7 Kelarutan 1. Kelarut an zat AB dalam pelarut murni air.

106 d. O 2 F 2 e. KO 2 f . CaH 2 g. BaO 2 h. SnO i. Cu 2 O j . Fe 2 S 3 3. Tent ukan oksidat or dan redukt or dalam reaksi redoks berikut : a. 3CuO s + 8NH 3 aq Æ 3CuNO 3 2 aq + 2NO g + 4H 2 O l b. MnO 2 + 2H 2 SO 4 + 2NaI Æ MnSO 2 + Na 2 SO 4 + 2H 2 O + I 2 c. Bi 2 O 3s + NaOH aq + NaOCl aq Æ NaBiO 3aq + NaCl aq + H 2 O l 107 6 KOLOID Koloid Perhat ikan gambar di bawah Berikan pendapat anda Gambar 6. 1 Cont oh larut an, koloid, dan suspensi Pendahuluan Pada bab sebelumnya, kit a sudah belaj ar t ent ang larut an, campuran yang homogen ant ara dua macam zat at au lebih. Pada bab Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Memahami koloid, suspensi dan larut an Mengident if ikasi koloid, suspensi dan larut an Membedakan macam dan sif at koloid Menerapkan sist em koloid dalam kehidupan Tuj uan pembelaj aran 1. membedakan suspensi kasar, larutan sejati, dan koloid berdasarkan data pengamatan efek Tyndall, homogenheterogen, penyaringan 2. mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi 3. mendeskripsikan sifat-sifat koloid 4. menjelaskan proses pembuatan koloid Sirup larut an Susu kol oid Kopi suspensi Koloid melibat kan zat t erdispersi dan zat pendispersi 108 ini, kit a akan mempelaj ari koloid. Sist em koloid sebenarnya t erdiri at as dua f ase, yait u f ase t er disper si dengan ukuran t ert ent u dalam medium pendi sper si . Zat yang didispersikan disebut f ase t erdispersi sedangkan sedangkan medium yang digunakan unt uk mendispersikan disebut medium pendispersi. Dalam kehidupan sehari-hari kit a sering bersinggungan dengan sist em koloid sehingga sangat pent ing unt uk dikaj i. Sebagai cont oh, hampir semua bahan pangan mengandung part ikel dengan ukuran koloid, sepert i prot ein, karbohidrat , dan lemak. Emulsi sepert i susu j uga t ermasuk koloid. Dalam bidang f armasi, kebanyakan produknya j uga berupa koloid, misalnya krim, dan salep yang t ermasuk emulsi. Dalam indust ri cat , semen, dan indust ri karet unt uk membuat ban semuanya melibat kan sist em koloid. Semua bent uk sepert i spr ay unt uk serangga, cat , hair spr ay, dan sebagainya adalah j uga koloid. Dalam bidang pert anian, t anah j uga dapat digolongkan sebagai koloid. Jadi sist em koloid sangat berguna bagi kehidupan manusia. Sistem Dispersi Perbandingan sif at ant ara larut an, koloid, dan suspensi dij elaskan dalam Tabel 6. 1 Tabel 6. 1 Perbandingan sif at ant ara larut an, koloid, dan suspensi Larutan Dispersi Molekuler Koloid Dispersi Koloid Suspensi Dispersi Kasar Contoh : Larut an gula dalam air, larut an alkohol Contoh : Campuran susu dengan air Contoh : Campuran t epung dengan air, kopi dalam air 1 Homogen, t ak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ult ra 2 Semua part ikel berdimensi panj ang, lebar, at au t ebal 1 nm 3 Sat u f ase 4 St abil 5 Tidak dapat disaring 1 Secara makroskopis bersif at homogen, t et api het erogen j ika diamat i dengan mikroskop ult ra 2 Part ikel berdimensi ant ara 1 nm - 100 nm 3 Dua f ase 4 Pada umumnya st abil 5 Dapat disaring dengan penyaring ult ra 1 Het erogen 2 Salah sat u at au semua dimensi part ikelnya 100 nm 3 Dua f ase 4 Tidak st abil 5 Dapat disaring dengan kert as saring biasa Larut an, koloid dan suspensi dapat dibedakan dari sif at -sif at nya 109 Pengelompokan Koloid Berdasarkan pada f ase t erdispersi dan medium pendisf ersinya, sist em koloid dapat digolongkan sebagaimana sepert i dalam Tabel 6. 2, dengan cont oh pada Gambar 6. 2 Tabel 6. 2 Jenis-j enis koloid Fase Terdispersi Fase Pendispersi Jenis Koloid Contoh Padat Padat Padat Cair Cair Cair Gas Gas Gas Cair Padat Gas Cair Padat Cair Padat Aerosol Padat Sol Sol Padat Aerosol Cair Emulsi Emulsi Padat Buih Buih Padat Asap smoke, debu di udara Sol emas, t int a, cat Kaca berwarna, gabungan logam, int an hit am Kabut f og, awan, spray serangga Susu, es krim, sant an, minyak ikan, kecap Jelly, mayones, mut iara, ment ega Buih sabun, krim kocok Karet busa, bat u apung Gambar 6. 2 Cont oh koloid 110 Gambar 6. 3 John Tyndall Macam-macam Koloid x Aerosol : suat u sist em koloid, j ika part ikel padat at au cair t erdispersi dalam gas. Cont oh : debu, kabut , dan awan. x Sol : suat u sist em koloid, j ika part ikel padat t erdispersi dalam zat cair. x Emulsi : suat u sist em koloid, j ika part ikel cair t erdispersi dalam zat cair. x Emulgat or : zat yang dapat menst abilkan emulsi. ¾ Sabun adalah emulgat or campuran air dan minyak. ¾ Kasein adalah emulgat or lemak dalam air. x Gel : koloid liof il yang set engah kaku. Gel t erj adi j ika medium pendispersi di absorbs oleh part ikel koloid sehingga t erj adi koloid yang agak padat . Larut an sabun dalam air yang pekat dan panas dapat berupa cairan t api j ika dingin membent uk gel yang relat if kaku. Jika dipanaskan akan mencair lagi. Sifat-Sifat Koloid Efek Tyndall Ef ek Tyndall merupakan sat u bent uk sif at opt ik yang dimiliki oleh sist em koloid. Pada t ahun 1869, Tyndall Gambar 6. 3 menemukan bahwa apabila suat u berkas cahaya dilewat kan pada sist em koloid maka berkas cahaya t adi akan t ampak. Tet api apabila berkas cahaya yang sama dilewat kan pada dilewat kan pada larut an sej at i, berkas cahaya t adi t idak akan t ampak. Singkat kat a ef ek Tyndall merupakan ef ek penghamburan cahaya oleh sist em koloid. Pengamat an mengenai ef ek Tyndall dapat dilihat pada gambar 6. 4 – 6. 6 di bawah. Koloid Larutan Gambar 6. 4 Ef ek Tyndal koloid Sif at -sif at koloid dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari 111 Gambar 6.6 Hamburan cahaya oleh asap Dalam kehidupan sehari-hari, ef ek Tyndall dapat kit a amat i sepert i: ¾ Di bioskop, j ika ada asap mengepul maka cahaya proyekt or akan t erlihat lebih t erang. ¾ Di daerah berkabut , sorot lampu mobil t erlihat lebih j elas. ¾ Sinar mat ahari yang masuk melewat i celah ke dalam ruangan berdebu, maka part ikel debu akan t erlihat dengan j elas. Pengamat an ini dapat dilakukan dengan melakukan percobaan sebagai berikut : Akt ivit as siswa : Alat dan Bahan : 1. 1 buah sent er 2. 10 ml air + pasir 3. 10 ml air gula 4. 10 ml air sabun 5. 10 ml koloid Fe 2 O 3 6. 10 ml sol FeOH 3 7. 10 ml susu 8. 10 ml t int a 9. 8 buah t abung reaksi 10. 1 buah rak t abung reaksi Gambar 6.5 Hamburan cahaya oleh koloid 112 Cara Kerj a : 1. Menyiapkan 10 ml suspensi, larut an dan koloid, sepert i yang t ert era pada alat dan bahan, pada t abung reaksi yang berbeda, diaduk rat a, didiamkan sebent ar. Kemudian mengamat i apakah zat t ersebut homogen het erogen dan st abil at au t idak selama didiamkan. 2. Menyinari dan mengarahkan sinarnya pada masing-masing t abung reaksi dengan menggunakan sent er. 3. Mengamat i apakah berkas sinarnya dihamburkan at au t idak oleh larut an at au koloid t ersebut dan mencat at hasilnya. 4. Menyaring campuran t ersebut , dan mengamat i mana yang meninggalkan residu. Tabel 6. 3 Tabel hasil pengamat an N o Campuran Larut t idak t abil t idak Mengham- burkan cahaya t id ak Meninggalkan residu t idak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1 Air + pasir 2 Air Gula 3 Air Sabun 4 Koloid Fe 2 O 3 5 Sol FeOH 3 6 Susu 7 Tint a Gerak Brown Sist em koloid j uga mempunyai sif at kinet ik selain sif at opt ik yang t elah dij elaskan diat as. Sif at kinet ik ini dapat t erj adi karena disebabkan oleh gerakan t ermal dan gravit asi. Dua hal ini menyebabkan sist em koloid dapat bergerak zi g-zag. Gambar 6. 7 Robert Brown 113 Gerakan ini pert ama dit emukan oleh seorang ahli biologi yang bernama Robert Brown Gambar 6. 7 yang melakukan pengamat an pada serbuk sari dengan menggunakan mikroskop, sehingga dinamakan gerak Brown. Pengamat an mengenai gerak Br own dapat dilihat pada gambar 6. 8 dibawah. Gambar 6. 8 Gerak Brown Adsorbsi Beberapa sist em koloid mempunyai sif at dapat melakukan penyerapan adsorbsi t erhadap part ikel at au ion at au senyawa lain Gambar 6. 9. Penyerapan pada permukaan disebut adsorbsi, sedangkan penyerapan sampai pada lapisan dalam disebut absorbsi. Daya penyerapan ini menyebabkan beberapa sist em koloid mempunyai muat an t ert ent u sesuai muat an yang diserap. Gambar 6. 9 Adsorbsi ion oleh koloid Koagulasi Koagulasi at au pengendapan penggumpalan yang disebabkan oleh gaya gravit asi akan t erj adi j ika sist em koloid dalam keadaan t idak bermuat an. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan koloid bersif at net ral, yait u: 1. Menggunakan Prinsip Elekt rof oresis Proses elekt rof oresis adalah pergerakan part ikel-part ikel koloid yang bermuat an ke elekt rode dengan muat an yang berlawanan. Ket ika part ikel ini mencapai elekt rode, maka sist em koloid akan kehilangan muat annya dan bersif at net ral. Sist em koloid FeOH 3 bermuat an posit if karena meng-adsorbsi ion H + Sist em koloid As 2 S 3 bermuat an posit if karena meng-adsorbsi ion S 2- 114 2. Penambahan koloid lain dengan muat an yang berlawanan Ket ika koloid bermuat an posit if dicampurkan dengan koloid bermuat an negat if , maka muat an t ersebut akan saling menghilangkan dan bersif at net ral. 3. Penambahan Elekt rolit Jika suat u elekt rolit dit ambahkan pada sist em koloid, maka part ikel koloid yang bermuat an negat if akan mengadsorpsi koloid dengan muat an posit if kat ion dari elekt rolit . Begit u j uga sebaliknya, part ikel posit if akan mengadsorpsi part ikel negat if anion dari elekt rolit . Dari adsorpsi diat as, maka t erj adi koagulasi. 4. Pendidihan Kenaikan suhu sist em koloid menyebabkan t umbukan ant ar part ikel-part ikel sol dengan molekul-molekul air bert ambah banyak. Hal ini melepaskan elekt rolit yang t eradsorpsi pada permukaan koloid. Akibat nya part ikel t idak bermuat an. Koloid Liofil dan Koloid Liofob Sist em koloid dimana f ase t erdispersinya mempunyai daya adsorbsi relat if lebih besar disebut koloid liof il yang bersif at lebih st abil. Sedangkan j ika part ikel t erdispersinya mempunyai daya adsorbsi relat if lebih lemah disebut koloid liof ob yang bersif at kurang st abil. Sol liof il liof ob mudah t erkoagulasi dengan sedikit penambahan larut an elekt rolit . ¾ Koloid liof il suka cairan Koloid dimana t erdapat gaya t arik menarik yang cukup besar ant ara f ase t erdispersi dengan medium pendispersi. Cont oh, disperse kanj i, sabun, dan det erj en. ¾ Koloid liof ob t idak suka cairan Koloid dimana t erdapat gaya t arik menarik ant ara f ase t erdispersi dengan medium pendispersi yang cukup lemah at au bahkan t idak ada sama sekali. Cont oh, dispersi emas, belerang dalam air. 115 Tabel 6. 4 Perbedaan ant ara sol l iof il dan liof ob Sifat-Sifat Sol Liofil Sol Liofob Pembuat an Dapat dibuat langsung dengan mencampurkan f ase t erdispersi dengan medium pendispersi Tidak dapat dibuat hanya dengan mencampur f ase t erdispersi dengan medium pendispersi Muat an Part ikel Mempunyai muat an yang kecil at au t idak bermuat an Memiliki muat an posit if at au negat if Adsorpsi Medium Pendispersi Part ikel-part ikel sol liof il mengadsorpi medium pendispersi. Terdapat proses solvasi hidrasi, yait u t erbent uknya lapisan medium pendispersi yang t eradsorpsi disekeliling part ikel sehingga menyebabkan part ikel sol liof il t idak saling bergabung Part ikel-part ikel sol liof ob t idak mengadsorpsi medium pendispersi. Muat an part ikel diperoleh dari adsorpsi part ikel-part ikel ion yang bermuat an list rik Viskosit as kekent alan Viskosit as sol liof il viskosit as medium pendispersi Viskosit as sol liof ob hampir sama dengan viskosit as medium pendispersi Penggumpalan Tidak mudah menggumpal dengan penambahan elekt rolit Mudah menggumpal oleh penambahan elekt rolit Sif at reversibel Reversibel, art inya f ase t erdispersi sol liof il dapat dipisahkan dengan koagulasi, kemudian dapat diubah kembali menj adi sol dengan penambahan medium pendispersinya Irreversibel, art inya sol liof ob yang sudah menggumpal t idak dapat diubah lagi menj adi sol Ef ek Tyndall Memberikan ef ek Tyndall yang lemah Memberikan ef ek Tyndall yang j elas Migrasi dalam medan list rik Dapat bermigrasi ke anode, kat ode, at au t idak bermigrasi sama sekali Akan bergerak ke anode, kat ode t ergant ung j enis muat an part ikel Pemisahan Koloid x Elektroforesis Telah disinggung pada pembahasan sebelumnya, elekt rof oresis merupakan perist iwa pergerakan part ikel koloid yang bermuat an ke salah sat u elekt roda dalam suat u sist em sej enis elekt rolisis. 116 Elekt rof oresis dapat digunakan unt uk mendet eksi muat an suat u sist em koloid. Jika koloid bergerak menuj u elekt roda posit if maka koloid yang dianalisa mempunyai muat an negat if . Begit u j uga sebaliknya, j ika koloid bergerak menuj u elekt roda negat if maka koloid yang dianalisa mempunyai muat an posit if . Salah sat u proses yang menggunakan sist em elekt rof oresis adalah proses membersihkan asap dalam suat u indust ri dengan menggunakan alat Cot t rell. Penggunaan elekt rof oresis t idak hanya sebat as it u, melainkan meluas unt uk memisahkan part ikel yang t ermasuk dalam ukuran koloid, ant ara lain pemisahan prot ein yang mempunyai muat an yang berbeda. Cont oh percobaan elekt rof oresis sederhana unt uk menent ukan j enis muat an dari koloid X diperlihat kan pada Gambar 6. 10. x Dialisis Dialisis merupakan proses pemurnian suat u sist em koloid dari part ikel-part ikel bermuat an yang menempel pada permukaan Pada proses digunakan selaput Semipermeabel Gambar 6. 11. Proses pemisahan ini didasarkan pada perbedaan laj u t ransport part ikel. Prinsip dialisis digunakan dalam alat cuci darah bagi penderit a gagal ginj al, di mana f ungsi ginj al digant ikan oleh dialisat or. x Penyaringan Ultra Penyaringan ult ra digunakan unt uk memisahkan koloid melewat i membran. Proses pemisahan ini didasarkan pada perbedaan t ekanan osmosis. Gambar 6. 10 Rangkaian unt uk elekt rolisis 117 Gambar 6. 11 Prinsip dialisis Pembuatan Koloid A. Kondensasi Merupakan cara kimia. Prinsip umum: Terj adinya kondensasi part ikel molekular membent uk part ikel koloid Kondensasi part ikel Æ koloid Reaksi kimia unt uk menghasilkan koloid meliput i: ™ Reaksi Redoks 2H 2 S g + SO 2aq Æ 3S s + 2H 2 O l ™ Reaksi Hidrolisis FeCl 3aq + 3 H 2 O l Æ FeOH 3s + 3 HCl aq ™ Reaksi Subst it usi Agregasi Ionik 2H 3 AsO 3aq + 3H 2 S g Æ As 2 S 3s + 6 H 2 O l ™ Reaksi Penggaraman B. Dispersi Dapat dilakukan dengan cara mekanik maupun dengan cara kimia. Prinsip umum : Part ikel Besar Æ Part ikel Koloid Yang t ermasuk cara dispersi: ™ Cara Mekanik 118 Cara ini dilakukan dari gumpalan part ikel yang besar kemudian dihaluskan dengan cara penggerusan at au penggilingan. ™ Cara Busur Bredig Digunakan unt uk membuat sol-sol logam dengan loncat an bunga list rik. Inst rument Busur Bredig dapat dilihat pada Gambar 6. 12. ™ Cara Pept isasi Cara pept isasi adalah pembut an koloid dari but ir-but ir kasar at au dari suat u endapan dengan bant uan pemept isasi pemecah. Cont oh : i. Agar-agar dipept isasi oleh air ; Karet oleh bensin. ii. Endapan NiS dipept isasi oleh H 2 S, Endapan AlOH 3 oleh AlCl 3 . Gambar 6. 12 Busur Bredig 119 Ringkasan Sist em koloid sebenarnya t erdiri at as dua f ase, yait u f ase t er disper si dengan ukuran t ert ent u dalam medium pendi sper si . Zat yang didispersikan disebut f ase t erdispersi sedangkan sedangkan medium yang digunakan unt uk mendispersikan disebut medium pendispersi. Sist em koloid dapat digolongkan berdasarkan pada f ase t erdispersi dan medium pendisf ersinya. Koloid mempunyai sif at -sif at sepert i gerak Brown, ef ek Tyndal, adsorpsi, koagolasi. Koloid dapat dipisahkan dengan dialisis, elekt rof oresis dan penyaringan ult ra. Koloid dapat dibuat dengan kondensasi dan dispersi. Latihan 1. Jelaskan def inisi koloid? 2. Jelaskan perbedaan koloid, larut an dan suspensi? 3. Sebut kan macam-macam koloid. 4. Jelaskan sif at -sif at koloid. 5. j elaskan apa yang dimaksud dengan elekt rof oresis? 6. sebut kan aplikasi koloid dalam kehidupan sehari-hari. 120

121

7 Kesetimbangan St andar Kompet ensi Kompet ensi Dasar Memahami konsep keset imbangan reaksi Menguasai reaksi keset imbangan Menguasai f akt or-f akt or yang mempengaruhi pergeseran keset imbangan Menent ukan hubungan kuant it at if ant ara pereaksi dan hasil reaksi dari suat u reaksi keset imbangan Menggunakan sat uan konsent rasi dalam membuat larut an Tuj uan pembelaj aran 1. menj elaskan pengert ian reaksi keset imbangan sert a t et apan keset imbangan. 2. menent ukan hubungan kuant it at if ant ara pereaksi dan hasil reaksi dalam menghit ung Kc dan Kp dari suat u reaksi keset imbangan. 3. menent ukan pengaruh f akt or-f akt or yang mempengaruhi keset imbangan dalam suat u reaksi keset imbangan. 122

7. 1. Definisi

Keset imbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan t erj adi dengan laj u yang sama, akibat nya t idak t erj adi perubahan ber si h dalam sist em pada keset imbangan. Cont oh : Fe s + HCl aq Æ FeCl 2aq + H 2g Reaksi dapat berlangsung t unt as , yait u zat yang direaksikan habis dan t erbent uk zat baru. Gambar 9. 1 Reaksi Tunt as 9 Uap mengembun dengan laj u yang sama dengan air menguap. 9 Pelarut an padat an, sampai pada t it ik laj u padat an yang t erlarut sama dengan padat an yang mengendap saat konsent rasi larut an j enuh t idak ada perubahan konsent rasi Reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik. Gambar 9. 2 Reaksi Bolak-Balik 123 Wakt u K o n se n tr a si Reaksi dapat berlangsung bolak balik, zat semula reakt an direaksikan akan habis dan t erbent uk zat baru produk. Zat baru yang t erbent uk dapat dapat direaksikan dengan zat lain menghasilkan zat semula. Reaksi ini disebut reaksi bolak-balik. Hal ini j uga bisa digambarkan dengan hal sebagai berikut , yait u apabila dalam suat u reaksi kimia, kecepat an reaksi ke kanan sama dengan kecepat an reaksi ke kiri maka, reaksi dikat akan dalam keadaan set imbang. Secara umum reaksii keset imbangan dapat dinyat akan sebagai : A + B C + D Mula-mula zat A dan zat B sebagai reakt an t idak harus dalam j umlah yang sama dicampur dalam suat u t abung reaksi. Konsent rasi A dan B kemudian diukur pada selang wakt u t ert ent u. Bila hasil pengukuran it u digambarkan dalam sebuah graf ik konsent rasi sebagai f ungsi dari wakt u maka akan t ampak gambar sebagai berikut : Penurunan konsent rasi A dan B mula-mula t erj adi dengan cepat , makin lama semakin lambat sampai pada akhirnya konst an. Sebaliknya yang t erj adi pada produk zat C dan D. Pada awal reaksi konsent rasinya = 0, kemudian bert ambah dengan cepat t api makin lama semakin lambat sampai akhirnya menj adi konst an. Pada wakt u t = t ~ konsent rasi masing-masing zat A, B, C, dan D menj adi konst an, yang berart i bahwa laj u reaksi kekiri = laj u reaksi kekanan. 7. 2 Karakteristik keadaan kesetimbangan Ada empat aspek dasar keadaan keset imbangan, yait u : 1. Keadaan keset imbangan t idak menunj ukkan perubahan makroskopik yang nyat a 2. Keadaan keset imbangan dicapai melalui proses yang berlangsung spont an 3. Keadaan keset imbangan menunj ukkan keseimbangan dinamik ant ara proses maj u at au balik 4. Keadaan keset imbangan adalah sama walaupun arah pendekat annya berbeda Gambar 9. 3 Perubahan konsent rasi t erhadap wakt u 124

7. 3 Macam - macam sistem kesetimbangan, yaitu : 1.

Keset imbangan dalam sist em homogen a. Keset imbangan dalam sist em gas-gas Cont oh : 2SO 2g + O 2g ļ 2SO 3g b. Keset imbangan dalam sist em larut an-larut an Cont oh : NH 4 OH aq ļ NH 4+ aq + OH - aq 2. Keset imbangan dalam sist em het erogen a. Keset imbangan dalam sist em padat gas Cont oh : CaCO 3s ļ CaO s + CO 2g b. Keset imbangan sist em padat larut an Cont oh : BaSO 4s ļ Ba 2+ aq + SO 4 2- aq c. Keset imbangan dalam sist em larut an padat gas Cont oh : CaHCO 3 2aq ļ CaCO 3s + H 2 O l + CO 2g

7. 4 Konstanta kesetimbangan

Konst ant a kset imbangan yang dinyat akan dengan t erm konsent rasi Kc dapat mempunyai harga yang sangat besar at au sangat kecil. Bila konst ant a keset imbangan Kc kecil Kc 1, berart i bahwa pada keadaan keset imbangan konsent rasi dari produk adalah kecil, sehingga konst ant a keset imbangan yang kecil menunj ukkan reaksi bolak-balik t idak berlangsung dengan baik. Misalnya j ika reaksi : A g + B g ļ C g + D g Dengan Kc = 10 -5 berart i bahwa campuran A dan B t idak banyak menghasilkan C dan D pada keset imbangan. Bila konst ant a keset imbangan besar Kc 1 berart i bahwa konsent rasi reakt an yang t inggal pada keset imbangan adalah kecil, sehingga harga konst ant a keset imbangan yang besar menunj ukkan bahwa reaksi berlangsung ke kanan dengan baik. Misalnya unt uk reaksi : E g + F g ļ G g + H g Dengan harga Kc = 10 5 berart i campuran E dan F akan berubah hampir sempurna menj adi G dan H. Harga konst ant a keset imbangan dapat dit ent ukan berdasarkan dat a eksperimen. 125

7. 5 Hukum Guldberg dan Wange :

Gambar 9. 4 Guldberg Dalam keadaan keset imbangan pada suhu t et ap, maka hasil kali konsent rasi zat -zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsent rasi pereaksi yang sisa dimana masing-masing konsent rasi it u dipangkat kan dengan koef isien reaksinya adalah t et ap. Pernyat aan t ersebut j uga dikenal sebagai hukum keset imbangan. Unt uk reaksi keset imbangan : a A + b B ļ c C + d D maka: Kc = C c x D d A a x B b K c adalah konst ant a keset imbangan yang harganya t et ap selama suhu t et ap. Berikut adalah cont oh soal t ent ang pergeseran kimia. Cont oh 1 : CO g + 3H 2g ļ CH 4g + H 2 O g Kc = 3 2 2 4 H CO O H CH 2N 2g + 3H 2g ļ 2NH 3g Kc = 3 2 2 2 2 3 H N NH