Proses Perubahan dan Perkembangan Manfaat Dari Cara Kerja

20 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota

BAB 4 MENGATASI TANTANGAN

DAN MENCAPAI SUKSES Tantangan Pengalaman KINERJA menunjukkan bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam perencanaandan pelaksanaan SPM Pendidikan Dasar, yakni antara lain: • Tantangan dalam pelayanan publik adalah belum adanya dan belum meratanya pelayanan dasar yang diberikan daerah kabkota kepada warga masyarakatnya. Dengan penerapan SPM maka penyediaan pelayanan dasar yang diberikan kepada warga masyarakat dari Pemerintah Daerah lebih terjamin dengan kualitas mutu tertentu sudah ditetapkan standar pelayanannya. • Begitu pula berkaitan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh dinasinstansi Pemerintah daerah, dengan adanya penerapan SPM adalah sebagai tolok ukur kinerja pelayanan dasar kepada masyarakat. SPM sebagai landasan untuk menentukan anggaran yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan dasar, dan perimbangan keuangan yang lebih merata serta transparan. • Dalam perencanaan SPM dituntut manajemen data yang baikvalid dan lengkap, sehingga dengan penerapan SPM, dinasinstansi Pemda penyelenggara pelayanan harus mempunyai pengelolaan data yang baik agar dapat menerapkan SPM dengan baik juga. • Selain tantangan utama diatas, hambatankendala dalam pelaksanaan pendampingan SPM di daerah adalah: o Sebagian besar staffpejabat Dinas Pendidikan sudah mengerti SPM Pendidikan Dasar, namun masih banyak pejabat kabkota yang belum memahami pentingnya penerapan SPM dalam pelayanan publik, termasuk DPRD,BupatiWalikota dan Wakilnya. o Perihal manajemen data cukup bermasalahtidak lengkap, kadang validitasnya diragukan misal: data murid SD negeri di UPTD dobel dengan data siswa Madrasahdi Kemenag. Sehingga pada saat melaksanakan identiikasi capaian SPM kesulitan dalam penyediaan data yang diperlukan sehingga dibutuhkan waktu panjang untuk mengumpulkan dan klariikasi data. Hal ini terjadi di tingkat Sekolah dan tingkat Dinas dan KabKota. o Proses penghitungan costing SPM oleh Tim daerah terlambat sehingga tidak tepat dengan waktu siklus perencanaan dan penganggaran daerah. Akibatnya hasil costing SPM terlambat di-integrasikan 21 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota ke dalam dokumen penganggaran daerah, hal ini berdampak tidakkurang tersedia alokasi anggaran untuk pemenuhan target SPM. o Keterbatasan anggaran daerah yang tersedia dan kebutuhan sektor lain yang dipandang lebih prioritas menyebabkan pemenuhan SPM Pendidikanbelum terpenuhi dan rencana program-kegiatan pemenuhan SPM tidak dapat direalisasikan. o Keterbatasan waktu dan kapasitas para pegawai yang menangani SPM masih kurang sehingga proses penghitungan, penyusunan rekomendasi teknis, dan pengintegrasian menjadi lambat. Namun secara bertahap tantangan ini dapat diatasi melalui lokakarya dan pendampingan yang intensif. o Kapasitas personil sebagian Konsultan atau organisasi mitra pelaksanaOMP masih kurang sehingga pada awal pelaksanaan program proses pendampingan kepada pemerintah daerah dan multi stakeholder belum seperti yang diharapkan. Tantangan ini diatasi melalui dukungan bimbingan teknis oleh kantor pusat National Ofice KINERJA. o Pergantian pejabat pemerintah daerah yang menyebabkan perubahan komitmen dari pejabat baru. Tantangan ini dapat diatasi dengan penjelasan dan sosialissi ulang tentang program KINERJA sehingga pejabat baru dapat memahami dan memberi dukungan terhadap pelaksanaan program. Keberhasilan Program

1. Contoh Keberhasilan Program SPM Pendidikandi Kabupaten Barru

Program SPM Pendidikan di Kab Barru, Sulawesi Selatan dapat dijadikan contoh keberhasilan Program Penghitungan Costing Kebutuhan Pemenuhan Target SPM Pendidikan. Kabupaten ini menghadapi masalah dalam hal kualitas layanan pendidikan di sekolah-sekolah yang salah satunya disebabkan karena kurangnya jumlah guru disebagian sekolah akibat tidak meratanya distribusi guru sehingga sekolah tidak dapat mencapai standar pelayanan minimalnya. Permasalahan secara umum adalah sekolah-sekolah dan bidang Pendidikan dasar belum dapat memenuhi standar SPM yang ditentukan dalam peraturan perundangan. a Upaya Mengatasi Kekurangan Jumlah Guru di Sekolah Dalam rangka untuk mengatasi tantangan kekurangan jumlah guru di sebagian sekolah akibat tidak meratanya distribusi guru, pemerintah Kabupaten Barru bekerja sama dengan forum multi