80 Masing-masing at om hidrogen mempunyai 1 elekt ron dan
unt uk mencapai konf igurasi okt et yang st abil sepert i unsur golongan gas mulia maka masing-masing at om hidrogen memerlukan t ambahan
1 elekt ron. Tambahan 1 elekt ron unt uk masing-masing at om hidrogen t idak mungkin didapat dengan proses serah t erima elekt ron karena
keelekronegat if an yang sama. Sehingga konf igurasi okt et yang st abil dpat dicapai dengan pemakaian elekt ron secara bersama. Proses
pemakaian elekt ron secara bersama t erj adi dengan penyumbangan masing-masing 1 elekt ron ari at om hidrogen unt uk menj adi pasangan
elekt ron milik bersama. Pasangan elekt ron bersama dit arik oleh kedua int i at om hidrogen yang berikat an.
4. 3. 1
Pembentukan ikatan kovalen
Ikat an kovalen biasanya t erj adi ant ar unsur nonlogam yakni ant ar unsur yang mempunyai keelekt ronegat if an relat if besar. Ikat a
kovalen j uga t erbent uk karena proses serah t erima elekt ron t idak mungkin t erj adi. Hidrogen klorida merupakan cont oh lazim
pembent ukan ikat an kovalen dari at om hidrogen dan at om klorin. Hidrogen dan klorin merupakan unsur nonlogam dengan harga
keelekt ronegat if an masing-masing 2, 1 dan 3, 0. Konf igurasi elekt ron at om hidrogen dan at om klorin adalah
H : 1
Cl : 2 8 7
Berdasarkan at uran okt et yang t elah diket ahui maka at om hidrogen kekurangan 1 elekt ron dan at om klorin memerlukan 1 elekt ron unt uk
membent uk konf igurasi st abil golongan gas mulia. Apabila dilihat dari segi keelekt ronegat if an, klorin mempunyai harga keelekt ronega-t if an
yang lebih besar dari hidrogen t et api hal ini t idak sert a mert a membuat klorin mampu menarik elekt ron hidrogen karena hidrogen
j uga mempunyai harga keelekt ronegat if an yang t idak kecil. Konf igurasi st abil dapat t ercapai dengan pemakaian elekt ron
bersama. At om hidrogen dan at om klorin masing-masing menyumbangkan sat u elekt ron unt uk membent uk pasangan elekt ron
milik bersama.
Gambar 4. 7 Pembent ukan HCl
81
4. 3. 2 Ikatan kovalen rangkap dan rangkap tiga
Dua at om dapat berpasangan dengan mengguna-kan sat u pasang, dua pasang at au t iga pasang elekt ron yang t ergant ung pada
j enis unsur yang berikat an. Ikat an dengan sepasang elekt ron disebut ikat an t unggal sedangkan ikat an yang menggu-nakan dua pasang
elekt ron disebut ikat an rangkap dan ikat an dengan t iga pasang elekt ron disebut ikat an rangkap t iga. Ikat an rangkap misalnya dapat
dij umpai pada molekul oksigen O
2
dan molekul karbondiksida CO
2
sedangkan ikaran rangkap t iga misalnya dapat dilihat unt uk molekul nit rogen N
2
dan et una C
2
H
2
. 4. 4
Polarisasi Ikatan Kovalen
4. 4. 1
Ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen nonpolar
Berdasarkan penget ahuan keelekt ronegat if an yang t elah diket ahui maka salah sat u akibat adanya perbedaan keelekt ronega-
t if an ant ar dua at om unsur berbeda adalah t erj adinya polarisasi ikat an kovalen. Adanya polarisasi menyebabkan ikat an kovalen dapat
dibagi menj aadi ikat an kovalen polar dan ikat an kovalen nonpolar. Ikat an kovalen polar dapat dij umpai pada molekul hidrogen klorida
sedangkan ikat an kovalen nonpolar dapat dilihat pada molekul hidrogen.
Gambar 4. 8 Orbit al H
2
dan HCl, polarisasi ikat an kovalen
Pada hidrogen klorida t erlihat bahwa pasangan elekt ron bersama lebih t ert arik ke arah at om klorin karena elekt ronegat if it as at om klorin
82 lebih besar dari pada elekt ronegat if it as at om hidrogen. Akibat hal ini
adalah t erj adinya polarisasi pada hidrogen klorida menuj u at om klorin. Ikat an j enis ini disebut ikat an kovalen polar. Hal yang berbeda
t erlihat pada molekul hidrogen. Pada molekul hidrogen, pasangan elekt ron bersama berada dit empat yang berj arak sama diant ara dua
int i at om hidrogen simet ris. Ikat an yang demikian ini dikenal sebagai ikat an kovalen nonpolar.
4. 4. 2
Molekul polar dan molekul nonpolar
Molekul yang berikat an secara kovalen nonpolar sepert i H
2
, Cl
2
dan N
2
sudah t ent u bersif at nonpolar. Akan t et api molekul dengan ikat an kovalen polar dapat bersif at polar dan nonpolar yang
bergant ung pada bent uk geomet ri molekulnya. Molekul dapat bersif at nonpolar apabila molekul t ersebut simet ris walaupun ikat an yang
digunakan adalah ikat an kovalen polar.
Gambar 4. 9 Susunan ruang VSEPR BF
3
, H
2
O, NH
3
dan BeCl
2
Molekul H
2
O dan NH
3
bersif at polar karena ikat an O-H dan N-H bersif at polar. Sif at polar ini disebabkan adanya perbedaan keelekt ronegat if an
dan bent uk molekul yang t idak simet ris at au elekt ron t idak t ersebar merat a. Dalam H
2
O, pusat muat an negat if t erlet ak pada at om oksigen sedangkan pusat muat an posit if pada kedua at om hidrogen. Dalam
molekul NH
3
, pusat muat an negat if pada at om nit ogen dan pusat muat an posit if pada ket iga at om hidrogen. Molekul BeCl
2
dan BF
3
bersif at polar karena molekul berbent uk simet ris dan elekt ron t ersebar merat a walupun j uga t erdapat perbedaan
keelekt ronegat if an. Kepolaran suat u molekul dapat diduga dengan menggam-
barkan ikat an menggunakan suat u vekt or dengan arah anak panah dari at om yang bermuat an posit if menuj u ke arah at om yang bermuat an
negat if . Molekul dikat akan bersif at nonpolar apabila result an vekt or sama dengan nol. Sedangkan molekul bersif at polar apabila hal yang
sebaliknya t erj adi, result an t idak sama dengan nol.