RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB II- 74 Sumber : Dinas Pertanain Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Denpasar
Gambar 2.22 Persentase luas Wilayah Produktif Tahun 2009 sd 2013
Kota Denpasar
Untuk luas wilayah produktif di Kota Denpasar dari tahun ketahun mengalami penyusutan. Hal itu disebabkan oleh alih fungsi lahan yang semakin meningkat.
Kecamatan Denpasar Selatan dan Kecamatan Denpasar Timur yang paling banyak mengalami penyusutan lahan produktif. Untuk Kecamatan Denpasar Selatan pada
tahun 2013 atau seluas 49 ha dan untuk Kecamatan Denpasar Timur tahun 2012 seluas 0 ha pada tahun 2013 atau seluas 49 ha. Dan untuk Kota Denpasar alih fungsi
lahan produktif selama 4 tahun terakhir dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 seluas 113 ha.
2.1.4.3 Fokus Iklim berinvestasi
Dalam rangka meningkatkan investasi daerah, hal penting yang harus ada antara lain adalah penciptaan iklim investasi yang kondusif di daerah. Indikator
penting dalam kaitannya dengan iklim investasi daerah antara lain besaran angka kriminalitas yang tertangani oleh aparat penegak hukum polisikejaksaan.
Tabel 2.52 Angka Kriminalitas
Kota Denpasar
Jenis Kriminal 2009
2010 2011
2012 2013
Jumlah kasus Narkoba 117
128 163
171 170
Jumlah kasus Pembunuhan 5
8 4
6 6
Jumlah Kejahatan Seksual 13
9 5
3 3
Jumlah kasus Penganiayaan 208
155 16
157 198
Jumlah kasus Pencurian 1137
1187 960
857 919
Jumlah kasus Penipuan 179
111 183
117 147
Jumlah kasus Penadah 1
1 2
13 4
Jumlah kasus penggelapan 221
133 247
206 174
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
2009 2010
2011 2012
2013 2009
2010 2011
2012 2013
Luas Wilayah Produktif Luas Seluruh Wil. Budidaya
Kecamatan Denpasar Utara Kecamatan Denpasar Selatan
Kecamatan Denpasar Timur Kecamatan Denpasar Barat
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB II- 75
Jumlah kriminalitas selama 1 tahun 1673
1732 2.379
2.743 3.052
Sumber : Poltabes Kota Denpasar
Dilihat dari data kriminal yang terjadi di Kota Denpasar, yang paling banyak terjadi adalah kasus pencurian , untuk tahun 2012 terjadi penurunan yang cukup
drastis sebanyak 857 kasus. Hal ini disebabkan pengamanan yang terjadi di Kota Denpasar sudah ada peningkatan. Untuk tahun 2013 terjadi sebanyak 919 kasus
pencurian. Untuk kasus kriminal yang mengalami penurunan dari tahun ketahun adalah kasus penggelapan, kasus penadahan juga mengalami penurunan.
2.1.4.4 Fokus sumber daya manusia
2. Sumber Daya Manusia Kota Denpasar Guna mewujudkan pembangunan multidimensi dan pelayanan prima bagi
masyarakat kota, dibutuhkan sumber daya manusia atau aparatur yang memadai. Secara kualitas, kondisi SDM Aparatur Pemerintah Kota Denpasar dapat
dikatakan memadai, hal ini dapat dilihat dari data SDM Aparatur per Desember 2013, terbanyak adalah lulusan S-1 sebanyak 3449 orang atau 45,80, diikuti
lulusan Sekolah Menengah UmumKejuruan sebanyak 1798 orang atau sebesar 23,88 .
Tabel 2.53 Penyebaran Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di Kota Denpasar
NO TINGKAT PENDIDIKAN
JUMLAH
1 Sekolah Dasar
109
2 Sekolah Menengah Pertama
175
3 Sekolah Menengah Umum
1798
4 Diploma 1 D-1
73
5 Diploma 2 D-2
1017
6 Dipoloma 3 D-3
566 7
Dipoloma 4 D-4 dan Sarjana Muda
18 8
Strata Satu S-1
3449 9
Strata Dua S-2
325 10
Doktor S3
JUMLAH
7530
Sumber: BKPP Kota Denpasar
Jumlah aparatur yang memadai akan lebih optimal perannya dalam mendukung upaya Pemerintah Kota Denpasar untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat, bila diikuti dengan penempatan SDM aparatur ini, pada bidang tugas yang sesuai dengan kompetensinya.
3. Rasio Ketergantungan Penduduk Informasi jumlah penduduk menurut struktur usia sangat bermanfaat sebagai
masukan perencanaan pembangunan antara lain sebagai informasi awal untuk antisipasi penyediaan berbagai fasilitas pendidikan, kesehatan, dan lapangan
pekerjaan. Informasi ini akan memberikan gambaran tentang seberapa besar potensi Sumber Daya Manusia SDM terutama untuk keperluan yang terkait dengan
pendidikan , kesehatan dan ketenagakerjaan. Selain itu informasi ini juga diperlukan untuk melihat besarnya nilai rasio ketergantungan penduduk sebagai gambaran
perbandingan antara penduduk usia tidak produktif 0-14 tahun dan 65 tahun terhadap penduduk usia produktif 15-64 tahun.