Pendidikan A. Peningkatkan Asesibilitas dan Kualitas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB V- 23 e. Meningkatnya angka partisipasi sekolah APS 2 Meningkatnya secara signifikan partisipasi penduduk yang mengikuti pendidikan menengah yang antara lain diukur dengan: a. Meningkatnya APK jenjang pendidikan menengah SMASMKMAPaket C. b. Meningkatnya angka melanjutkan lulusan SMPMTsPaket B ke jenjang pendidikan menengah; c. Menurunnya rata-rata lama penyelesaian pendidikan dengan menurunkan angka mengulang kelas jenjang pendidikan menengah; 3 Meningkatnya secara signifikan partisipasi penduduk yang mengikuti pendidikan tinggi yang antara lain diukur dengan meningkatnya APK; 4 Meningkatnya proporsi anak yang terlayani pada pendidikan anak usia dini; 5 Meningkatnya akses orang dewasa untuk mendapatkan pendidikan kecakapan hidup; 6 Meningkatnya keadilan dan kesetaraan pendidikan antara penduduk kaya dan penduduk miskin, serta antara penduduk laki-laki dan perempuan. Meningkatnya kualitas pendidikan ditandai dengan: a. Tersedianya standar pelayanan minimal pendidikan ; b. Meningkatnya proporsi pendidik pada jalur pendidikan formal maupun non formal yang memiliki kualifikasi minimun dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar; c. Meningkatnya proporsi satuan pendidikan baik negeri maupun swasta yang terakreditasi baik; d. Meningkatkan persentase siswa yang lulus ujian akhir pada setiap jenjang pendidikan; e. Meningkatnya minat baca; 2. Meningkatnya relevansi pendidikan dengan pembangunan yang antara lain diukur dengan: a. Meningkatnya efektivitas pendidikan kecakapan hidup pada semua jalur dan jenjang pendidikan; b. Meningkatnya hasil penelitian, pengembangan dan penciptaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh perguruan tinggi serta penyebarluasan dan penerapannya pada masyarakat. 3. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi manajemen pelayanan pendidikan yang antara lain diukur dengan a. Efektifnya pelaksanaan manajemen berbasis sekolah; b. Meningkatnya anggaran pendidikan baik yang bersumber dari APBN maupun APBD sebagai prioritas nasional yang tinggi didukung oleh terwujudnya sistem pembiayaan yang adil, efisien, efektif, transparan dan akuntabel; c. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan; d. Meningkatnya efektivitas pelaksanaan otonomi dan desentralisasi pendidikan termasuk otonomi keilmuan. Arah Kebijakan Dalam rangka mewujudkan sasaran tersebut, Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Pendidikan yang Lebih Berkualitas akan dilaksanakan dalam kerangka arah kebijakan sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun untuk mewujudkan pemerataan pendidikan dasar yang bermutu di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk memenuhi hak dasar warga negara. Untuk itu upaya penarikan kembali siswa putus sekolah dan lulusan SD termasuk RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB V- 24 SDLB, MI dan Paket A yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan SMPMTsPaket B serta upaya menurunkan angka putus sekolah harus dioptimalkan; 2. Menjaga agar penduduk tetap terbebas dari buta aksara melalui peningkatan intensifikasi perluasan akses dan kualitas penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional yang didukung dengan upaya penurunan angka putus sekolah khususnya pada kelas-kelas awal jenjang SDMI atau yang sederajat serta mengembangkan budaya baca untuk menghindari terjadinya buta aksara kembali relapse illiteracy, dan menciptakan masyarakat belajar; 3. Meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan menengah jalur formal dan non formal baik umum maupun kejuruan untuk mengantisipasi meningkatnya lulusan sekolah menengah pertama sebagai dampak keberhasilan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, dan penyediaan tenaga kerja lulusan pendidikan menengah yang berkualitas dengan meningkatkan relevansi pendidikan menengah dengan kebutuhan tenaga kerja; 4. Meningkatkan perluasan pendidikan anak usia dini dalam rangka membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal agar memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya; 5. Menyelenggarakan pendidikan non formal yang bermutu untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada warga masyarakat yang tidak mungkin terpenuhi kebutuhan pendidikannya melalui jalur formal terutama bagi masyarakat yang tidak pernah sekolah atau buta aksara, putus sekolah dan warga masyarakat lainnya yang ingin meningkatkan dan atau memperoleh pengetahuan, kecakapanketerampilan hidup dan kemampuan guna meningkatkan kualitas hidupnya; 6. Menurunkan kesenjangan partisipasi pendidikan masyarakat dengan memberikan akses yang lebih besar kepada masyarakat yang selama ini kurang dapat terjangkau oleh layanan pendidikan seperti masyarakat miskin, serta masyarakat penyandang cacat; 7. Menyelenggarakan pendidikan alternatif bagi masyarakat yang terkena bencana alam yang diikuti dengan rehabilitasi dan rekonstruksi sarana dan prasarana yang rusak termasuk penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan, serta penyiapan peserta didik untuk dapat mengikuti proses belajar mengajar; 8. Menyelenggarakan pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, danatau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa; 9. Mengintensifkan pelaksanaan sosialisasi pentingnya pendidikan untuk semua kepada seluruh kelompok masyarakat serta pelaksanaan advokasi bagi pengambil keputusan untuk memberi perhatian besar pada pembangunan pendidikan; 10. Mengembangkan kurikulum baik nasional maupun lokal yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni serta perkembangan global, regional, nasional dan lokal termasuk pengembangan kinestetika dan integrasi pendidikan kecakapan hidup untuk meningkatkan etos kerja dan kemampuan kewirausahaan peserta didik; 11. Mengembangkan pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan multikultural guna menumbuhkan wawasan kebangsaan dan menyemaikan nilai-nilai demokrasi dengan cara memantapkan pemahaman nilai-nilai pluralisme, toleransi, dan inklusif dalam rangka meningkatkan daya rekat sosial masyarakat Indonesia yang majemuk, dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa; 12. Memantapkan pendidikan budi pekerti dalam rangka pembinaan akhlak mulia termasuk etika dan estetika sejak dini di kalangan peserta didik, dan pengembangan wawasan kesenian, kebudayaan, dan lingkungan hidup; RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB V- 25 13. Menyediakan materi dan peralatan pendidikan teaching and learning materials terkini baik yang berupa materi cetak seperti buku pelajaran maupun yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi dan alam sekitar; 14. Meningkatkan jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan lainnya dengan mempertimbangkan peningkatan jumlah peserta didik dan ketepatan lokasi, serta meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi pendidik agar lebih mampu mengembangkan kompetensinya dan meningkatkan komitmen mereka dalam melaksanakan tugas pengajaran; 15. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan sebagai ilmu pengetahuan, alat bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan, standar kompetensi, penunjang administrasi pendidikan, alat bantu manajemen satuan pendidikan, dan infrastruktur pendidikan; 16. Mengembangkan sistem evaluasi, akreditasi dan sertifikasi termasuk sistem pengujian dan penilaian pendidikan dalam rangka mengendalikan mutu pendidikan pada satuan pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan, serta evaluasi terhadap penyelenggara pendidikan ; 17. Menyempurnakan manajemen pendidikan dengan meningkatkan otonomi dan desentralisasi pengelolaan pendidikan kepada satuan pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan secara efektif dan efisien, transparan, bertanggung jawab, akuntabel serta partisipatif yang dilandasi oleh standar pelayanan minimal serta meningkatkan relevansi pembelajaran dengan lingkungan setempat; 18. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan termasuk dalam pembiayaan pendidikan, penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat serta dalam peningkatan mutu layanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan; 19. Menata sistem pembiayaan pendidikan yang berprinsip adil, efisien, efektif, transparan dan akuntabel termasuk penerapan pembiayaan pendidikan berbasis jumlah siswa student-based financing dan peningkatan anggaran pendidikan secara bertahap hingga mencapai 20 persen dari APBD guna melanjutkan usaha- usaha pemerataan dan penyediaan layanan pendidikan yang berkualitas; 20. Meningkatkan penelitian dan pengembangan pendidikan untuk penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas, jangkauan dan kesetaraan pelayanan, efektivitas dan efisiensi manajemen pelayanan pendidikan termasuk untuk mendukung upaya mensukseskan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang bermutu.

5.3. Kesehatan A. Peningkatkan Asesibilitas dan Kualitas Kesehatan.

Sasaran Sasaran pembangunan kesehatan pada tahun 2010-2015 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang antara lain tercermin dari indikator dampak impact yaitu: 1. Meningkatnya umur harapan hidup; 2. Menurunnya angka kematian bayi ; 3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan 4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita Arah Kebijakan Untuk mencapai sasaran tersebut, kebijakan pembangunan kesehatan terutama diarahkan pada : 1. Peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas puskesmas; 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan; RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB V- 26 3. Pengembangan sistem jaminan kesehatan terutama bagi penduduk miskin; 4. Peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat; 5. Peningkatan pendidikan kesehatan pada masyarakat sejak usia dini; dan 6. Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar.

5.4. Penanggulangan Kemiskinan

A. Pemberdayaan Masyarakat dan Institusi Lokal. Sasaran

1. Pemberdayaan masyarakat, peningkatan partisipasi masyarakat dan institusi lokal dalam pembangunan 2. Penguatan eksistensi institusi lokal baik dari sisi kelembagaan maupun sisi pembiayaan 3. Menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai negatif 4. Mengoptimalkan pengembangan nilai-nilai budaya luhur secara berkelanjutan 5. Mengembangkan penerapan nilai baru yang positif dan produktif dalam rangka memantapkan budaya daerah yang terwujud dalam setiap aspek kebijakan pembangunan 6. Meningkatkan pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya Arah Kebijakan 1. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah. 2. Meningkatkan ketahanan budaya lokal sebagai upaya untuk menangkal pengaruh negatif dari budaya asing dan berupaya meningkatkan apresiasi masyarakat dalam pengembangan budaya 3. Mempertahankan keberadaan organisasi kesenian di masing-masing Desa atau Banjar 4. Mengembangkan organisasi kesenian di masing-masing Desa atau Banjar 5. Mengendalikan peralihan fungsi lahan secara berlebihan

B. Penanggulangan Kemiskinan.

Sasaran Sasaran penanggulangan kemiskinan dalam lima tahun mendatang adalah menurunnya jumlah penduduk miskin laki-laki dan perempuan dan terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat miskin secara bertahap. Secara rinci, sasaran tersebut adalah: 1. Menurunnya persentase penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan; 2. Terpenuhinya kecukupan pangan yang bermutu dan terjangkau; 3. Terpenuhinya pelayanan kesehatan yang bermutu; 4. Tersedianya pelayanan pendidikan dasar yang bermutu dan merata; 5. Terbukanya kesempatan kerja dan berusaha; 6. Terpenuhinya kebutuhan perumahan dan sanitasi yang layak dan sehat; 7. Terpenuhinya kebutuhan air bersih dan aman bagi masyarakat miskin; 8. Terbukanya akses masyarakat miskin dalam pemanfaatan SDA dan terjaganya kualitas lingkungan hidup; 9. Terjamin dan terlindunginya hak perorangan dan hak komunal atas tanah; 10.Terjaminnya rasa aman dari tindak kekerasan; 11.Meningkatnya partisipasi masyarakat miskin dalam pengambilan keputusan.