Peran Masing-masing Stakeholder PENGALAMAN KINERJA DALAM

18 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota SPM di tingkat unit layanansekolah dan tingkat kabkota SKPDDinas. Pengawasan dilakukan melalui Monitoring dan pengaduan-pengaduan yang kemudian ditindaklanjuti dengan analisis dan laporan kepada para pengambil kebijakan.

2. Pelaksanaan Rencana Kerja

Kegiatan perencanaan SPMKinerja dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Lokakarya Peningkatan Pemahaman dan Kesadaran atas SPM dan Studi Komparatif penerapan Standar Pelayanan bidang pendidikan: Menyelenggarakan lokakarya di kabkota dengan mengundang semua Stakeholder terkait untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran atas pentingnya SPM dan Standar Layananservice standard. Jika memungkinkan Pejabat daerah melakukan studi komparatif banding ke kabkota yang telah menerapkan SPM dan Standar Layanan secara baik dan berhasil untuk memahami dan mendalami langsung permasalahan penerapan SPM. 2. Review Peraturan di Tingkat Provinsi dan KabupatenKota dalam Penerapan SPM serta peraturan perundangan tentang SPM Pendidikan: Tim Penyusun SPM dan Dinas melakukan review peraturan- peraturan terkait SPM untuk mengkaji peraturan yang mendukung menghambat pencapaian pemenuhan SPM dan menentukan target sasaran SPM yang harus dicapai kabkota. 3. Identiikasi Status Pencapaian SPM dan Sasaran target SPM: Mengidentiikasi capaian masing-masing indikator SPM IP1 sd IP27 pada tahun ini dan beberapa tahun sebelumnya, baik ditingkat unit layanan sekolah dan tingkat kabkota Dinas. 4. Analisis Kesenjangan Capaian gap terhadap Target SPM, Prioritisasi Penyebab Kesenjangan, dan Strategi Penanganan: Menganalisis kesenjangan gap masing-masing indikator SPM Pendidikan antara capaian dengan target NasionalProvinsi yang ditetapkan. Serta mengidentiikasi nilai gap yang terbesar hingga terkecil. Gap yang besar akan prioritas ditangani lebih dahulu. Dilanjutkan menganalisis penyebab terjadinya gap dengan memilih salah satu metode misal “pohon masalah” atau “ ishbone”, kemudian menyusun program-kegiatan untuk mengatasi masalah serta membuat priotitas rangking dan strategi penanganannya. 5. Penghitungan Kebutuhan Anggaran untuk Mengurangi Kesenjangan Capaian gap dan Pelaksanaan ProgramKegiatan: Setelah ditentukan rangking program-kegiatan dan strateginya maka dilakukan penghitungan kebutuhan biaya untuk melaksanakannya secara bertahap, pada umumnya dalam jangka menengah 3-5 tahun, disesuaikan dengan target SPM yang harus dicapai. 6. Integrasi Target SPM dan Kebutuhan Anggaran Pencapaian Target SPM ke dalam Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Daerah dan DinasSKPD: Melaksanakan lokakarya hasil penghitungan costing SPM dengan mengundang berbagai pihak uji publik dan mengintegrasikan hasil 19 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota costing SPM ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran Dinas dan Daerah, seperti : RKA, KUA-PPAS, RENJA, RKPD, RENSTRA DINAS dan RPJMD KabKota. 7. Monitoring dan Evaluasi Capaian SPM : Tim Penyusun SPM dan Dinas memantau Monitoring pelaksanaan program-kegiatan yang sedang diimplementasikan, mengevaluasi capaian SPM secara periodik serta melakukan review jika ada rencana yang pelaksanaanya perlu diperbaiki atau ditingkatkan. 8. Adopsi praktek baikinovasi dan ReplikasiPerluasan Penerapan SPM ke Sekolah atau instansi SKPD lainnya: Kabkota yang sudah menyelesaikan tahapan penghitungan Costing SPM dapat mengadopsi atau melaksanakan praktek baik guna memaksimalkan pelayanan publik, misalnya: membuat Peraturan WalikotaBupati tentang penerapan SPM beserta petunjuk teknisnya, memperluas penghitungan costing SPM keseluruh unit layanansekolah, menerapkan SPM di DinasSKPD lain diluar Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, menerapkan indikator-indikator SPM sebagai acuan dalam penyusunan Renstra Dinas dan RPJMD KabKota, menerapkan Standar Pelayanan PublikSPP untuk pelaksanaan pelayanan publik sesuai indikator SPM yang ingin dicapai.

3. Proses Perubahan dan Perkembangan Manfaat Dari Cara Kerja

Sekurang-kurangnya ada perubahan-perubahan yang segera tampak sebagai hasil pelaksanaan program SPM dengan pendekatan KINERJA: • Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam daya tanggap terhadap kebutuhan pembiayaan sekolahpendidikan berbasis SPM, ketrampilan penghitungan dan kesenjangan pembiayaan SPM Pendidikan Dasar, StafPejabat Sekolah Dinas yang turut langsung melakukan penghitungan SPM akan lebih menjiwai peningkatan pelayanan publik berbasis standar. • Peningkatan keterlibatan elemen masyarakat dalam penyelenggaraan program SPM. Forum-forum multi Stakeholder di KabupatenKota mitra Kinerja telah menunjukkan keterlibatan dan berperan secara signiikan dalam setiap tahapan program. • Peningkatan kemampuan alokasi anggaran sekolah dalam melaksanakan program-kegiatannya untuk mencapai SPM.