RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB II- 16
1.3. Angka Partisipasi Murni APM
Angka Partisipasi Murni APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah, yaitu 7 sampai dengan 18 tahun, di tingkat pendidikan tertentu. APM di
Kota Denpasar pada jenjang pendidikan SD, SMP dan SMASMK dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.12 Perkembangan Angka Partisipasi Murni APM
Tahun 2010 - 2013
No Jenjang Pendidikan 2010
2011 2012
2013 1
SDMI
1.1 Jumlah siswa kelompok usia 7-12 tahun yang bersekolah di jenjang
pendidikan SDMI 73.163
75.910 74.347
76.625 1.2 Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 54.653
77.516 78.289
79.241 1.3 APM SDMI
133,87 97,93
94,96 96,70
2 SMPMTs
2.1 Jumlah siswa kelompok usia 13-15 tahun yang bersekolah di jenjang
pendidikan SMPMTs 22.447
23.468 24.626
25.560 2.2 Jumlah penduduk kelompok usia 13-
15 25.602
33.018 33345
34.614 2.3 APM SMPMTs
87,68 71,08
73,85 73,84
3 SMAMASMK
3.1 Jumlah siswa kelompok usia 16-18 tahun yang bersekolah di jenjang
pendidikan SMAMASMK 22.215
23.272 25.755
14.726 3.2 Jumlah penduduk kelompok usia 16-
18 31.552
34.770 35.315
38.184 3.3 APM SMAMASMK
70,41 66,93
72,93 38,57
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar
1.4. Angka Partisipasi Kasar APK
Angka partisipasi kasar merupakan indikator lainnya yang
menunjukkan tingkat partisipasi penduduk dalam pendidikan. APK merupakan indikator umum tingkat partisipasi penduduk pada jenjang
pendidikan dasar hingga menengah berapa pun usianya. Tabel berikut menunjukkan APK pada jenjang pendidikan SD, SMP dan SMASMK di
Kota Denpasar.
Tabel 2.13 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar APK
Tahun 2010 - 2013
No Jenjang Pendidikan 2010
2011 2012
2013 1
SDMI
1.1 Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SDMI
84.890 87.117
87.150 87.209
1.2 Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 54.653
77.516 78.289
79.241 1.3 APK SDMI
155,33 112,39
111,32 110,06
2 SMPMTs
2.1 Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMPMTs
32.583 33.668
34.601 36.185
2.2 Jumlah penduduk kelompok usia 13- 25.602
33.018 33345
34.614
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB II- 17
15 2.3 APK SMPMTs
127,27 101,97
103,77 104,54
3 SMAMASMK
3.1 Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMAMASMK
33.985 40.593
36.635 38.014
3.2 Jumlah penduduk kelompok usia 16- 18
31.552 34.770
35.315 38.184
3.3 APK SMAMASMK 107,71
116,75 103,74
99,55
Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar
2. URUSAN KESEHATAN A. DINAS KESEHATAN
Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua
lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata, murah dan terjangkau sehingga diharapkan akan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan
berdasarkan pada
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata dengan perhatian khusus pada
penduduk rentan, antara lain ibu hamil, bayi, anak, lanjut usia dan keluarga miskin. Pembangunan bidang kesehatan semakin tahun semakin menjadi prioritas bagi
kebijakan Pemerintah baik pusat maupun daerah, hal ini tercermin dari kebijakan- kebijakan pemerintah yang mengedepankan pembangunan di bidang kesehatan.
Disamping itu bidang kesehatan saat ini merupakan isu yang sangat peka yang dapat mempengaruhi kredibilitas dari semua kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
Sebagaimana pembangunan di bidang lainnya, peran masyarakat termasuk swasta dalam pembangunan kesehatan sangat diperlukan dan ikut memberikan andil
terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan. Pemerintah memberikan ruang untuk berkembangnya peran aktif masyarakat termasuk swasta sehingga dapat melakukan
fungsi dan tanggung jawab sosialnya sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan kesehatan. Peran pemerintah lebih dititik beratkan pada pembinaan, pengaturan, dan
pengawasan untuk terciptanya pemerataan pelayanan kesehatan dan tercapainya kondisi yang serasi dan seimbang antara upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh
pemerintah dan masyarakat termasuk swasta. Kewajiban untuk melakukan pemerataan dan peningkatan pelayanan kesehatan bagi lapisan masyarakat, tetap menjadi tanggung
jawab pemerintah.
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan indikator, antara lain Indikator Indonesia sehat dan Indikator Kinerja dari Standar
Pelayanan Minimal bidang kesehatan. Indikator Indonesia sehat yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri tersebut diatas dapat digolongkan ke dalam : 1 Indikator derajat
kesehatan sebagai hasil akhir, yang terdiri atas indikator-indikator untuk mortalitas, morbiditas dan status gizi 2 Indikator hasil antara, yang terdiri atas indikator-indikator
untuk keadaan lingkungan, perilaku hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan, serta 3 Indikator proses dan masukan, yang terdiri ataspelayanan minimal kesehatan di
KabupatenKota terdiri atas 26 indikator pelayanan kesehatan.
Pembangunan kesehatan yang sudah dilaksanakan dalam dasa warsa terakhir di Kota Denpasar secara umum telah menunjukkan terjadinya peningkatan terhadap derajat
kesehatan masyarakat. Beberapa indikator pembangunan kesehatan adalah Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu dan Umur Harapan Hidup. Dalam lima tahun
terakhir ini telah banyak perubahan mendasar dalam penyelenggaraan pembangunan