URUSAN KEARSIPAN BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB II- 67 non fisik dapat berjalan dengan baik sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, terlebih lagi dengan adanya Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Undang-undang Nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan memperbaiki sistem administrasi kearsipan telah dilakukan berbagai upaya. Upaya – upaya tersebut terutama diarahkan untuk meningkatkan minat baca masyarakat, serta meningkatkan kualitas informasi dan sistem administrasi kearsipan yang merupakan indikator utama pembangunan perpustakaan, kearsipan dan dokumentasi. Pada akhirnya peningkatan pada kedua indikator itu akan dapat meningkatkan minat baca masyarakat serta meningkatkan kualitas informasi dan sistem administrasi kearsipan di Kota Denpasar. Keberhasilan pencapain sasaran pembangunan bidang Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Denpasar diukur melalui 2 indikator kinerja utama. Pertama indikator bidang perpustakaan, yaitu : meningkatnya minat baca masyarakat dengan mengukur 1 jumlah anggota perpustakaan, 2 jumlah pengunjung, 3 jumlah judul dan koleksi perpustakaan. Kedua, meningkatknya kualitas informasi dan sistem administrasi kearsipan dengan mengukur : 1 peningkatan kualitas SDM dan sistem kearsipan pada Unit- unit kerja di lingkungan pemerintah Kota Denpasar, 2 terwujudnya sistem pengelolaan kearsipan yang semakin baik, 3 pengelolaan arsip in aktif. Hasil pencapain kinerja sasaran pembangunan bidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Bidang Perpustakaan : Tabel 2.45 Jumlah Anggota Perpustakaan Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 Jumlah Anggota Perpustakaan 199 1.306 1.320 3.244 Sumber : Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Tabel 2.46 Jumlah Kunjungan ke Perpustakaan 2010 sd 2013 No. Jenis Pelayanan Publik Jumlah Kunjungan orang 2010 2011 2012 2013 1. 2. 3. Perpustakaan Umum Perpustakaan Keliling Perpustakaan Khusus Jagatnatha 475 440 2.407 5.386 3.445 10.690 169 5.934 7.201 613 Jumlah Kunjungan 915 7.793 14.314 13.748 Sumber : Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB II- 68 Tabel 2.47 Judul Buku dan Koleksi Buku Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 Jumlah Judul Buku Jumlah Koleksi Buku 6.219 10.330 6.669 12.590 7.772 13.737 8.979 17.100 Sumber : Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Dari tabel dan grafik di atas, tampak bahwa kinerja Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Denpasar dilihat dari pencapaian sasaran strategis, urusan perpustakaan memang dapat dikatakan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 terjadi trend positif, progress atau kemajuan terhadap jumlah anggota perpustakaan, maupun jumlah koleksi buku yang dimiliki. 2. Bidang Kearsipan : Dari seluruh SKPD Unit Kerja yang dibina 100, yang telah melaksanakan tertib administrasi dalam hal ini menerapkan sistem kearsipan pola baru yaitu sebanyak 18 SKPD pada Tahun 2010, 29 SKPD pada Tahun 2011, 29 SKPD pada tahun 2012, dan 29 SKPD pada tahun 2013. Upaya peningkatan pembinaan kearsipan telah dilaksanakan secara intensif, hasilnya telah menunjukan kemajuan yang secara umum ditandai dengan jumlah SKPD yang melaksanakan pengelolaan arsipnya sesuai dengan kaidah urusan kearsipan. Pencapaian sasaran yang selama ini telah diraih tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi. Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan bidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi adalah : 1. Prasarana perpustakaan, arsip dan dokumentasi masih perlu ditingkatkan 2. Masih minimnya tenaga fungsional arsiparis dan pustakawan

17. URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi telah merubah pradigma dalam perekonomian dunia yaitu berupa beralihnya masyarakat industri menjadi masyarakat informasi yang ditandai dengan meningkatnya peran informasi dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia. Informasi mempunyai nilai ekonomi, dan kemampuan untuk mendapat, mengolah dan memanfaatkan informasi ini memberikan daya saing yang tinggi bagi suatu masyarakat. Oleh karena itu perkembangan masyarakat harus diarahkan untuk mencapai kemajuan di bidang informasi dan teknologi ini. Kemampuan masyarakat dalam mengakses informasi sangat ditentukan oleh hukum pasar yaitu suplay dan dimen. Supplay berkaitan erat dengan ketersediaan infrastruktur telekomunikasi dan dimen terkait dengan kebutuhan masyarakat yang tinggi dalam informasi. Terbatasnya dana dalam penyediaan infrastruktur informasi sangat dirasakan dalam pembangunan infrastruktur yang menggunakan teknologi tinggi seperti pos dan telekomunikasi. Terlebih lagi dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi membutuhkan investasi bidang penyediaan infrastruktur yang cepat dalam jangka pendek. Kebutuhan investasi penyediaan infrastruktur ini di Kota Denpasar menghadapi kendala berupa sulitnya menemukan RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB II- 69 lahan representatif untuk pembangunan infrastruktur dimaksud. Oleh karenanya perlu dilakukan terobosan sehingga pelayanan infrastruktur ini dapat berjalan dengan baik. Sehubungan dengan hal tersebut sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan pos dan telematika adalah: 1. terwujudnya penyelenggaraan pos dan telematika yang efisien yaitu, yang mampu mendorong produktifitas dan pertumbuhan ekonomi nasional dengan tetap memperhatikan kemanfaatan aspek sosial dan komersial, 2. meningkatnya aksesibilitas masyarakat akan layanan pos dan telematika, 3. meningkatnya kapasitas serta kemampuan masyarakat dalam mengembangkan dan mendayagunakan teknologi dan aplikasi telematika secara efektif. Sesuai karakteristik penyelenggaraan setiap sub server dilakukan dengan pendekatan yang berbeda untuk meningkatkan laju perkembangan pembangunan infrastruktur informasi pos telekomunikasi teknologi informasi dan penyiaran dengan tetap menciptakan sinergi antara pemerintah dunia usaha dan pengguna usaha dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pos dan telematika yang efisien. Pada penyelenggaraan pos dan penyiaran pemerintah masih mempunyai fungsi operasi sehingga masih dibutuhkan investasi pemerintah dalam melakukan pembangunan fisik sedangkan pada penyelenggaraan telekomunikasi pemerintah lebih bersifat sebagai fasilitator. Untuk mendukung sasaran yang dimaksud maka arah kebijakan yang ditempuh adalah 1. peningkatan efisiensi pemanfaatan dan pembangunan infrastruktur pos dan telematika, 2. peningkatan pengembangan dan pemanfaatan aplikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Mengingat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Kenyataan telah menunjukkan bahwa penggunaan media elektronik merupakan faktor yang sangat penting dalam berbagai transaksi internasional, terutama dalam transaksi perdagangan. Penataan yang tengah kita laksanakan harus pula diarahkan untuk mendorong masyarakat Denpasar menuju masyarakat informasi. 2.1.3.2 FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN

1. URUSAN PILIHAN PERTANIAN A. DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA

Pembangunan sektor pertanian diarahkan untuk mendorong kecukupan kebutuhan pangan daerah dan mendorong peningkatan produksi dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengembangan komoditi sub sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan dalam pertumbuhan PDRB Dalam hal ini peran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hultikultura Kota Denpasar sangatlah penting, dalam upaya memberikan perlindungan terhadap pemberdayaan sumberdaya di sektor pertanian yang ada di Kota Denpasar. Kunci keberhasilan pengembangan usaha pada sector pertanian terletak pada aspek perencanaan. Adanya perencanaan yang matang dan sistematis dangat diperlukan