SPM 5 – Kecukupan Guru Kelas SDMI
93
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota
b Rincian Indikator SPM
Nomor Indikator SPM
5-1 Di setiap SDMI tersedia 1 satu orang guru kelas untuk setiap rombongan belajar
c Analisis IP-5.1
Indikator SPM IP-5.1, dihitung dengan melihat Rasio Guru Kelas terhadap Rombel Guru Kelas Rombel dengan rumus berikut ini:
Rasio Guru Kelas per Rombongan Belajar = Jumlah Guru Kelas
Jumlah Rombongan Belajar Hasil rasio ini pada idealnya ada pada angka 1, yaitu satu guru untuk satu rombongan belajar,
sementara angka di atas satu menggambarkan adanya kelebihan guru, sedangkan angka di bawah satu menunjukkan kekurangan guru.
Rasio ini dapat digunakan baik untuk analisis di tingkat sekolah ataupun analisis di tingkat kecamatan dan kabupatenkota. Analisis menyeluruh membutuhkan dua tingkat analisis tersebut, dan dalam
perhitungan SPM ini kita akan melihat analisis di tingkat wilayah terlebih dahulu.
Rasio Guru Kelas per Rombel di tingkat KabupatenKota
Jenis Status Jml Guru Kelas
Jml Rombel Rasio Guru Kelas
+- GK
Madrasah Ibtidaiyah 21
14 2.4
7 Sekolah Dasar
1,045 659
1.7 386
Grand Total 1,066
673 1.7
393 Seperti kita lihat dari contoh di atas, rasio di tingkat kabupaten keseluruhan 1,7 guru kelas per rombel
menunjukkan bahwa jumlah guru kelas yang ada sudah mencukupi, bahkan kelebihan 393 orang. Kita dapat melihat gambaran lebih mendetail mengenai rasio ini bila kita menghitung rasio ini di tingkat
lebih rendah lagi, seperti di tingkat kecamatan.
94
www.kinerja.or.id
LAMPIRAN B - Uraian Substansi
Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota
Jumlah Sekolah berdasarkan perselisihan diantar jumlah Guru Kelas dan jumlah Rombel di tingkat Kecamatan
Kecamatan Kekurangan dan kelebihan Guru Kelas dibandingkan
dengan jumlah Rombel -3
-2 -1
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 Tot
Kec. Pulau Banyak 1
1 1
2 1
6 Kec. Singkil
1 1
3 1
3 1
1 4
2 17
Kec. Singkil Utara 2
2 1
1 2
8 Kec. Kuala Baru
1 1
1 3
Kec. Gunung Mariah 1
4 2
3 3
2 2
4 1
22 Kec. Simpang Kanan
1 3
1 1
2 3
1 1
13 Kec. Danau Paris
1 1
1 1
1 1
1 7
Kec. Suro Makmur 1
1 2
2 2
1 2
11 Kec. Singkohor
1 1
1 2
1 6
Kec. Kuta Baharu 1
1 4
1 2
1 10
Total 1
2 6
11 6
14 10
9 13
9 7
4 5
5 1
103
Dari tabel di atas, kita dapat melihat beberapa informasi menarik bahwa selain ada disparitas kecukupan guru antar kecamatan, juga ada dipsaritas di dalam kecamatan sendiri, seperti di Kecamatan Singkil, Danau Paris
dan Kuta Baharu, kita melihat disparitas antar Satuan Pendidikan, dimana lebih banyak sekolah yang surplus namun masih ada sekolah yang kekurangan.
Dua tabel diatas memberikan gambaran mengenai ketersediaan dan kebutuhan guru kelas di masing-masing wilayah, tetapi SPM mensyaratkan semua SDMI, maka kita harus melakukan analisis di tingkat sekolah untuk
mengetahui pemenuhan SPM IP-5 ini. Berlawanan dengan kondisi yang cukup baik ketika kita melihat rasio Guru KelasRombel di tingkat wilayah
yang menunjukkan ketersediaan guru kelas yang cukup. Rasio Guru KelasRombel di tingkat sekolah ternyata menunjukkan 9 sekolah 9 sekolah masih memiliki kekurangan guru, walaupun secara makro guru kelas
sudah berlebih. Untuk sementara, kita dapat menyimpulkan adanya sekolah yang belum memenuhi SPM lebih disebabkan
karena kurang efektifnya distribusi Guru Kelas, dan bukan karena kurangnya ketersediaan guru kelas.
95
www.kinerja.or.id
Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota
Alternatif Kebijakan • Melakukan pemindahan guru kelas PNS dari SD Negeri yang kelebihan guru kelas kepada SD Negeri
yang kekurangan.
• Melakukan penugasan PNS agar diperbantukandiperkerjakan di SDMI swasta. • Menawarkan insentip khusus untuk guru yang bersedia ditempatkan di pelosok.
• Melakukan perekrutan Guru Kelas baru. • Penggabungan sekolah untuk SD Negeri kecil yang kekurangan guru.
• Menyelenggarakan pembelajaran kelas rangkap untuk sekolah di daerah khusus.