RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB II- 42
Didalam kaitannya dengan proses pembangunan nasional untuk perencanaan pembangunan yang dituangkan didalam tahapan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang RPJP, RencanaPembangunan Jangka Menengah RPJM, Rencana kerja Pembangunan RKP dan APBND merupakan bagian dari sebuah kebijakan publik
yang dikuatkan dengan Undang-Undang atau Perda. Produk-produk dokumen perencanaan tersebut merupakan bagian dari kebijakan publik sebab implikasi dari
produk-produk perencanaan tersebut adalah masyarakat karena pada hakekatnya pembangunan dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Sedangkan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan
dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Selanjutnya
perencanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Denpasar terdiri dari empat tahapan yaitu : 1 penyusunan rencana 2 penetapan rencana, 3
pengendalian pelaksanaan rencana, dan 4 evaluasi pelaksanaan rencana. Keempat tahapan diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan
membentuk satu siklus perencanaan yang utuh.
Penyiapan rencana pembangunan lebih bersifat teknokratik, menyeluruh dan terukur, masing-masing instansi pemerintah SKPD menyiapkan rancangan
rencana pembangunan. Selanjutnya adalah pelibatan masyarakat stakeholders dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masing-masing jenjang
pemerintahan melalui musyawarah perencanaan pembangunan.
Penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya. Dalam hal ini Rencana Pembangunan Daerah ditetapkan
dengan Peraturan Daerah dan atau Peraturan Walikota. Untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana, dilakukan kegiatan
pengendalian pelaksanaan perencanaan, melalui kegiatan koreksi dan penyesuaian.
Evaluasi pelaksanaan rencana merupakan bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistmatis mengumpulkan dan menganalisis data dan
informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum
dalam dokumen perencanaan pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan input, keluaran output, hasil result, manfaat benefit dan dampak
inpact.
Perencanaan menentukan arah yang hendak ditempuh di masa depan dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan. Keberhasilan suatu pembangunan
sangat ditentukan oleh kualitas atau mutu dari perencanaan. Kualitas suatu perencanaan, pemrograman dan penganggaran sangatlah bergantung pada keakuratan
data masukan yang akan diolah. Kenyataannya, sering terjadi ketidakakuratan dalam pengumpulan dan pengolahan data disebabkan keterbatasan kemampuan dan
ketrampilan petugas yang berimplikasi pada kualitas perencanaan.
Evaluasi pelaksanaan rencana merupakan bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistimatis mengumpulkan dan menganalisis data dan
informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum
dalam dokumen perencanaan pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan input, keluaran output, hasil result, manfaat benefit dan dampak
inpact.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB II- 43
6. URUSAN PERHUBUNGAN DINAS PERHUBUNGAN
Transportasi merupakan salah satu bagian yang berperan penting dalam menentukan laju pertumbuhan sosial dan ekonomi suatu daerah, Kota Denpasar tidak
dapat dilepaskan dari perkembangan kota-kota disekelilingnya, mengingat mobilitas penduduk antar kota antara wilayah yang sangat tinggi masuk ke dalam kota
Denpasar. Oleh karena itu pengelolaan transportasi Kota Denpasar sangat dipengaruhi oleh sistem sirkulasi barang dan jasa antara kota antar wilayah. Sampai
saat ini manajemen transportasi regional belum terlaksana secara optimal namun mulai tahun 2010-2014 pelayanan system transportasi kawasan sarbagita akan
dilaksanakan diawali dengan bantuan bus dari Pemerintah Pusat, salah satu indikatornya adalah semakin padatnya arus lalu lintas di dalam kota Denpasar.
Padahal transportasi sebagai sektor penunjang berkembangnya sektor-sektor lainnya memegang peranan penting. Kelancaran, kenyamanan, biaya yang terjangkau serta
tingkat aksesbilitas tinggi merupakan aspek pelayanan transportasi yang diharapkan oleh masyarakat.
Sarana transportasi sangat berperan dalam percepatan pergerakan sosial maupun ekonomi dan juga merupakan alat transport yang mampu memindahkan
sesuatu dalam skala besar dan dalam waktu yang singkat. Mobilitas dari alat transportasi ini sering menimbulkan masalah perkotaan seperti kemacetan lalulintas
dimana didalam operasionalnya berkaitan erat dengan karakter dari operator kendaraan itu sendiri maupun tata guna lahan yang ada diperkotaan yang menjadi
tarikan lalu lintas. Mengingat dalam kegiatan perekonomian Kota Denpasar, masih bertumpu pada potensi pariwisata dan pertanian dalam arti luas, maka pembangunan
transportasi diarahkan pada pembangunan sarana dan prasarana sebagai satu kesatuan sistem jaringan transportasi yang terpadu dan terintegrasi, untuk menunjang
kelancaran mobilitas dan distribusi barang dan jasa dari sentra-sentra produksi ke daerah konsumen. Namun demikian, oleh karena keamanan, keselamatan dan
kelestarian lingkungan merupakan aspek yang sagat rentan terhadap perkembangan pariwisata, maka untuk mengantisipasi terjadinya gejolak sosial di masyaarakat,
pembangunan sarana dan prasarana transportasi seperti jaringan jalan, pelabuhan, dan memperhatikan posisi penting bandar udara yang tidak terlalu jauh dari Kota
Denpasar disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, daya dukung dan daya tampung tata ruang wilayah.
Rincian data penumpang dan barang keluar-masuk Kota Denpasar, terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.33 Jumlah Penumpang dan Barang Keluar-Masuk di Kota Denpasar
Tahun 2009-2013
No Muatan
Tahun 2009
2010 2011
2012 2013
1 Penumpang
- Datang - Berangkat
20.791 28.561
352.090 580.088
337.203 565.268
338.170 536.584
78.046 73.022
Jumlah 49.352
932.178 902.471
874.754 151.068
2 Barang Ton
- Datang - Berangkat
1.603.560 -
1.978.352 -
2.083.593 -
2.053.807 -
2.022.821 -
Jumlah 1.603.560
1.603.560 2.083.593 2.053.807 2.022.821
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Denpasar
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015
BAB II- 44
Gambar 2.16 Jumlah Penumpang dan Barang Keluar-Masuk di Kota Denpasar
Tahun 2009-2013
Tabel 2.34 Jumlah uji KIR angkutan umum tahun 2009 sd 2013
N o
Angkutan Umum
2009 2010
2011 2012
2013 Jml
Jml KIR Jml Jml KIR
Jml Jml KIR
Jml Jml KIR Jml
Jml KIR
1
Mobil Penumpang
Umum 3.829
5.439 142
4.508 5.335 118,3 5.011
6.233 124,3 9.359
8.477 90,5 10.512
8.110 77,15
2
Mobil Bus 1.359
2.378 174,9 1.576 2.342 148,6 1.548
2.423 156,5 2.065
2.492 120,6 2.367 2.379
100,13
3
Mobil Barang 19.892 34.427 173 23.013 38.256 166,2 24.804 41.610 167,8 28.403 44.158 155,4 31.346 42.274 134,86
JUMLAH 28.080 42.244 150 29.097 45.933 157,9 31.363 50.266 160,3 39.827 55.127 138,4 44.225 52.763
119,3
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Denpasar
Tabel 2.35 Perkembangan Kendaraan Bermotor di Kota Denpasar
Tahun 2009 sd 2013
No Uraian
2008 2009
2010 2011
2012 2013
1 Mobil
Penumpang 81.256
91.434 98.893
124.931 124.667
215.854 2
Mobil Barang 20.199
22.155 23.196
31.952 29.606
56.425 3
Bus 1.376
1.610 1.604
2.454 2.156
4.198 4
Sepeda Motor 402.795
457.772 492.285
749.802 618.853
1.377.836
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Denpasar
Gambar 2.17 Perkembangan Kendaraan Bermotor di Kota Denpasar
Tahun 2009 sd 2013
- 500,000
1,000,000 1,500,000
2,000,000 2,500,000
2009 2010
2011 2012
2013 Penumpang Datang
Penumpang Berangkat Barang Datang
Barang Berangkat
- 200,000
400,000 600,000
800,000 1,000,000
1,200,000 1,400,000
1,600,000
2008 2009
2010 2011
2012 2013
Mobil Penumpang Mobil Barng
Bus Sepeda Motor