RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB II- 69
lahan representatif untuk pembangunan infrastruktur dimaksud. Oleh karenanya perlu dilakukan terobosan sehingga pelayanan infrastruktur ini dapat berjalan dengan
baik.
Sehubungan dengan hal tersebut sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan pos dan telematika adalah:
1. terwujudnya penyelenggaraan pos dan telematika yang efisien yaitu, yang mampu mendorong produktifitas dan pertumbuhan ekonomi nasional
dengan tetap memperhatikan kemanfaatan aspek sosial dan komersial, 2. meningkatnya aksesibilitas masyarakat akan layanan pos dan telematika,
3. meningkatnya kapasitas
serta kemampuan
masyarakat dalam
mengembangkan dan mendayagunakan teknologi dan aplikasi telematika secara efektif.
Sesuai karakteristik penyelenggaraan setiap sub server dilakukan dengan pendekatan yang berbeda untuk meningkatkan laju perkembangan pembangunan
infrastruktur informasi pos telekomunikasi teknologi informasi dan penyiaran dengan tetap menciptakan sinergi antara pemerintah dunia usaha dan pengguna usaha dalam
rangka mewujudkan penyelenggaraan pos dan telematika yang efisien. Pada penyelenggaraan pos dan penyiaran pemerintah masih mempunyai fungsi operasi
sehingga masih dibutuhkan investasi pemerintah dalam melakukan pembangunan fisik sedangkan pada penyelenggaraan telekomunikasi pemerintah lebih bersifat
sebagai fasilitator. Untuk mendukung sasaran yang dimaksud maka arah kebijakan yang ditempuh
adalah
1. peningkatan efisiensi pemanfaatan dan pembangunan infrastruktur pos dan telematika,
2. peningkatan pengembangan dan pemanfaatan aplikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Mengingat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan,
pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Kenyataan telah menunjukkan bahwa penggunaan media elektronik
merupakan faktor yang sangat penting dalam berbagai transaksi internasional, terutama dalam transaksi perdagangan. Penataan yang tengah kita laksanakan harus
pula diarahkan untuk mendorong masyarakat Denpasar menuju masyarakat informasi.
2.1.3.2 FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN
1. URUSAN PILIHAN PERTANIAN A. DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA
Pembangunan sektor pertanian diarahkan untuk mendorong kecukupan kebutuhan pangan daerah dan mendorong peningkatan produksi dalam rangka
meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengembangan komoditi sub sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan dalam
pertumbuhan PDRB
Dalam hal ini peran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hultikultura Kota Denpasar sangatlah penting, dalam upaya memberikan perlindungan terhadap
pemberdayaan sumberdaya di sektor pertanian yang ada di Kota Denpasar. Kunci keberhasilan pengembangan usaha pada sector pertanian terletak pada aspek
perencanaan. Adanya perencanaan yang matang dan sistematis dangat diperlukan
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB II- 70
karena agribisnis secara modern membutuhkan kesiapan sumber daya manusia, teknologi, kelembagaan, dukungan sarana dan prasarana dan lain-lain. Dalam
kebijakan pengembangan sector, pengembangan pertanian kota denpasar diharapkan untuk menuju pada pengembangan urban farming dan menjaga ekosistem perkotaan.
Banyak kendala yang dihadapi dalam pengembangan sektor pertanian di Kota Denpasar, mengingat semakin besarnya alih fungsi lahan pertananian. Masalah-
masalah dalam pengembangan sektor pertanian di Kota Denpasar dapat dijelaskan sebagai berkut :
1. Rendahnya rasio kepemilikan lahan pertanian di Kota Denpasar menyebabkan kegiatan pertanian selama ini belum mampu untuk
meningkatkan kesejahteraan petani. 2. Tingginya alih fungsi lahan karena nilai lahan pertanian di Kota Denpasar
memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Permasalahn yang dihadapi :
a Alih fungsi lahan b Kesuburan tanah dan kesediaan air yang menurun
c Belum optimalnya kelembagaan petani, kualitas SDM petani,penyuluh dan
koordinasi dengan instansi terkait Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Denpasar untuk mendukung
capaian indikator jumlah produktivitas hasil pertanian antara lain: 1. Pemanfaatan Teknologi untuk meningkatkan SDA dan SDM Pertanian;
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian Perkebunan Tepat Guna dengan menerapkan teknologi budidaya pertanian.
3. Penyediaan sarana produksi pertanian; 4. Pengembangan bibit unggul pertanian;
5. Pelaksanaan Pemantauan dan Pengawasan Produksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura; 6. Pelaksanaan Penyuluhan Peningkatan Produksi PertanianPerkebunan;
7. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh PertanianPerkebunan; 8. Monitoring, pengumpulan, analisa dan evaluasi data produksi tanaman
pangan dan hortikultura.
B. DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Kota Denpasar sebagai daerah tujuan wisata dan mengandalkan pariwisata
dalam memacu perkembangan ekonomi. Seperti telah diketahui bahwa kegiatan pariwisata sangat rentan terhadap isu-isu yang terkait dengan keamanan, kesehatan
dan isu lainnya. Terkait dengan kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan peternakan, hal-hal yang menjadi perhatian adalah tetap terjaganya kualitas daging
yang beredar dan penangulangan penyakit ternak yang dapat menular ke manusia. Kota Denpasar memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih tujuh kilometer,
potensi perikanan dan kelautan cukup memadai sebagai lahan untuk mengais rejeki bagi para nelayan.
Beberapa permasalahan umum dalam pengembangan sektor peternakan di Kota Denpasar adalah sebagai berikut :
a Rendahnya kesadaran masyarakat untuk meningkatkan mutu dan kesehatan produksi hasil ternak
b Kurangnya keterampilan SDM peternak, pembudaya ikan dan nelayan, dalam rangka peningkatan produksi dan pengelolaan usaha yang berwawasan agribisnis
c Alih fungsi lahan pertanian untuk permukiman mengakibatkan berkurangnya lahan untuk usaha peternakan
d Menurunnya kesempatan berusaha di bidang peternakan akibat meningkatnya potensi pencemaran lingkungan
e Kurangnya sarana perikanan tangkap kelompok nelayan