Prakiraan Maju Tahun n+1 ProvinsiKabupatenKota. Kode Urusan Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program Kegiatan Indikator Kinerja Program Kegiatan Rencana Tahun ......... Tahun Rencana Prakiraan Maju Rencana Tahun ......... Lokasi Target Capaian Kinerja SPM Kebutuhan Dana Pagu Indikatif Sumber Dana Target Capaian Kinerja SPM Kebutuhan Danapagu Indikatif 1 2 3 4 5 6 7 9 10 147 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Karena ujung tombak dari pembangunan Pendidikan di wilayah kabupatenkota adalah Sekolah, maka penyusunan dokumen di atas harus mengakomodasi segala permasalahan dan rencana kegiatan yang disusun di Sekolah. Sehingga diharapkan proses penyusunan Perencanaan Tingkat Sekolah dilakukan sejalan dengan proses penyusunan Renja Dinas Pendidikan. Jika digambarkan dalam bentuk skematis, maka urutan penyusunan Renja Dinas Pendidikan adalah sebagai berikut. Penyusunan rencana kegiatan Sekolah dengan melibatkan semua programunit kerja PENYUSUNAN PERENCANAAN Di SEKOLAH Penyusunan rencana kegiatan oleh masing-masing Programunit kerja di Sekolah Renc Program A Renc Program B Renc Program .... Kompilasi dan pembahasan semua rencana programunit kerja RKS Rencana Kerja Sekolah Kompilasi dan pembahasan semua usulan RKS RANCANGAN RENJA DINAS PENDIDIKAN PENYUSUNAN PERENCANAAN DIDINAS PENDIDIKAN Penyusunan rencana tahunan Dinas Pendidikan dengan melibatkan semua Puskemas RENJA DINAS PENDIDIKAN DEFINITIF Pelaksanaan Forum SKPD untuk membahas Rancanagan Renja Dinas Pendidikan Penyesuaian dengan Renja Dinas Pendidikan programunit RKS-Rencana Kerja Sekolah Keterkaitan antara PTP dengan Renja Dinas Pendidikan Dengan memperhatikan gambar di atas, maka penting untuk disepakati waktu penyusunan PTP yang tepat agar kegiatan yang tercantum dalam PTP dan Renja Dinas Pendidikan bisa sejalan. 148 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Berikut ini tabel yang bisa digunakan untuk mengevaluasi adanya integrasi prencanaan dan pembiayaan SPM bidang Pendidikan ke dalam perencanaan dan pembiayaan daerah. Analisis kesesuaian perencanaan dan pembiayaan SPM bidang Pendidikan dengan perencanaan dan pembiayaan daerah SPM Bidang Pendidikan Kesesuain dengan Dokumen Perencanaan Daerah RPJMD, RKPD, KUA-PPAS, Renstra SKPD dan Renja SKPD No Indikator Umum Target Capaian Gap Penyebab Intervensi Program dan Kegiatan Pelayanan Pendidikan Dasar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 dst. 149 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Modul 5 Teknik Monitoring, Evaluasi dan Laporan Kinerja Pemenuhan SPM Pendidikan Tujuan Pembelajaran Modul ini disusun supaya para pembaja memahami tentang Teknik Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Kinerja SPM Pendidikan Dasar serta penyusunan umpan balik atau rekomendasi. Pendahuluan SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiapwarga secara minimal. Untuk mengetahui suatu instansi pemerintah sudah memenuhi SPM maka diperlukan suatu indikator, Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif 150 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil danatau manfaat pelayanan. Pemerintah Daerah dalam menentukan rencana pencapaian SPM mempertimbangkan kondisi awal tingkat pencapaian pelayanan dasar, target pelayanan dasar yang akan dicapai dan kemampuan, potensi, kondisi, karakteristik daerahdan dilaksanakan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah. Faktor kemampuan dan potensi daerah juga didukung oleh partisipasi masyarakatswasta daerah tersebut. Rencana pencapaian SPM dalam periode waktu tertentu dijabarkan menjadi target tahunan pencapaian pemenuhan SPM. Target tahunan pencapaian SPM harus dituangkan dalam Renja SKPD, RKPD, KUA, PPA,RKA-SKPD dan DPA-SKPD.Rencana tahunan pencapaian SPM yang dituangkan dalam Rencana Kerja SKPD disusun berdasarkan Renstra SKPD, yang selanjutnya dibahas untuk dianggarkan dalam satu tahun anggaran dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD. Rencana pencapaian SPM merupakan tolok ukur tingkat prestasi kerja pelayanan dasar pada urusan wajib Pemerintah Daerah. Tolok ukur tingkat prestasi kerja pelayanan dasar dalam pencapaian SPM dimuat dalam program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah. Nota kesepakatan tentang KUA dan PPA disepakati bersama antara Kepala Daerah dengan Pimpinan DPRD wajib memuat target pencapaian SPM. Notakesepakatan tentang KUA dan PPA tersebut menjadi dasar penyusunan RKA-SKPD. Penyusunan RKA- SKPD program dan kegiatan yang terkait dengan pencapaian SPM mengacu pada indikator kinerja SPM. RKA- SKPD yang disahkan oleh kepala SKPD menggambarkan secara rinci progam dan kegiatan dalam rangka pencapaian SPM. Monitoring dan evaluasi serta pelaporan terhadap kinerja pelaksanaan pencapaian SPM ada duatingkat, yaitu di tingkat Unit layanan sekolah atau puskesmas dan di tingkat SKPDDinas atau sektordi Pemerintah Daerah. Pendekatan program Kinerja dalam pelayanan publik yang ber-tata kelola pemerintahan yang baik governance, pendekatan dilaksanakan dari 2 sisi yaitu sisi penyedia layanan supply side dan sisi pengguna layanan demand side. Dalam Monitoring dan evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan pencapaian SPM bidang pendidikan dasar juga dilakukan oleh unsur dari dua sisi yaitu Unit Layanan dan DinasSKPD serta unsur masyarakat. Masyarakat dapat diwakili dari forum multi stakeholder. Program Kinerja juga telah menyusun program lathan tentang metode dan teknik advokasi dan pengawasan peningkatan mutu pelayanan publik berbasis standar pelayanan untuk masyarakat dan media. Program tersebut bisa menjadi bahan pengayaan teknik Monitoring dan evaluasi. Keberhasilan pelaksanaan suatu programkegiatan memang diawali oleh adanya perencanaan yang baik. Tetapi sebaik apapun dokumen perencanaan yang telah disusun, tidak akan banyak bermanfaat jika dalam pelaksanaannya tidak menggunakan perencanaan tersebut sebagai acuan. Disinilah poin penting bagi adanya 151 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota kegiatan Monitoring dan evaluasi. Monitoring akan membantu pelaksana program agar proses yang dijalankan sesuai dengan yang seharusnya, sehingga pada akhirnya target kinerja yang ditetapkan dapat tercapai. Melalui kegiatan evaluasi, akan dapat diketahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program serta hambatan atau kendala yang ada, sebagai feedback untuk perbaikan program pada tahap selanjutnya.Merujuk pada pola pikir tersebut, maka dalam program Kinerja tentang SPM Pendidikan ini pokok bahasan mengenai Monitoring dan evaluasi, serta pelaporan kinerja menjadi bagian yang penting. Memahami Monitoring dan Evaluasi Monitoring adalah pemantauan terus menerus pada pelaksanaan suatu program atau kegiatan yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa pelaksaan program atau kegiatan tersebut sesuai dengan kondisi yang seharusnya. Evaluasi adalah penilaian yang sistematik dan objektif pada desain, implementasi, dan hasil yang dicapai oleh sebuah program atau kegiatan yang sedang atau telah berlagsung. Tujuan dari evaluasi adalah untuk memperbaiki kebijakan dan rencana intervensi selanjutnya berdasarkan feedback dari hasil evaluasi saat ini, serta sebagai mekanisme pertanggungjawaban kegiatan kepada masyarakat. Berdasarkan waktu pelaksanaannya evaluasi dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan ketika program sedang berjalan, sedang evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan diakhir pelaksanaan suatu program. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan programkegiatan di masa yang akan datang. Monitoring jugasuatu proses pengumpulan dan analisis informasi secara sistematis dan kontinyuperiodik bagi proses peningkatan kualitas pelayanan publik yang berkelanjutan continues process improvement. Sedang Evaluasi merupakan penilaian pencapaian tujuan dan penanganan masalah atau kesenjangan kinerja peningkatan pelayanan publik, untuk memberikan umpan balik feedback bagi tindakan koreksi dan penyempurnaan skema tindakan.Umpan balik akan digunakan untuk dalam pengambilan keputusan selanjutnya: • Apakah suatu tindakan akan diteruskan, disempurnakan, atau dihentikan • Apakah hal positifnegatif sebagai hasil pembelajaran akan direplikasi atau dihindari dalam kegiatan selanjutnya atau kegiatan di bidangtempat lain. Pada tingkat SKPD, Monitoring dan evaluasi juga harus dilaksanakan. Sebagaimana diketahui bahwa penanggungjawab operasional SPM bidang pendidikan adalah Dinas Pendidikan. Dalam mengemban 152 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota kewajiban menyelenggarakan SPM Dinas Pendidikan bekerja bersama dengan Sekolah, Unit Pelaksana Teknis UPT dan institusi mitra lain serta unsur masyarakat dan media di daerah. Pemberi pelayanan pendidikan yang langsung berhadapan dengan masyarakat adalah Sekolah. Sekolah dengan wilayahnya mengemban tanggung jawab atas terselenggaranya SPM bidang pendidikan dasar pada masyarakat di wilayah kerjanya. Di area wilayah kerja ini, Sekolah Negeri tidak bekerja sendiri, ada Sekolah Swasta dan Madrasah. Gambaran ini menjelaskan bahwa ada pembagian tanggungjawab berjenjang dalam penerapan SPM bidang pendidikan ini. Oleh karena itulah, pelaksanaan Monitoring dan evaluasi penerapan SPM juga dilaksanakan secara berjenjang. Berikut gambaran ringkasnya. Skema pelaksanaan Monev 1. Mengapa Monitoring dan Evaluasi Kinerja Standar Layanan Penting? Monitoring dan Evaluasi penting dapat membantu para pembuat kebijakan dan pengambil keputusan menjawab hal-hal berikut: • Sudahkah kebijakan, program dan proyek mengarah pada hasilyang diinginkan? • Bagaimana kita tahu dari mana kita mulai sehingga kita bisa tahu berapa jauh lagi kita harus berjalan? • Bagaimana kita tahu kita berada di jalan yang benar? • Bagaimana kita mengetahui jika terdapat masalah dalam perjalanan kita? 153 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota • Bagaimana kita dapat memperbaikinya setiap waktu? • Bagaimana kita mengukur kemajuan? • Bagaimana kita bisa membedakan antara keberhasilan dan kegagalan?

2. Manfaat Kegunaan Evaluasi Bagi Para Pengambil Keputusan di Pemerintahan

Manfaat Evaluasi Bagi Para Pengambil Keputusan di Pemerintahan anatara lain sebagai berikut : 1. Membantu dalam membuat keputusan alokasi sumber daya, program dan kebijakan apa yang lebih atau kurang berhasil secara hasiloutcome dan pada tingkat layanan mana keberhasilannya. 2. Memandu keputusan mengenai apakah hasil dari usaha-usaha percontohan menyarankan untuk memperluas, memperbaiki rancangan, atau bahkan menghentikan usaha tersebut. 3. Membantu mempertimbangkan kembali penyebab-penyebab masalah. 4. Evaluasi dapat menumbuhkan kebutuhan untuk melakukan pemeriksaan kembali atas dugaan penyebab masalah dan apa alternatif ukuran-ukuran yang mungkin dibutuhkan. 5. Mengidentiikasi masalah-masalah yang muncul misalnya meningkatnya gap suatu indikator. 6. Mendukung pengambilan keputusan atas alternatif yang saling bersaing atau yang terbaik. 7. Mendukung reformasi sektor publik misalnya Pembuktian pada masyarakat dan media. 8. Membangun konsensus atas penyebab masalah dan cara mengatasinya. 9. Menjawab pertanyaan manajemen. a. Strategi: apakah hal yang benar telah dilakukandikerjakan? b. Operasional: apakah hal-hal tersebut dilakukandikerjakan dengan benar? c. Kepuasan pelangganpengguna layanan? d. Pembelajaran: apakah ada cara yang lebih baik?

3. Monev dalam Peraturan Perundang-undangan

a PP 65 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM Pasal 15 : 1 Pemerintah melaksanakan Monitoring dan evaluasi atas penerapan SPM oleh Pemerintahan Daerah dalam rangka menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat.