URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI A. BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB II- 64 Sedangkan di bidang penanganan konflik, keamanan dan kenyamanan lingkungan di Kota Denpasar merupakan tugas dari Badan KesbangPol Kota Denpasar sebagai fasilitator dalam mewujudkan masyarakat Kota Denpasar yang aman, tentram dan damai untuk menunjang pembangunan kota yang berwawasan budaya.

B. SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Keamanan merupakan wewenang pihak TNI terkait dengan teritorial sedangkan keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan wewenang pihak kepolisian terkait dengan tugasnya sebagai pegawai pelaksanaan undang-undang. Disisi lain ketentraman dan ketertiban juga merupakan kewenangan pemerintah Kota melalui Polisi Pamong Praja untuk mengawal pelaksanaan Peraturan Daerah. Program Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dimaksudkan untuk meningkatkan kepatuhan aparat pemerintah dan masyarakat terhadap Peraturan Daerah serta dalam penyediaan perangkat hukum yang diperlukan. Sasaran dari program ini adalah meningkatnya ketertiban dan ketentraman masyarakat yang diukur dengan menggunakan indikator persentase penertiban terhadap pelanggaran Perda. Program penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dimaksud untuk meningkatkan kepatuhan aparat pemerintah dan masyarakat terhadap peraturan daerah serta dalam penyediaan perangkat umum yang diperlukan. Sasarn dari program ini adalah meningkatkan ketertiban dan ketentraman masyarakat yang diukur dengan menggunakan indicator presentase penertiban terhadap pelanggaran Perda. Pada tahun 2009, jumlah pelanggaran Perda yang terjadi di Kota Denpasar sebanyak 2.543 obyek, kemudian pada tahun 2010 terdapat 981 obyek pelanggaran, pada tahun 2011 sebanyak 1.510 obyek pelanggaran pada tahun 2012 terdapat 2394 obyek pelanggaran dan pada tahun 2013 terdapat 2552 obyek pelanggaran .Dari seluruh obyek tersebut, yang berhasil ditindak lanjuti adalah sebanyak 240 penindakan 9 pada tahun 2009, 164 penindakan 70 pada tahun 2010, 71 penindakan 30 pada tahun 2011, 2394 penindakan pada tahun 2012. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan, maka capaian kinerjanya mencapai 9 pada tahun 2009, 70 pada tahun 2010, 30 pada tahun 2011dan 100 pada tahun 2012 dan 100 tahun 2013 Upaya yang dilakukan Pemerintah Kota untuk mendukung pencapaian program penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat antara lain: 1. Penertiban pengawasan pengendalian dan evaluasi di segala bidang 2. Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan di segala bidang; 3. Pengendalian keamanan lingkungan kebisingan dan gangguan dari kegiatan masyarakat bidang penanganan strategis; 4. Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan bidang linmas; 5. Publikasi peraturan perundang-undangan; 6. Kajian peraturan perundang –undangan daerah terhadap peraturan perundang –undangan yang baru, lebih tinggi dan keserasian antar peraturan perundang-undangan daerah yang diwujudkan dalam evaluasi produk hukum; 7. Fasilitasi sosialisasi peraturan perundang-undangan yang diwujudkan melalui sosialisasi produk hukum; Kondisi ketertiban dan keamanan selalu merupakan hal penting yang harus tetap dijaga di setiap daerah untuk menuju penghidupan masyarakat yang lebih baik, terlebih timbulnya dampak dari pemilihan langsung kepala daerah maupun situasi RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB II- 65 kesulitan masyarakat akibat kenaikan harga bahan pokok yang terjadi akhir-akhir ini di berbagai daerah. Adat sebagai tiang budaya yang berlandaskan agama Hindu, merupakan ujung tombak untuk keberlanjutan budaya sebagai modal dasar pembangunan. Meminimalisasi konflik yang berlatar belakang adat perlu terus dilakukan untuk mendukung keberlanjutan pembangunan di Kota Denpasar. Upaya untuk menjaga ketertiban dan keamanan di Kota Denpasar sangat mutlak diperlukan mengingat keamanan dan ketertiban merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam pengembangan Denpasar sebagai daerah tujuan wisata Sebagai ibu kota Provinsi Bali yang merupakan Daerah Tujuan Wisata, keamanan untuk mengkonsumsi barang dan jasa maupun pengawasan obat dan makanan perlu dijaga oleh Pemerintah Kota Denpasar beserta masyarakatnya. Beberapa masalah terkait dengan menciptakan keamanan Kota Denpasar adalah : 1. Meningkatnya jumlah penduduk pendatang dengan pekerjaan informal yang memungkinkan timbulnya banyak permasalahan dibidang keamanan dan ketertiban umum. 2. Adanya peluang munculnya konflik-konflik yang dipicu masalah adat, budaya dan agama. 3. Meningkatnya pelanggaran ketertiban umum oleh masyarakat.

14. URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

Menciptakan tata pemerintah yang bersih dan berwibawa merupakan upaya guna terwujudnya pemerintahan yang baik, berbuka, akuntabel, efektif dan efisien, menjunjung tinggi supremasi hukum, memberikan peluang adanya partisipasi masyarakat, serta dapat menjamin kelancaran, keserasian dan keterpaduan tugas- tugas pemerintahan dan pembangunan. Untuk dapat melaksanakan fungsi ini, diperlukan adanya penyesuaian dalam sistem kelembagaan, ketatalaksanaan, perbaikan sumber daya manusia serta pengawasan yang efektif, atau reformasi birokrasi secara berkesimbungan. Sampai saat ini reformasi belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari banyaknya masalah yang harus dicarikan solusinya. Dari sudut pandang internal birokrasi masih banyak kendala untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, permasalahan banyak muncul seperti pelanggaran disiplin, penyalahgunaan wewenang, rendahnya kinerja aparatur, rendahnya efisiensi aparatur, rendahnya kesejahteraan pegawai serta banyak peraturan yang sudah tidak sesuai lagi. Secara eksternal maka faktor globalisasi dan adanya revolusi teknologi informasi e-government juga sangat berpengaruh terhadap penciptaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa dan memberikan tantangan tersendiri yang memerlukan sikap kehati-hatian. Meningkatnya ketidak pastian akibat perubahan lingkungan politik, ekonomi dan sosial, makin derasnya arus informasi dan teknologi dari mancanegara yang menimbulkan infiltrasi budaya dan menyebabkan terjadinya ketimpangan dalam informasi dalam masyarakat. Secara umum sasaran penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2010 –2015 adalah terciptanya tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, profesional, dan bertanggungjawab, yang diwujudkan dengan sosok dan perilaku birokrasi yang efisien dan efektif serta dapat memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, secara khusus sasaran yang ingin dicapai adalah: