Pengembangan Pariwisata. Sasaran Iklim Investasi dan Iklim Usaha A. Perbaikan Iklim Ketenagakerjaan dan Tenaga Kerja.

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB V- 43 c. Fasilitasi pengembangan prasarana distribusi tingkat regional dan sarana penunjang perdagangan melalui pengembangan jaringan informasi produksi d. Peningkatan efektivitas pelaksanaan perlindungan konsumen, tertib ukur, dan perkuatan sistem pengawasan barang beredar dan jasa.

D. Meningkatkan Iklim Investasi. Sasaran.

Sasaran yang hendak dicapai dalam upaya meningkatkan investasi dan ekspor non-migas adalah sebagai berikut: 1. Terwujudnya iklim investasi yang sehat dengan reformasi kelembagaan ekonomi di berbagai tingkatan pemerintahan yang mampu mengurangi praktik ekonomi tinggi. Reformasi dimaksud mencakup upaya untuk menuntaskan sinkronisasi sekaligus deregulasi peraturan antarsektor dan antara pusat dengan daerah serta peningkatan kapasitas kelembagaan untuk implementasi penyederhanaan prosedur perijinan 2. Pemangkasan prosedur perijinan dan operasi bisnis ke tingkatan efisiensi 3. Meningkatnya investasi secara bertahap Arah Kebijakan. Dalam rangka mewujudkan sasaran di atas, arah kebijakan bagi penciptaan iklim investasi yang sehat adalah sebagai berikut: 1. Mengurangi biaya transaksi dan praktik ekonomi biaya tinggi baik untuk tahapan memulai start up maupun tahapan operasi suatu bisnis. Inti dari kegiatan ini adalah penuntasan deregulasi pemangkasan birokrasi peraturan dan prosedur perijinan dan pengembangan kapasitas lembaga publik pelaksananya. Upaya ini akan bermanfaat dalam menekan sekecil-kecilnya barier to entries terutama UKM. Langkah yang dapat ditempuh adalah melalui: Menata aturan main yang jelas pemangkasan birokrasi dalam prosedur perijinan dan pengelolaan usaha dengan prinsip transparansi dan tata kepemerintahan yang baik. Keinginan politik political will dan komitmen yang kuat akan sangat mempengaruhi keberhasilan upaya ini. Revitalisasi pelaksanaan dan penegakan semua peraturan serta perundangan sebagaimana digariskan di dalam Inpres Nomor 5 tahun 2003 White Paper dapat menjadi titik awal untuk penyelenggaraan kegiatan ini. 2. Menjamin kepastian usaha dan meningkatkan penegakan hukum, terutama berkenaan dengan kepentingan untuk menghormati kontrak usaha, menjaga hak kepemilikan property rights, terutama berkenaan dengan kepemilikan lahan, dan pengaturan yang adil pada mekanisme penyelesaian konflik atau perbedaan pendapat dispute settlements terutama berkenaan dengan perselisihan niaga, perkuatan implementasi persaingan usaha, perkuatan implementasi standardisasi produk-produk yang dipasarkan, serta penyelesaian konflik antara produsen dan konsumen untuk tujuan perlindungan konsumen. 3. Memperbaiki harmonisasi peraturan perundangan antara pusat dan daerah terutama di dalam pengembangan formalisasi dan operasionalisasi usaha di daerah-daerah dengan mengedepankan prinsip kepastian hukum, deregulasi simplifikasi dan efisiensi dalam biaya dan waktu pengurusan.

5.11. Kesejahteraan Rakyat A. Peningkatan Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial

Sasaran Sasaran perlindungan dan kesejahteraan sosial pada tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut: RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB V- 44 1. Meningkatnya aksesibilitas penyandang masalah kesejahteraan sosial terhadap pelayanan sosial dasar; 2. Meningkatnya kualitas hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial sesuai harkat dan martabat kemanusiaan; 3. Meningkatnya kemampuan dan kepedulian sosial masyarakat dalam pelayanan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan; 4. Meningkatnya ketahanan sosial individu, keluarga dan komunitas masyarakat dalam mencegah dan menangani permasalahan kesejahteraan sosial; 5. Tersusunnya sistem perlindungan sosial nasional; 6. Meningkatnya keserasian kebijakan kesejahteraan sosial; 7. Terjaminnya bantuan sosial dan meningkatnya penanganan korban bencana alam dan sosial; dan 8. Meningkatnya kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial. Arah Kebijakan Guna mencapai sasaran di atas, arah kebijakan perlindungan dan kesejahteraan sosial yang memperhatikan keserasian kebijakan nasional dan daerah serta kesetaraan gender, adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial; 2. Meningkatkan pemberdayaan fakir miskin, penyandang cacat, dan kelompok rentan sosial lainnya; 3. Meningkatkan kualitas hidup bagi PMKS terhadap pelayanan sosial dasar, fasilitas pelayanan publik, dan jaminan kesejahteraan sosial; 4. Mengembangkan dan menyerasikan kebijakan untuk penanganan masalah- masalah strategis yang menyangkut masalah kesejahteraan sosial; 5. Memperkuat ketahanan sosial masyarakat berlandaskan prinsip kemitraan dan nilai-nilai sosial budaya bangsa; 6. Mengembangkan sistem perlindungan sosial nasional; 7. Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial dalam mendayagunakan sumber-sumber kesejahteraan sosial; 8. Meningkatkan pelayanan bagi korban bencana alam dan sosial; dan 9. Meningkatkan prakarsa dan peran aktif masyarakat termasuk masyarakat mampu, dunia usaha, perguruan tinggi, dan OrsosLSM dalam penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial secara terpadu dan berkelanjutan.

B. Peningkatan Kualitas hidup dan Peran Perempuan serta Perlindungan Anak.

Sasaran Sasaran pembangunan yang hendak dicapai pada tahun 2010 –2015 dalam rangka peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan serta perlindungan anak adalah: 1. Terjaminnya keadilan gender dalam program pembangunan, dan kebijakan publik; 2. Menurunnya kesenjangan pencapaian pembangunan antara perempuan dan laki- laki 3. Menurunnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak; 4. Meningkatnya kualitas hidup perempuan dan perlindungan anak. Arah Kebijakan Dengan adanya kondisi yang bersifat kultural terkait dengan nilai-nilai budaya patriarkal dan sekaligus bersifat struktural dimapankan oleh tatanan sosial politik yang ada tersebut, maka diperlukan tindakan pemihakan yang jelas dan nyata guna mengurangi kesenjangan gender di berbagai bidang pembangunan. Untuk itu,