PENERIMAAN RANCANGAN KERANGKA EKONOMI
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB III- 17
3.1.1 Sisa lebih perhitungan
anggaran tahun sebelumnya SILPA
205,836,243,706.78 257,796,738,849.61
100,000,000,000.00 -
- 3.1.2 Pencairan Dana Cadangan
- -
- -
- 3.1.3
Hasil Penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
- -
- -
- 3.1.4
Penerimaan pinjaman daerah
- -
- -
- 3.1.5
Penerimaan kembali pemberi
pinjaman 75,000,000.00
- -
- 3.1.6 Penerimaan piutang daerah
- -
- -
- JUMLAH
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
205,911,243,706.78 257,796,738,849.61
100,000,000,000.00 -
-
3.2
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
17,633,688,849.00 45,162,429,564.93
- -
- 3.2.1
Pembentukan dana cadangan
- -
3.2.2 Penyertaan pokok utang -
- 3.2.4 Pemberian pinjaman daerah
3.2.5 Penyertaan ModalInvestasi
Pemerintah Daerah 17,633,688,849.00
45,054,173,324.93 15,000,000,000.00
- -
Pembayaran Pokok Hutang -
108,256,240.00 JUMLAH
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
17,633,688,849.00 45,162,429,564.93
15,000,000,000.00 -
- JUMLAH PEMBIAYAAN
NETTO 188,277,554,857.78
212,634,309,284.68 85,000,000,000.00
- -
Sumber : Bagian Keuangan
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB IV-1
BAB IV
PRIORITAS DAN
SASARAN PEMBANGUNAN
DAERAH
4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN 4.1.1. Visi
Visi merupakan wawasan dan cara pandang vision du mont, baik mengenai ruang, waktu, maupun tindakan untuk mewujudkan ide-ide dan gagasan menjadi
kenyataan. Pada dasarnya di dalam visi telah mengandung misi yang ingin diwujudkan, karena itu misi lebih merupakan upaya nyata. Upaya nyata ini lebih
ditegaskan dalam bentuk program pembangunan yang menjadi panduan dalam prakteknya sehingga gerak pembangunan berjalan ke arah yang ditetapkan.
Materi Visi, Misi dan Program Pembangunan Kota Denpasar yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Daerah Kota Denpasar
tahun 2010-2015, ini merupakan penyempurnaan dari materi Visi, Misi dan Program yang telah disampaikan pada tahun 2005-2010. Walaupun demikian, apabila
mencermati perubahan situasi dan kondisi yang sangat dinamis, maka sebagian besar materi dimaksud telah dikembangkan sedemikian rupa dengan tetap mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kota Denpasar Tahun 2005-2025 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 1
Tahun 2009. Akhirnya, Visi, Misi, dan Program Pembangunan Kota Denpasar periode tahun 2010-2015 ini dapat kami susun sebagaimana akan dijelaskan pada
bagian berikutnya.
Visi Kota Denpasar tahun 2005-2010, adalah Terciptanya Kota Denpasar Berwawasan Budaya dengan Keharmonisan dalam Keseimbangan secara
Berkelanjutan. Visi ini dilandasi oleh tiga pilar pembangunan yang penting yaitu Tri Hita Karana yang merupakan implementasi dari upaya menjaga serta mewujudkan
keharmonisan dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan serta lingkungannya secara berkesinambungan.
Ketiga pilar nilai budaya ini patut dijadikan acuan serta pedoman dalam keseluruhan proses pembangunan yang akan dilaksanakan. Dengan demikian maka
secara langsung proses pembangunan Kota Denpasar telah mampu menyentuh keseluruhan elemen dasar dari aspek religi, bahasa, sistem pengetahuan, organisasi
sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup dan kesenian. Atau dapat dikatakan pemerintah Kota Denpasar telah meletakkan dasar
yang kuat bagi terciptanya Denpasar sebagai Kota Berwawasan Budaya.
Pelaksanaan pembangunan Kota Denpasar dalam periode 2005-2010 sudah merealisasikan banyak pembangunan baik fisik dan non fisik yang dilaksanakan
seperti pelaksanakan industri kreatif dan kota kreatif dapat terwujud secara konkret baik dalam level mikro dan makro. Pada level mikro banjar dan institusi yang ada
didalamnya maupun level makro SKPD telah dilaksanakan berbagai kegiatan yang mendorong lahirnya inovasi dan kreativitas dalam pelaksanaan pembangunan.
Masyarakat Bali umumnya dan khususnya masyarakat Kota Denpasar dalam perkembangan dan dinamika globalisasi, terus menerus dihadapkan pada berbagai
persoalan ditengah-tengah kompetisi yang ketat antara keinginan untuk memenuhi kebutuhan material yang bersifat ekonomis, dengan tuntutan untuk menjaga dan
melestarikan nilai-nilai budaya yang sudah mengakar di masyarakat. Adalah sangat sulit untuk meninggalkan salah satu dari kedua aspek di atas. Oleh karenanya upaya
yang paling mungkin dilakukan adalah mensinergikan kedua aspek ini untuk kepentingan kemajuan pembangunan di Kota Denpasar. Pemenuhan kebutuhan
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB IV-2
material yang bersifat ekonomi sebaiknya dilandasai oleh basis pemahaman agama dan budaya yang baik. Sehingga akan memunculkan manusia-manusia pembangunan
yang inovatif dan kreatif dengan basis budaya yang unggul.
Dengan landasaran di atas Kota Denpasar, telah melakukan pendalaman terhadap eksistensi sebuah kebudayaan, bahwa sesungguhnya dasar-dasar
kebudayaan harus dipahahami dengan baik. Dalam pandangan ini kebudayaan dijadikan sebagai sentral ide, kemudian karena stimulus dan motivasi berproses
melalui reinterpretasi, reintegrasi dan adaptasi akan memberikan sebuah pemahaman baru tentang suatu hal. Melalui proses inilah antisipasi pengaruh perubahan oleh
arus globalisasi akan memperkuat tradisi yang sudah bekembang di masyrakat.
Hal ini sejalan dengan landasan pokok kebudayaan Bali, bahwa pengayaan kebudayaan mesti dikembangkan dengan basis konvergensi antara tradisi dan
modernisasi atau sinergi antara budaya ekpresif yang mengutamakan nilai-nilai spritual, tradisi, estetika dengan budaya progresif yang mengutamakan nilai-nilai
ekonomi, teknologi dan sain. Inilah pondasi untuk budaya kreatif yang sangat potensial untuk mengembangkan industri kota kreatif, nilai ekspresif dan progresif
inilah merupakan genuinesitaslokal genius kebudayaan Bali untuk menghadapi modernisasi.
Untuk menguatkan pondasi Denpasar sebagai Kota Kreatif tahun 2010-2015 dan aplikasi industri kreatif berbasis budaya unggul secara sistematis, partisipatif dan
berkelanjutan, Pemerintah Kota Denpasar masih memerlukan berbagai hal yang bersifat mendasar : 1 Konsep utuh dan operasional tentang Kota Kreatif, Industri
Kreatif dan kebudayaan unggul yang cocok dengan kondisi kontekstual Kota Denpasar sebagai komunitas urban, berjatidiri kebudayaan Bali dan bersifat
multikultural: 2 Inventori data dasar database tentang keberadaan, perkembangan dan persebaran unsur budaya unggulan. Sebagai basis industri dan kota kreatif
berkelanjutan: 3 Kondisi kontekstual tentang beragam unsur kebudayaan unggul dalam habitat urban. Disatu pihak kehidupan urban yang modern dan mengglobal
ditengah isu komodifikasi, hegemoni, marginalisasi dan dilain pihak semakin terbukanya aneka peluang kehidupan urban dengan nilai tambah secara tradisi,
ekonomi, teknologi dan sain. Dalam aneka pembaharuan bentuk, fungsi dan makna, serta beragam peluang dan tantangan kontekstual, penelitian ilmiah untuk
merumuskan konsep kunci kota kreatif dan inventori unsur budaya unggulan sebagai basis industri dan kota kreatif menjadi amat relevan dan urgen.
Sebuah konsep kota kreatif bercirikan dan mengandung muatan : 1. Membangun Citra dan identitas lokal
2. Memberikan kontrubusi ekonomi yang signifikan 3. Menciptakan iklim bisnis yang positif
4. Berbasis kepada sumber daya yang terbarukan 5. Menciptakan inovasi dan kreatifitas yang merupakan keunggulan yang
kompetitif 6. Memberikan dampak yang positif pada masyarakat.
Keseluruhan aspek di atas dijadikan dasar untuk menggerakkan individu, seniman, budayawan dan komunitas-komunitas kreatif, yang esensinya adalah
membangun keseimbangan antara jiwa dan raga, batiniah lahiriah, spritual dan material dari masyarakat secara kreatif menuju keseimbangan dalam perubahan.
Dalam hal ini ketiga pilar pembangunan Pemerintah , Swasta dan masyarakat merupakan penyangga utama untuk mewujudkan bangunan Kota Kreatif.
Berdasarkan latar belakang dan kondisi diatas sudah saatnya visi Pemerintah Kota Denpasar tahun 2010-1015 dipertajam dan dijabarkan lebih rinci ke dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Daerah Kota Denpasar tahun 2010-2015 dengan mempertimbangkan berbagai bidang pembangunan dan dampak