Peningkatan Kualitas hidup dan Peran Perempuan serta Perlindungan Anak.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB V- 45
diperlukan kemauan politik yang kuat agar semua kebijakan dan program pembangunan memperhitungkan kesetaraan dan keadilan gender, serta peduli anak.
Prioritas dan arah kebijakan pembangunan yang akan dilakukan adalah: 1. Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik;
2. Meningkatkan taraf pendidikan dan layanan kesehatan serta bidang pembangunan
lainnya, untuk mempertinggi kualitas hidup dan sumber daya kaum perempuan; 3. Meningkatkan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak;
4. Menyempurnakan perangkat hukum pidana yang lebih lengkap dalam melindungi setiap individu dari berbagai tindak kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi,
termasuk kekerasan dalam rumah tangga; 5. Meningkatkan perlindungan anak; dan
6. Memperkuat kelembagaan, koordinasi, dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi dari berbagai
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di segala bidang, termasuk pemenuhan komitmen-komitmen internasional, penyediaan data dan statistik
gender, serta peningkatan partisipasi masyarakat.
C. Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana dan keluarga sejahtera serta Pemuda dan Olah Raga.
Sasaran
Untuk mencapai sasaran pembangunan kependudukan dan catatan sipil dan keluarga berencana dan keluarga sejahtera serta pemuda dan olahraga dalam lima
tahun mendatang, disusun tiga sasaran pokok sebagai berikut. Sasaran pertama adalah terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya
keluarga berencana dan keluarga sejahtera ditandai dengan: 1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan;
2. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang efektif serta efisien; 3. Meningkatnya peserta KB Pria;
4. Meningkatnya usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun; 5. Menurunnya kebutuhan ber-KB tidak terlayani unmet need
6. Meningkatnya partisipasi keluarga yang mempunyai anak dan remaja dalam
kegiatan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak; 7. Meningkatnya jumlah Keluarga Pra-Sejahtera dan Keluarga Sejahtera-I yang aktif
dalam usaha ekonomi produktif; 8. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Sasaran kedua adalah:
1. Meningkatnya keserasian kebijakan kependudukan dalam rangka peningkatan kualitas, pengendalian pertumbuhan dan kuantitas, pengarahan mobilitas dan
persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan
2. Pembinaan Sistem Administrasi dan Informasi Kependudukan SIAK sebagai kelanjutan dari Program Sistem Informasi dan Manajemen Kependudukan
SIMDUK yang nantinya akan diterapkan secara nasional 3. Memantapkan pelaksanaan tertib Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
4. Meningkatnya pelaksanaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan. Sasaran ketiga adalah:
1. Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda di berbagai bidang pembangunan; 2. Meningkatnya keserasian berbagai kebijakan olahraga di tingkat daerah;
3. Meningkatnya kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat serta prestasi
olahraga;
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB V- 46
4. Mengembangkan dukungan sarana dan prasarana olahraga bagi masyarakat sesuai dengan olahraga unggulan daerah.
Arah Kebijakan
Untuk mencapai sasaran pembangunan kependudukan dan keluarga berencana dan keluarga sejahtera pemuda dan olahraga, maka disusun tiga arah kebijakan
untuk mencapai ketiga sasaran tersebut di atas, sebagai berikut; Pertama
, Dalam rangka mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluaarga kecil bahagia dan sejahtera maka kebijakan diarahkan untuk
merevitaslisasi program KB serta mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan : 1. Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk melalui upaya memaksimalkan akses
dan kualitas pelayanan KB terutama bagi keluarga miskin; peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi bagi pasangan usia subur tentang kesehatan
reproduksi; melindungi peserta keluarga berencana dari dampak negatif penggunaan alat atau obat kontrasepsi; peningkatan kualitas penyediaan dan
pemanfaatan alat atau obat kontrasepsi dan meningkatnya pemakaian kontrasepsi yang lebih efektif serta efisien untuk jangka panjang.
2. Meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi remaja dalam rangka menyiapkan kehidupan berkeluarga yang lebih baik, serta pendewasaan usia perkawinan
melalui upaya peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi remaja; penguatan institusi masyarakat dan pemerintah yang memberikan layanan kesehatan
reproduksi bagi remaja; serta pemberian konseling tentang permasalahan remaja;
3. Meningkatkan pemberdayaan dan ketahanan keluarga dan meningkatnya kemandirian ber-KB serta meningkatnya pendapatan keluarga khususnya keluarga
Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I; 4. Memperkuat kelembagaan dan jejaring pelayanan KB bekerjasama dengan
masyarakat luas, dalam upaya pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk dan pembudayaan keluarga kecil berkualitas.
Kedua , kebijakan pembangunan kependudukan diarahkan untuk menata
pembangunan kependudukan melalui: 1. Menata kebijakan persebaran dan mobilitas penduduk secara lebih seimbang
sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah;
2. Menata kebijakan administrasi kependudukan guna mendorong terakomodasinya hak-hak penduduk dan meningkatkan kualitas dokumen, data, dan informasi
penduduk, dalam mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan serta pelayanan publik, antara lain melalui penyelenggaraan
registrasi penduduk.
Ketiga , kebijakan pembangunan pemuda dan olahraga diarahkan untuk
meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan dan menumbuhkan budaya olahraga dan prestasi melalui:
1. Mewujudkan keserasian kebijakan pemuda di berbagai bidang pembangunan; 2. Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan;
3. Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan sosial, politik, ekonomi,
budaya dan agama; 4. Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan dan
kepemimpinan dalam pembangunan; 5. Melindungi segenap generasi muda dari bahaya penyalahgunaan NAPZA,
minuman keras, penyebaran penyakit HIVAIDS, dan penyakit menular seksual di kalangan pemuda;
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB V- 47
6. Mengembangkan kebijakan dan manajemen olahraga dalam upaya mewujudkan penataan sistem pembinaan dan pengembangan olahraga secara terpadu dan
berkelanjutan; 7. Meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat secara lebih luas dan merata
untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani; 8. Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga yang sudah tersedia untuk
mendukung pembinaan olahraga; 9. Meningkatkan upaya pembibitan dan pengembangan prestasi olahraga secara
sistematik, berjenjang dan berkelanjutan; 10. Meningkatkan pola kemitraan dan kewirausahaan dalam upaya menggali potensi
ekonomi olahraga melalui pengembangan industri olahraga; 11. Mengembangkan sistem penghargaan dan meningkatkan kesejahteraan atlet,
pelatih, dan tenaga keolahragaan.
5.12. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana A. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup.
Sasaran
Saran Perbaikan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup adalah:
1. Terkendalinya pencemaran pesisir dan laut melalui pendekatan terpadu antara kebijakan konservasi tanah di wilayah daratan dengan ekosistem pesisir dan laut;
2. Meningkatnya kualitas udara perkotaan khususnya di kawasan perkotaan yang didukung oleh perbaikan manajemen dan sistem transportasi kota yang ramah
lingkungan; 3. Pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan sesuai
pedoman IBSAP 2003-2020 Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan; 4. Meningkatnya upaya pengelolaan sampah perkotaan dengan menempatkan
perlindungan lingkungan sebagai salah satu faktor penentu kebijakan; 5. Terwujudnya pelayanan air limbah dan pengembangan lebih lanjut pelayanan
sistem pembuangan air limbah serta berkurangnya pencemaran sungai akibat pembuangan tinja;
6. Terbebasnya saluran-saluran drainase dari sampah sehingga mampu meingkatkan fungsi saluran drainase sebagai pematus air hujan dan berkurangnya wilayah
genangan permanen dan temporer; 7. Meningkatnya sistem pengelolaan dan pelayanan limbah B3 bahan berbahaya
beracun bagi kegiatan-kegiatan yang berpotensi mencemari lingkungan; 8. Tersusunnya informasi dan peta wilayah-wilayah yang rentan terhadap kerusakan
lingkungan, bencana banjir, kekeringan, gempa bumi, dan tsunami, serta bencana-bencana alam lainnya;
9. Tersusunnya aturan pendanaan-lingkungan yang inovatif sebagai terobosan untuk mengatasi rendahnya pembiayaan sektor lingkungan hidup;
10. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Arah Kebijakan
Arah Kebijakan Perbaikan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup adalah:
1. Mengarusutamakan mainstreaming prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke seluruh bidang pembangunan;
2. Meningkatkan koordinasi pengelolaan lingkungan hidup; 3. Meningkatkan upaya harmonisasi pengembangan hukum lingkungan dan
penegakannya secara konsisten terhadap pencemar lingkungan;
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB V- 48
4. Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan;
5. Meningkatkan kapasitas lembaga pengelola lingkungan hidup, terutama dalam menangani permasalahan yang bersifat akumulasi, fenomena alam yang bersifat
musiman dan bencana; 6. Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup dan
berperan aktif sebagai kontrol-sosial dalam memantau kualitas lingkungan hidup; dan
7. Meningkatkan penyebaran data dan informasi lingkungan, termasuk informasi wilayah-wilayah rentan dan rawan bencana lingkungan dan informasi
kewaspadaan dini terhadap bencana; 8. Pemenuhan hak masyarakat atas sanitasi.
9. Mempersiapkan sumber daya manusia pengelola pelayanan air limbah melalui uji kompetensi, pendidikan, pelatihan, dan perbaikan pelayanan kesehatan.