RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB II- 70
karena agribisnis secara modern membutuhkan kesiapan sumber daya manusia, teknologi, kelembagaan, dukungan sarana dan prasarana dan lain-lain. Dalam
kebijakan pengembangan sector, pengembangan pertanian kota denpasar diharapkan untuk menuju pada pengembangan urban farming dan menjaga ekosistem perkotaan.
Banyak kendala yang dihadapi dalam pengembangan sektor pertanian di Kota Denpasar, mengingat semakin besarnya alih fungsi lahan pertananian. Masalah-
masalah dalam pengembangan sektor pertanian di Kota Denpasar dapat dijelaskan sebagai berkut :
1. Rendahnya rasio kepemilikan lahan pertanian di Kota Denpasar menyebabkan kegiatan pertanian selama ini belum mampu untuk
meningkatkan kesejahteraan petani. 2. Tingginya alih fungsi lahan karena nilai lahan pertanian di Kota Denpasar
memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Permasalahn yang dihadapi :
a Alih fungsi lahan b Kesuburan tanah dan kesediaan air yang menurun
c Belum optimalnya kelembagaan petani, kualitas SDM petani,penyuluh dan
koordinasi dengan instansi terkait Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Denpasar untuk mendukung
capaian indikator jumlah produktivitas hasil pertanian antara lain: 1. Pemanfaatan Teknologi untuk meningkatkan SDA dan SDM Pertanian;
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian Perkebunan Tepat Guna dengan menerapkan teknologi budidaya pertanian.
3. Penyediaan sarana produksi pertanian; 4. Pengembangan bibit unggul pertanian;
5. Pelaksanaan Pemantauan dan Pengawasan Produksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura; 6. Pelaksanaan Penyuluhan Peningkatan Produksi PertanianPerkebunan;
7. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh PertanianPerkebunan; 8. Monitoring, pengumpulan, analisa dan evaluasi data produksi tanaman
pangan dan hortikultura.
B. DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Kota Denpasar sebagai daerah tujuan wisata dan mengandalkan pariwisata
dalam memacu perkembangan ekonomi. Seperti telah diketahui bahwa kegiatan pariwisata sangat rentan terhadap isu-isu yang terkait dengan keamanan, kesehatan
dan isu lainnya. Terkait dengan kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan peternakan, hal-hal yang menjadi perhatian adalah tetap terjaganya kualitas daging
yang beredar dan penangulangan penyakit ternak yang dapat menular ke manusia. Kota Denpasar memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih tujuh kilometer,
potensi perikanan dan kelautan cukup memadai sebagai lahan untuk mengais rejeki bagi para nelayan.
Beberapa permasalahan umum dalam pengembangan sektor peternakan di Kota Denpasar adalah sebagai berikut :
a Rendahnya kesadaran masyarakat untuk meningkatkan mutu dan kesehatan produksi hasil ternak
b Kurangnya keterampilan SDM peternak, pembudaya ikan dan nelayan, dalam rangka peningkatan produksi dan pengelolaan usaha yang berwawasan agribisnis
c Alih fungsi lahan pertanian untuk permukiman mengakibatkan berkurangnya lahan untuk usaha peternakan
d Menurunnya kesempatan berusaha di bidang peternakan akibat meningkatnya potensi pencemaran lingkungan
e Kurangnya sarana perikanan tangkap kelompok nelayan
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB II- 71
2. URUSAN PARIWISATA
DINAS PARIWISATA Bali sebagai destinasi wisata dunia mengalami fluktuasi kunjungan wisatawan
dan juga mengakibatkan fluktuasi tingkat hunian kamar di Kota Denpasar. Perkembangan kunjungan wisatawan sepuluh tahun terakhir merupakan cerminan
membaiknya kondisi kepariwisataan di Kota Denpasar, hal ini tidak terlepas dari komitmen
Pemerintah Kota
Denpasar bersama-sama
dengan seluruh
komponenpelaku pariwisata untuk memulihkan kondisi kepariwisataan.
Perkembangan Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara, Tahun 2009 sd 2013
No Tahun
Kunjungan Wisatawan Mancanegara jiwa
Kunjungan Wisatawan Nusantara jiwa
1 2009
244.559 orang 131.622 orang
2 2010
255.609 orang 162.448 orang
3 2011
276.163 orang 163.836 orang
4 2012
256.372 orang 167.167 orang
5 2013
210.286 orang 154.054 orang
Data menunjukkan bahwa tahun 2009 merupakan pencapaian kuantitas jumlah kunjungan wisatawan menginap di Kota Denpasar terbanyak bagi Kota Denpasar,
dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya. Kondisi tersebut disikapi dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Denpasar bekerjasama dengan
pelaku pariwisata seperti membangun pencitraan dengan inovasi pembuatan event pariwisata, pelaksanaan promosi terpadu melalui media cetak maupun elektronik,
menyebarluaskan materi promosi dalam bentuk brosur-brosur Denpasar Info, Pesona Denpasar, Discover Denpasar, Denpasar To Day, Map of Denpasar dan lain-
lain, VCD, mengikuti promosi dan roadshow, pemanfaatan teknologi melalui website.
Kebudayaan dengan latar belakang agama hindu adalah sebagai daya tarik utama kepariwisataan di Kota Denpasar. Eksistensinya harus dapat dipertahankan
sebagai modal pembangunan dan untuk pengembangan kepariwisataan ke depan. Adapun permasalahan yang dihadapi adalah :
a Keterbatasan komunikasi dan koordinasi yang menyebabkan perbedaan cara
pandang terhadap suatu masalah baik intern maupun ektern b Keterbatasan SDM, terutama dari segi kualitas yang mempengaruhi kinerja dan
kualitas pelayanan. c Terbatasnya sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan khususnya yang
berbasis IT
3. URUSAN INDUSTRI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Tingginya jumlah penduduk, mobilitas penduduk dan wisatawan yang datang ke Kota Denpasar menyebabkan Kota Denpasar potesial sebagai daerah pemasaran
produk barang dan jasa. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan sektor perdagangan di Kota Denpasar dapat dilihat sebagai berikut :
a Masih perlunya peningkatan pengawasan terhadap produk yang dipasarkan dan
perlindungan terhadap konsumen diperlukan untuk menjamin konsumen penduduk dan wisatawan mendapatkan barang yang berkualitas, dan mampu
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB II- 72
menyelesaikan masalah yang ditimbulkan oleh ketidak puasan dalam mengkonsumsi barang dan jasa.
b Masih perlunya peningkatan kemampuan manajemen eksport bagi pengusaha diperlukan untuk dapat mendukung terwujudnya distribusi produk dari Kota
Denpasar melewati batas negara. c Masih terbatasnya akses pasar untuk meningkatkan perdagangan terutama produk
dagangan yang dihasilkan oleh industri kecil menengah.
2.1.4. ASPEK DAYA SAING 2.1.4.1 Fokus kemampuan ekonomi daerah pengeluaran konsumsi rumah
tangga per kapita, pengeluaran konsumsi non pangan per kapita, produktivitas total daerah, dan nilai tukar petani.
Besarnya pengeluaran rumah tangga menunjukkan kemampuan ekonomi daerah dalam mendorong perekonomian Kota Denpasar.
Tabel 2.48 Angka Konsumsi RT perkapitaMenurut Kecamatan Kota Denpasar
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Denpasar Catatan
: angka sangat sementara
Persentase konsumsi rumah tangga untuk non pangan merupakan salah satu indikator yang mampu menunjukkan tingkat kesejahteraan selain indikator PDRB
per kapita, gini ratio maupun ketimpangan pendapatan. Bila dilihat dari persentase yang ada menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Kota Denpasar
dikatakan cukup baik.
Tabel 2.49 Persentase Konsumsi RT non-Pangan Kota Denpasar
NO Kecamatan
Total Pengeluaran RT Non Pangan
Total Pengeluaran Rasio
1 2
3 4
5=34
2012 2013
2012 2013
2012 2013
1. Kecamatan
Denpasar Utara 3.387.399
3.488.306 4.960.405
5.285.312 0.73
0.66 2.
Kecamatan Denpasar Selatan
2.601.611 2.720.016
4.065.017 4.331.276
0.64 0.64
3. Kecamatan
Denpasar Timur 2.234.013
2.542.769 3.671.510
3.911.994 0.65
0.65 4.
Kecamatan Denpasar Barat
2.086.342 2.244.352
3.453.088 3.679.265
0.64 0.61
Jumlah 2.490.951
2.714.101 3.980.499
4.240.784 0.66
0.64
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Denpasar Catatan
: angka sangat sementara
NO Kecamatan
Total Pengeluaran RT Jumlah RT
RASIO 1
2 3
4 5
2012 2013
2012 2013
2012 2013
1. Kecamatan Denpasar Utara
4.960.405 5.285.312
52.204 52.973
95.02 99.77
2. Kecamatan Denpasar
Selatan 4.065.017
4.331.276 79.934
81.112 50.85
53.40 3.
Kecamatan Denpasar Timur 3.671.510
3.911.994 38.488
39.055 95.39
100.17 4.
Kecamatan Denpasar Barat 3.453.088
3.679.265 69.424
70.447 49.74
52.23
Jumlah 3.980.499
4.240.784 240.049
243.587 16.58
17.41