SPM 4 – Ruang Guru dan Ruang Kepala Sekolah

90 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota b Rincian Indikator SPM Nomor Indikator SPM 4-1 Di setiap SDMI tersedia satu ruang guru. 4-2 Di setiap SMPMTs tersedia satu ruang guru. 4-3 Ruang guru di SDMI dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya. 4-4 Ruang guru di SMPMTs dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya. 4-5 Di setiap SMPMTs tersedia ruang kepala sekolah. c Analisis IP-4.1 dan IP-4.2 kecukupan ruang guru Untuk menghitung pemenuhan SPM pada indikator ini, maka kita dapat menggunakan informasi jumlah ruang guru di tiap sekolah yang tercatat dalam database PadatiWEB. Berikut adalah output tabeling yang digunakan untuk melihat pemenuhan indikator ini. SekolahMadrasah Menurut Kepemilikan Ruang Guru Jml Sekolah Ruang Guru Total Jenis Status 1 Sekolah Dasar 53 47 100 Negeri 49 46 95 Swasta 4 1 5 Madrasah Ibtidaiyah 2 1 3 Negeri 1 1 Swasta 2 2 Grand Total 55 48 103 Alternatif Kebijakan • Melakukan pembangunan Ruang Guru • Melakukan konversi Ruang Kelas yang tidak terpakai atau ruang lainnya menjadi ruang guru 91 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Analisis Lebih Lanjut Salah satu alternatif adalah konversi ruang kelas yang tidak terpakai untuk menjadi ruang guru. Untuk itu kita akan adakah sekolah yang memiliki kelebihan ruang kelas. Jumlah SekolahMadrasah dengan kemungkinan konversi Ruang Kelas menjadi Ruang Guru Jenis dan Status Sekolah Ruang Guru Total 1 Tidak Lebih RK Lebih RK Sekolah Dasar 46 7 47 100 Negeri 42 7 46 95 Swasta 4 1 5 Madrasah Ibtidaiyah 2 1 3 Negeri 1 1 Swasta 2 2 Total 46 9 48 103 Dalam tabel di atas terlihat bahwa dari 55 sekolah yang tidak memiliki ruang guru, ternyata 9 sekolah diantaranya memiliki kelebihan ruang kelas yang bisa dikonversi menjadi ruang guru. d Analisis IP-4.3 dan IP-4.4 kecukupan sarana Ruang Guru Untuk analisis kebutuhan sarana di Ruang Guru, karena meja dan kursi guru juga merupakan komponen yang dihitung dalam indikator SPM IP-2.3 dan IP-2.4, maka kecukupan meja dan kursi guru akan dihitung dalam indikator SPM tersebut. Untuk mempermudah penjelasan teknik penghitungan, maka kebutuhan akan lemari untuk setiap guru juga akan dihitung dalam pemenuhan SPM IP-2.3 dan IP-2.4 e Analisis IP-4.5 kecukupan Ruang Kepala Sekolah Hampir sama dengan indikator SPM IP-4.1. dan IP-4.2., kita dapat melakukan identiikasi pemenuhan indikator ini melalui variabel jumlah Ruang Kepala Sekolah yang dicatat dalam PadatiWEB. Berikut adalah contoh tabel untuk melihat berapa banyak SMPMTs yang sudah memenuhi SPM. 92 www.kinerja.or.id LAMPIRAN B - Uraian Substansi Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota Jumlah SekolahMadrasah dengan kemungkinan konversi Ruang Kelas menjadi Ruang Kepsek Jenis dan Status Sekolah Ruang Kepsek Total 1 Kurang RK Lebih RK 1 Lebih RK 1 Madrasah Tsanawiyyah 2 5 7 Negeri 1 2 3 Swasta 1 3 4 Sekolah Menengah Pertama 5 2 6 15 28 Negeri 5 2 4 15 26 Swasta 2 2 Grand Total 5 2 8 20 35 Tabel di atas menunjukkan masih ada 15 SMPMTs yang tidak memiliki Ruang Kepala Sekolah, 10 diantaranya memiliki kelebihan ruang kelas yang dapat dikonversi menjadi Ruang Kepala Sekolah. Alternatif Kebijakan • Melakukan pembangunan Ruang Kepala Sekolah • Melakukan konversi Ruang yang tidak terpakai atau ruang lainnya menjadi ruang guru

4. SPM 5 – Kecukupan Guru Kelas SDMI

a Uraian Standar Pelayanan Minimal Di setiap SDMI tersedia 1 satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6 enam orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 empat orang guru setiap satuan pendidikan. 93 www.kinerja.or.id Tata Kelola Penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Pendidikan Dasar untuk KabupatenKota b Rincian Indikator SPM Nomor Indikator SPM 5-1 Di setiap SDMI tersedia 1 satu orang guru kelas untuk setiap rombongan belajar c Analisis IP-5.1 Indikator SPM IP-5.1, dihitung dengan melihat Rasio Guru Kelas terhadap Rombel Guru Kelas Rombel dengan rumus berikut ini: Rasio Guru Kelas per Rombongan Belajar = Jumlah Guru Kelas Jumlah Rombongan Belajar Hasil rasio ini pada idealnya ada pada angka 1, yaitu satu guru untuk satu rombongan belajar, sementara angka di atas satu menggambarkan adanya kelebihan guru, sedangkan angka di bawah satu menunjukkan kekurangan guru. Rasio ini dapat digunakan baik untuk analisis di tingkat sekolah ataupun analisis di tingkat kecamatan dan kabupatenkota. Analisis menyeluruh membutuhkan dua tingkat analisis tersebut, dan dalam perhitungan SPM ini kita akan melihat analisis di tingkat wilayah terlebih dahulu. Rasio Guru Kelas per Rombel di tingkat KabupatenKota Jenis Status Jml Guru Kelas Jml Rombel Rasio Guru Kelas +- GK Madrasah Ibtidaiyah 21 14 2.4 7 Sekolah Dasar 1,045 659 1.7 386 Grand Total 1,066 673 1.7 393 Seperti kita lihat dari contoh di atas, rasio di tingkat kabupaten keseluruhan 1,7 guru kelas per rombel menunjukkan bahwa jumlah guru kelas yang ada sudah mencukupi, bahkan kelebihan 393 orang. Kita dapat melihat gambaran lebih mendetail mengenai rasio ini bila kita menghitung rasio ini di tingkat lebih rendah lagi, seperti di tingkat kecamatan.