Lokasi Program KINERJA RINGKASAN EKSEKUTIF

5 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota

3. Keberhasilan Program Perencanaan SPM KINERJA

Bantuan teknis KINERJA di sektor pendidikan dasardi kabupatenkota terdiri dari 3 paket fokus pelayanan publik, yaitu :

1. BOSP Biaya Operasional Satuan Pendidikan: Upaya dukungan terhadap kecukupan kebutuhan

operasional sekolah yang diberikan oleh Pemerintah berdasarkan metode perhitungan biaya operasional satuan pendidikan untuk mencapai standar pelayanan yang ditetapkan sesuai dengan harga satuan daerah setempat.

2. DGP Distribusi Guru yang Proporsional: Upaya melaksanakan penataan dan pemerataan guru-guru

PNS agar ketersediaan dan kualiikasi gurudi tiap sekolah-sekolah dapat memenuhi standar pelayanan yang ditetapkan.

3. MBS Manajemen Berbasis Sekolah: Upaya meningkatkan tata kelola manajemen sekolahsatuan

pendidikan agar lebih transparan, akuntabel, partisipatif dan responsif sehingga dapat menyelenggarakan pelayanan yang baik dan melakukan perbaikan berkelanjutan. Ketiga fokus tersebut merupakan kunci pendekatan universalinternasional untuk reformasi pendidikan di seluruh sekolah, karena dengan tersedia guru yang cukup dan berkualitas, sekolah punya dana operasional yang cukup dan mempunyai manajemen pengelolaan yang baik maka dipastikan akan terselenggara pelayanan pendidikan yang baik dan bermutu. Keberhasilan KINERJA pada pendampingan perencanaan dan penganggaran SPM sektor pendidikan dasar di 16 kabkota BOSP di 3 kabkota, DGP di 6 kabkota, MBS di 7 kabkota, adalah: • Tim SPM kabkota dan Dinas Pendidikan telah memahami dan melaksanakan tahapan dan metode penghitungan kebutuhan pemenuhan SPM pendidikan dasar, serta mengetahui kesenjangan gap masing-masing indikator-indikator SPM terhadap sasaran target SPM nasional, provinsi maupun lokal. • Dinas Pendidikan dan Satuan Pendidikansekolah telah menganalisis dan menghitung gapkesenjangan SPM sehingga mengetahui kebutuhan pembiayaan untuk memenuhi target SPM 3 sd 5 tahun kedepan. • Hasil penghitungan SPM costing SPM telah diintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran Dinas atau Daerah, seperti dokumen RKA, KUA-PPAS, Renja dan digunakan sebagai acuan penyusunan Renstra Dinas dan RPJMD kabkota. • Hasil perencanaan untuk pemenuhan target SPM pendidikan telah dialokasikan anggarannya melalui APBD dan dilaksanakan untuk perbaikan peningkatan pelayanan publik pendidikan dasar. 6 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota • Dinas Pendidikan danatau Satuan Pendidikansekolah melaksanakan perbaikan pelayanan publik yang berbasis standar pelayanan yang jelas, fokus dengan landasan regulasi yang kuat. Pendekatan KINERJA juga berhasil mendorong perbaikan pelayanan yang berkelanjutan. • Terjadi perluasan dan replikasi penerapan SPM di sekolah-sekolah lainnya diluar sekolah yang didampingi oleh Kinerja. Rekomendasi kepada para Pimpinan Daerah Program perencanaan dan penganggaran SPM yang dilaksanakan Dinas Pendidikan bersama stakeholder kabupatenkota dengan dukungan dari KINERJA menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan telah membawa hasil, sebagaimana disampaikan di atas. Rekomendasi pertama KINERJA kepada pimpinan daerah, adalah untuk belajar dari pengalaman KINERJA, dari pengalaman itu menghitung kebutuhan pemenuhan SPM Pendidikan dan mengintegrasikan hasilnya dalam penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran daerah hingga tertuang dalam DPA dokumen pelaksanaan anggaran. Berdasarkan pengalaman tersebut, ada beberapa rekomendasi, yakni: a Diperlukan komitmen yang kuat dari para pimpinan daerah Sekda, BupatiWalikota, DPRD dan Dinas Pendidikan untuk menerapkan SPMstandar pelayanan minimal, b Setiap kebijakan pada pelayanan publik hendaknya berorientasi pada standar sehingga bisa diukur capaiannya dengan jelas, c Melibatkan organisasi masyarakat sipilOMS atau forum multi stakeholder FMS dalam penyelengaraan tata kelola pelayanan pendidikan dasar, d Mendayagunakan staf, struktur organisasi dan sumber daya lokal yang ada tanpa perlu membentuk unit organisasi baru, seperti: Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, UPTD, Dinas, Dewan Pendidikan, PGRI dan Perguruan Tinggi setempat. e Berkoordinasi dan sinergi antar SKPD dan instansi pemerintah daerah terkait, f Menetapkan indikator kinerja dan pengukuruan keberhasilan program, dan g Mengadopsi pendekatan KINERJA dan menggunakan bahan-bahan yang telah disusun oleh KINERJA.