157 8. 9 Kapasitas panas dan panas spesifik
Sif at -sif at air yang memberikan def inisi asal dari kalori adalah banyaknya perubahan t emperat ur yang dialami air wakt u mengambil
at au melepaskan sej umlah panas. Ist ilah umum unt uk sif at ini disebut kapasit as panas yang didef inisikan sebagai ” j umlah panas yang
diperlukan unt uk mengubah t emperat ur suat u benda sebesar 1 C.
Kapasit as panas bersif at ekst ensif yang berart i bahwa j umlahnya t ergant ung dari besar sampel. Misalnya unt uk menaikkan
suhu 1 g air sebesar 1 C diperlukan 4, 18 J 1 kal, t api unt uk
menaikkan suhu 100 g air sebesar 1 C diperlukan energi 100 kali lebih
banyak yait u 418 J. Sehingga 1 g sampel mempunyai kapasit as panas sebesar 4, 18 J
C sedangkan 100 g sampel 418J C.
Sif at int ensif berhubungan dengan kapasit as panas adalah kalor j enis panas spesif ik yang didef inisikan sebagai j umlah panas
yang diperlukan unt uk menaikkan suhu 1 g zat sebesar 1 C. Unt uk air,
panas spesif iknya adalah 4, 18 Jg-1C-1. Kebanyakan zat mempunyai panas spesif ik yang lebih kecil dari air. Misalnya besi, panas
spesif iknya hanya 0, 452 J g
-1 0
C
-1
. Berart i lebih sedikit panas diperlukan unt uk memanaskan besi 1 g sebesar 1
C daripada air at au j uga dapat diart ikan bahwa j umlah panas yang akan menaikkan suhu 1
g besi lebih besar dari pada menaikkan suhu 1 g air. Besarnya panas spesif ik unt uk air disebabkan karena adanya
sedikit pengaruh dari laut t erhadap cuaca. Pada musim dingin air laut lebih lambat menj adi dingin dari darat an sehingga udara yang
bergerak dari laut ke darat lebih panas daripada udara dari darat ke laut . Demikian j uga dalam musim panas, air laut lebih lambat
menj adi panas daripada darat an.
Rumus :
t m.c.
= q
Ket erangan : q = j umlah kalor Joule
m = massa zat gram
∆
t = perubahan suhu t
akhir
- t
awal
c = kalor j enis 8. 10 Kalorimetri
Gambar 8. 15 Kalorimet ri
158 a. Pengukuran perubahan energi dalam reaksi kimia
Perubahan energi dalam reaksi kimia selalu dapat dibuat sebagai panas, sebab it u lebih t epat bila ist ilahnya disebut panas
reaksi. Alat yang dipakai unt uk mengukur panas reaksi disebut kalorimet er sebet ulnya kalori met er, walaupun diket ahui sekarang
panas lebih sering dinyat akan dalam j oule daripada kalori. Ada beberapa macam bent uk dari alat ini, salah sat u dinamakan
Kalorimet er Bomb yang diperlihat kan pada gambar diat as. Kalorimet er semacam ini biasanya dipakai unt uk mempelaj ari reaksi
eksot ermik, yang t ak akan berj alan bila t idak dipanaskan, misalnya reaksi pembakaran dari CH
4
dengan O
2
at au reaksi ant ara H
2
dan O
2
. Alat nya t erdiri dari wadah yang t erbuat dari baj a yang kuat
bombnya dimana pereaksi dit empat kan. Bomb t ersebut dimasukkan pada bak yang berisolasi dan diberi pengaduk sert a t ermomet er. Suhu
mula-mula dari bak diukur kemudian reaksi dij alankan dengan cara menyalakan pemanas kawat kecil yang berada di dalam bomb. Panas
yang dikeluarkan oleh reaksi diabsorpsi oleh bomb dan bak menyebabkan t emperat ur alat naik. Dari perubahan suhu dan
kapasit as panas alat yang t elah diukur maka j umlah panas yang diberikan oleh reaksi dapat dihit ung.
8. 11 Energi Ikatan Dan Entalphi Reaksi
Gambar 8. 16 Ikat an persahabat an
Gambar 8. 17 Ikat an at om
159 Reaksi kimia ant ara molekul-molekul memerlukan pemecahan
ikat an yang ada dan pembent ukan ikat an baru dengan at om-at om yang t ersusun secara berbeda. Para kimiawan t elah mengembangkan
met ode unt uk mempelaj ari spesies ant ara yang sangat reakt if , yait u yait u spesies yang ikat annya t elah pecah dan belum t ersusun
kembali. Sebagai cont oh, at om hidrogen dapat diambil dari molekul met ana,
3 4
g H
g CH
g CH
o Dengan meninggalkan dua f ragmen, yang keduanya t idak
mempunyai st rukt ur elekt ron valensi yang st abil dalam gambaran elekt ron-t it ik Lewis. Keduanya akan t erus bereaksi secara t epat
dengan molekul at au f ragmen lainnya, lalu mebent uk hasil reaksi yang st abil. Namun demikian, selama keberadaan singkat spesies reakt if
t ersebut , banyak sif at nya dapat diukur.
Suat u kuant it as pent ing yang diukur adalah perubahan ent alpi ket ika suat u ikat an pecah dalam f asa gas yang disebut ent alpi ikat an.
Ent alpi ini selalu posit if sebab kalor harus diberikan ke dalam kumpulan moleku-molekul yang st abil unt uk memecahkan ikat annya.
Sebagai cont oh, ent alpi ikat an unt uk C-H dalam met ana adalah 438 kJmol
-1
, perubahan ent alpi st andar yang diukur unt uk reaksi :
3 4
g H
g CH
g CH
o
kJ H
438
Dimana sat u mol ikat an C-H dipecah, sat u unt uk set iap molekul met ana. Ent alpi ikat an agak berbeda sari sat u senyawa senyawa
lainnya. Cont oh soal reaksi endot erm dan eksot erm:
2 1
2 2
2
g O
H g
O g
H o
kJ H
242
Persamaan di at as dapat diubah sebagai berikut :
2 1
2 2
2
g O
H g
O g
H o
kJ H
242 Jika
∆
H = - , reaksi yang t erj adi adalah reaksi ekrot erm melepas kalori
Pada pembent ukan 1 mol H
2
Og, t erj adi pelepasan panas sebesar 242 kJ.
kJ g
O H
g O
g H
242 2
1
2 2
2
o
Pada pembent ukan 2 mol H
2
O g,
∆
H = -484 kJ.
160
2 1
2 2
2
g O
g H
g O
H o
kJ H
242
Hukum Hess :
4 4
2 2
7 3
2 2
2 2
2 2
2
aq COOH
H C
g O
g H
s C
l O
H g
O g
H g
CO g
O s
C o
o o
kJ H
kJ H
kJ H
125 136
94
Maka
∆
H reaksinya sebagai berikut
4 4
5
2 2
2 7
3
l O
H g
CO g
O aq
COOH H
C o
Tips : Posisi Unsur-unsur harus bersesuaian arah reaksi dibalik j ika t idak
sesuai sehingga
∆
H berubah t anda Koef isien reaksi harus sebanding dengan besar
∆
H Hasil akhir harus sesuai dengan reaksi yang t erj adi
Sehingga : Reaksi ke-1 dikalikan 4 4CO
2
g Reaksi ke-2 dikalikan 2 4H
2
Ol Arah reaksi ke-3 dibalik :
4 2
4 4
4 4
4 4
2 2
2 2
2 2
2 7
3
l O
H g
O g
H g
CO g
O s
C g
O g
H s
C aq
COOH H
C o
o o
kkal H
kkal H
kkal H
272 376
125
4 4
5
2 2
2 7
3
l O
H g
CO g
O aq
COOH H
C o
kkal H
523
Cont oh ent alpi pembent ukan : 1.
2 2
2 2
2
g O
g H
l O
H o
Maka
∆
H pembent ukan H
2
O =
2 572
= -286 kJ Lihat arah reaksi dan kosf isien reaksi dari H
2
O 2.
∆
H reaksi dari
VO O
V O
V 4
3
5 2
3 2
o
Jika diket ahui :
∆
H
f
V
2
O
3
= -290 kkal
∆
H
f
V
2
O
5
= -370 kkal
∆
H
f
VO = -100 kkal
∆
H reaksi = {-370 kkal + 4-100 kkal}-{3-290 kkal} = -770 kkal
+ 870 kkal =
100 kkal
161 Cont oh energi ikat an :
Ent alpi pembent ukan NH
3
adalah -46 kJ. Jika energi ikat an H-H = 436 kJ, energi ikat an N-H = 390 kJ, berapakah energi ikat an
? N
N {
Penyelesaian :
3 2
2
2 3
2 1
NH H
N o
kJ H
46
3 2
2
2 3
NH H
N o
kJ H
92
3 2
2 3
NH H
N N
o {
∆
H
reaksi
={energiIkat an
{ N
N
3 energi ikat an H-H-{23 energi ikat an N-H}- 92 kJ
= {energi ikat an
N N
{
+3436-{23x390}- 92 kJ = {energi ikat an
N N
{
+1308-{2340} Jadi energi ikat an
N N
{
sebagai berikut = - 92 + 2340 – 1308 kJ = 940 kJ.
Cont oh Ent alpi pembakaran : Ent alpi pembakaran C
2
H
2
adalah -1300 kJ dapat dit uliskan sebagai berikut :
O H
CO O
H C
2 2
2 2
2
2 2
5 o
kJ H
1300
Contoh Soal :
mol kj
H HF
F H
g g
g
61 ,
268 ;
2 1
2 1
. 1
1 2
2
o mol
kj H
CF F
C
g g
s
9 ,
679 ;
2
2 4
2
o mol
kj H
H C
H C
g g
s
3 ,
52 ;
2 2
3 4
2 2
o
Tent ukan
∆
H reaksi
∆
H
4 4
2 4
2
4 2
6
g g
g g
HF CF
F H
C o
Buat lah diagram siklus dan diagram t ingkat energinya Jawab :
Ada 4 t ahapan reaksi Keadaan awal : C
2
H
4g
+ 6 F
2g
Keadaan akhir : 2CF
4g
+ 4 HF
g
Tahap reaksi 1, 2 dan 3 diat ur let aknya kiri kanan dan koef isiennya dicocokkan dikalikan dengan suat u bilangan agar j ika dij umlahkan
hasilnya menj adi t ahap reaksi 4.
∆
H
4
= 2H
1
+ 2
∆
H
2
-
∆
H
3
162 = {2-268, 61 + 2-679, 9 – 52, 3} kj mol
= -1949, 32 kj mol Tahap-t ahap reaksi :
1. H
2g
+ F
2g
o
2HF
g
;
∆
H
1
x 2 2. C
s
+ 2F
2g
o
CF
4g
;
∆
H
2
x 2 3. C
2
H
4g
+ 2C
s
o
2H
2g
;
∆
H
3
x -1 4. C
2
H
4g
+ 2C
s
o
2CF
4g
+ 4HF
g
;
∆
H
4
Gambar 8. 18 Diagram siklus
Gambar 8. 19 Diagram t ingkat energi
2. Diket ahui : Zn
s
+ S
g
o
ZnS
s
;
∆
H
1
= -48 kkal Ent alpi pembent ukan
∆
H
3
ZnSO
4s
= -238 kkal Tent ukan
∆
H
2
ZnS
s
+ O
2g
o
ZnSO
4s
dalam kkal
163 Zns + Sg
o
ZnSs ;
∆
H
1
= -48 kkal ZnSs + O
2g
o
ZnSO
4
;
∆
H
2
= ? kkal Zns + Sg + 2O2g
o
ZnSO
4
;
∆
H
3
= -238 kkal
∆
H
3
=
∆
H
1
+
∆
H
2
∆
H
2
=
∆
H
3
-
∆
H
1
= -238--48 = -190 kkal
3. Diket ahui t ahap reaksi berikut : 2NO
2
+ H
2
o
N
2
O
3
+ H
2
O ;
∆
H
1
= 20 kkal N
2
O
5
+ 3H
2
o
2NO + 3H
2
O ;
∆
H
2
= 60 kkal N
2
O
3
+ H
2
o
2NO + H
2
O ;
∆
H
3
= 10 kkal Tent ukan
∆
H
4
N
2
O
5
+ H
2
o
2NO
2
+ H
2
O Buat lah diagram siklus dan diagram t ingkat energinya
KESIMPULAN
Panas spesif ik dan kapasit as panas. dua sif at t ermal pada semua zat adalah Panas spesif ik dan kapasit as panas. kapasit as panas
sepert i massa, yait u f ungsi dari ukuran sampel. kapasit as panas adalah j umlah Joule yang dibut uhkan unt uk merubah suhu dari sampel
yang masuk oleh 1 deraj at celcius. panas spesif ik adalah kapasit as panas per gram.
164 Termokimia. panas rekasi, q, dapat dihit ung dari perubahan suhu
ket ika diket ahui j umlah reakt an menuj u reaksi pada sist em yang diket ahui sebagai kapasit as panas.
Latihan Soal :
1. Diket ahui reaksi-reaksi :
1 2
2
; H H
MgCl HCl
Mg o
2 2
; 2
1 H
MgO O
Mg o
3 2
2 2
; 2
2 H
O H
MgCl HCl
OH Mg
o
Maka
∆
H
4
reaksi :
2 2
2 2
2 1
2 O
H OH
Mg O
H MgO
o
adalah. . . a.
∆
H
3
+
∆
H
1
+
∆
H
2
b.
∆
H
3
-
∆
H
1
+
∆
H
2
c.
∆
H
1
-
∆
H
3
-
∆
H
2
d.
∆
H
3
+
∆
H
1
+
∆
H
2
e.
∆
H
3
+
∆
H
1
+
∆
H
2
2. Diket ahui reaksi-reaksi :
kj H
CO SiO
SiO CO
g g
s g
90 ,
520 ;
2 2
o
kj H
CO O
N SiO
N Si
CO
g g
s s
g
05 ,
461 ;
8 2
3 8
2 2
4 3
2
o
Maka
∆
H unt uk reaksi :
2 4
3 2
5 2
3 5
g g
g s
g
CO O
N SiO
N Si
CO o
adalah. . . a.
58, 95 kj b.
981, 95 kj c.
1101, 65 kj d.
1904, 05 kj e.
2023, 75kj 3.
Perubahan ent alpi yang diukur pada pembakaran ket on,
kj H
O H
CO O
CO CH
g g
g g
1 ,
981 ;
2 2
1 2
2 2
2
o
Perubahan ent alpi pada pembakaran met ana,
kj H
O H
CO O
CH
g g
g g
3 ,
802 ;
2 2
2 2
2 2
4
o
Perubahan ent alpi unt uk reaksi :
3 2
2 2
4
; 3
2 2
H O
H CO
CH O
CH
g g
g g
o
adalah. a.
-623, 5 kj b.
-178, 8 kj c.
-2585, 7 kj d.
-1783, 4 kj e.
+178, 8 kj 4.
Perubahan ent alpi pembakaran belerang monoklin menj adi SO
2g
adalah -9, 376 kj g, dalam kondisi yang sama
165 pembakaran belerang berbent uk rombik menj adi SO
2g
adalah -9, 293 kj g. Maka
∆
H g unt uk perubahan S
monoklin
o
S
rombik
adalah. . . a.
-0, 083 kj b.
-0, 991 kj c.
-1, 009 kj d.
-18, 669 kj e.
-87, 132 kj 5.
Diket ahui :
kj H
O H
O H
l g
g
8 ,
285 ;
3 2
2
o kj
H CO
O C
g g
s
5 ,
393 ;
2 2
o
kj H
HCl Cl
H kj
H O
H C
O H
CO kj
H HCl
H C
Cl H
C
g g
g g
g l
g g
g g
9 ,
184 ;
2 8
, 1410
; 3
2 2
3 ,
71 ;
2 2
2 4
2 2
2 4
2 5
2
o o
o
Berdasarkan dat a ini, maka ent alpi pembent ukan kloroet ana, C
2
H
5
Clg dalam kj mol adalah . . . a.
-112, 3 b.
-164, 4 c.
-252, 3 d.
-566, 9 e.
-2429, 2 6.
Perhit ungan
∆
H berikut ini yang benar adalah . . .
a.
∆
H
2
-
∆
H
1
=
∆
H
5
b.
∆
H
1
+
∆
H
2
=
∆
H
5
c.
∆
H
3
+
∆
H
4
=
∆
H
5
d.
∆
H
1
+
∆
H
4
=
∆
H
2
+
∆
H
3
e.
∆
H
1
+
∆
H
3
=
∆
H
2
+
∆
H
4
7. Dua unsur gas A dan B dapat bereaksi membent uk senyawa AB
sebagai berikut :
Z H
AB B
A Y
H AB
B A
X H
AB B
A
s g
g l
g g
g g
g
o o
o
; ;
;
166 Maka kalor penghabluran AB, adalah . . .
a. Z
b. X-Y-Z
c. Z-X
d. X-Z
e. X+Y+Z
8. Jika gas A dan gas B dapat bersenyawa membent uk ABg,
ABl, ABs dengan
∆
H bert urut adalah +X, +Y, +Z maka diagram siklus yang
∆
Hnya t idak t epat adalah . . .
167
9 Elektrokimia
St andar Kompet ensi Kompet ensi Dasar
Menj elaskan perbedaan
reaksi oksidasi dan reduksi
Menj elasakan cara penyet araan reaksi redoks
Menent ukan pot ensial sel elekt rokimia
Tuj uan pembelaj aran 1.
Mempelaj ari dan memahami perist iwa reaksi reduksi dan oksidasi.
2. Mempelaj ari dan menghaf al harga bilangan oksidasi
unsur-unsur kimia berdasarkan golongannya. 3.
Mempelaj ari dan memahami langkah-langkah penyet araan reaksi redoks.
4. Mempelaj ari dan memahami penyet araan persamaan
redoks. 5.
Mempelaj ari dan memahami perbedaan oksidasi dan reduksi.
6. Mengamat i dan mempelaj ari reaksi-reaksi yang t erj adi
pada sel elekt rokimia, komponen-komponen yang t erlibat dan aplikasinya.
168 7.
Mempelaj ari dan mengamat i pot ensial elekt roda yang melibat kan reaksi, penghit ungan dan aplikasi.
8. Mempelaj ari hukum Faraday pada reaksi elekt rolisis dan
aplikasinya dalam penghit ungan. 9.
Mempelaj ari dan memahami f enomena korosi, reaksi yang t erj adi, f akt or-f akt or yang mempengaruhi dan cara
menghambat reaksi korosi.
9. 1 Reaksi redoks
Gambar 9. 1 Perist iwa redoks
Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elekt ron at au reaksi t erj adinya penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi
adalah reaksi pelepasan elekt ron at au reaksi t erj adinya kenaikan bilangan oksidasi. Jadi, reaksi redoks adalah reduksi dan oksidasi
adalah reaksi penerimaan dan pelepasan elekt ron at au reaksi t erj adinya penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi.
Cont oh soal :
1. Manakah yang t ermasuk reaksi redoks?
a. NaOH + HCl
Æ
NaCl + H
2
O b.
Ag
+ Aq
+ Cl
- Aq
Æ
AgCl
s
c. CaCO
3
Æ
CaO + CO
2
d. CuO + CO
Æ
Cu + CO
2
e. O
2
+ O
Æ
O
3
Jawab : d Perhat ikan at om Cu dari biloks +2 pada CuO berubah
menj adi 0 pada Cu. Jika sat u at om mengalami perubahan, t ermasuk redoks karena past i akan diikut i oleh perubahan
lainnya.
2. Manakah reaksi berikut yang bukan t ermasuk reaksi redoks?
a. Zn + 2H
2
SO
4
Æ
ZnSO
4
+ H
2
b. 2CrO
4 2-
+ 2H
+
Æ
Cr
2
O
7 2-
+ H
2
O c.
Cu
2+
+ Ni
Æ
Cu + Ni
2+
d. C
3
H
8
+ 5O
2
Æ
3CO
2
+ 4H
2
O e.
Cl
2
+ 2KOH
Æ
KCl + KClO + H
2
O
169 Jawab :
Perhat ikan pilihan semua j awaban. semuanya ada at omik biloks 0 membent uk senyawanya. Berart i biloks ada yang
posit if ada yang negat if . Dari 0 ke posit if at au negat if berart i ada perubahan dan ini berart i reaksi redoks. Sedangkan
pilihan b biloks pada Cr
2
O
4 2-
sebesar +6 dan pada Cr
2
O
7 2-
sebesar +6 j adi t idak ada perubahan biloks Pengert ian Bilangan Oksidasi :
Muat an list rik yang seakan-akan dimiliki oleh unsur dalam suat u senyawa at au ion.
Dasar : reaksi redoks reduksi oksidasi Cont oh: Dalam reaksi Fe dan Cu
+2
, Fe mengalami kenaikan bilangan oksidasi oksidasi; Cu
+2
mengalami penurunan bilangan oksidasi reduksi
Gambar an molekular reaksi redoks :
Zn + Cu
2+
Î
Cu + Zn
2+
Gambar 9. 2 Gambaran molekular reaksi redoks
Setengah reaksi oksidasi : Zn Î Zn
2+
+ 2e
Setengan reaksi reduksi : Cu
2+
+ 2e Î Cu
170
9. 2 Harga bilangan oksidasi
1. Unsur bebas bilangan Oksidasi = 0
2. Oksigen
Dalam Senyawa Bilangan Oksidasi = -2 Kecuali :
a. Dalam peroksida, Bilangan Oksidasi = -1 b. Dalam superoksida, Bilangan Oksida = -1 2
c. Dalam OF
2
, Bilangan Oksidasi = +2 3.
Hidrogen dalam senyawa, Bilangan Oksidasi = +1, kecuali dalam hibrida = -1
4. Unsur-unsur Golongan IA
dalam senyawa, Bilangan Oksidasi = +1 5.
Unsur-unsur Golongan IIA dalam senyawa, Bilangan Oksidasi = +2
6. Bilangan Oksidasi
molekul = 0 7.
Bilangan Oksidasi ion = muat an ion 8.
Unsur halogen F : 0, -1
Cl : 0, -1, +1, +3, +5, +7 Br : 0, -1, +1, +5, +7
I : 0, -1, +1, +5, +7
9. 3 Langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks 1. Cara bilangan oksidasi
a. Tent ukan mana reaksi oksidasi dan reduksinya.
b. Tent ukan penurunan Bilangan Oksidasi dari oksidat or dan
kenaikan Bilangan Oksidasi dari redukt or. c.
Jumlah elekt ron yang dit erima dan yang dilepaskan perlu disamakan dengan mengalikan t erhadap suat u f akt or.
d. Samakan j umlah at om oksigen di kanan dan kiri reaksi
t erakhir j umlah at om hidrogen di sebelah kanan dan kiri reaksi.
2. Cara set engah reaksi a.
Tent ukan mana reaksi oksidasi dan reduksi. b.
Reaksi oksidasi dipisah- kan dari reaksi reduksi c.
Set arakan ruas kanan dan kiri unt uk j umlah at om yang mengalami perubahan Bilangan Oksidasi unt uk reaksi yang
j umlah at om-at om kanan dan kiri sudah sama, set arakan muat an list riknya dengan menambahkan elekt ron.
d. Unt uk reaksi yang j umlah at om oksigen di kanan dan kiri
belum sama set arakan kekurangan oksigen dengan menambahkan sej umlah H
2
O sesuai dengan j umlah kekurangannya.
e. Set arakan at om H dengan menambah sej umlah ion H
+
sebanyak kekurangannya. f .
Set arakan muat an, list rik sebelah kanan dan kiri dengan menambahkan elekt ron pada ruas yang kekurangan muat an
negat if at au kelebihan muat an posit if .
171 g.
Samakan j umlah elekt ron kedua reaksi dengan mengalikan masing-masing dengan sebuah f akt or.
9. 4 Penyetaraan persamaan reaksi redoks Tahapan:
1. Tent ukan perubahan bilangan oksidasi.
2. Set arakan perubahan bilangan oksidasi.
3. Set arakan j umlah list rik ruas kiri dan kanan dengan :
H
+
pada larut an bersif at asam OH
-
pada larut an bersif at basa 4.
Tambahkan H
2
O unt uk menyet arakan j umlah at om H. Cont oh:
MnO
4 -
+ Fe
2+
Æ
Mn
2+
+ Fe
3+
suasana asam 1. MnO
4 -
+ Fe
2+
Æ
Mn
2+
+ Fe
3+
+7 +2 +2 +3 2. Angka penyert a = 5
MnO
4 -
+ 5 Fe
2+
Æ
Mn
2+
+ 5Fe
3+
3. MnO
4 -
+ 5 Fe
2+
+ 8 H
+
Æ
Mn
2+
+ 5Fe
3+
4. MnO
4 -
+ 5 Fe
2+
+ 8 H
+
Æ
Mn
2+
+ 5Fe
3+
+ 4 H
2
O Contoh Soal:
1. Set arakan persamaan reaksi redoks dengan cara bilangan
oksidasi dan nayat kan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
Jawab :
-5
+1