Peningkatan Ketenteraman dan Ketertiban Masyarakat. Sasaran

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB V- 21 2015 diarahkan untuk menerapkan sistem monitoring yang lebih intensif terhadap berbagai aktivitas fisik masyarakat dengan meningkatkan peran perangkat desakelurahan serta partisipasi masyarakat secara umum guna membantu Pemerintah Daerah dalam memberikan informasi secara lebih awal dan peningkatan koordinasi dengan unsur pimpinan daerah lainnya Muspida sehinggasecara lebih dini dapat dicegah terjadinya pelanggaran. C. Peningkatan Potensi Sumber-sumber Pendapatan Daerah. Sasaran Sasaran yang hendak dicapai dalam Peningkatan Potensi Sumber-sumber Pendapatan Daerah dalam lima tahun mendatang adalah: 1. Peningkatan pendapatan daerah dari sumber penerimaan potensi lainnya, yaitu : a. Hasil penerimaan dari iklan dan reklame b. Hasil Perusahaan daerah PD.Pasar, PD. Parkir dan PDAM, BLU Rumah Sakit Wangaya c. Rumah Potong Hewan d. Retribusi Rumah SewaKos, dan lain-lain 2. Terkelolanya sumber dana dan pembiayaan pembangunan secara transparan, akuntabel, dan profesional. Arah Kebijakan Peningkatan Potensi Sumber-sumber Pendapatan Daerah diarahkan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat dalam hal pelayanan masyarakat, penyelenggaraan otonomi daerah, dan pemerintahan daerah yang baik yang dilaksanakan melalui kebijakan: Meningkatkan pemasukan atau pendapatan asli daerah melalui perusahaan daerah yang dikelola di bawah pemerintah daerah. D. Pos dan Telematika. Sasaran. Sasaran umum yang hendak dicapai dalam pembangunan pos dan telematika dalam lima tahun mendatang adalah: 1. Terwujudnya penyelenggaraan pos dan telematika yang efisien, yaitu yang mampu mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi nasional dengan tetap memperhatikan kemanfaatan aspek sosial dan komersial; 2. Meningkatnya aksesibilitas masyarakat akan layanan pos dan telematika; 3. Meningkatnya kapasitas serta kemampuan masyarakat dalam mengembangkan dan mendayagunakan teknologi dan aplikasi telematika secara efektif. Arah Kebijakan Sesuai dengan karakteristik penyelenggaraan setiap subsektor, dilakukan pendekatan yang berbeda untuk meningkatkan laju pembangunan infrastruktur informasi pos, telekomunikasi, teknologi informasi dan penyiaran dengan tetap menciptakan sinergi antara pemerintah, dunia usaha dan pengguna jasa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pos dan telematika yang efisien. Pada penyelenggaraan pos dan penyiaran, pemerintah masih mempunyai fungsi operasi sehingga masih dibutuhkan investasi pemerintah dalam melakukan pembangunan fisik; sedangkan pada penyelenggaraan telekomunikasi, pemerintah tidak lagi berperan dalam aspek operasi. Dalam pembangunan fisik telekomunikasi, pemerintah lebih bersifat sebagai fasilitator. Untuk mendukung tercapainya sasaran pembangunan lima tahun mendatang, arah kebijakan yang ditempuh adalah: RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB V- 22 1. Peningkatan efisiensi pemanfaatan dan pembangunan infrastruktur pos dan telematika. Penyediaan infrastruktur pos dan telematika yang memadai sangat diperlukan untuk memperkecil kesenjangan digital. Terbatasnya sumberdaya yang dimiliki, termasuk sumber pembiayaan, secara langsung telah membatasi kemampuan pembangunan. Oleh karena itu akan ditempuh langkah-langkah peningkatan efisiensi baik dalam pemanfaatan infrastruktur yang ada maupun pembangunan infrastruktur baru, seperti optimasi pemanfaatan infrastruktur non- telekomunikasi yang berpotensi untuk digunakan dalam penyelenggaraan telekomunikasi dan pemakaian bersama suatu infrastruktur oleh beberapa penyelenggara resource sharing. Dengan adanya efisiensi investasi melalui resource sharing diharapkan para penyelenggara dapat menggunakan hasil penghematan investasi untuk memperluas jaringan akses lokal last mile atau pengembangan layanan lain. Dengan bertambahnya kapasitas infrastruktur, trafik diharapkan akan lebih mudah dibangkitkan dan pada saat yang sama industri aplikasi juga dapat berkembang. 2. Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan aplikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Ketersediaan infrastruktur dalam pengembangan berbagai aplikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi sangat penting. Selain itu, pengembangan serta pemanfaatan materi content dan aplikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi juga penting karena informasi yang mempunyai nilai ekonomi, sedangkan infrastruktur merupakan alat untuk mendapatkan informasi. Cepatnya perkembangan teknologi membutuhkan investasi baru yang dapat membebani masyarakat dengan adanya berbagai biaya tambahan akibat perubahan teknologi. Dalam upaya pengembangan berbagai aplikasi yang padat teknologi, pemerintah akan meningkatkan kemampuan industri dalam melakukan adopsi dan adaptasi teknologi serta sekaligus menjaga keutuhan sistem yang telah ada sesuai dengan standar dan kualitas tertentu. Selain itu pemerintah akan memperkuat kemampuan industri nasional dan mempersiapkan perangkat peraturan yang dapat mendorong pemanfaatan aplikasi telematika secara luas. Kebijakan ini juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi sumberdaya manusia yang dibutuhkan industri.

5.2. Pendidikan A. Peningkatkan Asesibilitas dan Kualitas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

Sasaran Sasaran pembangunan pendidikan sampai dengan tahun 2010 adalah meningkatnya akses masyarakat terhadap pendidikan dan meningkatnya mutu pendidikan. Secara lebih rinci sasaran pembangunan pendidikan antara lain ditandai oleh: 1. Meningkatnya taraf pendidikan penduduk melalui: 1 Meningkatnya secara nyata persentase penduduk yang dapat menyelesaikan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, yang antara lain diukur dengan: a. Meningkatnya angka partisisipasi kasar APK jenjang SD termasuk SDLB, MI dan paket A. b. Meningkatnya angka melanjutkan lulusan SD termasuk SDLB, dan paket A ke jenjang SMPMTsPaket B. c. Meningkatnya angka penyelesiaian pendidikan dengan menurunkan angka putus sekolah pada jenjang SD termasuk SDLB, MI dan Paket A. d. Menurunnya rata-rata lama penyelesaian pendidikan pada semua jenjang dengan menurunkan angka mengulang kelas pada jenjang SDMISDLB Paket A RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB V- 23 e. Meningkatnya angka partisipasi sekolah APS 2 Meningkatnya secara signifikan partisipasi penduduk yang mengikuti pendidikan menengah yang antara lain diukur dengan: a. Meningkatnya APK jenjang pendidikan menengah SMASMKMAPaket C. b. Meningkatnya angka melanjutkan lulusan SMPMTsPaket B ke jenjang pendidikan menengah; c. Menurunnya rata-rata lama penyelesaian pendidikan dengan menurunkan angka mengulang kelas jenjang pendidikan menengah; 3 Meningkatnya secara signifikan partisipasi penduduk yang mengikuti pendidikan tinggi yang antara lain diukur dengan meningkatnya APK; 4 Meningkatnya proporsi anak yang terlayani pada pendidikan anak usia dini; 5 Meningkatnya akses orang dewasa untuk mendapatkan pendidikan kecakapan hidup; 6 Meningkatnya keadilan dan kesetaraan pendidikan antara penduduk kaya dan penduduk miskin, serta antara penduduk laki-laki dan perempuan. Meningkatnya kualitas pendidikan ditandai dengan: a. Tersedianya standar pelayanan minimal pendidikan ; b. Meningkatnya proporsi pendidik pada jalur pendidikan formal maupun non formal yang memiliki kualifikasi minimun dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar; c. Meningkatnya proporsi satuan pendidikan baik negeri maupun swasta yang terakreditasi baik; d. Meningkatkan persentase siswa yang lulus ujian akhir pada setiap jenjang pendidikan; e. Meningkatnya minat baca; 2. Meningkatnya relevansi pendidikan dengan pembangunan yang antara lain diukur dengan: a. Meningkatnya efektivitas pendidikan kecakapan hidup pada semua jalur dan jenjang pendidikan; b. Meningkatnya hasil penelitian, pengembangan dan penciptaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh perguruan tinggi serta penyebarluasan dan penerapannya pada masyarakat. 3. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi manajemen pelayanan pendidikan yang antara lain diukur dengan a. Efektifnya pelaksanaan manajemen berbasis sekolah; b. Meningkatnya anggaran pendidikan baik yang bersumber dari APBN maupun APBD sebagai prioritas nasional yang tinggi didukung oleh terwujudnya sistem pembiayaan yang adil, efisien, efektif, transparan dan akuntabel; c. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan; d. Meningkatnya efektivitas pelaksanaan otonomi dan desentralisasi pendidikan termasuk otonomi keilmuan. Arah Kebijakan Dalam rangka mewujudkan sasaran tersebut, Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Pendidikan yang Lebih Berkualitas akan dilaksanakan dalam kerangka arah kebijakan sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun untuk mewujudkan pemerataan pendidikan dasar yang bermutu di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk memenuhi hak dasar warga negara. Untuk itu upaya penarikan kembali siswa putus sekolah dan lulusan SD termasuk